Bab 12 Hari Pernikahan (2)

Setelah ijab qobul selesai, Ashila dan Rayhan segera mengganti pakaiannya dengan pakaian resepsi.

Rayhan dan Ashila berdiri di panggung untuk melakukan resepsi pernikahan.

Satu persatu tamu undangan mulai ke atas panggung untuk memberikan selamat.

"Selamat ya, atas pernikahan kalian, semoga kalian menjadi keluarga yang sakinah, mawaddah dan warahmah."

"Happy wedding ya, saya turut bersuka cita atas pernikahan kalian."

"Selamat atas pernikahan kalian, semoga rumah tangga kalian di penuhi oleh kebahagiaan yang tiada tara."

Begitulah ucapan selamat dari para tamu untuk Rayhan dan Ashila. Tentu saja kedua pasangan baru menikah ini membalasnya dengan senyuman, walaupun terpaksa.

"Ekhem, cie udah nikah. Kalian kalo deketan gini, serasi banget tau," ucap Dina yang terus memandangi Rayhan dan Ashila.

"Iya bener," timpal Annisa.

"Udah deh kalian jangan bikin aku tambah gak mood," ucap Ashila cemberut.

"Udah jangan cemberut, gak enak tau sama tamu yang lain," ucap Dina.

"Iya Shil, oh ya, kita juga mau sekalian pamit, soalnya siang ini aku harus terbang ke London, aku pengen jengukin Kakek, mumpung libur kuliahnya lama," ucap Annisa.

"Oh gitu, salam ya buat Kakek kamu ya, maaf ya, Nis. Aku gak bisa anterin kamu ke Bandara," ucap Ashila.

"Iya, gak papa kok, aku pamit ya, oh ya ini kado dari aku." Annisa memberikan kado berwarna biru kepada Ashila.

"Ini dari aku," ucap Dina sambil memberikan kado berwarna gold pada Ashila.

"Waah! Makasih ya." Ashila berhambur memeluk kedua sahabatnya. Setelah ketiga sahabat ini berpelukan cukup lama, mereka pun saling melepaskan.

"Shil, kita doain semoga pernikahan kalian langgeng, semoga suatu saat nanti kalian bisa saling mencintai," ucap Annisa.

"Iya Shil." Dina memegang pundak Ashila. "Lagian suami lo ganteng ini, sayang loh kalo disia-siain, entar mubazir," lanjut Dina berbisik di telinga Ashila, agar tak terdengar oleh Rayhan.

"Iya makasih." Ashila tersenyum kecut.

"Yaudah Kak Ray, Shil, kita pulang ya daah." Dina dan Annisa melambaikan tangan pada pasangan yang baru resmi beberapa jam ini. Lalu mereka pum turun dari panggung.

"Hey Bro, gak nyangka gue, lo bakalan nikah secepat ini." ucap Reza, sahabatnya Rayhan.

"Ray, selamat atas pernikahan lo ya."

"Hai, kenalin aku Tiara, temen Rayhan." Tiara mengulurkan tangannya pada Ashila.

"Ashila." ucap Ashila membalas uluran tangan Tiara.

"Hai, gue Reza, temennya Rayhan dari orok." Reza mengulurkan tangannya pada Ashila

"Ashila." Ashila membalas uluran tangan Reza.

"Ashila, lo harus mempersiapkan mental ya, buat malam pertama kalian nanti malam."

"Hah?"

Tentu saja godaan kedua teman Rayhan ini membuat jantung Ashila berdetak tak karuan. Bahkan wajahnya sempat pucat dan menegang saat mereka membahas tentang malam pertama.

"Sayang, udah Shila-nya jangan digodain terus. Liat tuh! Mukanya jadi tegang gitu," ucap Tiara sambil menyenggol pacarnya itu.

"Maaf Shil, gue cuma bercanda doang kok, lo jangan tegang kayak gitu," ucap Reza sambil mengacungkan jari telunjuk dan jari tengah membentuk huruf V, yang diselipi dengan tawa kecil.

Ashila hanya membemberikan senyum terpaksa saat teman Rayhan itu menggodanya. Sementara Rayhan, sedari tadi hanya menatap wajah Ashila yang sedikit menegang dengan tertawa kecil.

"Yaudah gue mau ke stand makanan dulu."

"Pikiran kamu makan mulu. Oh ya Ray, Shila, ini kado dari kita berdua," ucap Tiara memberikan kado berukuran cukup besar pada Rayhan.

"Yaudah lo berdua sono pergi, antrian yang mau ngucapin selamat jadi makin panjang gara-gara lo berdua." ucap Rayhan serius tapi sebenarnya ia hanya bercanda.

"Iya-iya, jahat banget lo sama kita, awas lo yah, kalo lo minta gue buat balik lagi kesini, ayo sayang kita pergi." ucap Reza yang pura-pura cemberut pula sambil menarik lengan kekasihnya.

"Shil, aku kesono dulu ya, kapan-kapan kita bisa ngobrol," ucap Tiara

"Iya Kak."

Malam pun semakin larut, tamu undangan pun sudah pulang, yang tersisa hanyalah keluarga Rayhan, Ashila dan beberapa pelayan hotel saja.

"Rayhan, Shila kami pulang ya," ucap Pak Yahya sambil memeluk Rayhan dan Ashila bergantian.

"Hati-hati di jalan, ya."

"Ray, Abi titipkan Shila sama kamu, tolong jaga dia, dan lindungi dia. Semoga kalian menjadi pasangan yang sakinah, mawaddah dan warahmah," ucap Pak Alwi sambil menepuk pundak Rayhan kemudian memeluknya.

"Oh ya Shil, kalo Rayhan nyakitin kamu, bilang ajah sama Mama, biar Mama jewer," Ucap Mama Putri.

"Iya Ma."

"Nak, jadilah istri yang baik, patuhi suamimu," ucap Umi Ira memeluk Ashila.

"Iya, Mi. Doain Shila."

"Yaudah kita semua pulang, ya." ucap Pak Alwi.

"Kak Rayhan, Kak Shila, aku pesen keponakan yang imut-imut ya," teriak Kayla saat menuju keluar Hotel.

***

Ashila segera memasuki kamar pengantin, ia segera menghapus sisa makeup dengan micellar water.

Lalu ia segera memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah membersihkan diri, ia segera keluar dari sana, Namun baru saja pintu terbuka setengahnya Ashila segera menutupnya kembali, karena di depan pintu kamar mandi ada Rayhan.

"Eh kok ditutup lagi, hei! cepet keluar!Saya juga mau mandi."

"Ya ampun, gimana nih. Aku kan gak mungkin keluar cuman pake handuk." gumam Ashila, ia menggigit bibir bawahnya.

"Hei! Kamu denger saya gak sih!" Rayhan semakin kesal.

"I-iya bawel, tolong ambilin hijab dan baju tidur di koper, masa iya aku keluar cuma pake handuk."

"Emang kenapa? Kamu pikir saya akan tertarik sama kamu, udah pendek, cantik juga enggak, tubuh kamu ajah udah kayak pintu gitu, semuanya rata." Rayhan menekankan kata 'rata' yang membuat mata Ashila terbelalak

Ashila mendengus. "Apa? Dia bilang aku pendek, dia kali yang ketinggian, terus dia bilang aku gak cantik katanya? Tubuhku dibilang rata lagi, wah penghinaan nih namanya," ucapnya dalam hati.

"Cepet buka, nih pakaian kamu."

Ashila pun membuka sedikit pintu dan mengeluarkan tangannya, sedangkan tubuhnya masih berada di dalam. Ia mengambil hijab dan pakaian yang Rayhan berikan, lalu memakainya.

"Hei! Kamu ganti baju doang kok lama banget sih, cepet keluar."

"Iya-iya, bawel banget sih." Ashila membuka pintu kamar mandi. Ia menatap Rayhan dengan tatapan tajam.

Rayhan pun segera masuk ke kamar mandi, dan tak membutuhkan waktu lama. Rayhan pun segera keluar dari kamar mandi, ia hanya memakai handuk sepinggang, yang memperlihatkan perut kotak-kotaknya serta bahu lebar dan betis yang lebar.

Ashila yang sedang memainkan ponselnya di sisi ranjang seketika menoleh. "Astagfirullahal'adzim." Ashila segera menutup kedua tangannya.

Melihat Ashila menutu matanya Rayhan mengernyitkan keningnya. "Kamu kenapa nutup mata kayak gitu, kayak liat setan ajah."

"Ngapain sih keluar cuman pake handuk doang. Di sini kan ada perempuan," ucap Ashila masih menutup kedua matanya dengan tangan.

Rayhan pun segera mengambil pakaiannya di dalam koper. "Saya lupa bawa baju, ini saya mau ngambil baju dulu. Saya juga lupa ternyata di sini ada anak kecil." Rayhan pun kembali masuk ke kamar mandi. Setelah memakai pakaiannya ia pun keluar dan mendudukan dirinya di sisi ranjang sebelah kiri, sedangkan Ashila duduk di sisi ranjang sebelah kanannya.

"Kamu udah lama kan duduk di situ?" tanya Rayhan pada Ashila yang masih setia memainkan ponselnya.

"Iya, emang kenapa?" tanya Ashila ketus.

"Sekarang kamu pindah ke sofa, karena saya gak mau tidur seranjang sama kamu!" usir Rayhan.

"Apa? aku gak mau tidur di sofa, dingin." Ashila bergidik ngeri. "Siapa juga yang mau seranjang sama cowok arogan kayak kamu."

"Udah ngomongnya, sekarang pindah ke sofa." Rayhan sedikit berteriak.

"Gak mau."

"Pindah!"

"Gak mau."

"Kamu lupa perjanjian kita di dalem mobil waktu itu?"

Ashila berpikir sejenak, lalu ia pun membulatkan kedua matanya. "Pe-perjanjian apaan?" tanya Ashila pura-pura tidak tahu.

"Oke kalo gitu, supaya kamu inget, ayo kita ke kantor polisi sekarang!" Rayhan menarik tangan Ashila sedikit kencang.

"Iya-iya, aku tidur di sofa." Ashila pun mengambil bantal dan selimut lalu melangkahkan kakinya menuju sofa yang hanya empat langkah saja dari ranjang.

Rayhan pun tertawa kecil, ia pun segera membaringkan diri di tempat tidur. Tak lama kemudian, ia pun terlelap.

Sedangkan Ashila yang berbaring di sofa belum bisa memejamkan matanya. "Pasti besok badan aku pegel-pegel semua nih, baru kali ini aku tidur di sofa." Ashila melirik ke arah Rayhan yang sudah tertidur pulas. "Dia, enak-enakan tidur di situ, dasar suami gak bertanggung jawab." umpat Ashila.

Ashila pun merenung sejenak, ia memandangi Rayhan yang tertidur pulas. Ashila menyunggingkan senyum evilnya. "Kayaknya sekali-kali, dia harus di kerjain deh." Ashila tertawa kecil.

Ashila segera mengambil sesuatu di meja rias, lalu ia segera mendekati Rayhan. Entah apa yang di lakukan Ashila, yang pasti itu akan membuat Rayhan murka besok.

Terpopuler

Comments

Sutiah

Sutiah

paling tu muka si Ray di bikin jd badut 🤭

2021-07-13

0

Aisyah Septiyasa

Aisyah Septiyasa

seharusnya nya tantangan balik donk ashila,kalo nyangkut masalah ganti rugi. biar rayhan jg ngerasa takut

2021-01-08

1

Eka Sulistiyowati

Eka Sulistiyowati

next

2020-12-04

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Pertemuan Pertama
2 Bab 2 Tentang Perjodohan
3 Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4 Bab 4 Bertemu Kembali
5 Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6 Bab 6 Kamu??
7 Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8 Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9 Bab 9 Fitting Baju
10 Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11 Bab 11 Hari Pernikahan
12 Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13 Bab 13 Setelah Menikah
14 Bab 14 Setelah Menikah (2)
15 Bab 15 Deg-degan
16 Bab 16 Uang Bulanan
17 Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18 Bab 18 Pengen Cucu
19 Bab 19 Kecupan hangat
20 Bab 20 Terpaku
21 Bab 21 Pasar malam (1)
22 Bab 22 pasar malam (2)
23 Bab 23 Seranjang
24 Bab 24 Pikiran Mesum
25 Bab 25 Cemburu
26 Bab 26 Panggilan Baru
27 Bab 27 Awal Baru
28 Bab 28 Masa Lalu (1)
29 Bab 29 Masa Lalu (2)
30 Bab 30 Sakit
31 Bab 31 Sakit (2)
32 Bab 32 Gara-gara Ciuman
33 Bab 33 Perasaan Aneh
34 Bab 34 Cemburu (2)
35 Bab 35 Canggung
36 Bab 36 Seranjang lagi
37 Bab 37 Diturunin Di Jalan
38 Bab 38 Masak Bareng
39 Bab 39 Pergi
40 Bab 40 Rindu
41 Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42 Bab 42 Rindu (2)
43 Bab 43 Gagal
44 Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45 Bab 45 Dedek Kecil?
46 Bab 46 Modus
47 Bab 47 Hamil?
48 Bab 48 Ngehalu
49 Bab 49 Menahan Diri
50 Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51 Bab 51 Kelicikan Renata
52 Bab 52 Acuh
53 Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54 Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55 Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56 Bab 56 Ngambek
57 Bab 57 Kejutan
58 Bab 58 Bikin Baby
59 Bab 59 Menggodanya
60 Bab 60 Ketemu Renata
61 Bab 61 Kekesalan Kayla
62 Bab 62 Ketakutan Ashila
63 Bab 63 Gadis Bar-bar
64 Bab 64 Gara-gara Kecap
65 Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66 Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67 Bab 67 Disangka Maling
68 Bab 68 Gara-gara Ngebut
69 Bab 69 Kayla Ngambek
70 Bab 70 Kemunculan Masalah
71 Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72 Bab 72 Ketakutan Rayhan
73 Bab 73 Ancaman
74 Bab 74 Rencana Licik Renata
75 Bab 75 Kamu ngidam?
76 Bab 76 Rencana Nonton
77 Bab 77 Jadi Kacung?
78 Bab 78 Jadi Kacung 2
79 Bab 79 Dikerjain
80 Bab 80 Cemburukah?
81 Bab 81 Azka sakit
82 Bab 82 Azka Sakit (2)
83 Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84 Bab 84 Ancaman (2)
85 Bab 85 Kehamilan Renata
86 Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87 Bab 87 Jalan-jalan
88 Bab 88 Ketemu Mantan
89 Bab 89 Acuh (2)
90 Bab 90 Perasaan Annisa
91 Bab 91 Ditembak?
92 Bab 92 Pacar Pura-pura
93 Bab 93 Perjanjian
94 Bab 94 Mabuk (Lagi)
95 Bab 95 Bertemu Renata
96 Bab 96 Apakah harus berpisah?
97 Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98 Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99 Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100 Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101 Bab 101 Surat Cerai
102 Bab 102 Depresi
103 Bab 103 Memulai rencana
104 Bab 104 Memulai rencana (2)
105 Bab 105 Ingin Rujak
106 Bab 106 Mimpi terburuk
107 Bab 107 Kecelakaan
108 Bab 108 Berita duka dan bahagia
109 Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110 Bab 110 Hadiah dari Azka
111 Bab 111 Tentang Renata
112 Bab 112 Tentang Renata (2)
113 Bab 113 Perasaan Azka
114 Bab 114 Putus
115 Bab 115 Meninggal
116 Bab 116 Sadar (1)
117 Bab 117 Sadar (2)
118 Bab 118 Sadar (3)
119 Bab 119 Pelukan Azmi
120 Bab 120 Pergi
121 Bab 121 Kayla Sakit
122 Bab 122 Ngidam Ashila
123 Bab 123 Penculikan Ashila
124 Bab 124 Ternyata..
125 Bab 125 END
126 Thank You So Much For All
127 Harap Dibaca!!
Episodes

Updated 127 Episodes

1
Bab 1 Pertemuan Pertama
2
Bab 2 Tentang Perjodohan
3
Bab 3 Tentang Perjodohan (2)
4
Bab 4 Bertemu Kembali
5
Bab 5 Tentang Perjodohan (3)
6
Bab 6 Kamu??
7
Bab 7 Menerima Atau Tidak?
8
Bab 8 Tentang Perjodohan (4)
9
Bab 9 Fitting Baju
10
Bab 10 Fitting Baju Pengantin (2)
11
Bab 11 Hari Pernikahan
12
Bab 12 Hari Pernikahan (2)
13
Bab 13 Setelah Menikah
14
Bab 14 Setelah Menikah (2)
15
Bab 15 Deg-degan
16
Bab 16 Uang Bulanan
17
Bab 17 Belanja Bareng Adik Ipar
18
Bab 18 Pengen Cucu
19
Bab 19 Kecupan hangat
20
Bab 20 Terpaku
21
Bab 21 Pasar malam (1)
22
Bab 22 pasar malam (2)
23
Bab 23 Seranjang
24
Bab 24 Pikiran Mesum
25
Bab 25 Cemburu
26
Bab 26 Panggilan Baru
27
Bab 27 Awal Baru
28
Bab 28 Masa Lalu (1)
29
Bab 29 Masa Lalu (2)
30
Bab 30 Sakit
31
Bab 31 Sakit (2)
32
Bab 32 Gara-gara Ciuman
33
Bab 33 Perasaan Aneh
34
Bab 34 Cemburu (2)
35
Bab 35 Canggung
36
Bab 36 Seranjang lagi
37
Bab 37 Diturunin Di Jalan
38
Bab 38 Masak Bareng
39
Bab 39 Pergi
40
Bab 40 Rindu
41
Bab 41 Membeli Oleh-oleh
42
Bab 42 Rindu (2)
43
Bab 43 Gagal
44
Bab 44 Apakah ini sandiwara?
45
Bab 45 Dedek Kecil?
46
Bab 46 Modus
47
Bab 47 Hamil?
48
Bab 48 Ngehalu
49
Bab 49 Menahan Diri
50
Bab 50 Ungkapan hati Azmi
51
Bab 51 Kelicikan Renata
52
Bab 52 Acuh
53
Bab 53 Ungkapan Perasaan Ashila
54
Bab 54 Kebahagiaan Yang Hakiki
55
Bab 55 Gara-gara Morning Kiss
56
Bab 56 Ngambek
57
Bab 57 Kejutan
58
Bab 58 Bikin Baby
59
Bab 59 Menggodanya
60
Bab 60 Ketemu Renata
61
Bab 61 Kekesalan Kayla
62
Bab 62 Ketakutan Ashila
63
Bab 63 Gadis Bar-bar
64
Bab 64 Gara-gara Kecap
65
Bab 65 Emang Aku Anak Kecil
66
Bab 66 Cinta Pada Pandangan Pertama
67
Bab 67 Disangka Maling
68
Bab 68 Gara-gara Ngebut
69
Bab 69 Kayla Ngambek
70
Bab 70 Kemunculan Masalah
71
Bab 71 Ngedeketin Calon Mertua
72
Bab 72 Ketakutan Rayhan
73
Bab 73 Ancaman
74
Bab 74 Rencana Licik Renata
75
Bab 75 Kamu ngidam?
76
Bab 76 Rencana Nonton
77
Bab 77 Jadi Kacung?
78
Bab 78 Jadi Kacung 2
79
Bab 79 Dikerjain
80
Bab 80 Cemburukah?
81
Bab 81 Azka sakit
82
Bab 82 Azka Sakit (2)
83
Bab 83 Abdi bogoh ka anjeun
84
Bab 84 Ancaman (2)
85
Bab 85 Kehamilan Renata
86
Bab 86 Khawatir Tapi Gengsi
87
Bab 87 Jalan-jalan
88
Bab 88 Ketemu Mantan
89
Bab 89 Acuh (2)
90
Bab 90 Perasaan Annisa
91
Bab 91 Ditembak?
92
Bab 92 Pacar Pura-pura
93
Bab 93 Perjanjian
94
Bab 94 Mabuk (Lagi)
95
Bab 95 Bertemu Renata
96
Bab 96 Apakah harus berpisah?
97
Bab 97 Apakah harus berpisah (2)
98
Bab 98 Apakah harus berpisah (3)
99
Bab 99 Apakah harus berpisah (4)
100
Bab 100 Perubahan sikap Rayhan
101
Bab 101 Surat Cerai
102
Bab 102 Depresi
103
Bab 103 Memulai rencana
104
Bab 104 Memulai rencana (2)
105
Bab 105 Ingin Rujak
106
Bab 106 Mimpi terburuk
107
Bab 107 Kecelakaan
108
Bab 108 Berita duka dan bahagia
109
Bab 109 Gara-gara Ashila Ngidam
110
Bab 110 Hadiah dari Azka
111
Bab 111 Tentang Renata
112
Bab 112 Tentang Renata (2)
113
Bab 113 Perasaan Azka
114
Bab 114 Putus
115
Bab 115 Meninggal
116
Bab 116 Sadar (1)
117
Bab 117 Sadar (2)
118
Bab 118 Sadar (3)
119
Bab 119 Pelukan Azmi
120
Bab 120 Pergi
121
Bab 121 Kayla Sakit
122
Bab 122 Ngidam Ashila
123
Bab 123 Penculikan Ashila
124
Bab 124 Ternyata..
125
Bab 125 END
126
Thank You So Much For All
127
Harap Dibaca!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!