16

Mansion Keluarga Besar Melviano...

"Hai, Steve. Selamat datang." Mrs.Melv. memeluk Steve yang datang bersama dengan Arion.

"Hai juga, Mom." Steve membalas pelukannya.

"Masuk yuk, kita makan malam terlebih dahulu." Mrs.Melv. menarik tangan Steve dan Arion secara bersamaan.

"Wah, Steve sudah datang." Mr.Melv. memeluk Steve dan menyuruhnya untuk duduk bersama.

"Nah, disini sudah berkumpul semuanya. Daddy ada pertanyaan untuk Adam. Nak, kamu masih belum mau terjun ke dunia bisnis seperti Ar?" Mr.Melv. memandang sendu ke arah Adam.

"Belum Dad, aku masih belum bisa menjadi seperti yang Daddy harapkan. Maafkan Adam, Dad." Adam tertunduk setelah menjawab pertanyaan Daddy.

"Memangnya ada apa sebenarnya, Dad? Kenapa Daddy bicara seperti itu?" Arion mulai merasa penasaran dengan semuanya.

"Begini, Nak. Daddy akan membawamu dan Steve ke Amerika. Kita akan sedikit memantau dan melakukan beberapa kali meeting dengan kolega bisnis disana. Meskipun hanya perusahaan cabang kecil, kita juga harus sering memberikan perhatian kita disana, nak." Mr.Melv. memberikan penjelasan kepada anaknya itu.

Lalu Steve mendapat sedikit arahan dari Mr.Melv. "Steve, tolong kosongkan segala kegiatan Arion di Indonesia,

termasuk syuting dan pemotretannya. Kamu juga akan ikut dengan kami ke sana. Besok pagi jam 6 penerbangan kita ke NYC. Dalam perjalanan panjang kita selama 20 jam 30 menit itu, Daddy akan memberikan sedikit pengarahan pada kalian tentang tata cara pemantauan Melv.Corp. cabang yang ada disana."

"Baik, Dad. Steve akan pastikan jadwal Arion akan kosong selama seminggu ini." Steve memberikan janjinya pada Mr.Melv.

"Nah, sekarang Silvia. Sil, kamu mau bantuin Daddy untuk membantu mengontrol perusahaan Melv.Corp. yang ada disini kan, nak? Karena Adam masih belum terbiasa dengan dunia bisnis, Dad harap kamu tidak mengecewakan Dad." Mr.Melv. berbicara dengan serius dengan Silvia.

"Baik, Dad. Silvia kan sudah pernah terjun langsung bersama dengan Arion memimpin beberapa meeting di perusahaan, jadi, Daddy tenang saja. Silvia tidak akan mengecewakan semuanya."

"Nah, sekarang sudah beres semuanya, keputusan ini sudah disepakati. Jadi, jangan harap kamu bisa kabur, Ar. Daddy tau ini yang pertama kalinya buatmu, tapi kamulah pewaris satu-satunya. Jangan buat Daddy dan Mommy kecewa, nak. Kamu harus tunjukkan bahwasannya kamu itu memang MAMPU."

Mr.Melv. pergi begitu saja setelah selesai makan dan keputusannya memang MUTLAK. Saat ini, Arion tengah terdiam seribu bahasa.

Dia teringat dengan Grace. Dia pasti akan merindukannya. Setelah selesai makan, dia pergi begitu saja keluar dari Mansion milik keluarganya dan pergi ke kost-an Grace. 'Sudah jam segini, apa dia sudah tertidur?' Pikirnya dalam hati.

Saat ini, dia berada di dalam mobil melihat ke arah gedung kost nya Grace yang sederhana. Tiba-tiba dia melihat ada mobil yang sepertinya familiar baginya. Itu mobil yang dikendarai Anne.

Arion keluar dari mobilnya dan berdiri tepat di belakang Grace. Begitu Grace berbalik, arion tidak menyangka kalau posisinya akan membuat Grace akan menabrak tubuh tegapnya.

'Yah, Grace pasti kesal nih sama aku. Kayaknya memang sakit tuh hidungnya sampai merah gitu' Arion membatin sambil melihat Grace yang mengelus hidungnya.

'Ehh, dia malah minta maaf tapi gak liat orangnya.' Arion sempat tersenyum dan terbesit dalam benaknya ingin menggoda Grace.

Mungkin karena mood nya Grace lagi buruk, akhirnya Arion dicuekin. 'Nyesel dehh, gak bisa lama-lama liat wajahnya.'

Dengan lesu, Arion pulang ke Apartemennya dan berniat untuk menelepon Grace. Tapi, baru sebentar ngomongnya, udah di matikan aja ponselnya. Kan Arion jadi sedih -_-*

**********

Pagi ini, semuanya sudah berkumpul di Mansion Utama. Adam dan Silvia juga ada disana untuk mengucapkan salam perpisahan pada Mr. Dan Mrs.Melv, Arion dan Steven.

Mereka berempat akan berangkat menggunankan jet pribadi yang sudah bertengger di halaman belakang Mansion yang dikhususkan sebagai tempat jet tersebut.

Setelah mereka berempat terbang ke tujuan, Adam mengantar Silvia ke Perusahaan Melv.Corp. "Maaf ya, Honey. Gegara aku belum siap, kamu jadi memikul beban pekerjaan Arion yang cukup berat disana."

"Tidak apa-apa, sayang. Aku kan memang lulusan terbaik jurusan Manajemen Bisnis, jadi aku pasti bisa. Tidak ada pekerjaan yang tidak melelahkan. Semua itu butuh proses." Silvia menenangkan suaminya yang sedaritadi mengeluh karena suaminya itu tidak bisa membantunya.

"Oke, baiklah. Kamu baik-baik kerjanya ya, hon. Nanti siang aku datang bawa bekal, biar kita makan bersama." Adam mengelus kepala dan mencium kening istrinya.

"Oke. Kutunggu ya. Aku pamit kerja dulu ya, sayang." Kata Silvia sambil memeluk suaminya dan keluar dari mobil menuju gedung utama Melv.Corp.

Semua karyawan sudah mengenal Silvia dan mereka memberikan sambutan yang baik padanya seperti kepada Arion, kecuali beberapa karyawan baru yang kelihatan kikuk di hadapannya.

Silvia hanya berjalan sambil tersenyum dengan semua karyawan yang dijumpainya. Hingga pada akhirnya dia duduk di kursi kebesaran milik Arion. Dia mulai berkutat pada komputer yang ada dihadapannya.

Hari ini, pekerjaan Silvia banyak terbantu oleh asisten Steve. Dia memang sudah di beri arahan oleh Stev untuk membantu segala jadwal dan beberapa pekerjaan yang kurang dimengerti oleh Silvia. Meskipun diluar pintu kantor Arion memiliki dua asisten lagi, mereka tidak seligat dan selincah asisten Steve yang bernama Zivanya Ayunindya.

"Oke, sudah jam istirahat. Sekarang kamu sudah boleh meninggalkan ruangan ini. Terima kasih banyak atas bantuannya hari ini, Vanya." Kata Silvia sambil merenggangkan kedua tangannya ke depan.

"Baik, Mrs. Kalau Mrs. masih butuh bantuan, panggil saja saya lewat telepon, saya akan segera datang kesini. Mrs. tidak perlu sungkan begitu. Saya permisi ya, Mrs." Vanya segera keluar menuju pintu keluar ruangan.

"Selamat siang, honey. Ini aku bawakan makanan kesukaanmu dendeng sambal pedas. Koki di Restoranku yang memasaknya. Makan yang banyak, honey. Biar penuh lagi energinya untuk kerja sampai sore."

Adam membuka semua bekal yang dia bawa dan menyodorkan makanan tersebut kepada istrinya. Mereka makan dengan lahap dan akhirnya selesai jam istirahatnya selesai.

"Terimakasih sayang, menu hari ini sangat enak dan memuaskan. Sekarang sudah saatnya kembali bekerja. Kamu mau ku antar sampai parkiran kah?" Tanya Silvia sambil memeluk sebelah lengan suaminya.

"Tidak perlu, aku pergi ya. Semangat kerjanya. Nanti sore ku jemput ya, honey." Adam mengemas semua barang bawaannya dan mencium kening istrinya. Dia kembali ke Restoran.

**********

"Tumben banget Kak Adam bawa bekal gitu? Ada acara apa nih?" Tanya Grace pada Adam yang memanggilnya ke ruangan bos nya itu.

"Nih, di cuci bersih ya, Grace. Aku tadi bawa bekal untuk istriku. Untuk seminggu ini, tolong siapkan bekal makan siang dengan lauk kesukaan Silvia ya, Grace. Kan kamu tau segalanya tentang dia."

"Baiklah, Kak. Seminggu ini saja kan Kak?"

"Iya. Hanya seminggu."

"Oke. Aku pamit bawa ini ya, Kak. Jangan kecarian lagi."

Adam hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah Grace yang cukup jahil padanya. 'Apa Arion tidak memberitahukan Grace kalau dia pergi? Mungkin mereka tidak sedekat yang kuharapkan.' Ucap Adam dalam hati.

Di dalam jet pribadi Melv...

"Ar, Steve. Ikut Daddy ke ruangan itu. Mom sudah tertidur di tempat nya saat ini. Kita akan bahas tentang yang akan kalian lakukan disana."

Selama hampir setengah hari, mereka menghabiskan waktunya untuk berdiskusi. Mr.Melv. memang mengajarkan banyak hal kepada mereka selama di perjalanan.

Arion bangga pada Daddy nya, karena si Daddy yang memulai pekerjaannya dari Nol hingga sekarang sudah berkembang dan memiliki cabang di London dan Amerika. Meskipun yang di Amerika adalah perusahaan yang paling kecil diantara Melv.Corp. lainnya, Daddy tetap memberikan banyak perhatiannya kepada perusahaan kecil itu.

Karena dari perusahaan kecil yang berkembang akan menjadi perusahaan besar suatu saat. Mereka akan berhenti berdiskusi saat waktunya makan dan tidur. Selain itu, mereka akan melanjutkan diskusinya sampai tuntas.

Tak terasa, penerbangan ke NYC mendarat dengan selamat. Mereka pergi ke Mansion Melv. yang ada disana. Mansion ini yang tidak terlalu besar dan tidak begitu kecil. Mansion ini ukurannya sekitar sepertiga dari Mansion Melv. yang ada di Jakarta.

"Semuanya sudah boleh beristirahat. Besok pagi sekitar pukul 7, kita sudah harus berangkat ke kantor." Pesan Mr.Melv. yang tidak bisa diganggu gugat lagi. Jadi, semuanya bubar masuk ke kamar masing-masing.

ARION POV

Mandi itu memang ritual wajib untuk menghilangkan penat. Rasa gerah yang ku alami selama 20 jam 30 menit itu sudah pergi setelah kubasuh diriku dengan air dingin.

Aku mengingat dia lagi, aku belum sempat berbicara banyak dengannya kemarin. Mungkin dia memang sedang sibuk. Jadi, aku juga harus bisa fokus untuk pekerjaanku ini.

Kata Daddy, kalau aku bisa menyelesaikan tahapan-tahapan yang didiskusikan tadi dengan cepat, aku akan bisa pulang ke Jakarta lebih awal.

Aku tidak bisa tertidur saat ini. Entah mengapa, aku merasa gelisah. Atau ini ada hubungannya ketika aku tidak melihat wajahnya Grace hari ini?

"Ahaa, aku baru ingat, ada fotonya Grace di ponsel ku. Foto yang dikirim waktu itu oleh Silvia. Wah, mungkin aku harus berterimakasih padanya, karenanya, aku mempunyai foto bersama dengan Grace." Aku pun membuka album foto di ponselku. Ku lihat wajah damainya Grace saat tertidur. (Baca eps 08)

Memang sangat manjur menurutku cara ini untuk membuatku terlelap dalam tidur. Karena tak butuh waktu yang lama setelah kupandangi wajah Grace di ponselku, aku tertidur dengan nyenyak.

Keesokan harinya...

Hari ini akan menjadi hari yang panjang. Aku belajar banyak hal dari Daddy. Mulai dari cara Daddy berkomunikasi dengan para pegawai hingga client nya. Dan bagaimana cara Daddy memberi arahan hingga perintah kepada para

pegawainya.

Daddy pernah berpesan padaku, "Setiap orang itu memiliki kemampuan yang berbeda-beda dengan daya tangkap informasi yang berbeda pula. Jadi, kita harus mampu berbaur dan mengetahui bagaimana karakter setiap orang yang sedang kita hadapi. Agar kita tau bagaimana cara yang baik dalam mengkomunikasikan sesuatu kepadanya."

Aku selalu ingin bisa seperti Daddy. Tapi, aku masih belum mampu. Karena untuk dekat dengan seorang perempuan saja aku tidak bisa. Gimana bisa mengajari karyawan perempuan yang ada di kantor? Kok jadi kepikiran dia lagi ya? Haduh..

**********

"Daddy bangga dengan kinerja kalian berdua, nak. Masih empat hari, kalian bisa menyelesaikan semuanya dengan cukup baik. Daddy akan mengirimkan jadwal kunjungan kalian setiap tiga bulan sekali ke sini. Daddy akan memberikan tanggung jawab penuh di perusahaan ini pada kalian mulai sekarang. Tapi, Daddy masih tetap memantau kinerja kalian."

Wah, Daddy memang yang terbaik. Daddy tidak akan sungkan memberikan pujian kepada setiap orang yang menurutnya sudah berhasil melewati masa pembelajaran darinya.

"Jadi, kami sudah boleh balik ke Jakarta, Dad?" Aku tidak sabar untuk pulang ke kota kelahiranku itu.

"Boleh, kalian mau berangkat kapan? Daddy akan berangkat besok pagi dengan Mommy ke London. Kalian berdua saja yang akan balik ke Jakarta."

"Steve, gimana menurutmu kalau kita berangkat malam ini juga? Setelah selesai makan malam." Aku bertanya pada Steve yang hanya diam sedaritadi.

"Kalau aku sih, kapan pun boleh. Kamu mau berangkat secepat itu?" Steve malah balik nanya.

"Yaa. Kami berangkat malam ini ya, Dad." Aku berkata sambil tersenyum pada Daddy.

"Baiklah, tapi malam ini kita makan bersama di Mansion ya, Mom sudah sediakan makanan kesukaan kita semua." Kata Daddy sambil berjalan melalui kami berdua.

"Kamu sudah terlalu merindukan dia ya?" Steve tiba-tiba nongol dan berbisik padaku.

"Kasih tau gak ya?" Aku menggodanya sambil berjalan meninggalkannya di belakang.

"Jawabannya sudah pasti iya." Katanya dengan senyum jahilnya.

Sampai di Mansion, kami sudah berkumpul. Di meja makan sudah tersedia banyak makanan. Kami semua makan bersama dengan santai, "Mom, selesai makan malam, kami akan langsung berangkat ke Jakarta. Kami pasti kabari Mom and Dad kalau kami sudah tiba disana."

"Kenapa tidak besok pagi saja, nak? Kan kalian baru pulang kerja. Nanti pasti capek banget lah." Mommy ternyata khawatir dengan kami.

"Tidak mengapa Mom. Kami kan bisa istirahat penuh di jet pribadi selama 20 jam 30 menit." Aku tersenyum pada Mom untuk meyakinkannya, agar Mom mau membiarkanku dan Steve balik ke Jakarta malam ini juga.

"Oke, baiklah. Kalian hati-hati dijalan ya, nak. Ingat langsung kabari Mom kalau sudah sampai disana." Mom berkata sambil memeluk kami berdua, karena Mom saat ini sudah selesai makan.

Saat ini, kami bersiap-siap untuk berangkat. Kupeluk dan cium pipi Mom and Dad. Kami harus berpisah lagi, padahal masih baru ketemu. Tapi, karena urusan yang di London masih banyak, Daddy masih harus menetap disana dan Mommy harus selalu menjadi penyemangat Daddy.

Kalau saja aku sudah menikah, aku akan berhenti dari dunia Entertain dan harus fokus memimpin perusahaan Daddy. Karena Daddy sudah pasti melepaskan 100% kedudukannya padaku atas ketiga perusahaannya.

Daddy memang tidak pernah membatasi kegiatanku, sejak SMP, aku sudah menjadi artis berbakat dan saat menginjak SMA, aku sudah terjun ke dunia permodelan.

Orangtuaku selalu setuju dengan keputusanku yang terjun ke dunia hiburan. Tapi, mereka selalu mengingatkanku akan tanggungjawabku akan pekerjaan dan study ku. Meskipun aku sibuk, aku tetap menduduki posisi ranking pertama di sekolah.

**********

Sesampainya di Mansion Utama Melviano, Steve langsung masuk dan istirahat dikamarnya. Sedangkan aku? Aku menelepon Mommy memberitahukannya kalau kami sudah tiba di jakarta. Dan ternyata mereka juga sudah tiba di London.

Ini masih pukul 4 sore. Aku segera berangkat ditemani seorang supir ke Restoran milik Adam. Aku ingin bertemu dengan Grace. Apakah aku masih sempat menemuinya?

Sesampainya disana, aku sama sekali tidak melihatnya. Aku memasuki ruangan Adam, "Bro, kenapa hari ini Grace tidak kelihatan?"

"Wah, bro. Kamu sudah balik? Kapan sampainya? Kenapa tidak kabari kami duluan sih? Baru sampai sini, kok malah nanya tentang Grace?"

"Iya, iya, iya. Kami baru saja sampai setengah jam lalu. Steve langsung masuk kamar di Mansion. Mom and Dad juga sudah sampai di London. Udah kan? Sekarang jawab pertanyaanku."

Aku kesal melihat dia yang tersenyum jahil begitu. Dia pasti mau mengerjaiku.

"Grace ambil cuti dan dia bilang belum tau kapan balik. Saat ini dia sedang liburan bersama teman-temannya. Karena dia bersama temannya sudah selesai Sidang, mereka akan liburan selama seminggu entah kemana. Truss..."

"Trus kenapa? Kok jadi diem?" Aku tidak suka dia berbicara terpotong-potong begitu.

"Dia akan langsung ke Bandara bersama Anne. Anne akan ke Kalimantan dan Grace akan ke Medan." Penuturan Adam ini membuat raga dan jiwaku terasa lemas.

Sudah hampir seminggu aku tidak bertemu dengannya karena aku ke NYC, sekarang? Aku tidak akan bertemu dengannya entah sampai kapan.

"Kamu tau kemana mereka pergi?"

"Tidak tahu, pas permisi waktu itu, dia bilang masih belum tau pastinya kemana, jadi dia tidak memberitahukannya padaku."

"Kamu tau kapan jadwal Wisuda nya? Dia pasti akan kembali saat acara Wisuda nya kan?" Aku bertanya dengan tatapan serius pada Adam.

"Aku juga belum tau pasti. Grace akan mengabari Silvia jika memang sudah ada kepastian kapan acara Wisudanya. Karena Dia sudah janji pada Silvia, kalau dia akan terus mengabarinya." Adam hanya mengangkat bahunya dengan énténgnya.

Akhirnya, aku pulang dengan lesu. Sepertinya aku memang harus jauh dengannya untuk sementara waktu. Padahal aku sangat ingin bertemu dan melihat wajahnya secara langsung.

Aku masih harus fokus dengan kegiatan syuting ku. Besok kami akan berangkat menuju lokasi yang sudah dijanjikan sebelumnya.

Aku akan sangat merindukannya. Tapi, mau gimana lagi? Mungkin nasib ku memang tidak bisa memenuhi harapanku selama ini.

Mulai malam ini dan seterusnya, aku hanya bisa melepas rindu dengan sebuah foto saja. Ternyata begini rasanya merindukan seseorang. Sangat tidak terkatakan.

Terpopuler

Comments

pembaca setia

pembaca setia

emang gitu kalau udah trbiasa brteman sama cwo jd susah bedain suka nya sebagai tman apa jd pacar

2020-12-30

0

Ayh Cilla

Ayh Cilla

Grace peka dong kasian Arion,,,thour buat Grace suka dong sama arion

2020-02-06

3

Yolanda Yola

Yolanda Yola

Grace,,,,, npa Arion di anggurin😒😒😒

2019-09-29

5

lihat semua
Episodes
1 01
2 02
3 03
4 04
5 05
6 06
7 07
8 08
9 09
10 10
11 11
12 12
13 13
14 14
15 15
16 16
17 17
18 18
19 19
20 20
21 21
22 22
23 23
24 24
25 25
26 26
27 27
28 28
29 29
30 30
31 31
32 32
33 33
34 34
35 35
36 36
37 37
38 38
39 39
40 40
41 41
42 42
43 43
44 44
45 45
46 46
47 47
48 48
49 49
50 50
51 51
52 52
53 53
54 54
55 55
56 56
57 57
58 58
59 59
60 60
61 61
62 62
63 63
64 64
65 65
66 66
67 67
68 68
69 69
70 70 *SPECIAL MOMENT*
71 71
72 72
73 73
74 74
75 75
76 76
77 77
78 78
79 79
80 80
81 81
82 82
83 83
84 84
85 85
86 TPG - AR GR - Pgm.Eps.80
87 86
88 87
89 88
90 89
91 90
92 91
93 92
94 93
95 94
96 95
97 96
98 97
99 98
100 99
101 100 WED'DAY AR&GR
102 TPG2_101
103 TPG2_102
104 TPG2_103
105 TPG2_104
106 TPG2_105
107 TPG2_106
108 TPG2_107
109 TPG2_108
110 TPG2_109
111 TPG2_110
112 TPG2_111
113 TPG2_112
114 TPG2_113
115 TPG2_114
116 TPG2_115
117 TPG2_116
118 TPG2_117
119 TPG2_118
120 TPG2_119
121 TPG2_120
122 TPG 121
123 TPG2_122
124 TPG2_123
125 TPG2_124
126 TPG2_125
127 TPG2_126
128 TPG2_127
129 TPG2_128
130 TPG2_129
131 TPG2_130
132 TPG2_131
133 TPG2_132
134 TPG2_133
135 TPG2_134
136 TPG2_135
137 TPG2_136
138 TPG2_137
139 TPG2_138
140 TPG2_139
141 TPG2_140
142 TPG2_141
143 TPG2_142
144 TPG2_143
145 TPG2_144
146 TPG2_145
147 TPG2_146
148 TPG2_147
149 TPG2_148
150 TPG 149
151 TPG2_150
152 TPG2_151
153 TPG2_152
154 TPG2_153
155 TPG2_154
156 TPG2_155
157 TPG2_156
158 TPG2_157
159 TPG2_158
160 TPG2_159
161 TPG2_160
162 TPG2_161
163 TPG2_162
164 TPG2_163 Ending~
Episodes

Updated 164 Episodes

1
01
2
02
3
03
4
04
5
05
6
06
7
07
8
08
9
09
10
10
11
11
12
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
18
19
19
20
20
21
21
22
22
23
23
24
24
25
25
26
26
27
27
28
28
29
29
30
30
31
31
32
32
33
33
34
34
35
35
36
36
37
37
38
38
39
39
40
40
41
41
42
42
43
43
44
44
45
45
46
46
47
47
48
48
49
49
50
50
51
51
52
52
53
53
54
54
55
55
56
56
57
57
58
58
59
59
60
60
61
61
62
62
63
63
64
64
65
65
66
66
67
67
68
68
69
69
70
70 *SPECIAL MOMENT*
71
71
72
72
73
73
74
74
75
75
76
76
77
77
78
78
79
79
80
80
81
81
82
82
83
83
84
84
85
85
86
TPG - AR GR - Pgm.Eps.80
87
86
88
87
89
88
90
89
91
90
92
91
93
92
94
93
95
94
96
95
97
96
98
97
99
98
100
99
101
100 WED'DAY AR&GR
102
TPG2_101
103
TPG2_102
104
TPG2_103
105
TPG2_104
106
TPG2_105
107
TPG2_106
108
TPG2_107
109
TPG2_108
110
TPG2_109
111
TPG2_110
112
TPG2_111
113
TPG2_112
114
TPG2_113
115
TPG2_114
116
TPG2_115
117
TPG2_116
118
TPG2_117
119
TPG2_118
120
TPG2_119
121
TPG2_120
122
TPG 121
123
TPG2_122
124
TPG2_123
125
TPG2_124
126
TPG2_125
127
TPG2_126
128
TPG2_127
129
TPG2_128
130
TPG2_129
131
TPG2_130
132
TPG2_131
133
TPG2_132
134
TPG2_133
135
TPG2_134
136
TPG2_135
137
TPG2_136
138
TPG2_137
139
TPG2_138
140
TPG2_139
141
TPG2_140
142
TPG2_141
143
TPG2_142
144
TPG2_143
145
TPG2_144
146
TPG2_145
147
TPG2_146
148
TPG2_147
149
TPG2_148
150
TPG 149
151
TPG2_150
152
TPG2_151
153
TPG2_152
154
TPG2_153
155
TPG2_154
156
TPG2_155
157
TPG2_156
158
TPG2_157
159
TPG2_158
160
TPG2_159
161
TPG2_160
162
TPG2_161
163
TPG2_162
164
TPG2_163 Ending~

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!