Rasa malu yang begitu besar atas penolakan Reza, membuat Melda sampai tidak bisa untuk berkata-kata. Dia hanya terdiam dengan air mata yang sudah menetes membasahi wajahnya, mendengar apa yang sedang di katakan oleh Reza, yang masih terus memeluknya sejak tadi.
"Mel,, aku juga sangat menginginkan hal itu. Tapi ini belum waktunya untuk kita dapat melakukannya. Percayalah aku sangat mencintaimu juga menginginkan dirimu." Reza berkata-kata sambil terus memeluk tubuh Melda dari arah belakang.
Mendengar apa yang di katakan oleh Reza barusan, membuat Melda langsung merasa sangat bahagia, karena cintanya kepada Reza tidak bertepuk sebelah tangan seperti yang dia pikir sebelumnya. Tapi tiba-tiba dia kembali berfikir untuk menanyakan sesuatu kepada Reza.
"Bang,, aku ingin menanyakan sesuatu!" Ujar Melda sambil berdiri menghadap Reza, yang sudah terduduk di tepi ranjangnya.
"Tanya apa?" Jawab Reza.
"Aku ingin Abang jujur sama aku! Apa Abang sudah pernah melakukan hal itu dengan wanita lain sebelumnya?" Melda bertanya dengan tatapan mencari tahu ke arah Reza.
Melihat tatapan Melda yang begitu tajam dan penuh curiga, membuat Reza akhirnya memilih untuk berbohong. Karena ternyata, Reza sudah pernah melakukan hal itu, di saat dia berpacaran dengan seorang wanita di masa lalu. Dan kesalahan itu, yang membuat dia jadi merasa bersalah sampai sekarang. Waktu itu dia ingin sekali menikahi wanita itu, tapi wanita itu lebih memilih pergi bersama laki-laki lain, yang lebih memiliki segalanya di bandingkan dengannya.
"Belum pernah!" Jawab Reza dengan tampang sedikit merasa bersalah.
Mendengar jawaban Reza, membuat Melda langsung tersenyum dan memeluk Reza sambil berkata.
"Aku sangat bahagia dan bersyukur bisa memiliki Abang, laki-laki terbaik di zaman ini. Tadi aku sangat khawatir, karena aku pikir mungkin saja Abang sama dengan laki-laki dewasa pada umumnya, yang sudah pasti pernah melakukan hal itu." Ujar Melda yang membuat Reza langsung terdiam sejenak.
Mendengar apa yang di katakan oleh Melda, Reza semakin merasa bersalah. Sambil membalas pelukan Melda, Reza pun berkata-kata dalam hatinya dengan tampang yang penuh beban.
"Maafkan aku Mel,, aku bukan laki-laki terbaik seperti yang kamu kira. Aku sama dengan laki-laki ******** di luar sana. Tapi aku ingin kamu tahu, kalau aku sangat mencintaimu dengan sepenuh jiwa dan ragaku.
Setelah itu Reza langsung melepaskan pelukannya, dan berdiri melangkah menuju pintu bersama Melda. Dan sampainya di depan pintu, dia pun berbalik menghadap Melda dan berkata.
"Kamu tidur ya! Aku juga mau beristirahat." Ujar Reza yang sudah berdiri di depan pintu kamar Melda hendak keluar.
Reza melangkah menuju kamarnya dengan tampang yang sangat tidak bersemangat. Dia merasa sangat berdosa karena telah membohongi Melda, tapi dia tidak punya pilihan lain selain berbohong. Reza terpaksa melakukan semua itu karena dia tidak ingin membuat Melda bersedih lagi.
Sedangkan Melda yang sudah terlentang di atas tempat tidurnya, terlihat begitu bahagia dengan senyum yang terpancar dari wajah cantiknya. Dia sangat bangga memiliki kekasih seperti Reza, yang memiliki hati yang tulus juga pribadi yang terpuji.
*************
Malam itu Aleta sangat gelisah, dia tidak bisa untuk tidur sejak tadi. Sedangkan Faris sudah terlelap di sampingnya. Tapi karena Aleta terus menerus bergerak, membuat Faris akhirnya terbangun. Dengan tatapan yang megitu menyejukkan hati, Faris menatap istri cantiknya itu dan bersuara.
"Sayang,, kamu kenapa?" Tanya Faris.
"Aku ngga bisa tidur Maas!" Jawab Aleta dengan tatapan yang begitu lesu.
"Memangnya apa yang kamu pikirkan?" Tanya Faris sambil mengusap-usap kepala Aleta.
"Tidak ada ko Mas!" Jawab Aleta.
"Aleta,, kamu tidak bisa membohongiku, ayo katakan! Apa yang sedang kamu pikirkan?" Faris yang sudah sangat mengenal wanita cantiknya itu, sangat yakin kalau apa yang dia dengar bukan yang sebenarnya.
"Maas,, pokoknya sebelum aku melahirkan, kamu ngga boleh pergi kemana-mana! Aku ngga mau kamu ke luar negeri ataupun ke luar kota!" Ujar Aleta dengan tatapan yang begitu menuntut.
"Tapi kenapa? Itu tuntutan pekerjaan yang harus aku kerjakan," jawab Faris dengan tatapan bingungnya.
"Aku ngga mau saja kamu ketemu sama wanita-wanita, yang seperti kalian ketemu kemarin di luar kota!" Ujar Aleta yang membuat Faris langsung tertawa.
"Hahahahahahaha," suara tertawa Faris yang membuat Aleta jadi kesal.
"Ko kamu tertawa sih Mas..?" Tanya Aleta sambil mencubit perut Faris yang masih terus terkekeh.
"Aaaaoo," suara teriakan Faris karena di cubit oleh istri cantiknya itu.
"Sayang,, aku tu tidak bernian pergi untuk menemui wanita manapun! Kamu tahu kan? Wanita yang aku cintai itu hanyalah kamu. Aku tidak akan pernah melirik wanita manapun selain kamu." Jawab Faris mencoba menenangkan Aleta yang terlihat sudah sangat kesal.
"Tapi kata teman-temanku, kebanyakan laki-laki akan selingkuh di saat istri mereka sedang hamil besar. Jadi aku kan khawatir, apalagi sekarang badanku sudah bertambah naik." Ujar Aleta dengan tampang dinginnya.
"Itu mungkin untuk laki-laki lain, kalau aku malah semakin berselerah melihat bentuk badanmu seperti sekarang ini." Kata Faris penuh kejujuran.
"Mas berkata seperti itu hanya untuk menghibur aku kan?" Ujar Aleta dengan tatapan mencari tahu ke arah Faris.
"Hahahahahaha," Faris kembali tertawa melihat tingkah Aleta yang begitu lucu menurutnya.
"Ko Mas tertawa sih..?" Tanya Aleta penuh kekesalan.
"Aku tertawa karena kamu itu sangat lucu. Kamu menuduhku tanpa Alasan." Faris berkata sambil mendekap Aleta kedalam pelukannya.
"Al,, Mas akan sangat sedih kalau kamu meragukan cinta dan kesetiaan Mas. Di dalam hati ini, hanya ada nama kamu untuk selamanya. Kamu itu bagaikan candu buat Mas. Kamu ngga tahu bagaimana Mas tersiksa di saat malam hari tidak berada di sampingmu." Kata-kata Faris yang membuat Aleta jadi terharu.
"Maafkan aku Mas! Aku hanya tidak ingin kehilanganmu. Mungkin aku akan mati, apabila kamu berpaling dariku." Aleta berkata-kata dengan mata yang sudah berkaca-kaca saking terharunya.
"Jangan pernah bicara seperti itu! Mas tidak bisa hidup tanpa kamu. Duniaku akan kiamat, apabila kamu pergi meninggalkanku." Kata Faris sambil mengecup bibir seksi Aleta.
Dengan begitu mesra, Aleta pun membalas kecupan Faris, kecupan yang di tambah dengan sedikit *******, yang mengundang kerakusan Faris muncul dengan tiba-tiba. Tanpa menunggu lama, Faris langsung menyerang bibir seksi Aleta dengan begitu buas dan penuh hasrat yang menggila.
Aleta juga tidak hanya tinggal diam. Dia membalas ciuman Faris dengan begitu lincahnya. Faris yang sudah hilang kendali mulai melancarkan tangannya ke bagian-bagian tertentu, juga ciumannya mulai turun menjelajahi leher Aleta, yang membuat sura desahan yang begitu seksi dan menggoda keluar dari mulut Aleta.
Faris bagaikan pemangsa yang tidak mengenal kepuasan. Dia selalu menerkam semua bagian-bagian tertentu Aleta, apabila sudah di kuasai hasratnya. Dan Aleta yang mungkin sedang di pengaruhi hormon kehamilannya, semakin menginginkan permainan suaminya yang buas. Aleta mengeluarkan suara desahan yang menunjukan, kalau dia sudah melayang dengan permainan suaminya yang begitu gila.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 218 Episodes
Comments
Nia Tarmiati
mana lanjutan nya
2023-03-30
0
Thien Dea Zee
aq suka alurnya
2022-11-05
0
Fenty Izzi
kenapa g jujur aja za... takutnya d kemudian hari itu akan menjadi bumerang bagi hubungan kalian🥺
deg degan... takut suatu saat wanita masa lalu reza datang tuk meminta pertanggung jawaban🥺😔
2022-10-04
0