Departure

*** POV Frantz ***

Malam sudah berlalu, saat ini aku sedang berada di halaman istana. Udara di pagi hari memang sangat sejuk.

Pulau ini walaupun berada di 10000 meter dari permukaan laut tetap saja seperti berada di dataran biasa.

Setelah berolahraga, aku menuju ke pohon besar yang tidak jauh dariku. Lalu aku duduk di bawah pohon itu.

Aku akan mengisahkan sebentar apa yang terjadi semalam.

Tadi malam, setelah makan malam aku langsung ke ruang rapat. Tidak bersama Alice karena Alice langsung menuju ke kamar. Katanya sih dia lelah dan ingin bermain tab saja.

Rapat berjalan dengan normal dan biasa saja. Kami hanya membahas barang yang di suplai dan jadwal penerbanganku.

Namun saat kami membahas jadwal penerbangan, tiba-tiba saja kami mendapat kabar buruk.

Basis di hutan monster telah diserbu oleh ribuan monster. Itu membuatku sangat terkejut, kesalahan fatalku hari ini tidak menyiapkan sesuatu jika hal itu terjadi.

Kami tidak langsung ke ruang komando. Kami hanya menghubungkan ruang komando dengan ruang rapat.

Drone yang mengawasi daerah sana memperlihatkan area itu dengan Thermal Vision. Bukan hanya aku yang terkejut, tapi semua orang di ruang rapat juga terkejut.

Itu bukanlah ribuan, mungkin bisa sampai puluhan ribu. Karena hampir wilayah sekitar penuh dengan monster.

Setelah melihat gambar itu aku berpikir, darimana monster itu berasal. Namun yang aku katakan pada yang lain adalah 'Segera kirimkan bantuan udara, personel dan persedian'

Semua orang menolak saranku dengan alasan, berbahaya jika mengudara di kondisi cuaca buruk akibat adanya badai.

Tapi aku semakin marah dan tetap memaksa. Pada akhirnya semuanya setuju denganku, yaitu mengirimkan bantuan.

Pesawat-pesawat lepas landas dengan cepat, kami semua berdoa agar pesawat-pesawat itu berhasil melewati badai. Saat mereka masuk ke badai mereka mulai menghilang dari radar, kami kira mereka tidak berhasil.

Tapi ternyata setelah 3 menit mereka kembali muncul di radar tanpa kehilangan 1 pun pesawat. Itu adalah keajaiban yang aku lihat.

Bantuan pun tiba tepat waktu, namun terlihat banyak mayat tentara yang sudah tergeletak tak bernyawa. Kami hanya bisa berduka pada mereka.

setelah perang itu selesai, aku dan yang lainnya melanjutkan rapat.

Hasil yang di dapat adalah hari ini, jam 10 kami akan berangkat ke pulau X. Aku juga memaksa agar bisa secepatnya kesana.

Alasanku cukup simpel, yaitu dengan mengatakan 'Dengan kekuatanku basis akan cepat terselesaikan dan tidak akan mengambil banyak korban jiwa jika sesuatu seperti perang tadi terjadi.'

Mereka pun setuju dengan mudah. Setelah rapat aku kembali ke kamar dan tidur.

Itu adalah cerita singkat tentang kejadian semalam. Sekarang aku ingin menelpon ayahku sang dewa.

"Hallo?"

"Ya, ada apa? Apa kamu memerlukan sesuatu Frantz?"

"Maaf mengganggu waktumu."

"Tidak apa-apa, lagipula pekerjaanku juga tidak banyak. Apa ada sesuatu yang kamu perlukan?"

"Itu... Apa aku bisa mengubah tinggi pulau ini atau menggerakkan pulau ini?"

"Ternyata hal sepele seperti itu. Kau bisa mengubah ketinggian pulau dengan tabmu, tapi kau tidak bisa mememindahkannya. Ada sihir yang membuat pulau itu tetap diam, kalau tidak ada siir itu kau mungkin sudah mengelilingi dunia karena terbawa angin."

Jadi seperti itu, pulau ini memiliki sihir untuk menghambat angin yang akan mendorong pulau ini. Pantas saja walaupun berada di udara aku tetap seperti berada di daratan.

"Aku mengerti, berarti apa aku harus membuat mesin pengendali sendiri?"

"Ya itu benar."

"Terima kasih Ayah, maaf mengganggumu."

"Tidak apa-apa, telepon saja jika kamu butuh sesuatu."

Aku pun memutuskan telepon, walaupun sebenarnya itu adalah panggilan video.

Setelah itu kembali ke istana dan menuju ruang makan karena ini memang sudah waktunya sarapan.

Sesampai disana aku melihat Alice yang sudah makan duluan. Aku pun hanya tersenyum.

Aku pun makan bersama Alice, pagi ini mungkin semua orang sedang menyiapkan apa yang akan dibawa. Karena landasan pacu di pulau X adalah landasan pacu code number 2, panjangnya 1200 meter.

Rencana sebelumnya kami akan menggunakan 2 pesawat tipe Gulfstream G200. Aku tidak tau apa nanti akan ada perubahan atau tidak. Tapi aku rasa sih tidak akan ada perubahan.

Soalnya rapat semalam sudah sangat dijelaskan kenapa memilih pesawat itu. Sebelumnya mereka mengajukan Osprey MV-22 tapi karena langit batas MV-22 kurang dari 10000, akhinya tidak disetujui.

Walaupun aku akan mengatakan kalau pulau ini bisa direndahkan mungkin tidak akan ada perubahan.

Setelah makan aku dan Alice kembali ke kamar untuk mengganti pakaian kami.

Alice mengenakan seragam militer angkatan laut berwarna hitam. Sedangkan aku mengenakan seragam angkatan darat yang berwarna abu-abu. Ada alasan mengapa kami mengenakan pakaian militer.

Seragam tentara untuk Rogne Forte.

Angkatan Darat menggunakan pakaian Wehrmacht yang digunakan tentara Jerman pada perang dunia dua.

Angkatan Udara menggunakan pakaian TNI AU yang digunakan oleh Indonesia.

Angkatan Laut menggunakan pakaian JMSDF yang digunakan oleh Jepang.

Hanya seragam angkatan darat saja yang kuno yaitu berasal dari perang dunia 2. Tapi menurutku memang paling bagus memang seragam Wehrmacht.

Selesai berpakaian kami menuju bandara diantar dengan mobil sedan tentunya. Seperti biasa saat aku menuju ke suatu tempat dengan mobil maka jalan akan dikosongkan tapi banyak orang yang memfoto dari sisi jalan. Ya jika kalian ingin melihatnya, sama seperti saat kalian melihat presiden Rusia pergi ke suatu tempat dengan mobil.

Karena kota ini besar dan penduduknya hanya seberapa, jadi disini tidak ada kemacetan. Bahkan, mungkin saja masih kekurangan penduduk.

Sesampainya di bandara aku disambut oleh para petinggi militer serta orang-orang penting lainya.

"Suigin apa semuanya berjalan lancar?"

"Semuanya berjalan lancar Yang Mulia. Pesawat Anda akan selesai sebentar lagi."

Aku melihat Suigin dan langsung mengajaknya mengobrol. Sepertinya aku sedikit mengerti kenapa sampai sekarang masih belum siap tuh pesawat.

"Hm, kerja bagus. Sampaikan terima kasihku kepada semua orang yang sudah bekerja."

"Tentu Yang Mulia. Terima kasih dari Anda merupakan keberkahan bagi kita."

"Hahahaha... Kamu terlalu berlebihan Suigin. Lalu dimana yang lainnya?"

"Para Jenderal tertinggi sedang mengadakan Rapat. Ryan dan Clinton sedang mengawasi inspeksi pesawat. Sedangkan Hermes, ia sedang mengawasi persediaan yang akan dibawa."

"Semuanya masih sibuk ya. Ini masih jam 9, jadi masih ada 1 jam lagi. Tidak perlu terburu-buru, tapi tetap konsisten."

"Baik Yang Mulia. Saya akan menyampaikan kata-kata Anda."

"Kalau begitu bisa bawa kami ke ruang tunggu?"

"Tentu."

Suigin pun memimpin kami ke ruang tunggu. Aku masih agak gugup atau mungkin lebih tepatnya takut.

Aku belum pernah naik pesawat, berbeda dengan Alice yang sudah sering naik pesawat. Dia saja dari keluarga yang sangat kaya dan beberapa kali sudah naik pesawat pribadi.

Sesampainya disana aku dan Alice duduk di sofa. Sedangkan Suigin, ia langsung pergi meninggalkan kami. Mungkin ia kembali ke posisinya.

Di ruangan itu, Alice tau aku takut naik pesawat. Jadi ia terus menyemangati dan membuat tubuhku tenang. Bukan dengan permainan mesum, tapi dengan kata-katanya dan candanya.

Hingga tidak terasa sudah jam 10. Kami dijemput oleh Suigin dan Manstein. Mereka membawa kami ke pesawat yang kedua.

Di dalam pesawat sudah ada James, Yamamoto, Patton dan Rommel. Jika ditambah kami sudah pas menjadi 8 orang.

Setelah semua persiapan selesai kami pun lepas landas. Saat lepas landas aku sudah gemetaran melebihi getaran pesawat. Namun berkat Alice, aku perlahan mulai tenang.

Di udara kami sudah bebas melakukan apa saja, selama tidak menggangu penerbangan pesawat. Karena aku takut ngapa-ngapain, jadi aku diam saja dikursiku. Aku melihat lautan yang luas dan formasi pesawat jet dari kaca.

Aku tidak tau sebanyak apa pesawat jet yang diterbangkan. Aku hanya melihat variasi F-22, F-18, dan F-35. Terlihat mereka membawa perlengkapan penuh. Mereka memiliki gambar yang berbeda setiap pesawatnya, jadi aku yakin itu pasti lebih dari 3 squadron.

Terpopuler

Comments

agen

agen

next chapter Ngew

2021-03-26

0

Umi Yan

Umi Yan

Lanjut thor, ditunggu lagi up terbarunya😊

Maaf, ijin promo yah thor "Cinta Sang Desainer" terimakasih😊🙏

Semangat dan sukses selalu utk authornya😊👍💪🙏

2020-10-15

1

Sujaandy

Sujaandy

itu yg ngirim pengawalan berlebihan siapa ya? patton? clinton?

2020-10-15

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Meet the God of Another World
3 Reunion
4 Let's Start New Life
5 First Night In Another World
6 Become A King
7 Let's make Modern City In Fantasy World
8 Let's Start This Modern City
9 Call From The King (Side Character)
10 King And The Representatives
11 Independence Of Rogne Forte
12 Six Month After Independence Of Rogne Forte
13 Start Operation New Gate
14 Pride And Sorrow
15 Living Legends From Earth
16 New Plan & Try The Best For The Kingdom
17 Protecting Something Important
18 Rogne Forte VS Monster Horde
19 Departure
20 My Peace
21 Preparation and Riana Blackwell
22 Make The Second Palace
23 An Ordinary King With 3 Great Assistance
24 Make A Naval Base
25 The Navy is Ready Now
26 The Third Prince Of The Seadom Kingdom
27 Raise Anchor
28 Stupid Prince Picked Wrong Enemy
29 A Threat For Seadom Kingdom
30 Episode 30 : Leviathan And Let's Take A Break
31 Episode 31 : General Quarters and Launch Torp MK48
32 Episode 32 : War or Peace
33 Trent Hunzrin, The General from Seadom
34 Let's Start the Negotiation
35 Seadom Decision
36 King Of Seadom and King Of Rogne Forte
37 Preparing For The Last Stand
38 The Last Stand
39 Kapten Sanada
40 A Little Girl
41 War In Fayden City
42 Next Step of Operation
43 Let's take Aurorium
44 Take control of the city of Aurorium
45 Aurorium Has Been Captured
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Prolog
2
Meet the God of Another World
3
Reunion
4
Let's Start New Life
5
First Night In Another World
6
Become A King
7
Let's make Modern City In Fantasy World
8
Let's Start This Modern City
9
Call From The King (Side Character)
10
King And The Representatives
11
Independence Of Rogne Forte
12
Six Month After Independence Of Rogne Forte
13
Start Operation New Gate
14
Pride And Sorrow
15
Living Legends From Earth
16
New Plan & Try The Best For The Kingdom
17
Protecting Something Important
18
Rogne Forte VS Monster Horde
19
Departure
20
My Peace
21
Preparation and Riana Blackwell
22
Make The Second Palace
23
An Ordinary King With 3 Great Assistance
24
Make A Naval Base
25
The Navy is Ready Now
26
The Third Prince Of The Seadom Kingdom
27
Raise Anchor
28
Stupid Prince Picked Wrong Enemy
29
A Threat For Seadom Kingdom
30
Episode 30 : Leviathan And Let's Take A Break
31
Episode 31 : General Quarters and Launch Torp MK48
32
Episode 32 : War or Peace
33
Trent Hunzrin, The General from Seadom
34
Let's Start the Negotiation
35
Seadom Decision
36
King Of Seadom and King Of Rogne Forte
37
Preparing For The Last Stand
38
The Last Stand
39
Kapten Sanada
40
A Little Girl
41
War In Fayden City
42
Next Step of Operation
43
Let's take Aurorium
44
Take control of the city of Aurorium
45
Aurorium Has Been Captured

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!