Aku telah membuat kota, pertanian, perkebunan dan peternakan serta markas militer. Aku juga telah membuat pembangkit listrik, pabrik dan laboratorium.
Markas militer aku menggabungkan ke semua tempat. Jadi di bawah tanah ada terowongan yang bahkan bisa muat 3 buah misil ICBM. Terowongan sebsar itu sudah cukup untuk pemindahan militer jika dalam keadaan darurat.
Bedanya dengan kota Tokyo adalah aku tidak membuat kereta bawah tanah karena itu akan mengganggu aktivitas militer. Jadi aku mengubahnya menjadi di permukaan dan di atas permukaan.
Aku sudah seperti sedang bermain simulasi membangun kota. ada juga sesuatu yang aneh terjadi disini. Makanan dan kebutuhan pokok lainnya telah tersedia langsung di supermarket yang aku bangun, jadi aku rasa tidak terlalu terburu-buru untuk khawatir dengan krisis bahan baku.
"Ini sudah waktunya makan siang. Suigin aku ingin kamu mencari informasi terbaru dari seluruh tempat di pulau ini. Kerahkan pelayan dan apapun yang kau bisa agar informasi bisa dengan cepat terkumpul."
"Baik, Yang Mulia."
"Jangan lupa untuk berisitirahat jika merasa lelah."
"Terima kasih, Nyonya Alice"
Tanpa kami sadari ini sudah tepat siang hari. Jadi aku membubarkan pertemuan ini. Aku dan Alice menuju ruang makan sedangkan Suigin, aku tidak tau ia akan pergi kemana.
Sesampainya aku dan Alice di ruang makan para maid dan pelayan menyambut kami dan mempersilahkan kami duduk. Saat kami sudah duduk mereka mulai mengerjakan tugasnya masing-masing, ada yang berjaga dan ada juga yang mempersiapkan makanan.
Hingga sekarang aku masih bingung bagaiman mereka bisa mendapatkan bahan makanan... Mungkin sebaiknya aku juga tidak memikirkan itu.
Saat semuanya telah siap aku dan Alice memakannya dengan tenang dan sopan layaknya bangsawan yang sedang makan. Kami berada di ruang makan sekitar 15 menit dan setelah itu kami langsung pergi ke kamar.
Walaupun aku dan Alice telah mengetahui jalan untuk ke kamar, kami tetap di antar oleh salah satu pelayan dari ruang makan. Kali bukan Suigin yang mengantar kami namun pelayan yang tampak lebih muda.
Di kamar aku dan Alice pun bingung ingin melakukan apa, sehingga kami hanya duduk di balkon karena pemandangan dari sana sangat lah indah dan itu bertambah indah dengan kota yang modern.
Aku dan Alice mengobrol tentang masa lalu kami dan membahas apapun yang ingin kami bahas. Kami banyak mengobrol dan mengenang masa lalu kami sehingga itu membuat hubunganku dan Alice kembali membaik. Walaupun terkadang ia menangis lagi seperti anak kecil.
Saat sedang serunya kami mengobrol aku mendengar suara ketukan dari pintu sehingga kami berhenti berbicara dan membiarkan orang itu masuk.
Setelah diberi izin orang itu masuk dan ternyata ia adalah Suigin.
"Ada apa Suigin mencariku disaat seperti ini?"
"Maaf mengganggu waktu Anda, Yang Mulia. Saya disini ingin melaporkan keadaan di luar istana."
Suigin ternyata ingin melaporkan keadaan di sekitar pulau. Aku kembali bingung karenanya, bagaimana bisa ia melakukannya dengan cepat. Dia kan tidak memiliki tabku yang memiliki kemampuan aneh.
Apa setelah dibangun kota ini ia benar-benar langsung mencari informasi? Aku tidak menyangka hnya beberapa jam saja dia bisa mengumpulkan semua informasi.
"Hm... Kalau begitu jelaskan semua yang kau dapatkan."
"Baik, Tuan. Jadi disekitar pulau melayang ini tidak ada tanda-tanda hewan yang sangat berbahaya seperti iblis. Lalu di setiap tempat yang Anda ciptakan telah terdapat orang yang mewakili daerahnya dan mereka semua telah memiliki nama. Semua orang yang Anda ciptakan juga telah memiliki nama."
Sepertinya pemilihan random itu tidak terlalu buruk dan berhasil. Seperti yang diharapkan dari tab dewa.
"Kota sudah mulai melakukan aktivitasnya. Perkebunan, peternakan, pertanian serta pembangkit listrik juga telah mulai melakukan aktivitasnya. Untuk pabrik produksi mesin tidak dapat bertahan lama karena kebutuhan mereka yang kurang. Laboratorium kesehatan dan penelitian telah bergerak untuk mencari kandungan tanah dan lain-lain."
Ia menjelaskan itu sambil memberikan kertas laporan yang ada ditangannya. Seperti yang diharapkan...
Produksi dengan mesin berat seperti menciptakan mobil, kereta dan pesawat mungkin itu akan ditunda saja untuk saat ini.
Untuk pertama mmungkin bahan baku yang ada kita penuhi di militer. Biar mereka membangun pesawat militer dan kendaraan militer.
"Ya, aku mengerti semuanya. Baiklah untuk saat ini biarkan pabrik berat yang memproduksi kebutuhan komersil berhenti. Krim kan bahan baku ke laboratorium dan pabrik militer. Aku ingin para peneliti bisa meneliti dunia ini dengan cepat dan militer dapat membangun pertahan lebih."
"Baik, Yang Mulia. Saya akan mengubahnya."
Sugin terlihat menulis sesuatu di buku, mungkin itu catatannya.
"Lalu aku ingin melihat daftar perwakilan dari beberapa tempat."
"Saya juga sudah menyiapkan itu Yang Mulia. Disini juga ada laporan singkat di wilayah mereka."
Suigin memberikan dokumen yang berbeda. Aku membukanya dan melihat daftar nama, tempat dan lainnya.
"Oh, terima kasih. Lalu aku akan membacanya sebentar jadi ayo kita duduk dulu."
Aku mengambil kertas itu dan mengajak Suigin untuk ikut duduk di balkon. Posisi dudukku disamping Alice dan Suigin berada di depanku.
Setelah itu aku mulai membaca laporan yang telah ditulis oleh Suigin. Aku telah mengerti dengan keadaan di pulau ini dan untuk para perwakilan dari seluruh tempat adalah :
1 orang di pembangkit listrik. 5 orang di kota dan 1 orang mewakili semuanya. 3 orang di pedesaan yang mewakili pertanian, perkebunan serta peternakan dan 1 orang mewakili semuanya.
2 orang yang memimpin di markas militer. 1 pertahanan dan 1 penyerang. Memiliki 2 perwakilan dalam militer mungkin akan lebih baik.
1 orang mewakili pabrik pembuatan senjata, bom dan lainnya. Mungkin lebih tepatnya dia yang memimpin agar tidak kebanyakan masalah. 1 orang mewakili semua pabrik yang memproduksi barang sehari-hari seperti makanan dan transportasi.
Jadi semuanya ada 7 orang yang perlu melaporkan semuanya padaku ya.
"Aku telah membacanya dan tunggu sebentar."
Setelah aku mengatakan itu, aku membuat 10 tab beserta buku panduannya untuk menjadi alat pengirim laporan maupun informasi. Aku membuat 10 karena 1 untuk Alice, 1 untuk Suigin dan sisanya akan kuberikan pada orang yang akan memberikan laporan padaku.
Alat itu semua sudah ada di dalam box kardus. Aku mengambil 1 dan memberikannya ke Alice.
"Suigin ini untukmu. Jika aku sedang sibuk atau sedang melakukan sesuatu kau bisa kirimkan saja laporan yang ingin kamu serahkan padaku. Semua panduan dan alamat yang ingin dikirim sudah ada disana."
"Terima kasih, Tuan."
Setelah itu aku menciptakan 1 helikopter beserta awaknya di halaman istana untuk menjemput ke-7 orang perwakilan. Aku juga membuat tempat untuk helikopter itu. Aku membuatnya tanpa sepengetahuan Suigin.
"Suigin, aku ingin kau memanggil ke-7 orang ini."
"Baik, Tuan."
Suigin langsung berdiri menjawabnya.
"Oh ya, dihalaman istana telah aku sediakan 1 helikopter untukmu menjemput mereka."
"Terima kasih, Tuan. Namun saya minta maaf itu semua sudah tidak dibutuhkan karena mereka semua sedang dalam perjalan."
Eh semuanya sudah dalam perjalanan? Lalu buat apa aku membuat helikopter dihalaman untuk menjemput mereka. Tapi ada baiknya juga ada helikopter di halaman.
Suigin juga hebat karena ia telah mempersiapkan semuanya matang-matang. Ia bahkan bisa menebak apa yang aku inginkan.
"Baiklah kalau begitu, kau berisitirahat lah bersama dengan yang lain. Jika semua sudah datang, kumpulkan mereka di ruang tahta."
"Baik, Yang Mulia."
"Jangan lupa untuk mengabariku juga. Oh ya sebelum berkumpul kau bagikan alat ini ke orang-orang itu."
Aku menunjuk box yang berisi tab dan meminta Suigin untuk membagikannya ke orang-orang yang tadi dibahas.
"Tentu, Yang Mulia."
Suigin pun pergi membawa box itu dan sekarang hanya tinggal kami berdua lagi.
Kenapa aku masih belum merasa kelelahan? Bukankah seharusnya aku sudah menghabiskan kekuatan untuk membangun semua hal ini?
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
agen
next chapter
2021-03-26
0
Cidddx
seru thorr
2021-01-31
0