Ibukota kerajaan Starkt, seorang prajurit dari ruang khusus berlari ke ruang kerja Raja.
Sesampainya di sana ia langsung mendobrak pintu sehingga membuat sanga Raja dan Perdana Menteri yang sedang bekerja terkejut.
"Ada apa, apa kau tidak tau sopan santun?"
Perdana Menteri marah dan berteriak ke prajurit muda itu.
"M-maaf, saya mendapat laporan dari benteng Bartham melalui ruang khusus. Mereka mendapatkan siaga 3, karena serang monster yang terus menyerang benteng."
"Apa!"
"Tidak mungkin, ini sudah 30 tahun sejak serangan monster! Panggilkan Kapten Malcer!"
Raja dan Perdana Menteri seketika menjadi panik dan tidak percaya.
"Baik Yang Mulia!"
Prajurit itu langsung pergi keluar ruangan.
"Yang Mulia, apakah ini pertanda buruk?"
"Aku juga tidak tau. Pertama ancaman kerajaan Duld, sekarang ancaman monster."
"Ini sudah 30 tahun sejak serangan monster terakhir."
"Ya, 30 tahun lalu benteng Bartham sudah hampir hancur."
"Kali ini kita tidak bisa mengulang sejarah kelam itu."
"Tentu saja... Semoga saja mereka masih bertahan."
Raja Starkt bernama Claudio Von Starkt, seorang raja yang biasa saja dan sudah memimpin kerajaan selama 25 tahun. Dan sahabatnya yang kini menjadi perdana menteri adalah Zander Bolton.
Saat serangan monster 30 tahun lalu, Raja Claudio masih seorang pangeran mahkota dan dia masuk ke militer. Jadi dia melihat keganasan monster dari hutan kematian.
Tidak berapa lama kemudian, kapten Malcer datang. Malcer adalah seorang kapten knight kerajaan. Dia berasal dari keluarga Frost yang sudah menjadi knight kerjaaan sejak lama.
"Malcer, tidak ada waktu lagi. Kau kuberikan izin untuk membawa 30 - 50 knight yang handal dan terlatih untuk segera ke benteng Bertham. Gunakan kecepatan penuh kalian. Ini darurat!"
"Baik, Yang Mulia!"
Kapten Malcer langsung pergi setelah mendapat perintah. Sedangkan Raja Claudio dan Zander kembali bekerja.
Mereka mengurus masalah yang datang dari kerajaan Duld dan para bangsawan koruptor yang telah mengkhianati negara dengan menjual informasi ke kerajaan Duld.
Mereka berusaha keras karena mereka masih belum menemukan bukti yang cukup untuk melakukan penangkapan.
*** POV Frantz ***
"Baiklah, kalian boleh beristirahat. Kabari orang-orang yang berada di garis depan untuk beristirahat bergantian dan tetap waspada. Semua pilot kembali dan beristirahat."
Total pesawat jet yang diterbangkan 10 F-22, 20 F-18, 8 F-15E. Jumlah jet 2 kali lipat karena mereka melakukan sortie, jet tidak bisa bertahan lama di angkasa. Sedangkan F-15E langsung kembali setelah mengantar KC-10 Extender.
"Terima kasih, Yang Mulia."
"Terakhir, katakan pada unit beta untuk mengambil mayat korban yang bisa di bawa pulang. Kita akan menguburkannya di tanah air. Dan buang HUMVEE yang sudah tidak bisa diperbaiki, ke laut atau di hancurkan."
"Baik, Yang Mulia."
"Baiklah aku pergi dulu."
Aku dan Alice pun kelaur ruangan. Kami tidak menuju ke istana tapi menuju ke kantin militer. Karena istana jauh dari ruang komando yang berada di bawah tanah ini.
Jadi pada akhirnya kami makan bersama para tentara dan perwakilan daerah. Makan bersama memang sangat menyenangkan, tapi tidak enak jika sedang makan menjadi pusat perhatian dan dipandangi oleh orang lain terus.
Kita lewati saja waktu istirahat yang tidak menyenangkan itu. Karena jam istirahat telah berakhir kami kembali ke ruang komando.
"Apa semuanya sudah siap?"
"Semuanya telah siap, Pak!"
"Bagaimana dengan pasukan yang berada di disana?"
"Disana juga telah siap, Pak! Mereka menunggu perintah Anda."
Bagus semuanya telah siap. Misi selanjutnya hanya mengirim bantuan makanan dan barang untuk membuat basis sementara.
"Pasukan yang berada di pulau X segera lakukan eksplorasi ulang pulau tersebut. Temukan dataran yang cocok untuk pembangunan dan apakah pulau itu bisa dijadikan kota atau hanya cukup untuk militer saja?"
"Baik, Pak!... Disini HQ, kami meminta kepada tim Alpha untuk mengeksplorasi ulang pulau X. Misi Anda mencari dataran untuk melakukan pembangunan kota ataupun militer.]
"Disini tim Alpha, kami menerima misi dan akan menjalankannya segera.
"Terima kasih tim Alpha... Semuanya telah bergerak dan dalam kendali, Pak!"
Aku juga melupakan sesuatu yang penting. Tim Alpha adalah tim garis depan yang bertugas di pulau X. Sedangkan tim Beta bertugas di hutan tropis yang memiliki banyak monster
Aku bukanlah orang yang hebat dalam strategi. Aku jadi bingung bagaimana cara membuat strategi yang bagus.
Ah... aku melupakan itu.
"James kamu ambil alih ruang komando disini untuk sementara dan Suigin ikut aku!"
"Baik."
James menjawabku sedangkan Suigin hanya mengangguk.
"Frantz, kamu mau kemana?"
"Aku hanya ingin melakukan sesuatu yang mengejutkan dan sebuah percobaan."
"Apa itu berbahaya?"
"Tidak... Mungkin saja sih tidak hehe."
"Kau selalu saja seperti itu. Yasudah aku akan tunggu disini."
"James tolong jaga Alice."
"Tentu, Yang Mulia."
"Ayo, Suigin."
Aku keluar dari ruang komando dan menuju ke garasi militer. Tempat tank dan kendaraan baja berbaris.
Sesampainya disana aku mengaktifkan tabku dan memilih kontak. Aku pun menghubungi ayahku yang seorang dewa.
"Halo, Ayah?"
"Ada apa kamu menelponku?"
"Ayah aku ingin bertanya padamu?"
"Bertanya tentang apa?"
"Apakah aku bisa memanggil atau menciptakan seseorang yang berasal dari bumi?"
"Memangnya apa yang kamu butuhkan?"
"Aku membutuhkan orang yang ahli strategi dan untuk keperluan yang lain."
Ayah terdiam sebentar setelah mendengar jawabanku.
"Aku mengerti kalau begitu kamu bebas memanggil atau menciptakan apapun dari bumi. Itu sama seperti menciptakan sebuah clone dari bumi. Ingatan mereka akan berbeda, tapi kemampuan mereka tetap sama. Gunakanlah dengan bijak kekuatan mereka."
"Terima kasih Ayah, Aku mengerti"
"Selamat untuk pernikahanmu dan anakmu itu."
"Ya, terima kasih Ayah."
Darimana dia tau? Apa dia selalu menontonku? Jika benar seperti itu, saat aku dan Alice 'bermain' apa itu juga ditonton olehnya? Aku tidak ingin membayangkannya...
Setelah itu Ayah menutup telpon dariku dan aku langsung menggunakan tabku untuk memanggil seseorang dari duniaku.
Aku memanggil para idolaku yang berasal dari bumi. Walaupun kata Ayah ini sebuah clone tapi mereka akan memiliki kemampuan yang sama dengan ingatan yang berbeda.
The Desert Fox, Rommel.
Erich Von Manstein.
Scheneller Heinz, Guderian.
Old Blood and Guts, Patton.
Douglas MacArthur.
The Spartan General/Monty, Montgomery.
Konstantin Rokossovsky.
Georgy Zhukov.
Isoroku Yamamoto.
Setelah aku berpikir dan mengingat identitas mereka, aku pun menkan tombol 'Yes'. Seketika itu juga kesembilan orang itu muncul di depanku dan berlutut.
Ini cukup aneh kalau kita melihat dari sejarah di bumi. Mereka adalah musuh bebuyutan tapi sekarang mereka menjadi 1 di bawah pimpinanku.
"Berdirilah."
Melihat idolaku dari dekat merupakan hal yang sangat mengagumkan. Mereka adalah legenda hidup yang memiliki banyak kisah.
"Aku memanggil kalian kesini karena kau membutuhkan bantuan kalian."
"Kami akan menjalankan setiap perintah Anda, Yang Mulia."
Itu aneh... Sangat aneh, kenapa mereka seperti anjing yang sangat penurut.
"Aku akan memberikan tugas kalian nanti. Sekarang aku ingin kalian memahami situasi sekarang dan membantuku. Suigin, jelaskan situasi kita saat ini."
"Baik, Yang Mulia."
Suigin pun mengaktifkan tabnya dan mulai menjelaskan. Ia mulai dari awal terbentuknya negara ini sampai kondisi hari ini. Itu cukup memakan waktu hampir setengah jam. Tapi itu tidak masalah, karena itu memang penting.
"Apa kalian sudah mengerti?"
"Kami sudah mengerti, Yang Mulia."
Manstein menjawabku dan yang lainnya mengangguk mengerti. Ini seperti mimpi, rasanya seperti kalian berbicara langsung dengan idola kalian. Jika aku hanya orang biasa, mungkin aku sudah terlalu senang hingga loncat-loncatan seperti anak kecil.
"Kalau begitu kita kembali ke ruang komando."
"Baik!"
Semua menjawabku serentak termasuk Suigin. Kami pun kembali ke ruang komando.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
agen
next chapter
2021-03-26
0
.
request papa stalin 🗿
2021-03-12
0
Schwerer
kok Ra Ono jendral Sudirman😁
2021-02-09
2