Beberapa menit kemudian dewa itu muncul secara tiba-tiba di depanku. Tentu saja aku langsung terkejut dan berdiri.
"Hahaha, tenang saja."
"Apanya yang tenang kalau kau muncul tiba-tiba."
"Hahaha maaf-maaf. Aku sudah membawa apa yang kamu minta."
Setelah pri tua itu menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba dibelakang ia muncul seorang gadis dan tentu saja aku sangat mengenalnya.
Gadis itu adalah Alice. Ketika Alice melihatku ia lari memelukku dan menangis di dadaku. Aku pun juga senang karena Alice telah kembali.
Dewa yang sedang melihat kami hanya tersenyum dan diam untuk sementara. Setelah beberapa menit Alice menangis, ia pun tertidur. Lalu dewa itu melanjutkan pembicaraanya.
"Aku tidak menyangka akan seperti itu. Dia juga ternyata sangat cepat bangun dari tidurnya setalah aku mengatakan kau sedang menunggunya."
"Terima kasih banyak, maaf merusak suasana."
"Tidak apa itu juga kesenanganku tersendiri."
"Huh?"
Apa yang dia maksud?
"Tidak usah kau pikirkan, penyakit kekasihmu juga sudah tidak ada dan dia memiliki berkah langsung dariku."
"Terima kasih atas perhatian Anda."
"Kenapa kau tiba-tiba bersikap formal? Bersikap biasa saja."
"Baiklah kalau begitu."
"Pulau terbang yang kau minta sudah selesai. Ukuran pulau itu cukup besar dan memiliki istana di pusat pulau itu."
"Terima kasih, maaf merepotkanmu."
Aku pun membungkukkan badanku kepadanya.
"Lalu aku akan segera mengirim kalian ke istana yang telah aku buat di pulau itu. Jadi, kalian bisa segera istirahat disana."
Setelah itu sebuah cahaya yang sangat terang menyelimutiku dan Alice. Dan kami pun lama-lama menghilang dari sana.
"Sam…i ber…mu…kem…i"
Itulah suara yang terakhir kudengar dari dewa itu. Beberapa saat kemudian aku terbangun dan melihat sekeliling.
Setelah kuperiksa, tempat ini sepertinya berada di sebuah kamar yang sangat mewah. Dan diranjang ada seorang gadis yang sedang tertidur, ia adalah Alice yang telah hidup kembali karena Dewa itu. Inilah awal perjalananku dan Alice di dunia ini.
Sekarang aku masih berada di kamar yang sangat besar dan mewah ini. Bahkan ruang tamu di rumahku sebelumnya tidak sebanding dengan kamar ini.
Ketika aku berpikir bagaimana akal sehat didunia ini, tiba-tiba saja ada banyak informasi yang langsung memasuki kepalaku, sehingga membuat kepalaku merasakan sakit yang luar biasa. Sekitar 15 menit aku merasakan sakit yang sangat luar biasa itu. Hingga akhirnya rasa sakit itu mulai memudar.
"Ugh... Itu sangat sakit. Bagaimana sakit kepala bisa serasa sakit seperti itu? Tapi anehnya aku sekarang mengerti akal sehat dunia ini, mungkin."
Gumamku sambil memegang kepalaku yang masih agak terasa rasa sakitnya.
"Untung Alice masih tidur, jika ia bangun bagaimana reaksinya ya? Mungkin, itu akan lucu untuk dilihat. Tapi tak apa dah rasa sakit itu memberikanku semua apa yg kebutuhan di dunia ini."
Sambungku yang masih memegang kepala, dan melihat Alice yang masih tertidur dengan nyenyak.
Aku berjalan kearah Alice yang berada di ranjangnya. Namun, tiba-tiba tubuhku merasa sangat lelah.
"Apa lagi sekara..."
Aku pun pingsan...
*** POV 3 ***
"Dimana aku?"
Frantz terbangun dan melihat skelilingnya tidak ada apa-apa. Di pun menjadi bingung karena tempat yang ia liat sekarang ini seperti pertama kalinya ia bertemu dengan dewa.
Ketika Frantz berpikir dewa dunia yang Frantz tinggali sekarang muncul di depannya. Frantz sudah tidak merasa terkejut lagi dengan kemunculan si pria tua itu.
"Apakah ada masalah?"
"Tidak, aku hanya ingin minta maaf karena membuatmu merasakan sakit yang luar biasa."
"Tidak apa, berkat itu aku bisa memahami akal sehat dunia itu."
Frantz menghembuskan nafas, ia memang tidak menyalahkan dewa karena rasa sakit yang ia alami.
"Lalu apa ada masalah? Kenapa aku dipanggil kesini lagi?"
Frantz langsung bertanya ke intinya dan dewa pun hanya tersenyum melihat Frantz.
"Aku akan menjelaskan tentang kemampuanmu saja. Walaupun kau telah menuliskan deskripsinya itu akan bermasalah jika ada kesalahan."
Frantz pn mengangguk menanggapi jawaban dewa.
"Pertama skillmu memang dapat memanggil dan menciptakan apapun namun tergantung kekuatan imajinasi yang kamu miliki."
Ucapa pria itu sambil mengacungkan jari telunjuk.
"Kedua kau perlu kata kunci setelah melakukan proses imajinasi tinggi. Aku telah membuat command untuk kunci itu. Untuk memanggil kau hanya perlu mengucapkan "summon" dan untuk menciptakan kau hanya perlu mengatakan "create".
Dan yang terakhir kau akan kuberikan kebebasan skill itu. Tapi aku akan mengingatkanmu, janganlah berlebihan."
Ucap pria tua itu lalu tersenyum.
"Apa sudah cukup?"
"Ya itu sudah sangat cukup untukku. Terima kasih."
"bagus kalau begitu kamu kembali lah. Karena istrimu sedang menunggumu disana."
"Apa istri!?"
"Ya aku membuat kalian menikah kau akan menyadarinya saat kau terbangun nanti."
"Hmmm... Aku mengerti sekali lagi terima kasih. Dan satu lagi apa kau memiliki nama?"
"Aku adalah seorang dewa dunia, aku tidak memiliki nama. Tapi kau boleh memanggilku Ayah. Kau tidak memiliki seorang ayah dan aku tidak memiliki anak. Bukankah itu cocok?"
Pria tua itu pun membuat Frantz terkejut. Ia tidak menyangka akan menjadi seperti itu.
"Hmmm... Aku akan perlahan menerimanya... Aku akan memanggilmu Ayah mulai saat ini."
"Ya itu bagus."
Frantz pun semakin bingung. Ia tidak tau apa yang dipikirkan oleh dewa karena ingin mengangkatnya menjadi anaknya.
"Sudahlah, menantuku sedang menunggumu. Sampai bertemu lagi."
Setelah itu tubuh Frantz diliputi oleh cahaya emas dan menghilang dari dunia itu.
"Maaf karena tidak bisa menemanimu disana dulu. Itu pasti berat untukmu Zeina."
Di dalam kesenyunyian dunia itu ang dewa menitikkan air matanya. Walaupun ia adalah dewa yang menjaga dunia kecil tapi ia menikah dengan wanita dari bumi.
"Sekarang aku sudah melihatnya. Dia memiliki sifat sepertimu. Kakak dan adik memiliki sifatmu. Bahkan Lily memiliki wajah yang sama denganmu."
Dunia itu pun perlahan memudar...
_________________
Ketika aku kembali dari tempat Ayah, aku mencium bau yang sangat harum. Saat aku membuka mata, aku melihat wajah Alice tepat di atasku dan aku pun tersenyum padanya.
Alice yang sepertinya melihat wajah senyumku tiba-tiba saja wajahnya menjadi memerah. Ya, itu sangatlah lucu jika dilihat dari posisi ini.
Oh ya posisiku saat ini tertidur dibantal paha milik Alice.
"Apa yang terjadi padamu Alice? Mengapa wajahmu memerah?"
Tanyaku padanya, dan Alice yang mendengar itu langsung menutup wajah dengan kedua tangannya. Itu sangatlah imut, sehingga itu membuatku ingin terus menggodanya.
"Di-diamlah wajahku tidak memerah!"
Hahaha dia sangat lucu.
"Kalau begitu bisakah kamu memberi tahuku berapa lama aku pingsan?"
"Aku tidak tahu sudah berapa lama kamu pingsan. Saat aku bangun kamu sudah pingsan di lantai. Saat aku melihatmu pingsan aku langsung segera kearahmu dan memberikan bantal pahaku karena aku tidak kuat mengangkatmu ke kasur."
"Jadi seperti itu ya. Baiklah aku mengerti itu dan terima kasih karena telah memberikan bantal pahamu yang nyaman ini padaku. Jadi sudah berapa lama kamu memberikan bantal pahamu?"
"Hmmm... Mungkin sekitar sepuluh menit sejak aku bangun."
Huh? Sepuluh menit bukankah itu pasti akan membuatnya merasa pegal ya.
"Apakah kamu tidak merasa pegal?"
"Tidak, aku tidak merasa pegal. Jadi Frantz bisa kamu jelaskan mengapa kita bisa bersama lagi dan dimana ini?"
"Baiklah aku akan menjelaskan dari awal hingga situasi kita saat ini."
Setelah itu aku bangun dan menatapnya, lalu aku menjelaskan semuanya dari ia meninggal lalu kehidupanku dan situasi kita saat ini. Alice yang mendengar itu merasa sedih ketika tau kehidupanku sejak ia meninggal dan juga terkejut dengan fakta saat ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
agen
next chapter
2021-03-26
0
E N V Y { IRI HATI }
gas ken
2021-02-19
0
Aqila Putri
update nya yg banyak
2020-10-15
4