Protecting Something Important

Matahari pun mulai terbenam, gerbang selatan dari benteng Bartham berhasil dipertahankan. Namun persedian makanan, panah, senjata dan sihir sudah hampir habis.

"Hah... hah... hah... Apa ini sudah berakhir?"

Raeburn tampak sangat kelelahan, ia sudah menghabiskan semua sihirnya namun ia masih bertahan dan memegang pedangnya. Semua orang tau kalau Raeburn adalah bangsawan yang baik dan kali ini sudah terlihat jelas kalau Raeburn telah memaksakan dirinya.

"Serangan monster sudah tidak terlihat, pak."

"Kalau begitu, kirimkan beberapa orang untuk mengambil panah disana. Ambil juga mayat orc dan serigala yang masih bagus untuk dijadikan makanan."

"Baik, pak."

Prajurit yang diperintah Raeburn juga tampak kelelahan. Tapi ia masih terus bekerja. Dia terus bekerja karena memikirkan anak dan istrinya.

Di dunia ini monster seperti orc dan serigala biasa dijadikan makanan darurat. Daging orc seperti daging ****, jika dijual daging **** tentu saja lebih mahal dari daging orc karena leih bersih. Sedangkan daging serigala walaupun agak keras tapi bagus untuk meningkatkan stamina jika dimasak dengan benar.

Raeburn berjalan ke salah satu rumah warga yang berada dekat dengan gerang selatan. Ia masuk dan melihat sudah tidak ada orang.

Melihat rumah sudah kosong Raeburn langsung tertidur di kamar rumah itu. Ia dijaga oleh beberapa prajurit.

Di lain tempat, tepatnya di Ibukota kerajaan Starkt.

"Apa ada informasi terbaru dari benteng Bartham?"

"Sampai saat ini tidak ada."

"Bagaimana reaksi para bangsawan?"

"Ada beberapa yang mengirim bantuan ke benteng Bartham ada juga yang tidak peduli."

"Andai saja kita tidak sedang terpojok oleh kerajaan Duld. Aku akan pergi kesana sendiri dan melihat situasinya."

Raja Claudio bingung dengan nasib kerajaannya yang begitu buruk di bawah perintahnya. Ia dan Zander terus memikirkan segala cara agar maslah kerajaan cepat teratasi.

Bangsawan yang korup semakin besar, ancaman perang dari Kerajaan Duld dan serangan monster. Sungguh sial nasib kerajaan Starkt tahun ini.

"Apa kita harus membeli senjata baru itu?"

"Maksudmu meriam?"

Zander mengangguk menjawab pertanyaan Raja Claudio.

"Kita belum memiliki dana yang cukup. Untuk 1 meriam saja dihargai 10000 koin platinum. Uang sebanyak itu bisa digunakan untuk memperbaiki benteng."

"Sepertinya tidak ada pilihan lain, Yang Mulia."

"Tidak, walaupun kita bisa membelinya. Belum tentu senjata itu bisa sampai ke tangan kita."

"Benar juga."

"Kita akhiri saja, nanti malam kau temui aku lagi disini."

"Tentu, Yang Mulia."

Zander pun keluar ruangan dan kembali ke ruangan miliknya di istana. Karena istana saat ini sedang mengalami kekacauan Zander dan beberapa bangsawan penting lainnya tinggal di istana.

Setelah Zander pergi Raja Claudio merilekskan tubuhnya. Dia sedikit termenung dan berpikir.

Apa kerajaan ini akan berakhir di masaku?

Beberapa saat kemudian pintu ruangan terbuka. Ternyata yang membuka pintu itu adalah istrinya Claudio, ia bernama Claudia. Nama mereka mirip dan hubungan mereka sangat baik, mereka juga saling membantu saat ada masalah.

Claudio bahkan tidak menerima istri ataupun selir. Bagi Claudio, Claudia adalah segalanya. Semua orang iri dengan hubungan mereka yang begitu harmonis.

"Sudah cukup istirahatnya... Makan malam sudah siap dan anak-anak sedang menunggumu."

"Ya terima kasih, Claudia. Kau memang istri terbaik."

"Itu sudah menjadi tugasku, ayo kesana bersama."

Akhirnya mereka pun jalan berdua dan bergandengan tangan meninggalkan ruangan yang penuh dengan kertas dan berantakan.

Claudio melihat Claudia yang terus tersnyum dan berkata dalam hatinya.

'Apapun yang terjadi aku akan melindungimu, walaupun nyawaku sebagai taruhannya.'

Di basis pulau X tampak keramaian para tentara. Markas pusat telah mengirim banyak persediaan dan tentara.

Jumlah tentara yang berada di pulau X saat ini sekitar 300 orang dan personel logistik dan lainya sekitar 200 orang. Alat berat seperti buldozer, escavator, asphalt finisher, drum roller dan penumatic roler. Walaupun semua alat berat itu hanya 1 unit masing-masing, tapi berkat semua orang bekerja sebuah landasan pesawat hanya beberapa jam sudah terbuat.

Mereka berkerja sangat keras karena mendapatkan informasi dari markas kalau Raja mereka akan turun dan menginpeksi pulau X langsung. Karena bekerja dari siang mereka juga sudah berhasil membangun basis pertahanan dengan beberapa MG, anti-tank roket dan tank yang sudah dikosongkan bahan bakarnya menjadi benteng.

Walaupun tidak ada ancaman monster tapi masih ada beruang dan serigala yang bisa menyerang kapanpun.

Malam sudah tiba jadi para tentara dan pekerja sudah sedang beristirahat. Mereka bersenang-senang seperti membuat api unggun, bernyanyi dan tertawa.

Begitu juga di basis hutan monster, mereka sedang bersenang-senang. Persediaan disana juga telah diisi, walaupun mereka tidak bisa membangun landasan pacu tapi mereka berhasil membuat helipad. Mereka juga masih memiliki ancaman serangan monster dari sekitar.

Mereka sudah memasang kawat pembatas, ranjau dan membuat parit perlindungan. Beberapa tower juga sudah dibangun, walaupun hanya dibuat dengan kayu, tower sangat berguna untuk memperhatikan sekitar. Ada juga kelompok penembak jitu yang membangun pos mereka di atas pohon, sebuah ide cemerlang untuk mencari keamanan di tengah hutan yang banyak hewan buas.

"Mayor Gregor ini makan malam Anda."

Letnan Harald membawa 2 mangkuk dan menghampiri Mayor Gregor.

"Terima kasih, letakkan saja di meja itu."

Mayor Gregor memang masih sibuk bekerja. Ia sedang merapihkan dokumen dan memeriksanya. Memang terkesan mudah tapi sebenarnya itu membutuhkan ketelitian tingkat tinggi. Karena dokumen itu menyangkut semua orang yang berada di kamp.

Dokumen-dokumen itu berisi jumlah peluru, senjata dan semacamnya. Karena malam ini akan diperkirakan ada badai, jadi bantuan tidak akan dikirim malam ini. Jadi makanan dan persenjataan akan menjadi masalah.

Senjata tajam mereka hanya ada golok, kapak dan pisau tentara. Selebihnya adalah senjata api yang memerlukan amunisi.

Malam dan hutan adalah musuh alami manusia. Jika kita berhati-hati, mungkin kita tidak akan melihat matahari di esok hari.

"Istirahat dulu Mayor. Jika dirimu sakit kami akan kesulitan jika ada serangan."

"Kamu benar."

Mereka pun makan bersama. Makanan di atas meja buatan tangan yang simpel dan mereka duduk di kursi yang juga merupakan buatan tangan.

"Ini akan menjadi malam yang panjang. Aku merasakan firasat buruk malam ini."

Setelah Mayor mengatakan itu tiba-tiba saja alarm berbunyi.

"Serangan!!!"

"Ambil posisi masing-masing!"

"Jangan sendiri dan tetap bersama!"

"Pertahankan pos 2!"

Diluar langsung terdengar keramaian para tentara.

"Intuisi Mayor memang tepat tapi itu terlalu mendadak bukan. Aku baru makan 5 sendok soto ini."

"Sudah tidak waktu lagi, kita harus kembali ke medan tempur."

Ledakan dan suara tembakan terus terdengar.

"Pos 3 sudah tertembus! Kirimkan beberapa orang kesana!"

Mayor baru saja keluar dan melihat seorang tentara berlari sambil berteriak.

"Letnan kau ke ruang kontrol dan meminta bantuan udara!"

"Baik!"

Letnan langsung berlari meninggalkan Mayor Gregor.

Mayor Gregor juga berlari, ia berlari ke gudang senjata dan mengambil senjata M240 serta tas penuh amunisi. Ia juga mengambil beberapa granat dan sebuah Uzi yang ia letakkan di pahanya.

Sosok dia setelah memakai perlengkapannya seperti seorang rambo yang biasa ada di film. Membawa machine gun, berotot dan memiliki tampang yang menyeramkan.

"Oi kau dan timmu jaga tempat ini. Jangan biarkan seekor monster menguasai gudang senjata!"

"Baik, Pak!"

Setelah itu Mayor Gregor langsung berlari ke garis depan. Sungguh aneh melihat dirinya yang berlari, karena berat M240 saja 12 KG ditambah tas seberat 2 KG. Belum Lagi ditambah armor yang ia kenakan. Namun Mayor masih bisa lari seperti pekerja karyawan yang telat masuk kantor.

Malam itu cahaya api terlihat sampai benteng Bartham. Ditambah kesunyian malam suara ledakan itu juga terdengar sampai sana. Suara itu terdengar sampai membangunkan Raeburn dan prajurit yang tertidur.

Tentu saja itu membuat Raeburn menjadi bertanya-tanya.

'Apa yang sebenarnya terjadi?'

Namun Raeburn tetap berpikir ke depan dan mulai memerintahkan pasukannya untuk bersiap dengan hal yang buruk yang akan terjadi.

Terpopuler

Comments

agen

agen

next

2021-03-26

0

Cidddx

Cidddx

lanjut

2021-01-31

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 Meet the God of Another World
3 Reunion
4 Let's Start New Life
5 First Night In Another World
6 Become A King
7 Let's make Modern City In Fantasy World
8 Let's Start This Modern City
9 Call From The King (Side Character)
10 King And The Representatives
11 Independence Of Rogne Forte
12 Six Month After Independence Of Rogne Forte
13 Start Operation New Gate
14 Pride And Sorrow
15 Living Legends From Earth
16 New Plan & Try The Best For The Kingdom
17 Protecting Something Important
18 Rogne Forte VS Monster Horde
19 Departure
20 My Peace
21 Preparation and Riana Blackwell
22 Make The Second Palace
23 An Ordinary King With 3 Great Assistance
24 Make A Naval Base
25 The Navy is Ready Now
26 The Third Prince Of The Seadom Kingdom
27 Raise Anchor
28 Stupid Prince Picked Wrong Enemy
29 A Threat For Seadom Kingdom
30 Episode 30 : Leviathan And Let's Take A Break
31 Episode 31 : General Quarters and Launch Torp MK48
32 Episode 32 : War or Peace
33 Trent Hunzrin, The General from Seadom
34 Let's Start the Negotiation
35 Seadom Decision
36 King Of Seadom and King Of Rogne Forte
37 Preparing For The Last Stand
38 The Last Stand
39 Kapten Sanada
40 A Little Girl
41 War In Fayden City
42 Next Step of Operation
43 Let's take Aurorium
44 Take control of the city of Aurorium
45 Aurorium Has Been Captured
Episodes

Updated 45 Episodes

1
Prolog
2
Meet the God of Another World
3
Reunion
4
Let's Start New Life
5
First Night In Another World
6
Become A King
7
Let's make Modern City In Fantasy World
8
Let's Start This Modern City
9
Call From The King (Side Character)
10
King And The Representatives
11
Independence Of Rogne Forte
12
Six Month After Independence Of Rogne Forte
13
Start Operation New Gate
14
Pride And Sorrow
15
Living Legends From Earth
16
New Plan & Try The Best For The Kingdom
17
Protecting Something Important
18
Rogne Forte VS Monster Horde
19
Departure
20
My Peace
21
Preparation and Riana Blackwell
22
Make The Second Palace
23
An Ordinary King With 3 Great Assistance
24
Make A Naval Base
25
The Navy is Ready Now
26
The Third Prince Of The Seadom Kingdom
27
Raise Anchor
28
Stupid Prince Picked Wrong Enemy
29
A Threat For Seadom Kingdom
30
Episode 30 : Leviathan And Let's Take A Break
31
Episode 31 : General Quarters and Launch Torp MK48
32
Episode 32 : War or Peace
33
Trent Hunzrin, The General from Seadom
34
Let's Start the Negotiation
35
Seadom Decision
36
King Of Seadom and King Of Rogne Forte
37
Preparing For The Last Stand
38
The Last Stand
39
Kapten Sanada
40
A Little Girl
41
War In Fayden City
42
Next Step of Operation
43
Let's take Aurorium
44
Take control of the city of Aurorium
45
Aurorium Has Been Captured

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!