Keesokan paginya aku bangun tanpa menggunakan sehelai benang. Aku pun mengenakan pakianku yang sebelumnya dan langsung menuju ke lemari besar yang berada di dekat kasur.
Aku membuka lemari dan terkejut melihat isi lemari itu. Disana sudah ada banyak baju pria. Disamping lemari besar itu ada sebuah tempat untuk mengganti baju.
"Kenapa hanya baju pria?"
Aku pun melihat-lihat sekitar dan menemukan pintu kecil tidak jauh dari lemari itu.
Saat aku masuk ke dalam, aku terkejut untul kedua kalinya. Di dalam ruangan itu terdapat banyak pakaian wanita yang sangat mewah. Di ujung ruangan juga ada tempat untuk berdandan.
Ini sangat luar biasa bahkan gaun yang tergantung memantulkan cahaya. Aku yakin di pakaian itu terdapat berliannya.
Aku pun keluar dan menghela nafas.
"Apa ini tidak terlalu berlebihan? Atau apa ini memang normal?"
Aku pun memutuskan untuk mengambil 1 pasang baju dan pergi ke kamar mandi. Hitung saja 10 menit aku mandi dan langsung berpakaian.
Saat aku keluar, aku melihat Alice yang masih tetidur pulas di kasur. Aku tidak ingin membangunkan Alice jadi aku dengan pelan menuju lemari mengambil sebuah jubah hitam yang memiliki lapisan emas di pinggirannya.
"Karena ini sebuah kastil dan aku adalah rajanya, mungkin ini saatnya untuk menjadi raja sebenarnya."
Setelah mengenakan jubah itu, aku langsung mengambil tab dan pergi keluar kamar.
Di luar ternyata ada pelayan yang kemarin mengantarku, sedang menungguku disana. Apa ia tau apa yang ingin aku lakukan atau memang tugas seorang pelayan untuk menunggu tuannnya?
"Aku ingin ke ruang tahta, apa kau bisa membantuku?"
Aku masih belum terbiasa memerintah...
"Tentu saja, Tuan. Silahkaan ikuti saya."
Pelayan itu berjalan dengan santai di depanku.
"Berapa banyak orang yang bisa berada di ruang tahta?"
"Jika dihitung, itu bisa sampai 200 orang dan itu masih tersisa banyak, Tuan."
"Bagus kalau begitu."
Obrolan singkat itu langsung tenggelam dalam keheningan hingga akhirnya kami sampai di ruang tahta. Aku pun tidak mengira kalau akan memiliki ruang tahta yang sebesar dan semegah yang aku lihat.
Pintu yang di lapisi emas dan baja. Aku tidak tau komponen apa saja yang ada di pintu besar itu.Tapi aku yakin itu pasti sangat kuat.
"Apakah pintu itu memiliki sihir?"
"Itu benar Tuan. Pintu ini dilapisi sihir pendeteksi dan penguat, jadi jika ada orang yang tidak terdaftar atau orang yang memiliki niat buruk tidak akan bisa membuka pintu ini maupun menghancurkannnya."
"Bukankah itu hebat?"
"Perlindungan di ruangan ini masih lemah dibandingkan dengan ruangan milik Anda dan ruang harta."
"Aku mengerti."
Pelayan itu pun membuka pintu yang sangat besar itu tanpa ada masalah. Ia seakan membuka pintu kecil yang tidak memerlukan tenaga yang besar.
Saat aku masuk aku pun terkejut untuk yang ketiga kalinya hari ini. Ruangan yang penuh lapisan emas dan berlian. Pahatan naga dan singa pada tiang-tiang. Dinding juga dilapisi oleh emas. Ini benar-benar sangat mencolok.
Belum lagi sebuah kursi yang besar berada di atas seakan menggambarkan tingkat kekuasaan tertinggi. Kursi dengan tinggi sekitar 5 meter dan lebar 3 meter. Disana terdapat pahatan naga di sebalh kiri dan singa di sebelah kanan. Tidak lupa dengan lapisan emasnya yang membuatnya terlihat memukau.
Ini sangatlah menakjubkan...
Jalan menuju kursi tahta memiliki karpet merah yang sangat terang. Seharusnya teknologi karpet seindah ini tidak ada di dunia ini.
Jika semuanya di deskripsikan itu akan sangat lama dan sangat sulit untuk dikatakan. Ruang tahta ini sudah seperti mimpi.
Aku pun duduk di kursi tahta dan memperhatikan pelayan tadi yang sedang berlutu menghadapku.
Hmmm... Perasaan ini tidak buruk juga. Jadi ini perasaan menjadi orang yang berada di puncak.
"Baiklah, sekarang aku memiliki perintah untukmu. Kau peanggil seluruh pelayan di Istana ini dan minta salah satu playan wanita untuk membantu Alice bersiap."
"Baik, Yang Mulia."
Pelayan itu berdiri dan langsung pergi dengan cepat. Ia tidak berlari hanya jalan namun cepat.
Setelah melihat pelayan itu keluar aku mengaktifkan tab. Aku melihat-lihat peta dan memebayangkan apa yang akan aku buat nanti.
Setelah beberapa menit aku mulai terbiasa dengan tampilan tab. Bahkan aku mulai mnegerti cara mamanggil ataupun menciptakan.
Jadi tab ini memiliki fungsi sebuah tampilan seperti game. Hanya perlu membayangkan kota dengan rinci dan memunculkannya di titik yang ditentukan.
Berbeda dengan memanggil manusia dan persenjataan. Untuk manusia bisa di pilih secara acak dan juga bisa dipanggil bersama dengan kota yang dibangun. Jika memilih harus dipikirkan secara rinci.
Hingga akhirnya setengah jam berlalu dan pintu ruangan terbuka kembali.
"Akhirnya mereka sampai juga."
Alice berjalan diatas karpet merah di ikuti oleh para pelayan. Namun hanya Alice yang berjalan diatas karpet merah.
Aku sangat terpukau dengan tampilan Alice yang begitu cantik dan cocok dengan gaunnya yang sangat mewah. Aku tidak menyangka dia akan sangat cocok menjadi ratu. Bukan hanya penampilannya, bahkan aura miliknya juga berbeda.
Aura yang ia keluarkan seperti seorang penguasa yang berani dan kuat.
Alice pun duduk di sampingku. Di atas sini ada 2 kursi jadi Alice duduk di kursi khususnya. Walaupun tidak semewah kursi milikku, tapi itu sudah cukup menakjubkan untuk dilihat.
Semua pelayan berbaris rapih dan dan langsung berlutut dihadapanku. Ini menakjubkan. Bagaimana mereka bisa kompak walaupun tanpa ada intruksi?
"Frantz, mengapa kamu memintaku untuk kesini?"
"Ah, itu karena aku ingin kamu menemaniku disini."
"Lalu kamu mau ngapain?"
"Memperkenalkan diri saja dan mencoba membuat atau memanggil sesuatu."
"Oh kamu sudah bisa menggunakan alat itu?"
Ucap Alice ambil menunjuk tab yang ada di atas pahaku.
"Ya, aku sudah bisa dan Alice mengapa kamu sangat lama?"
"E-eh... Aku sedang bersiap-siap tau! Aku bingung ingin menggunakan pakaian apa karena pelayan itu mengatakan kalau aku dipanggil kamu untuk ke ruang tahta."
"Y-ya aku mengerti..."
Setelah mengatakan itu aku berbicara dalam hati meminta maaf kepada pelayan itu.
"Namaku Frantz, aku adalah raja kalian dan disampingku adalah ratu kalian, Alice. Apa kalian mengerti?"
Aku mengatakan itu dengan suara yang keras dan lantang.
"""Ya!!!"""
Mereka menjawabnya secara bersamaan.
"Aku meminta maaf kepada kalian karena Ayahku tidak memberi nama pada kalian. Untuk saat ini aku akan memilih salah satu orang dari kalian untuk menjadi pemimpin kalian dan memberinya nama. Apa kalian keberatan?"
"""Tidak!!!"""
Apakah mereka sudah terlatih untuk menjawab dengan bersamaan? Bukannya mereka baru saja di hidupkan ke dunia ini.
"Kalau kalian setuju, lalu aku akan memilih dan memberikan nama Suigin padanya. Kamu juga akan menjadi kepala pelayan yang langsung berada dibawah perintahku sendiri. Apa kamu keberatan dengan itu?"
aku menunjuk seorang pelayan pria yang memang terus mengikutiku. Aku rasa itu adalah pilihan yang bagus.
"Tidak, Tuan. Saya tidak keberatan dan terima kasih telah memilih saya."
"Baiklah sekarang namamu adalah Suigin dan aku berharap kamu bisa memimpin yang lainnya menjadi lebih baik."
"Ya, saya bersumpah dengan nama saya Suigin kalau saya akan terus mengabdi pada Anda."
"Bagus, lalu diantara kalian apakah ada yang keberatan?"
"""Tidak, Tuan!!!"""
"Lalu, kalian kembalilah bekerja dan Suigin akan tetap disini bersama aku dan Alice."
"""Mengerti!!!"""
Setelah itu mereka semua pergi dengan rapih untuk kembali bekerja. Sedangkan aku mengaktifkan tabku dan berkonsultasi pada Alice dan Suigin. Karena disini sangat tidak enak untuk berbicara, akhirnya aku meminta Suigin untuk membawa kami ke ruang rapat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
agen
hmm.... biasanya Sebas!?
2021-03-26
1
Apasih Mau Mu?
o
2021-02-23
0
Vansky
nice jangan lama lama update nya
2020-09-30
1