"Sudah pulang?!" ucap seorang kepala rumah tangga saat Dela dan Clara masuk ke dalam rumah.
Ia sedang duduk menyilangkan kakinya dangan tangan yang merentang ke kepala sofa. Suaranya memang seperti orang santai, tapi auranya sungguh berbeda. Ada kemarahan yang tersirat di setiap kata yang diucapkannya. Ya, dia adalah Edi, Si Tuan Wiyarta, pengusaha kelas kakap.
"Mi kenapa aku merasakan hawa-hawa Papi marah ya Mi?" gumam Dela takut. Gumamannya hanya bisa didengar Clara dan dirinya sendiri. Clara juga berpikir demikian.
"Udah, ayo kita mendekat saja."
Mereka berjalan menghampiri Edi.
"Eh Papi. Tumben udah pulang Pi?" tanya Clara. Senyumannya yang terpaksa, terlihat sekali di wajahnya.
"Duduk!"
Dela dan Clara duduk di sofa yang arah duduknya menghadap ke arah Edi. Rasa ragu sekaligus takut menyelinap di dalam hati mereka.
"Dari mana saja kalian," tanya Edi. Sorot matanya menelisik, berharap sebuah kejujuran terucap dari bibir istri dan anaknya.
Senggol-senggolan, itulah yang mereka lakukan. Dela menyiku pelan maminya untuk berbicara, namun Clara menolak.
"Dari mana saja kalian!" Edi mengulangi pertanyaannya. Suaranya terdengar lebih tegas.
"Em, jadi gini Pi. Tadi kami pergi shopping ke butik dong mumpung baju edisi terbaru sudah keluar," jawab Clara yang tak sepenuhnya bohong namun masih ada kebenaran di dalamnya.
Edi menganggukan kepalanya. "Apa saja yang kalian lakukan?" ucapnya lembut namun menelisik.
Pertanyaannya yang sangat lembut membuat seseorang yang mendengarkan pasti akan bilang kalau Edi adalah suami sekaligus papi yang perhatian. Tapi tidak bagi Dela dan Clara. Pertanyaan itu sukses membuat Dela dan Clara duduk tak nyaman. Kecemasan mulai datang menghantui mereka. Rasa gelisah mengambil alih semua rasa yang telah tercipta.
"Kenapa perasaanku tidak enak ya! " batin Dela dan Clara.
"Ya kalau ke butik ya kami beli baju lah Pi, masak beli sayur," jawab Dela sekenanya.
"Lalu kenapa kalian tidak membawa belanjaan?"
Pertanyaan Edi sangat menelisik mereka, benar-benar menuntut penjelasan lebih lanjut.
"Baju edisi terbaru itu tidak cocok untuk kami pakai Pi. Jadi untuk apa Mami dan Dela beli?"
Sungguh. Pertanyaan Edi membuat mereka ketakutan karena mereka tidak mau perbuatan mereka saat di butik diketahui Edi.
"Aku harus pergi dari sini nih. Kayaknya suasana di sini nanti bakalan lebih horor dari boneka caki." batin Dela.
"Maaf Pi, Mi, Dela mau ke kamar dulu. Ada yang harus Dela lakukan Pi,Mi." Dela berdiri, ingin melarikan diri dari sana.
"Duduk! Lakukan setelah Papi selesai bicara!" ucap Edi tak terbantahkan. Mau tak mau, Dela tidak bisa beranjak dari sana. Ini pertama kalinya mereka berdua menginginkan untuk lebih baik hilang di telan bumi.
Edi menghela napas kasar. "Seorang istri dan anak pengusaha kelas kakap menganiaya seorang pelayan yang bekerja di butik!" Edi mengucapkannya dengan lantang judul artikel yang menyebabkan harga saham perusahaan anjlok.
Mata mereka membulat, leher mereka seperti tercekat. Mereka tidak mengira kalau perbuatan mereka akan terbongkar dan tersebar seperti ini. Apakah ini benar-benar kejadian tadi?
Edi menyodorkan gawainya lalu menaruh gawainya di meja yang ada di depannya. Dengan rasa takut, Dela dan Clara mengambil gawai Edi. Ia melihat layar gawai itu. Ada sebuah sebuah artikel yang membahas tentang pertengkaran di antara mereka dan pelayan itu. Video kekerasan terpampang nyata, dilampirkan di artikel itu.
"Aduh mati aku! " batin Clara.
Walaupun mereka takut, namun ada kelegaan tersendiri wajah pelayan butik disamarkan. Ia tidak mau Edi mencari orang itu, atau urusannya akan semakin rumit.
Dengan rasa takut yang mendalam, Dela dan Clara melirik ke arah Edi.
"Bagaimana? Apakah kalian mengakuinya?"
Mereka berdua bergeming, tak menjawab pertanyaan Edi. Namun keterdiaman mereka berdua sudah menjawab semua pertanyaan Edi.
Lagi-lagi Edi menghela napas kasar.
"Apa kalian tahu? Karena ulah kalian, saham perusahaan kita jadi anjlok! Untung langsung bisa ditangani. Kalau tidak, bisa-bisa apa yang ku bangun dari awal bisa runtuh seketika!"
"Lain kali pikirkan dulu sebelum bertindak. Sikap kalian bisa berpengaruh dengan perusahaan."
Edi beranjak menuju ke kamar tanpa mendengarkan jawaban dari anak dan istrinya. Sungguh, ia tidak habis pikir mereka melakukan kekerasan di depan umum bahkan sampai tersorot media. Ia memijit pelipisnya yang terasa pusing.
"Kamu sih Del, malah ngasih tahu Mami kalau di sana ada Gea!" ucap Clara menyalahkan Dela.
"Yahh Mi, kok Dela? Kan nggak hanya aku juga Mi!" Dela tak terima kalau dia disalahkan.
"Ck!" Clara berdecak kesal.
"Haisst pokoknya ini salah Gea!" ucap Dela kemudian.
Mereka malah menyalahkan Gea atas kejadian yang menimpa mereka. Mereka berpikir Gea lah sumber masalahnya.
🍂
Keesokan harinya, sekretaris Davin menemui Davin di ruangannya.
"Masuk!"
Sang sekretaris masuk ke dalam ruangan Davin. Ia memberi hormat.
"Paparkan."
Ia mengangguk. Ia sudah paham maksud atasannya itu.
"Nona Gea adalah anak yatim piatu yang hidup sendiri disini. Orang suruhan kita tidak menemukan hubungan pasti antara Nona Gea dengan Nona Dela dan Nyonya Wiyarta. Ia hanya menduga jika di masa lalu mereka mempunyai hubungan yang bisa dikatakan tidak baik."
"Ck kalau itu saja semua orang juga tahu!" bentak Davin kesal. Ia meraih segelas air minum lalu menenggaknya hingga tandas, tak tersisa. Ia berusaha meredam emosinya.
"Apa ada yang lain?" tanyanya kemudian.
"Maaf Tuan, hanya itu." ucap sang sekretaris dengan menunduk, tidak berani menatap muka sang tuannya.
"Arrgghh! Keluar!"
Sang Sekretaris langsung pergi dari hadapan Davin. Ia sudah hafal dengan sifat Davin yang tempramental. Lebih cepat keluar, akan semakin baik.
Davin menghela napas kasar, mengacak rambutnya kasar. Rasa penasaran telah merasuki pikirannya. Ingin sekali ia mengetahui hubungan Dela dengan Gea.
"Baiklah, aku akan mencari tahu sendiri!"
//
Sambil menunggu cerita up lagi, silahkan mampirin cerita kakak online Asa di bawah ini yahh 😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 310 Episodes
Comments
nichic
berarti mank davin org ga bnr
2021-10-18
0
¢ᖱ'D⃤ ̐NOL👀ՇɧeeՐՏ🍻
let see... apa yg dpt dilakukan Davin??? kmu akan nyesel pastinya... klo nanti menemukan kenyataan ttg Gea...
2021-09-09
1
Aprillia/amelia
davin nanya nya ke aku,,ntar d kasih tau full
2021-06-23
0