2. Kencan

Saat ini Gea tengah berdiri di depan cermin di kamarnya. Ia mematut tubuhnya, memutar ke kiri kemudian ke kanan untuk melihat, apakah pakaian yang ia kenakan cocok atau tidak. Gea mendengus kesal. Belum ada satupun dari beberapa baju yang ia coba terlihat menarik menurutnya. Banyak pakaian berserakan di atas ranjangnya akibat ulahnya sendiri.

"Haihhh kenapa gak ada yang cocok sih? Mana sebentar lagi Davin sampai lagi," keluhnya sambil berkacak pinggang.

Gea masih berusaha mencari pakaian yang cocok saat ia kenakan untuk kencannya malam ini. Davin mengajaknya berkencan saat mereka bertukar suara.

Pada akhirnya ia menjatuhkan pilihannya di kaos putih yang bisa dibilang oversize, yang dipadukan dengan celana jeans warna hitam. Ujung kaos ia masukan ke dalam celananya. Ia memakai sepatu kets berwarna putih.

Gea mematut tubuhnya lagi. Ia tersenyum puas dengan style yang ia gunakan saat ini.

"Ckckck kenapa tidak terpikirkan dari tadi ya? Gini kan lebih nyaman," ucapnya sambil menghadap ke cermin.

Gea termasuk wanita yang fleksibel. Dia bisa berpakaian dengan style feminin namun bisa juga berpakaian seperti cewek tomboy pada umumnya.

Gea mendengar suara orang mengetuk pintu. Ia menolehkan kepalanya ke arah dari mana sumber suara itu berasal.

"Itu pasti dia."

Gea bergegas berlari keluar. Wajah sumringah ia tunjukkan. Ia membuka pintu rumahnya dengan semangat yang membara.

Seorang laki-laki berpostur tubuh tinggi berdiri di depannya ketika pintu terbuka sempurna. Senyum manis terlukis di wajah yang tampan sang kekasih. Gea menyambut sang kekasih dengan senyuman.

"Sudah siap?"

Gea tersenyum sambil mengangguk, "Sudah."

"Sebentar Vin, aku mau mengambil sling bag ku dulu," ucap Gea kemudia berlari ke menuju kamarnya.

Sesampainya di kamar, Gea menyambar sling bag yang ia gantung lalu mengambil gawai dan dompet untuk ia masukkan ke dalam sling bag nya. Ia memastikan kembali apa saja yang akan ia bawa. Setelah dirasa cukup, Gea menghampiri Davin yang tengah menunggunya di ruang tamu.

"Ayo," ajak Gea.

Mereka berdua beranjak meninggalkan rumah kontrakan Gea. Tak lupa Gea mengunci pintu rumahnya. Mereka pergi menaiki mobil mewah milik Davin. Di mata umum, bukan hal yang aneh jika seorang Gea yang hanya berprofesi sebagai cleaning service bisa mendapatkan laki-laki tampan, tajir pula. Parasnya yang cantik serta kepribadiannya yang baik dan menarik, bisa memikat siapa saja yang kenal dengannya atau bahkan baru kenal meski baru pertama kali bertemu dengannya.

Davin melajukan mobil menuju mall yang ada di kota itu. Ia ingin mengajak kekasihnya ini nonton. Percakapan ringan yang diselingi candaan rayuan gombal menjadi pengusir keaunyian di sepanjang perjalanan mereka. Suara gelak tawa terdengar di antara mereka, mengungkapkan betapa bahagianya mereka saat ini.

Selang beberapa waktu, Davin menghentikan mobilnya di depan restoran yang cukup besar. Gea menatap Davin bingung. Sedangkan yang ditatap malah sibuk melepas sabuk pengamannya.

"Loh kok ke sini? Katamu tadi kita mau nonton?" tanya Gea. Yang ia tahu, Davin ingin mengajaknya nonton.

"Memang kamu nggak lapar?" tanya Davin balik.

Gea menyengir malu karena dia ketahuan belum makan, "Hehehe lapar," ucapnya manja.

"Kok kamu tahu kalau aku lapar?" Gea mencondongkan badannya ke arah Davin.

"Emm….. Aku nggak tahu kok, aku sendiri yang lapar," ucap Davin santai.

Davin berniat menggoda kekasihnya. Dan benar saja, usahanya berhasil. Seketika muka Gea mengkerut, kesal sekaligus malu karena dugaannya salah.

"Ciyeee yang kepedean," goda Davin.

"Iiihh" Gea memalingkan mukanya.

Davin terkekeh melihat muka Gea yang menurutnya sangat menggemaskan. Bahkan suara tawanya terdengar keras. Gea semakin sebal. Ia memposisikan duduknya menghadap ke arah jalan. Punggungnya ia sandarkan di sandaran jok mobil.

"Haihhh haihhh. Iya sayang. Aku memang sengaja bawa kamu ke restoran ini karena aku tahu, sepulang kerja tadi pasti kamu belum makan. Betul kan?" tanya Davin dengan penuh perhatian.

Gea menoleh ke arah Davin.

"Astaga, manis sekali kekasihku ini. Bagaimana nggak semakin cinta kalau sikapnya saja seperti ini." batin Gea.

Ia memandang Davin dengan tatapan nanar. Ia terharu karena Davin sangat perhatian dan mengerti tentangnya.

"Astaga, pacarku yang cantik ini, gitu aja ngambeg," ledek Davin.

Davin mendekat ke arah duduk Gea. Ia mengulurkan tangannya, mencubit gemas pipi Gea. Hingga pandangan mereka bertemu. Tatapan mata mereka saling bertautan satu sama lain, cukup lama. Davin semakin mencondongkan wajahnya. Semakin detik bertambah, jarak semakin terpangkas.

Gea memejamkan matanya. "Astaga, astaga sadar Gey." Gea berusaha untuk menyadarkan dirinya kalau ini bukan prinsipnya.

Gea memalingkan mukanya ke arah jendela samping. Tangannya memegang tuas untuk membuka pintu mobil. Gea berusaha mengalihkan perhatian. Seketika pergerakan Davin terhenti. Wajah kecewa cukup terlihat jelas walau hanya untuk sesaat.

"Ayok turun, aku sudah lapar banget nih," ucap Gea gugup sambil membuka pintu mobil. Rasa canggung menyelimutinya. Ia melangkahkan kakinya keluar dari mobil.

Davin tersenyum, merutuki langkah gegabahnya.

"Sabar Vin. Jangan gegabah."

Davin segera turun dari mobil menyusul sang kekasih. Mereka masuk ke dalam restoran. Menu berat, minuman dan juga dessert mereka pilih sebagai hidangan makan mereka malam ini.

Selesai makan malam. Davin melajukan mobilnya ke mall dengan kecepatan sedang. Mereka mengambil waktu nonton di jam 9 malam. Tiketnya sudah mereka beli saat di restoran dengan menggunakan aplikasi online.

Setelah mobil terparkir, Davin turun dari mobil. Ia berlari kecil agar ia bisa membukakan pintu untuk Gea. Gea tersenyum melihat sikap manis kekasihnya itu.

Mereka melangkah ke dalam. Banyak pasang mata yang memusatkan perhatian mereka ke arah sepasang kekasih itu. Paras mereka yang menawan dipadukan dengan pakaian yang serasi satu sama lain, membuat semua iri dengan Gea dan Davin. Namun Gea dan Davin tidak memperdulikan pandangan publik. Ibarat kata, menjadi pusat perhatian sudah menjadi makanan mereka sehari-hari.

Tidak bisa dipungkiri, kpercayaan diri mereka sudah terbentuk dari kecil. Gea dan Davin merupakan anak dari keluarga terpandang. Yahh walaupun hanya sedikit orang yang mengetahui latar belakang Gea. Bahkan Davin pun tidak mengetahui siapa Gea sebenarnya.

Mereka memilih film bergenre horror komedi romantis. Sebenarnya Gea kurang suka film bergenre horror, karena ia takut hal-hal yang berbau hantu. Gea menelan ludah, ketika mengingat kejadian yang pernah terjadi sewaktu ia kecil. Ia pernah melihat mbak-mbak berbaju putih yang ternyata adalah makhluk tak kasat mata. Membayangkannya saja sudah membuatnya bergidik.

"Kalau kamu gak bisa nonton, kita bisa ganti acara kita. Kita bisa nonton yang lain, atau jalan-jalan mungkin?" tawar Davin.

Davin menangkap jelas ketakutan di wajah Gea. Ia tidak mau Gea mengalami hal yang tidak diinginkan. Bukan soal repot dan direpotkan, namun ia memikirkan tentang keselamatan Gea.

Gea menggeleng, "Nggak usah Vin, aku bisa kok. Kalau nggak kucoba lawan, kapan lagi aku bisa berani?" Gea kekeuh ingin menonton.

"Sayang juga uangnya kalau terbuang sia-sia Vin. Cari uang susah," ucapnya lagi.

Davin tidak tahu lagi dengan pola pikir Gea yang masih mempermasalahkan uang jika bersamanya. Davin memutar badan Gea agar menghadap ke arahnya. Ia menangkup kedua pipi Gea.

"Sayang, soal uang nggak usah dipermasalahin. Kan aku yang bayar. Jadi nggak masalah. Ayo kita cari ganti yang lain saja." Davin menggandeng tangan Gea untuk membeli tiket baru.

"Jangan Vin! Udah ini aja. Ayo masuk." Gea manarik Davin untuk masuk ke dalam, karena film akan segera diputar.

Walaupun ada genre horror nya, ternyata film itu sangat mengaduk-aduk perasaan penontonnya, terutama bagi Gea. Ia bisa merasakan ketakutan, keleucuan dan keromantisan disaat yang bersamaan. Disaat ketakutan, ia akan bersembunyi di balik lengan kokoh sang kekasih. Menangis dan hati yang serasa meleleh, ia rasakan ketika adegan romantis sepasang kekasih dimunculkan. Bahkan ia akan tertawa terpingkal-pingkal ketika bumbu-bumbu komedi ditambahkan, hingga menambah cita rasa tersendiri di film itu.

Namun bagi Davin, ekspresi Gea lah yang menarik perhatiannya. Sepanjang film diputar, wajah Gea tak luput dari pandanganya.

"Menggemaskan," batin Davin.

Pikiran liar sering kali muncul ketika ia bersama dengan Gea, apalagi melihat wajah cantik Gea yang begitu menggemaskan.

Terpopuler

Comments

Zzaa

Zzaa

mantap

2022-04-28

0

Yasmine

Yasmine

mantap

2022-04-27

0

Shusee👀

Shusee👀

lanjut lagi

2022-04-26

0

lihat semua
Episodes
1 1. Pembuka
2 2. Kencan
3 3. Bisakah Kita Melakukannya
4 4. Goyah
5 5. Kacamata Berlensa Merah
6 6. Galau
7 7. Keputusan
8 8. Nasib Nasib
9 9. Arti Bahagia Setiap Insan
10 10. Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
11 11. Gila
12 12. Fitting Baju Pengantin
13 13. Fitting Baju Pengantin 2
14 14. Media Yang Berbicara
15 15. Media Yang Berbicara 2
16 Bukan Update Hanya Pengumuman
17 16. Restu
18 17. Siapakah Dia?
19 18. Penelusuran Davin
20 Visual Cast (Suka-Suka Asa Dulu )
21 19. Kali Kedua
22 20. Setidaknya Aku Tidak Jones
23 21. Curahan Hati Gea
24 22. Lagi-Lagi Diledek (Sahabat)
25 23. Pesan atau Peringatan
26 24. H-1
27 25. Maling
28 26. Hari Yang Ditunggu
29 27. Sakit Berdarah Bening
30 28. Bahagianya Parasit
31 29. Menikah Dengan Orang Asing
32 30. Menikah Dengan Orang Asing 2
33 31. Bagaimana Mungkin?
34 32. Fakta
35 33. Diatur Ulang
36 34. Rahasia Keluarga Davin
37 35. Keputusan
38 36. Obrolannya Pengantin Baru
39 37. Pagi Yang Baru
40 38. Apakah Kamu Menyesal?
41 39. Iya?
42 40. Ketika Satpam Dan ART Bergibah
43 41. Sarapan (Keramaian Pelipur Hati)
44 42. Kejujuran Briel Sekaligus Rahasianya
45 43. Membuka Hati
46 44. Ijin Kerja
47 45. Identitas Gea
48 46. Inilah Sahabat
49 47. Terlambat
50 48. Belanja Bersama
51 49. Rasa Itu Masih Ada
52 50. Obat
53 51. Terlambat Lagi
54 52. Jebakan Batman
55 53. Membaik Namun Juga Merumit
56 54. Serangan Balik Tak Disengaja (Kucing)
57 55. Sayang
58 56. Kejujuran
59 57. Kejujuran 2
60 58. Kejujuran 3
61 59. Saya Jadi Aku
62 60. Sidang Di Pagi Hari
63 61. Adam Kembali
64 62. Jealous
65 63. Keputusan
66 64. Gegara selimut
67 65. Seutuhnya Bukan Setengahnya
68 66. Fakta Di Balik Lampu Hijau
69 67. Mulai Terkuak
70 68. The Game Is About To Start!
71 69. Masih Tersembunyi
72 70. Arti Sahabat
73 71. Kepulangan
74 72. Kepulangan 2
75 PENGUMUMAN! Perhatikan baik baik ya guys
76 73. Kepulangan 3 (Topeng-Ayu)
77 74. Kencan?
78 75. Mimpi Buruk
79 76. Kejujuran 4 (Briel)
80 77. Pergi
81 78. Tenggang Waktu
82 79. Petak Umpet
83 80. Gila Karena Pengujian (Merindu)
84 81. Pupus
85 82. Usaha Briel (Adam)
86 83. Permainan Frans dan Tere
87 84. Bertemu Kembali
88 85. Selamat Datang
89 86. Yohandrian
90 87. Dibatalkan
91 88. Tingkah Adam
92 89. Pillow Talk
93 90. Kehebohan di Pagi Hari (Kembali Bekerja)
94 91. Sisi Lain Gea
95 Lagi–Lagi Visual Lagi
96 92. Ribut Lagi
97 93. What??
98 94. Ayu dan Rasa Terimakasihnya
99 95. Kebahagiaan Kecil
100 96. Aku dan Kenangan (Gea)
101 97. Iri Bilang Bos!
102 98. Obrolan Di Pagi Hari
103 99. Nasib–Nasib (Pergi Tanpa Mandi)
104 100. Gegara Mantan Pacar
105 101. Trauma Adam
106 102. Pesta Pernikahan
107 103. Tentang Asmara
108 104. Dendam Angkara
109 105. Ziarah ( Janji Briel )
110 106. Suka Vs Duka
111 107. Pembantu
112 108. Janji Temu
113 109. Diculik?
114 110. Melarikan Diri
115 111. Misi Penyelamatan
116 112. Misi Penyelamatan 2 (Selamat)
117 113. Apel
118 114. Hendri Menepuk Dahi
119 115. Tepuk Dahi Masih Berlanjut (Hamil? )
120 116. Kelakuan
121 117. Double Date
122 118. Main ke Rumah Mertua
123 119. Ternyata
124 120. Kado Teristimewa
125 121. Adam dicengin
126 122. Bergosip
127 123. Mood Ibu Hamil
128 124. Dedek Utun
129 125. Gula–Gula?
130 126. Dia Istriku!
131 127. Pedang atau Bom Nuklir
132 128. Inilah Briel
133 129. Antara Cinta dan Benci
134 130. Pasangan Angkara
135 131. Ternyata Oh Ternyata
136 132. Hem (Sindiran Keras)
137 133. Bocoran Rahasia
138 134. Dilema Ayu
139 135. Racun dan Kepolosan
140 136. Tentang Buah Hati
141 137. Bayi Tua
142 138. Kemurahan Hati Gea
143 139. Usaha Ayu
144 140. Licik (Davin dan Briel)
145 141. Baik–Baik Saja (Harapan Adam, Kondisi Dela)
146 142. Menyerah? (Awal)
147 143. Terbongkar (Davin)
148 144. Gea kembali Vs Hancur (Ayu)
149 145. Gea Kembali Vs Hancur (Ayu) 2
150 146. Apa ini (Keluarga Angkara)
151 147. Bos Gak Ada Akhlak
152 148. Lelucon? (Dela)
153 149. Kenapa (Briel, Gea)
154 150. Hati Seorang Ibu
155 151. Derita Bawahan
156 152. Peran Orang Tua (Frans & Tere)
157 153. Cara Bermesraan (Dua Generasi)
158 154. Pillow Talk 2
159 155. Nyidam Dini Hari
160 156. Pencarian Diberhentikan (Ayu)
161 157. Davin Dalam Penjara
162 158. Kabar Buruk (Kemal Meninggal, Davin Bebas)
163 HARUS DIBACA YA
164 159. Kehangatan di Pagi Hari
165 Diincar Lagi
166 Keanehan Gea
167 Kena Lagi Kena Lagi
168 Tak Ada Jalan Lain
169 Ngungsi (Menumpang di Rumah Orang Tua)
170 Konsekuensi
171 Antara Tiada dan Ada
172 Titik Terang yang Masih Tertutup
173 Penyesalan yang Terlambat
174 Kekuatan Air Mata
175 Kehidupan Suami Istri
176 Penelusuran
177 Siapa Dia?
178 Ketulusan
179 Semakin Retak
180 Undangan Makan Malam
181 Kejutan
182 Dela Bertingkah, Bayang–Bayang
183 Ular Tetap Ular
184 Kejadian Tak Terduga
185 Hujan Masih Belum Reda
186 Hitam dan Putih (2 Sisi Kehidupan Yang Berbeda)
187 Diambang Kehancuran
188 Terhalang
189 Jatuh
190 Darah Lebih Kental
191 Tidak Semudah Itu
192 Buntu dan Pencegahan
193 H–1
194 Hari Bahagia (Persiapan)
195 Janji Kedua Kali
196 Iri Bilang Bos!!
197 Kalang Badai
198 Gelap Mata
199 Penyelamatan (Buah Simalakama)
200 Penyelamatan 2
201 Winner Vs Loser
202 Satu Di Antara Dua Pilihan
203 Sebab Akibat
204 Campur Aduk (Selamatnya 3 Nyawa)
205 Tepat Janji (Ketulusan Briel)
206 Dari Megah ke Susah
207 Yang Sudah Tidak Dicari, Datang Sendiri (Bertemu Kembali)
208 Lonely
209 Ada Ada Saja
210 Terdampar (Berdua di Jalan)
211 Setitik Perhatian
212 Di Antara Dua Keadaan
213 Selalu Ada Alasan di Balik Tindakan
214 Bagai Air dan Minyak
215 Harapan Yang Sama
216 Susah Susah Gampang
217 Bukan Dongeng Putri Tidur
218 Dunia Kembali
219 Kebersamaan (Sahabat)
220 Kejutan Kecil Bagi Gea
221 Hadiah Dari Sang Pencipta
222 M2 – Kehidupan Baru
223 M2– Aktivitas Yang Tertunda
224 M2 – Serupa Tapi Tak Sama
225 M2 – Kesibukan di Pagi Hari
226 M2 – Jadi Korban
227 M2 – Tom And Jerry Masih Berlanjut
228 M2 – Senjata Makan Tuan
229 M2 – Pengasuh Bayi?
230 M2 – Tidak Lagi Sendirian
231 M2 – Copy Paste
232 M2 – Bukan Istri Idaman (Adam)
233 M2 – Prahara Rumah Tangga
234 M2 – Bos Maha Benar
235 M2 – Kelebihan Kaum Hawa
236 M2 – Berulah
237 M2 – 180 Derajat
238 M2 – Sebuah Pembelajaran
239 M2 – Anak Tetaplah Anak
240 M2 – Gaza
241 M2 – Gaza 2
242 M2 – Perubahan Besar
243 M2 – Gengsi
244 M2 – Refeshing
245 M2 – Bukan Refreshing Impian?
246 M2 – Rumah (Harfiah)
247 M2 – Pertemuan Pertama
248 M2 – Dela Ngidam?
249 M2– Batasan
250 M2 – Protektif (Jiwa Emak–Emak)
251 M2 – Photoshoot
252 M2 – Circle Baru
253 M2 – Toxic Relationship
254 M2 –Manipulatif
255 M2 – Runi dan Trio Racun
256 M2 – Manusia Random
257 M2 – Pemula
258 M2 – Kena Batunya
259 M2 – Ibu Rumah Tangga Vs Wanita Karir
260 M2 – Insiden
261 M2 – Penanganan Tepat
262 M2 – Tentang Hati
263 M2 – Tentang Hati 2
264 M2 – Perhatian
265 M2 – Tetangga Julid
266 M2 – Tetangga Julid 2
267 M2 – Sisi Lain (Gaza)
268 M2 – Minyak dan Air
269 M2 – Minyak dan Air 2
270 M2 – Rayuan Kadaluarsa
271 M2 – Diterima (Menginap)
272 M2 – Nomor Tak Dikenal
273 M2 – Maksud Baik
274 M2 – Menghalau Rasa Sepi
275 M2 – Pencarian Dimulai
276 M2 – Alasan
277 M2 – Nikahi Dia!
278 M2 – Batu Melayang
279 M2 – Mereka Berulah
280 M2 – Adu Bujukan
281 M2 – Madam
282 M2 – Konsultasi
283 M2 – Firasat
284 M2 – Terluka Tapi Berdarah Semu
285 M2 – Sebuah Peran
286 M2 – Perkara Daster
287 M2 – Es Teh
288 M2 – Tetangga Julid
289 M2 – Garda Terdepan
290 M2 – Aku Ingin Kamu Pulang
291 M2 – Bawa Pulang Atau Nikahi
292 Rahasia Rumah Tangga Awet
293 Bertingkah Lagi
294 Emosi Yang Teruji
295 M2 Hilang
296 M2 Dini Atau Minah? (Penculikan Rio)
297 M2 Keterikatan (Dela: Teman atau Musuh?)
298 M2 Sebuah Titik Terang
299 M2 Satu Langkah
300 M2 Siapa Kamu?!
301 M2 Sakit Jiwa
302 M2 Terdekat atau Pengkhianat?
303 M2 Sakit Jiwa 2
304 M2 Berakhir?
305 M2 Telah Usai
306 Lembaran Baru
307 M2. Suami?
308 Usai?
309 End
310 Extra Part 1 Ibu Rumah Tangga
Episodes

Updated 310 Episodes

1
1. Pembuka
2
2. Kencan
3
3. Bisakah Kita Melakukannya
4
4. Goyah
5
5. Kacamata Berlensa Merah
6
6. Galau
7
7. Keputusan
8
8. Nasib Nasib
9
9. Arti Bahagia Setiap Insan
10
10. Buah Jatuh Tidak Jauh Dari Pohonnya
11
11. Gila
12
12. Fitting Baju Pengantin
13
13. Fitting Baju Pengantin 2
14
14. Media Yang Berbicara
15
15. Media Yang Berbicara 2
16
Bukan Update Hanya Pengumuman
17
16. Restu
18
17. Siapakah Dia?
19
18. Penelusuran Davin
20
Visual Cast (Suka-Suka Asa Dulu )
21
19. Kali Kedua
22
20. Setidaknya Aku Tidak Jones
23
21. Curahan Hati Gea
24
22. Lagi-Lagi Diledek (Sahabat)
25
23. Pesan atau Peringatan
26
24. H-1
27
25. Maling
28
26. Hari Yang Ditunggu
29
27. Sakit Berdarah Bening
30
28. Bahagianya Parasit
31
29. Menikah Dengan Orang Asing
32
30. Menikah Dengan Orang Asing 2
33
31. Bagaimana Mungkin?
34
32. Fakta
35
33. Diatur Ulang
36
34. Rahasia Keluarga Davin
37
35. Keputusan
38
36. Obrolannya Pengantin Baru
39
37. Pagi Yang Baru
40
38. Apakah Kamu Menyesal?
41
39. Iya?
42
40. Ketika Satpam Dan ART Bergibah
43
41. Sarapan (Keramaian Pelipur Hati)
44
42. Kejujuran Briel Sekaligus Rahasianya
45
43. Membuka Hati
46
44. Ijin Kerja
47
45. Identitas Gea
48
46. Inilah Sahabat
49
47. Terlambat
50
48. Belanja Bersama
51
49. Rasa Itu Masih Ada
52
50. Obat
53
51. Terlambat Lagi
54
52. Jebakan Batman
55
53. Membaik Namun Juga Merumit
56
54. Serangan Balik Tak Disengaja (Kucing)
57
55. Sayang
58
56. Kejujuran
59
57. Kejujuran 2
60
58. Kejujuran 3
61
59. Saya Jadi Aku
62
60. Sidang Di Pagi Hari
63
61. Adam Kembali
64
62. Jealous
65
63. Keputusan
66
64. Gegara selimut
67
65. Seutuhnya Bukan Setengahnya
68
66. Fakta Di Balik Lampu Hijau
69
67. Mulai Terkuak
70
68. The Game Is About To Start!
71
69. Masih Tersembunyi
72
70. Arti Sahabat
73
71. Kepulangan
74
72. Kepulangan 2
75
PENGUMUMAN! Perhatikan baik baik ya guys
76
73. Kepulangan 3 (Topeng-Ayu)
77
74. Kencan?
78
75. Mimpi Buruk
79
76. Kejujuran 4 (Briel)
80
77. Pergi
81
78. Tenggang Waktu
82
79. Petak Umpet
83
80. Gila Karena Pengujian (Merindu)
84
81. Pupus
85
82. Usaha Briel (Adam)
86
83. Permainan Frans dan Tere
87
84. Bertemu Kembali
88
85. Selamat Datang
89
86. Yohandrian
90
87. Dibatalkan
91
88. Tingkah Adam
92
89. Pillow Talk
93
90. Kehebohan di Pagi Hari (Kembali Bekerja)
94
91. Sisi Lain Gea
95
Lagi–Lagi Visual Lagi
96
92. Ribut Lagi
97
93. What??
98
94. Ayu dan Rasa Terimakasihnya
99
95. Kebahagiaan Kecil
100
96. Aku dan Kenangan (Gea)
101
97. Iri Bilang Bos!
102
98. Obrolan Di Pagi Hari
103
99. Nasib–Nasib (Pergi Tanpa Mandi)
104
100. Gegara Mantan Pacar
105
101. Trauma Adam
106
102. Pesta Pernikahan
107
103. Tentang Asmara
108
104. Dendam Angkara
109
105. Ziarah ( Janji Briel )
110
106. Suka Vs Duka
111
107. Pembantu
112
108. Janji Temu
113
109. Diculik?
114
110. Melarikan Diri
115
111. Misi Penyelamatan
116
112. Misi Penyelamatan 2 (Selamat)
117
113. Apel
118
114. Hendri Menepuk Dahi
119
115. Tepuk Dahi Masih Berlanjut (Hamil? )
120
116. Kelakuan
121
117. Double Date
122
118. Main ke Rumah Mertua
123
119. Ternyata
124
120. Kado Teristimewa
125
121. Adam dicengin
126
122. Bergosip
127
123. Mood Ibu Hamil
128
124. Dedek Utun
129
125. Gula–Gula?
130
126. Dia Istriku!
131
127. Pedang atau Bom Nuklir
132
128. Inilah Briel
133
129. Antara Cinta dan Benci
134
130. Pasangan Angkara
135
131. Ternyata Oh Ternyata
136
132. Hem (Sindiran Keras)
137
133. Bocoran Rahasia
138
134. Dilema Ayu
139
135. Racun dan Kepolosan
140
136. Tentang Buah Hati
141
137. Bayi Tua
142
138. Kemurahan Hati Gea
143
139. Usaha Ayu
144
140. Licik (Davin dan Briel)
145
141. Baik–Baik Saja (Harapan Adam, Kondisi Dela)
146
142. Menyerah? (Awal)
147
143. Terbongkar (Davin)
148
144. Gea kembali Vs Hancur (Ayu)
149
145. Gea Kembali Vs Hancur (Ayu) 2
150
146. Apa ini (Keluarga Angkara)
151
147. Bos Gak Ada Akhlak
152
148. Lelucon? (Dela)
153
149. Kenapa (Briel, Gea)
154
150. Hati Seorang Ibu
155
151. Derita Bawahan
156
152. Peran Orang Tua (Frans & Tere)
157
153. Cara Bermesraan (Dua Generasi)
158
154. Pillow Talk 2
159
155. Nyidam Dini Hari
160
156. Pencarian Diberhentikan (Ayu)
161
157. Davin Dalam Penjara
162
158. Kabar Buruk (Kemal Meninggal, Davin Bebas)
163
HARUS DIBACA YA
164
159. Kehangatan di Pagi Hari
165
Diincar Lagi
166
Keanehan Gea
167
Kena Lagi Kena Lagi
168
Tak Ada Jalan Lain
169
Ngungsi (Menumpang di Rumah Orang Tua)
170
Konsekuensi
171
Antara Tiada dan Ada
172
Titik Terang yang Masih Tertutup
173
Penyesalan yang Terlambat
174
Kekuatan Air Mata
175
Kehidupan Suami Istri
176
Penelusuran
177
Siapa Dia?
178
Ketulusan
179
Semakin Retak
180
Undangan Makan Malam
181
Kejutan
182
Dela Bertingkah, Bayang–Bayang
183
Ular Tetap Ular
184
Kejadian Tak Terduga
185
Hujan Masih Belum Reda
186
Hitam dan Putih (2 Sisi Kehidupan Yang Berbeda)
187
Diambang Kehancuran
188
Terhalang
189
Jatuh
190
Darah Lebih Kental
191
Tidak Semudah Itu
192
Buntu dan Pencegahan
193
H–1
194
Hari Bahagia (Persiapan)
195
Janji Kedua Kali
196
Iri Bilang Bos!!
197
Kalang Badai
198
Gelap Mata
199
Penyelamatan (Buah Simalakama)
200
Penyelamatan 2
201
Winner Vs Loser
202
Satu Di Antara Dua Pilihan
203
Sebab Akibat
204
Campur Aduk (Selamatnya 3 Nyawa)
205
Tepat Janji (Ketulusan Briel)
206
Dari Megah ke Susah
207
Yang Sudah Tidak Dicari, Datang Sendiri (Bertemu Kembali)
208
Lonely
209
Ada Ada Saja
210
Terdampar (Berdua di Jalan)
211
Setitik Perhatian
212
Di Antara Dua Keadaan
213
Selalu Ada Alasan di Balik Tindakan
214
Bagai Air dan Minyak
215
Harapan Yang Sama
216
Susah Susah Gampang
217
Bukan Dongeng Putri Tidur
218
Dunia Kembali
219
Kebersamaan (Sahabat)
220
Kejutan Kecil Bagi Gea
221
Hadiah Dari Sang Pencipta
222
M2 – Kehidupan Baru
223
M2– Aktivitas Yang Tertunda
224
M2 – Serupa Tapi Tak Sama
225
M2 – Kesibukan di Pagi Hari
226
M2 – Jadi Korban
227
M2 – Tom And Jerry Masih Berlanjut
228
M2 – Senjata Makan Tuan
229
M2 – Pengasuh Bayi?
230
M2 – Tidak Lagi Sendirian
231
M2 – Copy Paste
232
M2 – Bukan Istri Idaman (Adam)
233
M2 – Prahara Rumah Tangga
234
M2 – Bos Maha Benar
235
M2 – Kelebihan Kaum Hawa
236
M2 – Berulah
237
M2 – 180 Derajat
238
M2 – Sebuah Pembelajaran
239
M2 – Anak Tetaplah Anak
240
M2 – Gaza
241
M2 – Gaza 2
242
M2 – Perubahan Besar
243
M2 – Gengsi
244
M2 – Refeshing
245
M2 – Bukan Refreshing Impian?
246
M2 – Rumah (Harfiah)
247
M2 – Pertemuan Pertama
248
M2 – Dela Ngidam?
249
M2– Batasan
250
M2 – Protektif (Jiwa Emak–Emak)
251
M2 – Photoshoot
252
M2 – Circle Baru
253
M2 – Toxic Relationship
254
M2 –Manipulatif
255
M2 – Runi dan Trio Racun
256
M2 – Manusia Random
257
M2 – Pemula
258
M2 – Kena Batunya
259
M2 – Ibu Rumah Tangga Vs Wanita Karir
260
M2 – Insiden
261
M2 – Penanganan Tepat
262
M2 – Tentang Hati
263
M2 – Tentang Hati 2
264
M2 – Perhatian
265
M2 – Tetangga Julid
266
M2 – Tetangga Julid 2
267
M2 – Sisi Lain (Gaza)
268
M2 – Minyak dan Air
269
M2 – Minyak dan Air 2
270
M2 – Rayuan Kadaluarsa
271
M2 – Diterima (Menginap)
272
M2 – Nomor Tak Dikenal
273
M2 – Maksud Baik
274
M2 – Menghalau Rasa Sepi
275
M2 – Pencarian Dimulai
276
M2 – Alasan
277
M2 – Nikahi Dia!
278
M2 – Batu Melayang
279
M2 – Mereka Berulah
280
M2 – Adu Bujukan
281
M2 – Madam
282
M2 – Konsultasi
283
M2 – Firasat
284
M2 – Terluka Tapi Berdarah Semu
285
M2 – Sebuah Peran
286
M2 – Perkara Daster
287
M2 – Es Teh
288
M2 – Tetangga Julid
289
M2 – Garda Terdepan
290
M2 – Aku Ingin Kamu Pulang
291
M2 – Bawa Pulang Atau Nikahi
292
Rahasia Rumah Tangga Awet
293
Bertingkah Lagi
294
Emosi Yang Teruji
295
M2 Hilang
296
M2 Dini Atau Minah? (Penculikan Rio)
297
M2 Keterikatan (Dela: Teman atau Musuh?)
298
M2 Sebuah Titik Terang
299
M2 Satu Langkah
300
M2 Siapa Kamu?!
301
M2 Sakit Jiwa
302
M2 Terdekat atau Pengkhianat?
303
M2 Sakit Jiwa 2
304
M2 Berakhir?
305
M2 Telah Usai
306
Lembaran Baru
307
M2. Suami?
308
Usai?
309
End
310
Extra Part 1 Ibu Rumah Tangga

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!