Theresa, bunda Briel meletakkan gawainya di meja yang ada di depannya. Ia memeluk bantal kecil dengan erat.
"Akhirnya bentar lagi punya mantu, terus nimang cucu deh," ucapnya dengan hati yang tak ternilai bahagianya. Ia membayangkan ketika ia melihat anaknya menikah, lalu bayangan mantunya yang melahirkan cucunya hingga cucu yang ganteng serta cantik terlahir didunia, ditimang-timang olehnya.
"Aduhduhduh istri ayah kok seneng banget sih? Ada apa Bun?" tanya Frans, suaminya. Ia melihat sang istri tersenyum bahagia sambil memeluk sebuah bantal.
Tere menoleh ke arah suaminya itu. Cipika, cipiki, dan cibi mereka lakukan setiap kali bertemu. Rasa capek Frans yang baru saja pulang dari kantor serasa hilang melayang entah kemana.
"Kok udah pulang Yah?" Tere heran. Ini baru jam 2 siang, kenapa suaminya sudah pulang.
"Ckckck rupanya umur telah membuatmu lupa Bun. Ayah kan bosnya. Ya suka-suka ayah dong Bun mau pulang jam berapa," ucapnya sombong. Tere menabok ringan lengan atas sang suami. Mereka tertawa penuh kemesraan, membuat para asisten rumah tangga menggigit jari saat melihat kemesraan mereka berdua.
"Yah, bentar lagi kita punya mantu dan juga nimang cucu," ucapnya sumringah.
"Memang Briel mau Bun kita nikahin dengan anak temanku?" Frans menaikkan alisnya sebelah.
"Ya mau dong Yah, secara bunda gitu" ucapnya menyombong."
"Waahh istri ayah memang pinter deh." Frans memeluk istrinya mesra.
"Iya dong. Sebulan lagi," ucap Tere sambil mendongakkan kepalanya.
"What??" Frans melepas pelukannya. Kemudian menatap sang istri. Tere merasa kecewa karena melihat reaksi suaminya seperti tidak menyetujui rencananya. Padahal ia sangat antusias ketika ia membahas hari pernikahan bersama dengan ibu sang calon mantu.
"Sebulan lagi? Gak kelamaan Bun?"
"Astaga Ayah, ku kirain gak setuju." Kali ini Tere memeluk erat suaminya.
Frans terkekeh, "Untuk istriku tercinta apa sih yang tidak."
Ya, betul. Pelet cinta sudah meracuni seorang pengusaha kelas kakap seperti Francisco Yohandrian. Ia rela melakukan apapun untuk kebahagiaan sang istri.
🍂
"Hai Darling, apakah kamu sudah lama menungguku?" tanya Davin yang baru saja masuk ke dalam ruangannya. Ia melihat seorang wanita cantik duduk di singgasana kebesarannya. Wanita itu memakai baju warna merah menyala. Begitu menggoda di matanya. Bibirnya dipoles dengan lipstick berwarna merah menyala. Tanpa disuruh pun gelenyar panas datang menghampiri dirinya.
Wanita itu berdiri menghampiri Davin. Dengan berani bibir ranum miliknya mengecup singkat bibir Davin yang begitu menggodanya. Ia bergelayut manja, mengalungkan tangannya di leher Davin.
"Iya. Kamu sih lama banget sampainya," ucapnya manja. Davin duduk di sofa yang ada di ruangannya. Dela, wanita itu ikut duduk, di pangkuan Davin.
Davin tertawa bahagia. "Uluh-uluh yang baru ditinggal sebentar saja udah kangen."
"Apa tadi malam masih kurang darling?" Davin berbisik di dekat telinganya. Sengatan-sengatan listrik seakan menjalar ke tubuh Dela.
Dengan malu-malu Dela mengangguk. Seketika itu pergulatan kedua insan terulang kembali.
(Jangan tanya othor apa yang mereka lakukan. Tanyakan sendiri pada mereka ya 😂 othornya mau kabur dulu 💃)
🍂
Sore itu, sepulang kerja Gea meminta Hendri untuk menjemputnya. Ia ingin singgah sebentar ke butiknya yang sudah lama tidak ia kunjungi. Gea meminta pada Hendri agar butiknya tutup lebih awal. Ia menunggu semua karyawan butik pulang terlebih dahulu. Ia tidak ingin mengambil risiko kalau identitasnya terbongkar.
Sebuah mobil berhenti tepat di depannya. Seorang laki-laki dewasa turun dari mobil dan menghampirinya.
"Maaf lama Bos. Jalanan waktu sore seperti ini macet, Bos," ucap Hendri tidak enak karena sang atasan harus menunggu selama 15 menit dari janji temu mereka.
"No problem, aku mengerti. Mana barang yang aku pesan?"
Hendri memberikan paper bag berisi jaket hitam polos dengan kerudung dan sebuah topi hitam. Gea memakainya dengan segera. Hendri membuka pintu mobil untuk Gea di kursi penumpang. Tanpa berlama-lama, Hendri langsung mengambil posisi di belakang kemudi.
"Cepat lajukan mobilnya sebelum ada yang melihatku," ucap Gea.
Hendri melajukan mobilnya ke butik milik Gea dengan kecepatan sedang. Gealah yang meminta, karena ia ingin menikmati indahnya warna jingga di senja yang cerah kala itu.
Suasana begitu sepi kala Gea memasuki butiknya. Hanya ada dia dan Hendri. Ia langsung menuju ke ruangannya. Tak lupa ia tetap memakai topinya agar tidak ada yang mengetahui keberadaan dirinya.
Sesampainya di ruangan pribadinya, ia meneliti laporan-laporan mulai dari laporan penjualan sampai berapa jumlah aset yang dimiliki oleh butik. Hendri menjelaskannya secara rinci.
Hingga bunyi notifikasi terdengar dari gawainya. Ia mengangkat tangannya agar Hendri berhenti menjelaskan. Seketika raut mukanya terlihat sangat bahagia. Ternyata itu adalah notifikasi pesan masuk dari Davin.
"Sayang, 2 hari lagi kita fitting baju di GA Fashion & Style. Nanti aku jemput langsung ke tempat kerjamu."
"Aaaa astaga." Gea menjerit bahagia hingga Hendri menatapnya dengan sejuta pertanyaan.
Betapa bahagianya Gea. Ia berdiri lalu menari. Ia tidak peduli dengan keberadaan Hendri yang melihat tingkah lakunya. Bahkan bisa dikatakan seperti anak kecil yang mendapatkan cokelat manis dari kakaknya. Hendri sudah ia anggap seperti kakak sendiri.
Hendri tersenyum kala melihat senyum lebar terulas di wajah Gea. Walaupun Gea bosnya, namun Gea bagaikan sosok adiknya yang hidup kembali. Tingkah laku Gea mengingatkannya pada mendiang adiknya.
Gea menoleh ke arah Hendri. Senyum lebar masih menghiasi wajahnya. Ingin sekali ia membagi kebahagiaannya kepada Hendri.
"Ada apa Dek? Kok bahagia banget nih kelihatannya," goda Hendri. Kata "Bos" akan menghilang seiring Gea ingin memposisikan dirinya sebagai adik.
"Kak aku bahagia banget. Kekasihku akhirnya melamarku dan sebulan lagi aku akan menikah dengannya Kak. Dan 2 hari lagi, kami akan fitting baju di sini," ceritanya antusias. Tidak bisa dipungkiri. Menikah dengan orang yang dicintai adalah impian dari semua orang.
Hendri tersenyum bahagia melihat Gea bahagia. Ia sangat mengetahui luka lama Gea yang begitu dalam, yang mungkin sampai saat masih belum kering. Dan hari ini, ia melihat kembali Gea tersenyum bahagia, setelah sekian lama senyum itu hilang dari padanya.
"Wahh adik kakak sudah dewasa." Hendri mengacak-acak rambut Gea. Dia gemas melihat tingkah laku Gea. Gelak tawa terdengar dari mulut Gea.
"Maaf ya Kak aku langkahi." ledek Gea masih tertawa. Hendri memang sudah sangat matang untuk menuju jenjang pernikahan. Namun Hendri masih ingin melajang, sampai ia bisa memastikan Gea mendapatkan seseorang yang mampu menjaga dan membahagiakannya.
"Iya deh, kakak rela asal kau bahagia."
"Ciyee malah nyanyi nihh." Gea menunjuk di depan wajah laki-laki yang telah ia anggap sebagai kakaknya.
"Asalkan kau bahagia."
Mereka berdua melantunkan selirik lagu itu bersama. Tawa bahagia masih terdengar dan senyum bahagia masih terulas indah di wajah mereka.
"Berbahagialah Gey, adik sekaligus bosku. Kamu berhak bahagia." ucapnya dalam hati.
//
Author : Sebelumnya saya mau minta maaf karena kemarin gak bisa up.
Netizen : Emangnya kita nungguin thor? 😆
Author. : Saya gak peduli 😌 ditungguin ya saya seneng kalau enggak ya bawa happy aja hahahaha
Netizen : Ettdah pasrah amat thor. Sok atuh thor kalau mau bilang
Author : Jadi sehari kemarin di rumah saya ada pemadaman masal. Hp saya lowbat dari pagi. Listriknya baru dihidupkan menjelang malam 😥. Dan rencananya tadi malem mau nulis. Tapi ternyata saya yang ketiduran wkwk. Terus mau up dari tadi, eh si sibuk datang menghampiri. Dia memaksa saya untuk meliriknya lama-lama. Gak mau pisah dulu katanya 😂😂
Netizen : Yaampun thor. Hempaskan aja tuh sibuknya.
Author : Gak bisa sayang (Ciyee yang disayang) Kalau nggak sibuk saya nggak hidup dong wkwk.
Netizen : Terserah thor terserah.
Author : Iya terserah. Tapi terimakasih bagi kalian yang sudah mampir, like, rate 5, baca, fav, dan vote apalagi semuanya dilakuin 😍😍
Tanpa kalian aku bisa apa 😘😘 terimakasih yg setia menunggu dan jangan bosan mampir, tunggu kisah Gea selanjutnya 💃
Happy reading and God bless you 💕💕
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 310 Episodes
Comments
D.R.S
nnti hendri jdohnya sama runy aja yach
2021-06-13
0
endang erawati
thor jangan jadi in dela adiknya Gea,nanti sedih q bacanya
2021-06-10
0
Nani Hasan
Thor tlg dong jgn biarkan Gea nikah sm Davin kasihan Thor ...pasangkan sj Gea dg Gabriel yg notabenex anak baik2 & dr keluarga baik2...🙏🙏
2021-06-10
0