Matahari semakin menyingsing. Sinarnya menerobos celah tirai tipis. Cahayanya yang sudah terang cukup untuk mengganggu tidur Davin yang tadi lelap. Dia menghalau cahaya itu dengan tangannya. Ia menyipitkan matanya karena terganggu.
Berat, ia merasa ada sesuatu yang menimpa tubuhnya. Ia menundukkan pandangannya. Ia melihat seorang wanita yang baru ia kenal kemarin malam, tidur pulas di dada bidangnya. Davin mengulas senyum miringnya.
Ya. Sudah lama ia tidak melakukan aktivitas itu. Biarpun segelnya sudah terbuka, namun wanita yang tak lain adalah Dela itu memberikan kepuasan di puncak kenikmatan sematanya. Tidak ada rasa sesal walaupun ia mengkhianati sang kekasih.
Kilasan-kilasan kejadian malam itu terlintas di benaknya. Sebelum semuanya terjadi, ia mengajak Dela untuk menyewa sebuah kamar yang disediakan di club itu. Tentu, kamar yang ia sewa cukup menguras kantong. Namun tidak masalah baginya selagi setara dengan bayarannya. Lagian horang kaya mah bebas, menurutnya.
Davin menyingkirkan dengan pelan tubuh Dela dari tubuhnya agar tidur Dela tidak terganggu. Ia segera bangun lalu memakai semua pakaiannya kembali. Ia harus segera pergi karena ada meeting di siang itu. Davin meninggalkan sticky note bahwa ia harus pergi. Ia juga menuliskan nomor yang bisa Dela hubungi. Ia meninggalkan Dela yang terlelap sendirian.
🍂
"Gey, Gea!"
Berulang kali Runi memanggil Gea namun tak kunjung didengar. Gea bergeming, pandangannya kosong. Tangannya bergerak mengelap kaca jendela namun pikirannya melayang jauh entah kemana. Sudah cukup lama ia mengelap kaca itu, namun dia tidak kunjung pindah dari sana.
"Gey!" panggil Runi yang cukup keras sambil menepuk pundak Gea. Gea berjengit, ia terkejut.
"Iihh Run ngagetin aja. Pelan-pelan kan bisa," omelnya.
"Adek Gea yang cantik tapi masih setara denganku, makanya kalau teman manggil tuh didengerin jangan cuma dianggurin," ucap Runi dengan gurauan semata. Setara yang dimaksud Runi adalah sebagai perempuan, semua perempuan memang terlahir cantik. Tak bisa dipungkiri. Kecantikan Gea 'tak bisa ditandingi oleh Runi.
Gea jadi merasa tidak enak karena telah mengabaikan Runi. "Ya maaf kalau begitu," ucapnya tulus sambil menampilkan deretan giginya.
"Ck dasar. Kamu mikirin apa sih? Kok sampai melamun begitu? Mana dipanggil berkali-kali juga nggak nyahut lagi. Jangan-jangan kamu lagi patah hati ya?" selidik Runi yang penasaran.
"Aduh malah tanya nih si Runrun," geruntunya dalam hati.
"Eng…..nggak kok, nggak," ucapnya cukup ragu. Jawaban Gea membuat Runi semakin penasaran.
Runi menatap Gea penuh selidik, "Udah jujur aja Gey. Kayaknya bener deh kamu ini sedang patah hati alias galau karena cinta. Bener kan?"
"Yah 100 untukmu Run. Kau memang pandai menebak. Tapi maaf aku tidak akan memberitahumu untuk saat ini." Kata itu hanya mampu Gea ucapkan dalam benaknya.
"Ya... Ya enggaklah. Aku hanya memikirkan keluargaku saja Run," ucap Gea yang semakin galau karena mengingat keluarganya.
Wajah sendu Gea tertangkap jelas di indra penglihatan Runi. Ia menjadi merasa tidak enak karena telah mengorek kesedihan Gea. Dia segera mengalihkan topik agar Gea tidak semakin sedih.
"Emm, ayo makan siang bareng Gey," ajaknya kemudian. Tujuan awalnya memang untuk mengajak Gea makan siang.
"Duluan aja Run, nanti aku menyusul."
"Oke siap. Mau dipesenin sekalian tidak?"
"Nggak usah Run, nanti aku pesan sendiri saja. Terus jangan menungguku. Langsung makan saja Run."
Gea berucap demikian karena ia tidak tahu ia akan menyusul atau tidak. Ia tidak mau membuat temannya itu ikut kelaparan karena dirinya.
"Siap Bos. Baiklah, aku duluan Gey," ucap Runi yang berlalu pergi. Gea mengembangkan senyumnya.
Gea menghembuskan napas kasar. Sesak masih ia rasakan.
"Hahhh bukannya aku gak mau cerita Run, tapi aku belum siap untuk cerita," gumamnya.
Gea duduk di kursi, tidak jauh dari dirinya berdiri. Ia menyandarkan tubuhnya pada dinding di belakangnya. Ia kembali melamun. Ia teringat ucapan yang terlontar pada kekasihnya.
"Apakah perkataanku tadi malam sudah benar?" tanyanya dalam diam.
"Tapi kalau salah, kan perbuatan Davin sangatlah bertentangan dengan hati nuraniku. Tapi kenapa Davin terlihat sangat kecewa? Atau jangan-jangan sebenarnya ia tidak cinta sama aku? Apakah dia menjadikanku kekasih hanya untuk mainannya?"
Kilasan malam itu seperti film yang diputar dalam ingatannya. Hingga kata "nikahi aku" menelusup kembali diingatannya. Gea memegang kepala dengan kedua tangannya. Ia mengerang karena kebodohan yang ia lakukan.
"Hiks," batin Gea menangis. "Aihhh kenapa aku berkata demikian? Bagaimana jika Davin malah pergi meninggalkanku? Astaga." Gea merutuki ucapannya.
Ketakutan karena ditinggalkan itu semakin membuat Gea larut dalam kesedihan.
"Arrgghh sudahlah, bodo amat. Kalau dia jodohku pasti dia akan menikahiku. Kalau tidak ya..... Ahh pokoknya harus yakin kalau Davin jodohku."
Banyak teman kerja yang melintas di depan Gea, menatapnya aneh. Yang mereka lihat, mereka melihat Gea yang frustasi. Kakinya menendang-nendang, kepalanya kadang diam, kadang menggeleng-geleng. Raut mukanya kadang kesal, seperti sedang memikirkan sesuatu dan kadang seperti orang yang menangis. Namun Gea tidak peduli dengan mereka.
"Sudahlah aku lapar," ucapnya sendiri. Gea memegang perutnya. Perutnya terasa melilit, meminta asupan untuk mengisinya.
"Hei sedih, giliranmu nanti lagi ya. Targetmu sudah lapar, ingin makan siang dulu. Sampai jumpa sedih, jangan kembali lagi," ucapnya lagi. Ia tidak ingin sakit hanya karena kesedihan yang berlebih.
Gea mengambil gawainya, mengirim pesan singkat kepada Runi, menanyakan dimana keberadaannya. Ternyata Runi masih di kantin. Gea berdiri ingin menyusul Runi yang makan siang di kantin perusahaan. Gea memejamkan matanya. Ia ingin meyakinkan dirinya agar tidak bersedih di hadapan Runi walau rasa sesak masih melanda hatinya. Setelah yakin ia melangkahkan kakinya, berjalan ke tempat Runi berada.
Brukk
"Awww!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 310 Episodes
Comments
Sweet Girl
makanya lihat jalan klo jalan Gey...
hempaskan saja si Davin.
2021-09-27
1
D.R.S
ketemu pak bos mungkin!!!
2021-06-13
0
sisisiscaaaaaaa🌻
mana jodohnya gea
2021-06-13
0