Sudah beberapa bulan Edward bergabung dengan PT tersebut, namun hari ini Edward hati sedang tidak baik. Dari pagi hari Edward meluapkan kemarahannya kepada bawahannya, termasuk kepada Rania.
Brruugghhh... Edward melemparkan sebuah file kearah pintu, tetapi tanpa sengaja Rania pun masuk keruangannya.
"Auuuww..." ucap Rania.
"Maaf... Maaf..." ucap Edward.
"Tidak apa-apa pak, bapak kenapa sepertinya ada masalah?" tanya Rania.
"Iya saya ada masalah pribadi, ada apa kamu kesini?" ucap yoga.
"Saya ingin mengantar beberapa berkas yang harus bapak tandatangani segera" ucap Rania.
"Ini sudah, luka kamu biar saya obati" tawaran Edward.
"Tidak perlu pak, biar saya sendiri saja. Saya permisi, nanti saya panggilkan OB untuk merapikan ruangan bapak" ucap Rania.
Tak lama OB datang untuk merapikan semuanya, tiba-tiba.
"Maaf ibu apakah ada kotak P3K?" tanya Edward.
"Ada pak, sebentar saya ambilkan" ucap OB.
"Ini pak kotaknya" ucap OB.
"Terima kasih" ucap Edward.
Tok... Tok..
"Maaf apa saya boleh masuk?" tanya Edward.
"Silakan pak" ucap Rania.
"Maafkan saya Rania, saya tidak sengaja tadi. Tahan sedikit" ucap Edward sambil mengobati luka pada keningnya.
"Aaauuuww..." ucap Rania.
"Sorry... Sorry... Saya pelan-pelan" ucap Edward sambil memberikan Betadine pada luka dengan sangat hati-hati.
Setelah selesai Edward menghentikan dan mengelus kening dengan lembut tanpa Rania ketahui, kejadian itu dilihat oleh yoga.
Brruugghhh..
"Bagus kalian bermesraan dikantor" ucap yoga.
"Bu..Bu...Bukan begitu mas, ini tidak yang seperti mas lihat" ucap Rania.
"Sudah aku benar-benar kecewa sama kamu sayang" ucap yoga sambil meninggalkan ruangan rania, Rania bergegas mengejar yoga hingga keruangannya. Sementara itu Edward hanya terdiam karena dia merasa bersalah "Hufh.. Apa yang aku lakukan ini, kenapa aku sampai terbawa suasana tadi" ucap Edward.
"Mas.. Mas..." ucap Rania.
Namun yoga tidak menanggapi Rania.
"Mas.. Mas yoga..." ucap Rania sekali.
Yoga masih tidak memberikan jawaban.
"Mas yoga berikan aku kesempatan untuk menjelaskan semuanya" ucap Rania.
Yoga masih sibuk dengan pekerjaan tanpa mempedulikan Rania sedikit pun.
"Ya sudah kalau mas tidak ingin mendengarkan penjelasanku, aku permisi. Selamat bekerja mas" ucap Rania.
Yoga pun berdiri dan berkata "Apa yang ingin kamu jelaskan, cepat aku kasih waktu 10 menit" ucap yoga.
"Mas yang tadi itu hanya salah paham, tadi itu pak Edward tidak sengaja melemparkan file ke arahku saat aku keruangannya hingga kening aku terluka. Dia keruanganku hanya ingin mengobati lukaku karena dia merasa bersalah, itu saja tidak ada yang lebih" ucap Rania.
"Benarkah begitu" ucap yoga.
Rania pun mengangguk, dan yoga memberikan kecupan di keningnya ditempat dimana Edward mengelus kening Rania. Emmmuahh...
"Mas sudah tidak marah sama aku kan?" ucap Rania.
"Mana mungkin aku bisa marah lama-lama denganmu sayang, itu sudah aku ganti tanda Edward" ucap yoga dengan tersenyum.
"Mas aku keruangan dulu, masih banyak pekerjaan yang harus aku selesai hari ini" ucap Rania.
"Ok.. Tapi nanti malam kamu harus masakin aku gulai dan tongseng kambing kesukaanku, aku ingin makan malam sama keluargaku tercinta" ucap yoga.
"Siap bos. Selamat bekerja ya kang masku sayang" ucap Rania sambil tersenyum.
Rania kembali keruangannya, dan dia terkejut ketika Edward berada diruangannya.
"Bapak?" ucap Rania.
"Maaf aku kembali kesini, tadi aku sudah keruanganku. Tapi aku kepikiran dengan hubunganmu dengan pak yoga?" ucap Edward.
"Bapak tenang saja, pak yoga sudah baikan. Bukankah sebuah hubungan itu pasti ada masalah? Dan kembali kepada kita bagaimana menyikapi masalah itu. Aku menyikapinya dengan ketenangan jadi semuanya selesai dengan cepat" ucap Rania.
"Bersyukur yang mendapatkanmu Rania" ucap Edward.
"Maksudnya?" tanya Rania.
Edward kembali keruangannya, dia teringat dengan ucapan Rania. Ternyata Rania sangat dewasa "Seandainya serli seperti dia, mungkin aku tidak akan semarah ini" gumam Edward.
"Rania seandai saja dia belum memiliki pak yoga, mungkin aku sekarang bisa dekat dengannya" gumam Edward.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments