Tingtong..
"Mama biar Rania saja yang buka, itu pasti mas yoga" ucap Rania.
"Assalamu'alaikum sayang" ucap yoga.
"Walaikumsalam mas, ayo masuk" ucap Rania.
"Mamas, Ade, om dan tante mana sayang?" tanya yoga.
"Mereka sudah siap dimeja makan sayang" ucap yoga.
"Jadi mereka sudah siap sarapan?" ucap yoga.
"Selamat pagi anak-anak pinter, ini om bawain main untuk kalian berdua" ucap yoga.
Saat Arif dan Kamila akan membuka bingkisan dari yoga, mata Rania melotot seketika kedua anaknya menaruh bingkisan itu disamping kursi mereka.
"Maaf om Tante, aku terlambat maklum dijalan macet" ucap yoga.
"Nak yoga mulai hari ini kamu jangan panggil om Tante, kamu panggil mama papa saja. Karena kami sudah menganggap kamu seperti anak kami" ucap mama Rania.
"Benarkah itu Tan.. eh.. ma?" ucap yoga.
"Nak yoga mau sarapan apa? Ini?" ucap mama Rania.
"Jangan ma..." ucap Rania ketika kembali setelah mengambil air minum.
"Loh kenapa sayang, kok jangan. Yoga bukannya ingin ikut makan bersama kita?" tanya papa Rania.
"Iya papa, tapi mas yoga alergi seafood dan ikan laut" ucap Rania.
"Kamu gimana sih sayang, sudah tau yoga alergi dengan ini. Kenapa masak udang dan cumi" ucap mama Rania.
"Mama bukannya Rania sengaja, tapi Rania bikin ini untuk mamas Arif dan Ade Kamila. Mereka sangat suka udang dan cumi, tapi mama papa lihat itu ada gulai. Jadi gulainya khusus buat mas yoga" ucap Rania.
"Ohh.. Begitu, nyasir saja istri saya bikin kamu sakit nak yoga" ucap papa Rania.
"Tidak apa-apa pa, mari kita makan sekarang" ucap yoga.
Setelah selesai sarapan mereka berpamitan untuk berangkat bekerja, didalam perjalanan yoga tersenyum sendiri hingga membuat Rania merasa heran.
"Mas kamu kenapa senyum-senyum sendiri setelah sarapan dirumah, kamu lagi tidak kehabisan obat kan?" ucap Rania.
"Kamu pikir calon suami kamu ini sakit jiwa apa?" ucap yoga.
"Lagian senyum-senyum sendiri gitu, ada apa sih?" ucap Rania.
"Lucu aja lihat kamu tadi pas mama mau tuangin cumi ke piring aku, aku pikir kamu lupa dengan alergi aku" ucap yoga.
"Oalah kirain kenapa, mas aku itu masih ingat jelas. Bagaimana saat aku hawatir sama mas, saat aku yang dengan sengaja membiarkan kamu memakan crispy udang itu" ucap Rania.
"Berarti saat itu kamu sudah mulai ada perasaan sama aku?" ucap yoga.
"Entahlah sejak kapan mas, yang pasti waktu itu aku merasa bodoh. Aku takut mas ada apa-apa" ucap Rania.
"Kalau boleh jujur, sebenarnya aku memang cemburu berat saat itu. Tapi aku pendam, karena aku tidak ingin kamu tau sayang" ucap yoga.
"Makasih ya sayang, kamu sudah memberikan keluarga baru buatku" ucap yoga.
"Iya sayang, sama-sama" ucap Rania.
"Sayang nanti aku boleh tidak makan malam dirumah kamu?" tanya yoga.
"Pastinya dong sayang" ucap Rania.
"Kalau gitu nanti kita pulang bareng saja" ucap yoga.
Kring.. Kring..
"Halo dengan Yoga Prasetya disini" ucap yoga.
"Pak yoga bisa keruangan saya sebentar?" ucap CEO.
"Baik pak" ucap yoga.
Tok.. Tok..
"Permisi pak, ada apa memanggil saya?" ucap yoga.
"Begini pak yoga, saya ini sebulan lagi akan pensiun. Tetapi saya belum mempunyai kandidat, setelah saya pikir-pikir sepertinya anda pantas menggantikan saya kelak" ucap CEO.
"Maaf pak, bukannya saya menolak. Tapi apa bapak yakin? Bukankah disini masih ada karyawan yang berpotensi, misal pak Steven William, Rachel Brahma, dan sebagainya" ucap yoga.
"Kemarin saya sudah menawarkan kepada mereka, hanya saja mereka merekomendasikan ke anda. Tapi kalau Steven memang saya enggak memanggilnya, karena dia adalah anak menantu saya. Jadi biarlah dia belajar dengan usahanya, tanpa bantuan dari saya. Bagaimana pak yoga, apakah anda bersedia?" ucap CEO.
"Jika memang ini demi kebaikan perusahaan ini, dan juga karena bapak telah yakin dan percaya dengan saya. Saya terima jabatan ini, saya akan berusaha memberikan yang terbaik untuk perusahaan ini, dan saya tidak akan melalaikan jabatan yang saya emban ini" ucap yoga.
"Baik kalau begitu, mulai besok kamu akan menduduki kursi ini. Untuk satu bulan ini, saya akan memperhatikan kinerja anda" ucap CEO.
"Maaf pak, jika sudah tidak ada yang ingin dibicarakan saya permisi dulu" ucap yoga.
"Rania harus tahu dengan ini, oiya lebih baik malam ini sebaiknya aku ajak saja Rania dan keluarganya makan diluar sebagai ucapan syukur aku" gumam yoga.
"Hai sayang, kamu sibuk tidak?" ucap Rania.
"Ada apa sih mas, muka mas sepertinya lagi ceria sekali" ucap Rania.
"Nanti malam kita makan diluar, kamu mau tidakk. Tapi bukan kita berdua saja, melainkan dengan keluarga kamu juga. Nanti supir aku yang jemput ya, aku janji nanti aku kasih tau ke kamu" ucap yoga.
"Iya sudah sayang, kamu lanjutin saja kerjanya. Aku keruangan dulu ya.. Dah sayang" ucap yoga.
Tepat jam tujuh malam pak Bejo datang untuk menjemput Rania dan keluarganya. Mobil yang dikendarai pak Bejo melanju dengan perlahan tapi pasti, dan berhenti di sebuah resto termewah.
"Ini tidak salah? Disini kan harga satu porsi makanan minimal berkisar satu juta, mas yoga dapet uang sebanyak itu dari mana?" gumam Rania.
"Hai sayang, hai mama papa, dan hai anak-anak om" ucap yoga saat menyambut mereka.
"Mas aku mau bicara" ucap Rania.
"Bicaranya nanti saja sayang, setelah makan malam. Kasian mereka pasti sudah lapar" ucap yoga.
"Tapi.." ucap Rania.
"Tolong sayang jangan rusak acara malam ini, nanti pertanyaannya pasti dapat jawabannya. Aku yakin" ucap yoga.
Prok.. Prok.. Yoga memanggil pelayannya untuk membawakan pesannya, beberapa menit kemudian dimeja makan sudah sangat penuh dengan penuh pilihan yoga. Dia pun tak melupakan memesan makanan kesukaan Arif dan Kamila yaitu seafood.
Rania yang semakin melotot seakan bola matanya ingin keluar melihat menu makanan yang banyak dengan bervariasi.
"Mari dimakan semua" ucap yoga.
"Nak yoga ini menu sebanyak ini, mana mungkin kita bisa menghabiskannya" ucap mama Rania.
"Begini mama jika memang tidak habis, makanan ini bisa dibungkus dan kita bagikan kepada orang" ucap yoga.
"Mama boleh tanya nak" ucap mama Rania.
"Iya mama, tentu saja" ucap yoga.
"Sebenarnya ini ada apa? Kamu ngajak kami semua untuk makan di resto semewah ini?" tanya mama Rania.
"Sebenarnya mama, ini adalah ucapan syukur yoga karena aku sudah diangkat sebagai CEO di kantor. Besok aku sudah bukan atasan Rania lagi, berhubung aku tidak tau dimana orangtuaku berada. Jadi tidak ada salahnya aku ngajak kalian kesini, karena sekarang keluarga yang aku punya hanya kalian" ucap yoga.
"Selamat nak Yoga, semoga karier kamu semakin meningkat. Tetapi papa mohon semakin maju maka semakin merunduk lah, jangan semakin menegakkan kepalamu nak" ucap papa Rania.
"Insya Allah pa" ucap yoga.
"Iya sayang, pokoknya kamu jangan sampai lupa diri dan tetap dekat dengan Sang Pencipta. Tanpa seijin-Nya kamu tidak akan sejaya ini" ucap mama Rania.
"Sayang, selamat ya. Kamu semakin sukses, semoga kamu semakin bijak dan tegas ya" ucap Rania.
"Bunda... Bunda kenapa menangis?" ucap Kamila.
"Iya ini kok pada menangis. Hiks..Hikss.." ucap Arif dan Kamila smbil ikut menangis.
"Cup.. Cup.. Sayang, kok nangis sih. Sudah berhenti lihat itu kita sudah tidak menangis, ayo lanjutin makannya" ucap yoga.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments