Jam 7 malam Rania tanpa ada rasa curiga atau apapun itu, dia menemui pak banyu. Sesampainya ditaman.
"Ada apa?" ucap mereka berbarengan.
"Maaf pak, maksudnya?" ucap Rania.
"Kamu SMS saya tadi pagi, saya disuruh datang ke taman ini" ucap banyu.
"SMS? Tadi pagi? Ohh... Maaf pak, mungkin salah kirim kali. Kalau gitu saya pamit" ucap Rania.
Lia yang melihat kejadian itu sangat kesal, karena dia gagal. Baik Rania maupun Banyu tidak ada kejadian yang bisa dimanfaatkan.
Pagi hari putri ke ruangan pak banyu seperti biasa.
"Hai sayang, kamu pasti belum sarapan?" ucap putri
"Ini aku buatin sarapan, sarapan dulu yuk" ucap putri
Setelah sarapan, banyu memberitahukan bahwa dia akan pergi beberapa hari untuk meeting dengan clientnya di Bali.
"Sayang kamu ikut aku ke Bali?" ucap banyu.
"Ke Bali? Kamu kesana ada apa?" ucap putri.
"Aku kesana meeting sayang, 3 hari paling lama. Kalau kamu kut boleh, tapi kamu bakalan sendirian di hotel karena Rania akan ikut aku setiap meeting di sana" ucap banyu.
"Rania ikut kesana?" ucap putri
"Iya sayang, dia asisten aku" ucap banyu.
"Kalau begitu, aku tidak ikut. Lagian kamu kesana sama Rania, jadi aku percaya kalian tidak akan macem-macem. Aku juga percaya kalau Rania bisa mengingatkan kamu kalau macem-macem" ucap putri
"Hehehe... Kamu itu lucu deh, jadi kamu tidak cemburu aku pergi berduaan sama Rania?" ucap banyu.
"Tidaklah sayang, aku percaya sama kalian. Apa kamu sudah bicarakan ini sama rania?" ucap putri
"Belum sayang, nanti sekalian aku rapat" ucap banyu.
Seperti biasa Rania dan banyu keluar untuk meeting, karyawan yang ada di sana melirik Rania dengan sinis. Rania merasa risih dengan tatapan mereka, namun Rania hanya diam dan melakukan apa yang menurutnya itu baik. Karena dia bekerja hanya untuk anak-anaknya.
1 jam berlalu, dan meeting telah usai.
"Rania tunggu! Ada yang ingin saya bicarakan" ucap banyu.
"Mampus aku, pasti pak banyu ingin tanya soal yang ditaman" gumam rania.
"Iya pak, ada apa?" ucap Rania.
"Kamu bisa ikut ke Bali bersama saya, kita akan meeting di sana 3 hari" ucap banyu.
"Kapan pak?" ucap Rania.
"Hari Rabu sampai jumat" ucap banyu.
"Baiklah pak, saya bersedia" ucap Rania.
Rania bangun jam 3 untuk mempersiapkan segalanya, mulai dari pakaian sampai berkas-berkas untuk meeting. Rania merasa semuanya sudah beres, dia langsung membuatkan sarapan untuk keluarganya.
"Hai sayang, kamu pagi-pagi sudah rapi. Kamu ingin kemana sayang? Terus kamu juga bawa koper segala?" tanya mama Rania.
"Mama aku ijin ke Bali selama 3 hari, soalnya bosku ngajakin meeting ke Bali" ucap Rania.
"Apa? Bali? Papa tidak ijinkan rania" papa Rania.
"Tapi pa, Rania sudah mengiyakan. Rania tidak mungkin batalin secara mendadak, papa mama tolong Rania demi karier Rania" ucap Rania.
"Lalu kamu dijemput atau berangkat sendiri?" tanya papa Rania.
"Aku dijemput bosku papa" ucap Rania.
30 menit kemudian. Tin... Tin... Tin... Rania keluar rumah, namun dia terkejut karena banyu sudah berada didepan rumah.
"Bapak? Bapak masuk dulu?" ucap Rania.
"Tidak perlu Rania, kita tidak banyak waktu. Mana orangtuamu? Saya ingin meminta ijin biar saya tenang" ucap banyu.
"Tante om, saya Banyu bos Rania. Saya ingin minta ijin untuk membawa Rania ke Bali karena ada meeting mendadak di sana" ucap banyu.
"Baik pak banyu, saya ijinkan jika jelas urusan pekerjaan. Sayang kamu hati-hati, sesering mungkin kamu kasih kabar untuk anak-anakmu" ucap papa Rania.
"Bunda... Bunda mau kemana?" rengekan Kamila.
"Sayang kalian sama Mbah Putri dan Mbah kangkung dulu, bunda harus kerja di Bali" ucap Rania.
"Bunda tapi nanti kalau Ade kangen gimana?" ucap Kamila.
"Ade kan bisa video call bunda, bunda janji nanti bakalan bawa oleh-oleh untuk Ade kamila dan Mamas Arif" ucap Rania.
"Tapi janji ya bunda?" ucap Kamila.
"Itukan Ade bunda sudah janji, ayo Ade mandi sama Mamas. Bunda kerja aja, Ade biar Mamas yang urus. Mamas dan Ade sayang bunda" ucap Arif.
"Mama papa, Rania titip mereka. Kalau ada apa-apa telp Rania, kalian jangan kecapean. Dah... semua.." ucap Rania.
Selama perjanjian Rania hanya terdiam, dia merasa berat meninggal keluarganya. Karena ini kali pertama untuk Rania pergi tanpa anak-anak dan orangtuanya, tiba-tiba.
"Rania..." ucap banyu.
"Rania... Rania..." ucap banyu dengan nada sedikit keras.
"Rania.." ucap banyu dengan nada keras.
"Mmmm... Maaf pak" ucap Rania.
"Kamu kenapa kok melamun? Ada apa Rania?" tanya banyu.
"Tidak ada apa-apa pak, saya hanya belum terbiasa berpisah dengan keluarga saya" ucap Rania.
"Apa kamu ingin membatalkan keberangkatannya?" ucap banyu.
"Tidak pak, saya hanya merasa belum terbiasa saja. Lagian anak-anak sudah dengan kakek dan neneknya, jadi saya tenang" ucap Rania sambil menyunggingkan bibirnya.
"Kamu benar-benar wanita yang luar biasa Rania, aku sangat menganggumimu" gumam banyu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Amira kecil
ini beneran y thor
atwu riwayat sndiri🙏
saya jdi ke ingat diri saya lah🥺
2020-04-16
1
cikie
kk auag masih agak bingung ama text d atas
2020-01-14
0
Mariyah Kristiono
Mommy strong.... 🤗
2020-01-10
1