"Huuaammm... " banyu menguap.
"Astaga aku dimana? Kenapa aku bisa disini? Bukankah aku tadi bersama Rania? Jangan-jangan Rania kenapa-kenapa" ucap banyu sambil menuju ke kamar Rania.
Ting tong... Ting tong...
"Iya sebentar" ucap Rania yang baru bangun mendengar bel kamarnya
"Bapak? Ada apa pagi-pagi kemari?" ucap Rania.
"Syukurlah kamu baik-baik saja, saya kira ada hal buruk denganmu. Karena semalem kita sedang di resto bawah, kenapa kita berada disini?" ucap banyu dengan keheranannya.
"Maaf mas, saya mau tanya apa yang terjadi dengan kami semalem?" tanya Rania yang tiba-tiba datang seorang pelayan.
"Semalam nyonya dan tuan tidak sadarkan diri, maka dari itu kami antarkan ke kamar masing-masing. Maaf atas kelancangan kami tuan nyonya, karena kami pikir kalian sangat lelah sehingga kalian pingsan" ucap pelayan itu
Dijakarta Lia langsung menemui putri yang sedari tadi sudah menunggu hasil yang diperoleh Lia.
"Maaf ibu" ucap Lia.
"Silakan masuk Lia" ucap putri.
"Maaf ibu, ternyata kecurigaan ibu benar. Antara pak banyu dengan Rania itu ada hubungan khusus, mereka menjadi moment ini hanya tipuan belaka. Silakan ibu lihat sendiri" ucap Lia.
Disaat putri sedang melihat foto-foto mereka, Lia kembali berkata.
"Maafkan saya ibu, itu foto saat dikamar. Saya memintanya dari bagian Cctv karena saya curiga tiga jam lebih mereka berada didalam kamar namun tidak kunjung keluar baik pak banyu ataupun Rania" ucap Lia.
"Baik Lia, pekerjaan kamu bagus sekali. Silakan kamu keluar, dalam 5 menit bayarannya akan saya transfer" ucap putri.
Putri yang sangat-sangat terluka dengan foto-foto itu, dia tak menyangka bahwa tunangannya dan teman yang sudah diberikan kepercayaan ada main dibelakang dia..
Sedangkan situasi berbeda di hotel, baik Rania maupun banyu tak merasa ada masalah besar yang akan menimpa mereka. Mereka berangkat tepat jam 10, karena memang setelah jam makan siang. Mereka harus memberikan laporan kepada Mrs Lie Xie.
Tanpa beristirahat Rania dan banyu menuju keruangannya masing-masing.
Prak... Prak... tamparan keras dari putri ke pipi Rania.
"Maaf putri ada apa ini? Kenapa kamu menamparku?" tanya Rania.
"Lancang kamu panggil saya putri, kamu tahu saya ini pemilik perusahaan ini. Sudah dikasih hati minta jantung, dasar janda murahan. Janda gampangan, janda ******. Jangan-jangan memang anak-anak kamu hasil diluar nikah?" ucap putri.
"Maaf ibu putri yang terhormat, saya tahu saya adalah seorang janda. Namun saya bukanlah janda yang seperti anda pikirkan, saya bisa terima anda ucapakan seperti itu. Tetapi saya tidak bisa terima, jika anda bilang anak-anak saya adalah anak hasil diluar nikah" ucap Rania yang keluar menuju ke kamar mandi karena sudah tidak bisa menahan air matanya, sedangkan putri melanjutkan amarah kepada banyu.
Putri melemparkan amplop cokelat yang berisi foto-foto banyu dan Rania, dengan santai banyu menanggapinya.
"Apa ini sayang" ucap banyu.
"Sayang... Sayang... Mulai sekarang jangan panggil aku sayang, kamu lihat saja" ucap putri.
"Astaghfirullah kamu dapat ini semua darimana sayang?" ucap banyu.
"Cukup! Cukup kamu jangan ucapkan kata sayang, aku tidak ingin dengar. Kamu keterlaluan, aku kasih kepercayaan kepada kamu dan Rania sepenuhnya. Tapi ini balasan kamu mas? Ini yang dibilang sayang... Hiks... Hiks .." ucap putri.
"Kamu salah paham sayang, ini tidak yang kamu pikir" ucap banyu.
"Cukup mas, aku ingin kita batalkan saja rencana pernikahan kita" ucap putri.
"Maksud kamu apa sayang, kamu tidak ingat betapa susahnya kita meyakinkan keluargaku. Masa hanya salah paham, kamu batalin pernikahan kita. Please sayang kamu kasih aku waktu untuk buktiin ini semua" ucap banyu.
"Oke, aku kasih waktu satu bulan. Kalau kamu tidak bisa membuktikan ini semua, maka pernikahan kita batal" ucap putri sambil menahan amarah menuju keruangannya.
"Auuuww... Brengsek kamu Rania! Kenapa kamu hancurkan semuanya" ucap putri yang membuat seluruh karyawan itu menjadi hawatir.
Beberapa hari kemudian hubungan Rania dan putri kini menjadi renggang, saat Rania menyapa dan tersenyum, putri malah seakan tak menganggap Rania ada. Hingga suatu hari.
"Aaaauuuuwww..." ucap putri.
"Putri kamu kenapa? Mari saya antarkan kamu keruangan" ucap Rania.
"Kamu bantuin aku, bukankah kamu senang jika aku sakit? Kamu bisa menggantikan posisiku?" ucap putri.
"Kamu itu kenapa putri? Kenapa kamu tidak percaya denganku? Sumpah putri kamu itu hanya salah paham" ucap Rania.
"Cukup rania! Kamu bilang salah paham, tapi kamu lihat ini. Lihat apa ini bukan bukti nyata? Mas banyu menjemput kamu dirumahnya, mas banyu membelikan oleh-oleh untuk kedua anakmu, dan lebih parahnya lagi kamu dikamar mas banyu hingga berjam-jam" ucap putri.
"Tapi put.." ucap Rania yang belum selesai langsung disentak "Sekarang kamu boleh keluar Rania. Keluar!" ucap putri dengan. nada kasar.
Rania yang melihat putri sangat frustasi, akhirnya diam-diam menanyakan soal ini kepada pak banyu.
Pesan Rania : Pak bagaimana apa sudah ada jalan keluar untuk semua ini?
Pesan banyu : Belum Rania, tapi kamu tenang saja. Orang-orang saya lagi mencari buktinya.
Pesan Rania : Pak kalau dalam satu bulan seperti waktu yang diberikan oleh putri, kita tidak membuktikannya maka ijinkan saya untuk Risen dari kantor ini.
Pesan banyu : Baik Rania, maafkan saya jika masalah ini membuat kamu harus kehilangan pekerjaanmu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 67 Episodes
Comments
Cutebluerain🍂
Lia kek daijal aja,suka fitnah 😃
2020-04-30
2