“Aleycia Delwyn”
Aleycia menolehkan kepalanya pada sumber suara.
Ia kira lelaki itu sudah tertidur tapi, ternyata dia malah berada di hadapannya sekarang.
“Siapa yang memerintahkanmu masuk kesana? Kau lupa dengan hukuman yang kau minta?”
Glek
Aleycia meneguk salivanya dengan susah payah.
Apa dia bisa menarik kata-katanya beberapa waktu lalu?
Atau setidaknya biarkan dirinya merutuki diri sendiri?
“Masuk ke kamarku” Ucap Greg dingin.
Aleycia seperti kerbau di cucuk hidungnya, mengikuti Greg menuju kamar pribadi lelaki tersebut.
“Kau tau kesalahanmu dimana nona?” Tanya Greg pada gadis di depannya. Sedangkan Aleycia saat itu hanya diam.
“Tenang saja, aku akan memberikan hukuman yang mungkin mudah untukmu” Lanjutnya.
Lagi-lagi Aleycia hanya diam.
Greg mendekati Aleycia perlahan, tidak perlu banyak kata langsung menarik gadis yang tengah duduk di kasurnya untuk berdiri, menciumnya tepat di bibir, memainkan iramanya disana.
1 menit
2 menit
3 menit
Sampai 10 menit kemudian, ciuman itu baru usai. Rasanya bibir Aleycia menjadi tebal karena ulah Greg.
“Pergilah, aku sedang berbaik hati hari ini” Ucap Greg pada Aleycia.
Mendengar hal itu, gadis itu langsung bernafas lega, mengingat bagaimana permainan kasar Greg Rangley saja membuatnya cukup merinding. Tapi, kali ini dia benar-benar dibebaskan oleh lelaki itu?
Apa semudah itu?
Tanpa pikir panjang, Aleycia segera keluar dari ruangan tersebut, takut jika nanti mungkin Greg akan berubah pikiran.
Setelah pintu di tutup, Greg menyeringai pelan, “Selamat menikmati tidurmu malam ini nona” Ucapnya penuh makna.
...***...
Keesokan harinya, saat Aleycia baru saja terbangun dari tidurnya, gadis itu dikejutkan dengan guyuran air entah dari mana datangnya.
“Apa lagi yang terjadi kali ini?” Gumam Aleycia, seolah sudah beradaptasi dengan keadaan disekitarnya, melihat Greg menatapnya dingin.
“Jangan malas, disini kau adalah seorang budak, jangan berharap menjadi seorang ratu” Ucap Greg.
“Kejadian semalam, tidak bermakna apa-apa” Lanjutnya.
Aleycia segera bangun, membersihkan tubuhnya lalu turun membantu Abey yang saat itu sedang menyiapkan bahan-bahan untuk memasak.
“Biarkan Aleycia memasak untukku” Ucap Greg lalu pergi meninggalkan dapur menuju meja makan sambil menikmati segelas kopi dan memeriksa beberapa pekerjaan di tabletnya.
Aleycia menelan salivanya, “Apa yang harus aku masak untuk lelaki itu?” Tanya Aleycia pada Abey.
Pasalnya, di rumah ini sangat berbeda dengan rumahnya. Masakan apa yang biasa dimakan orang kaya? Begitulah pikiran Aleycia.
“Apa saja yang kau bisa, jangan membuatnya menunggu terlalu lama” Bisik Abey.
Aleycia memutar otaknya, melihat bahan makanan yang ada di lemari es.
Aleycia langsung mengingat sebuah resep dari seseorang dulu, wanita itu mengajarinya membuat nasi goreng dengan rasa yang sangat spesial menurutnya, ditambah dengan telur mata sapi saja rasanya sudah cukup.
Gadis itu mulai berkutat dengan lihai di dapur, Aleycia memang sudah terbiasa hidup mandiri.
Setelah kurang lebih 15 menit berkutat dengan alat masak, gadis itu segera menyiapkannya di meja makan. Greg melirik Aleycia sebentar lalu fokus dengan tabletnya kembali.
Hingga sampai, “Sudah siap, selamat menikmati” Ucap Aleycia lalu kembali ke dapur untuk membersihkan peralatan masaknya.
Abey terlihat sedang menikmati nasi goreng Aleycia, memastikan bahwa makanan yang dibuat oleh gadis itu benar-benar sesuai dengan selera tuannya.
“Ale, ini enak sekali. Darimana kau belajar ini?” Tanya Abey.
Aleycia sedikit tersenyum lalu mengatakan, “Aku diajari oleh seseorang, pemilik café tempatku bekerja beberapa bulan lalu”
Greg mengangkat sebelah alisnya, menatap nasi goreng di hadapannya. Biasanya dia hanya mengkonsumsi roti atau oatmeal atau bahkan sereal sebagai sarapannya, sedikit berbeda dari biasanya.
Lelaki itu mengambil nasi goreng itu sedikit dan “Hmmm”, gumamnya ketika merasakan cita rasa nasi goreng yang dibuat Aleycia, bukan seperti nasi goreng yang ia makan dari restoran.
Greg menghabiskan makanan di piringnya lalu segera berangkat kerja.
Abey menelan salivanya, sejak kapan tuannya itu menghabiskan sarapannya?
“Sepertinya kau harus menjadi chef di rumah ini, Ale. Tuan Greg menyukai masakanmu” Ucap Abey sambil membereskan meja makan.
Aleycia hanya diam, tidak begitu memperhatikan ucapan Abey. Gadis itu sedang memikirkan cara agar dirinya bisa keluar dari mansion itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 61 Episodes
Comments
Natasia Wang
nasi goreng donk alamak
2025-01-14
0