14. Paradise village

Betapa terkejutnya Diandra mendapati Zafira di pesta ulang tahun Albert, rekanan bisnisnya. Semua orang juga tahu jika Albert adalah orang yang cukup berbahaya. Tidak ada yang berani mencoba berbuat curang padanya, sebab balasan yang akan diterima semua orang yang berani mengusiknya adalah kehancuran. Bagaimana Fira bisa mengenal Albert? Bahkan begitu leluasa berada di dalam kamar lelaki itu?

" Bos, nona Anyelir memutuskan pulang karena mendadak tidak enak badan" lapor Lisa kepada Albert saat berbicara tentang perkembangan proyek mereka dalam pembangunan hotel di Surabaya dengan Diandra.

" Dia sudah makan?"

" Belum bos."

" Ya sudah biarkan saja"

" Baik Bos"

Diandra mengedarkan seluruh pandangannya mencari keberadaan Fira. Saat itu dia melihat Fira pergi bersama Aldo, seorang pengusaha yang tidak bisa dianggap enteng.

" Siapa yang sudah pulang? Padahal pesta belum benar-benar dimulai." Tanya Diandra mencoba mencari tahu.

" Gadis manis berkerudung yang tadi sama aku waktu kamu datang itu."

" Oh.."

" Lagipula dia bukan orang yang akan betah dengan suasana seperti ini. Apalagi banyak lelaki playboy seperti kamu" Albert mengakhiri kata-katanya dengan tawa. Diandra ikut tertawa walau ada perasaan aneh saat mengetahui ada orang yang begitu memahami istrinya sedangkan dia tidak tahu sama sekali.

" Wanitamu?"

" Dia lebih berharga dari apapun"

Albert berkata sambil menerawang jauh, mengingat setiap waktu yang diberikan Anyelir untuk kehidupannya yang baru. Apapun yang Albert berikan, tak akan mampu membalas itu.

Diandra segera mengirimkan pesan, meminta Alvin untuk mengikuti kemana perginya Zafira.

***

Setelah mengantar Desi, sekretaris pribadinya, Diandra sampai di apartemen miliknya tepat tengah malam. Tiba-tiba ada perasaan yang tidak dia mengerti setelah melihat Zafira pergi dengan lelaki lain. Bahkan ajakan Desi untuk menginap di apartemen miliknya pun terasa bukanlah hal yang menarik, padahal mereka beberapa hari ini benar-benar menghabiskan waktu bersama. Siang mengurus pekerjaan dan menghabiskan waktu berikutnya dengan malam panas mereka. Diandra telah melanggar syarat yang Zafira ajukan dan entah bagaimana dia benar-benar merasa bersalah sekaligus menyesal.

Alvin mengabarkan bahwa Zafira dibawa Aldo kesebuah tempat makan kemudian menuju hotel sejam yang lalu. Sedang Aldo meninggalkan hotel tak berapa lama setelah mengantarkan Anyelir. Berarti Anyelir masih di Bandung malam ini. Diandra ingin sekali menemuinya dan meminta maaf atas sikapnya tadi di pesta. Namun ego terus menahan Diandra untuk melakukan itu. Diandra terus bergumul dengan segala pikirannya hingga kantuk telah menariknya untuk terlelap.

Di tempat lain, Anyelir masih dibingungkan dengan pikirannya sendiri. Mengapa Diandra bersikap tak mengenalnya? Siapa wanita yang selalu menempel di lengan Diandra itu. Atau mungkin memang sekretarisnya? Anyelir terus mencoba menekan semua pikiran buruknya tentang Diandra. Tidak akan percaya apapun sebelum melihat bukti nyata jika Diandra mengkhianati pernikahan mereka.

***

~Fir, PV siap diluncurkan~

Sebuah pesan dari Roni menarik Anyelir untuk kembali sadar. Mencoba melepaskan diri dari emosi yang tidak perlu.

~Siapkan penerbangan malam ini untukku~

~Sebentar lagi akan ada yang menjemputmu. Persiapkan dirimu~

~Ok~

~Kami akan ikut, sampai ketemu di bandara~

Tak berapa lama terdengar ketukan di pintu, saat Anyelir menghampiri terlihat dua lelaki berpakaian formal, mereka membungkuk hormat sambil memperkenalkan diri.

" Saatnya kita berangkat Nona"

" Baiklah"

Dan malam ini tiba-tiba semua menjadi malam yang sibuk. Membuat Anyelir benar-benar lupa dengan Diandra.

PV atau Paradise Village adalah proyek tunggal milik Andromeda grup. Yang merupakan perwujudan semua mimpi Anyelir. Menciptakan sebuah tempat yang nyaman untuk hari tuanya nanti. Sebuah tempat yang memadukan unsur-unsur kehidupan modern sekaligus kehidupan desa yang tenang dan asri. Terletak di atas tanah seluas 3000 ha. Menciptakannya sebagai miniatur kehidupan. Hutan alam, pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan, perumahan, rekreasi dan hiburan sekaligus pusat bisnis domestik yang di lengkapi dengan adanya klinik kesehatan. Anda tidak akan direpotkan untuk kesana-kemari dalam keseharian karena semuanya sudah tersedia di sana. Penghuni PV adalah orang-orang pilihan yang dididik memiliki jiwa wirausaha yang tinggi dan harus bersiap di mutasi atau diberhentikan jika tidak mampu mengikuti dinamika yang ada. Anyelir yang telah memilih dan menyeleksinya sejak pertama kali mulai dikembangkan.

Pembangunan PV sudah dimulai sejak empat tahun yang lalu. Dan upacara peresmian ini sudah direncanakan sejak tiga bulan yang lalu. Namun pelaksanaan tetap Anyelir serahkan ke Kirana, salah satu perempuan yang telah dipilih dan diberi kepercayaan oleh Anyelir karena memiliki kejujuran dan keuletan yang luar biasa baiknya.

Tepat ketika matahari mulai terbit Anyelir sampai di PV. Perjalanan yang melelahkah, menggunakan jet pribadi untuk menghemat waktu dilanjutkan menggunakan helikopter. Kalau melalui perjalanan darat bisa memakan waktu satu hari penuh. Mereka memutuskan langsung menuju rumah milik Anyelir untuk mempersiapkan diri sebelum memantau keadaan sebelum upacara pembukaan esok hari. Anyelir ingin semuanya terlihat sempurna. Memang tidak banyak orang yang akan diundang, hanya orang-orang terdekat dan pilihan yang berhak memiliki kartu akses masuk ke wilayah PV.

Kartu akses PV ada beberapa tingkatan. Green card untuk penduduk tetap atau pekerja di PV, red card untuk pengunjung dengan batas maksimal kunjungan 3 jam dan bisa digunakan untuk 1 orang, yellow card untuk pengunjung dengan batas maksimal kunjungan 24 jam untuk 2 orang, silver card untuk pengunjung dengan batas maksimal kunjungan 3 hari untuk 2 orang, gold card untuk pengunjung tanpa batas waktu dan bisa digunakan untuk 3 orang. Black card sebagai kartu unggulan berjumlah sepuluh buah dan hanya diberikan kepada orang yang ditentukan oleh Anyelir dengan berbagai keistimewaan tentunya. Kartu pertama milik Roni dan istrinya. Karina sebagai Direktur pengelola utama. Tiga kartu milik kakak Anyelir. Satu kartu untuk papa dan mamanya. Satu kartu untuk Raditya dan Bunga. Satu milik Kaisar. Dua kartu tersisa Anyelir maksudkan untuk Tiara dan Sidiq kelak. Sedang Anyelir adalah pemilik kartu utama, white card, kartu tanpa aturan apapun yang bisa membatalkan kartu yang lainnya.

***

Diandra dikejutkan dering telepon genggam miliknya yang tergeletak di atas nakas. Padahal dia baru saja tertidur sepertinya.

" Ya"

" Hari ini kita ada pertemuan pagi dengan investor Mas" suara sang sekretarisdari seberang.

" Ya" jawab singkat Diandra dan langsung menutup telepon.

Diandra melihat jam di layar telepon masih menunjukkan pukul 07.00, masih ada waktu untuk memejamkan mata walau hanya tiga puluh menit. Belum sempat Diandra memejamkan mata, telepon itu kembali berbunyi. Kali ini dari Alvin.

" Ada apa?"

" Tuan sejak tengah malam tadi nona Zafira sudah meninggalkan Bandung, tapi bukan untuk pulang. Orang yang saya minta mengawasi nona Zafira mengatakan bahwa nona Zafira pergi setelah di jemput oleh dua orang dan langsung pergi menggunakan jet pribadi. Tidak ada yang mau memberitahu tujuannya"

Hilang sudah semua rasa kantuk yang tadi dirasakan Diandra. Tiba-tiba semua inderanya menuju perempuan itu. Dan rasa ini benar-benar menyiksa.

tbc

Mohon maaf jika ada kesamaan nama orang, karakter maupun tempat 🙏🙏

Typo bertebaran boleh dikomen🤭

Terpopuler

Comments

usermaatre

usermaatre

keren anyelir... biasanya kan CEO sllu co nie cewek 👍👍👍👍

2021-03-09

1

Vayutanchayank

Vayutanchayank

semangat thor

2020-11-20

1

The books.

The books.

up

2020-10-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!