"Berarti saya boleh mendapatkannya di tempat lain. Bagaimana menurut Anda?"
" Silahkan saja. Dan sejak saat itu Anda kehilangan hak Anda sebagai seorang suami. Akan saya pastikan itu." Pungkas Anyelir yang dibalas Diandra dengan tawa lepas. Menarik batin Diandra.
" Wow... Anda memang orang yang luar biasa. Saya jadi tertarik untuk melihat saat itu tiba."
" Silahkan Anda coba!"
" Apakah itu sebuah ancaman?"
" Saya tidak pernah mengancam seseorang Tuan. Saya lebih suka membuktikan apa yang sudah saya katakan."
Untuk beberapa saat Diandra seperti tersihir sosok gadis di depannya ini. Begitu mandiri dan tangguh. Siapa sebenarnya gadis menarik yang dikenalkan ayah dan ibunya ini? Sedangkan beberapa hari ini orang yang Diandra kirim untuk mengawasi Anyelir tidak menemukan keanehan apapun. Dia hanyalah seorang gadis yang keluar masuk tempat bagus dan bercengkerama dengan beberapa lelaki yang bisa dikatakan bukan lelaki biasa. Lelaki yang bertabur uang. Lalu kenapa di depannya Anyelir bertingkah seperti seorang perempuan bermartabat? Atau ini hanya sebuah sandiwara yang sedang dia perankan.
" Sebenarnya alasan apa yang Anda punya sehingga mau menikah dengan saya?" Selidik Diandra.
" Apakah Anda harus tahu? Saya akan beri tahu jika Anda pun memberitahu saya alasan Anda mau menikah dengan saya. Tapi saya yakin Anda pun tak akan mau menjawabnya. Jadi biarkan semua itu cukup kita yang tahu."
" Apakah kita harus membuat perjanjian tertulis dengan semua itu?"
" Kita harus paham dengan posisi kita masing-masing. Setiap orang akan dipercaya dari kata-katanya. Saya pastikan tidak akan pernah melanggar semua hal yang sudah saya ucapkan. Sebuah kesepakatan tertulis pun masih akan selalu dicari celahnya. Jadi saya lebih memilih untuk percaya kepada orang yang menepati janjinya tanpa legalitas apapun."
" Berarti Anda bersedia menuruti semua perkataan dan perintah saya Nona"
" Kalau begitu izinkan saya bertanya. Anda menginginkan saya menjadi istri Anda atau pesuruh Anda?"
" Bukankah istri harus patuh kepada suaminya ya Nona?"
" Kepatuhan yang bagaimana yang Anda maksudkan Tuan. Kesediaan untuk Anda rendahkan dan letakkan dalam lipatan tangan Anda? Mohon maaf, Anda tidak akan temukan itu dalam diri saya. Bagi saya pernikahan adalah tempat berbagi dunia bukan menyatukan dunia. Sebab walaupun pasangan kita adalah orang yang telah kita pilih untuk hidup bersama dan berbagi dunia. Namun bukan berarti seluruh dunianya harus lebur menjadi satu dengan dunia yang kita miliki. Cukup tahu, hargai dan hormati dunia miliknya tanpa keinginan memegang kendali atas dunianya menjadi sesuatu yang Anda inginkan."
" Lalu kehidupan seperti apa yang akan kita ciptakan Nona"
" Untuk sekarang tak perlu kita membahas hal yang belum kita tahu bagaimana akhirnya. Cukup menjadi teman saya. Hargai dunia saya. Dan akan saya lakukan hal yang sama. Jika Anda bisa menjadi teman tinggal yang menyenangkan, saya mungkin bisa akan lebih menjadi teman yang menyenangkan untuk Anda. Saya tidak menginginkan kehidupan yang penuh drama, cukup biarkan kehidupan itu berjalan seperti seharusnya. Apakah Anda bisa Tuan? Seandainya Anda ingin mundur, saya persilahkan.."
" Saya tidak akan pernah pernah mundur untuk segala sesuatu yang sudah saya mulai. Saya akan tetap bertahan walau pada akhirnya saya kalah."
"Deal"
***
" Bunda..." Sapa Tiara, gadis kecil yang diadopsi Anyelir satu tahun lalu.
" Eee.. anak bunda belum tidur?" Anyelir meraih gadis mungil itu dalam gendongannya. Mata jernih gadis ini selalu memancarkan kepolosan dan tanpa dosa.
" Tiara kangen sama Bunda, Bunda sudah satu Minggu gak pulang. Tadi waktu mbak Mia bilang Bunda mau pulang. Tiara pokoknya mau nunggu Bunda." Ucap Tiara polos dengan mata penuh binar kerinduan
" Tapi sekarang sudah jam sepuluh. Besok kalau gadis imut ini terlambat ke sekolah gimana?"
" Bunda temani Tiara tidur ya? Tiara pengen bunda bacain cerita sebelum tidur"
" Ok."
Selesai menemani Tiara tidur, Anyelir melihat Sidiq di box bayinya. Begitu damai dalam tidurnya. Melihat kedua anaknya tertidur pulas, Anyelir bergegas masuk kamar dan mempersiapkan dirinya untuk segera tidur.
Diandra. Lelaki yang akan menjadi suaminya itu apakah akan menjadi orang yang akan menemani hidupnya hingga akhir atau hanya sekedar menjadi fragmen kisah hidupnya. Anyelir berharap semoga apa yang akan dia jalani adalah semata-mata takdir yang telah ditentukan Tuhan untuknya.
***
Suara Adzan subuh membangunkan Anyelir dari tidur nyenyak. Bahkan tanpa mimpi. Anyelir segera membersihkan diri, shalat kemudian turun ke dapur untuk menyiapkan sarapan untuk dua malaikat kecilnya. Sebab begitu banyak waktu yang dilewatkannya dalam tumbuh kembang bocah-bocah lucu itu.
Anyelir biasanya akan selalu pulang ke apartemen ini atau seandainya sedang sibuk Anyelir selalu menyempatkan diri dari kesibukannya untuk datang dua hari sekali. Tapi Minggu ini Anyelir benar kehilangan kontrol waktunya. Tiara dan Sidiq telah Anyelir percayakan kepada Mia, seorang gadis penyayang yang hampir seumuran dengannya. Mia juga berasal dari panti asuhan yang sama dengan dua bocah cilik yang sudah Anyelir anggap sebagai anaknya itu, tetapi Mia memutuskan hidup mandiri sejak lulus SMA. Sebelumnya Mia tinggal di kontrakan kecil di pinggir kota, karena ibu asuh dipanti merekomendasikan Mia sebagai pengasuh dua anak itu, maka Anyelir menyetujuinya dan ternyata Mia memang gadis yang baik dan penyayang. Anyelir sangat percaya padanya dalam menjaga keselamatan dan kebutuhan anak-anaknya.
Setelah selesai menyiapkan makanan, dua anak manis itu telah rapi. Berjalan setengah berlari yang diikuti Mia sambil membawa tas mereka.
" Unda...." Seru Sidiq yang melihat Anyelir sedang menata makanan di atas meja.
" Sidiq.. jangan lari sayang" Anyelir menghampiri Sidiq yang berlari agak sempoyongan.
" Unda.. ulang..?"
" Iya, sayang. Sidiq kangen sama bunda ya?" Tanya Anyelir yang dibalas bocah itu dengan anggukan.
" Bunda.. Tiara juga mau gendong." Rengek putri kecil tak mau kalah dari adiknya.
Anyelir menggendong dua malaikat kecil itu, membawanya ke meja makan yang dibantu oleh Mia.
" Sarapan yang banyak ya anak-anak bunda yang pinter. Biar di sekolah tidak ngantuk dan paham apa yang diajarkan ibu guru ya.."
" Siap Bunda"
" O ya Mia. Mungkin mulai sekarang saya bakal jarang pulang. Tapi tetap saya usahakan untuk pulang walaupun cuma sebentar. Nanti saya akan kirim Bi Iyah biar bisa bantu kamu di sini. Sama Mang Udin juga. Biar bisa mengantarkan jemput kalian. Jadi kalau mau kemana aja kamu tinggal menghubungi Pak Udin. Kamu pasti gak sempat beberes kalau gak ada yang bantu. Dua bocil itu terlalu atraktif untuk sedikit diabaikan. Jadi kalau ada Bi Iyah bisa sedikit mengurangi beban kamu."
" La kalau Bi Iyah ke sini, siapa yang bersih-bersih di Andromeda Bu?"
" Akan saya bersihkan sendiri kalau sempat. Kalau gak ya paling saya bakal suruh orang buat bersihkan. Sekarang kan udah banyak yang menawarkan jasa bersih-bersih"
" Baik. Terimakasih Bu"
***
Di tempat lain Diandra merasa gusar sekaligus tertantang dengan perempuan yang baru saja ditemuinya. Perempuan yang kata orang tuanya adalah jodoh yang tepat untuknya. Perempuan itu terlalu arogan. Jauh dari sosok perempuan yang ingin dia nikahi.
" Al, tolong selidiki segera perempuan bernama Zafira. Foto sudah saya kirim ke nomor kamu" perintah Diandra kepada orang yang paling dipercayainya.
" Ok"
**tbc
selamat beraktifitas buat semuanya..
jangan lupa vote 🌟🌟🌟🌟 like 👍 👍👍 koment ya**..
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 43 Episodes
Comments
Qothrun Nada
aq suka karakter yg sprti ini,tk akan bisa ditindas,kalau di cerita lain si wanita akan pasrah di lempar perjanjian kontrak.i
2022-01-20
1
usermaatre
AQ suka sosok anyelir... keren 👍
semangat Jojo
2021-03-04
1
Marsiti Sentana
asli keren abis ini cerita, brilian bgt otak penulisnya...
lanjut ya...👍😍
2020-11-24
5