PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 10

Setelah Wira jaya, dewi harum dan darma seta selesai makannya, mereka bergegas pergi menuju sebuah penginapan, yang ditunjukan oleh pemilik kedai.

Setibanya disebuah rumah yang terbuat dari kayu jati yang dibikin permanen, dewi harum dan Wira jaya serta darma seta, turun dari kudanya masing -masing.

''Yang di maksud pemilik kedai itu, sepertinya ini sebuah penginapn.'' Ucap wira jaya.

Disaat wira jaya, dewi harum dan darma seta melihat-lihat keberadaan disitu.

Se orang lelaki setengah abad datang dan bertanya.

''Maap kisanak, nyisanak ada perlu apa?.'' Tanya orang tersebut.

''Maap mamang, apa benar ini penginapannya pak jupri?.'' Wira jaya balik bertanya.

''Iya benar, kisanak mau sewa penginapan.'' Jawab orang itu.

''Iya mamang, kami mau sewa kamar untuk satu malam saja, barang kali masih ada yang kosong.'' Dewi harum berkata.

''Ooh ada, sebentar ya saya mau panggil juragan dulu.'' Ucap orang itu.

Orang itu pergi untuk menemui juragannya.

''Juragan juragaaann.'' Teriak orang itu.

''Ada apa mang karta.'' Ucap pak jupri.

''Itu juragan, di depan ada tiga orang, dua lelaki dan satu perempuan, mau sewa penginapan.'' Ucap mang karta.

''Ooh ya, mereka bawa kuda tidak?.'' Tanya pak jupri.

''Mereka semua menunggangi kuda juragan.'' Jawab mang karta.

''Ya sudah, suruh mereka kesini, dan kamu bawa kudanya ke halaman belakang, dan kasih rumput yang bagus buat makan kudanya mereka.'' Ucap pak jupri.

''Baik juragan.'' Jawab mang karta.

Mang karta lalu pergi kedepan menemui Wira jaya dan Dewi harum serta Darma seta.

''Kisanak disuruh menghadap juargan jupri, dan kudanya saya bawa ke halaman belakang.'' Ucap mang Karta.

''Ooh begitu, terima kasih mang.'' Ucap wira jaya.

Mereka pun lalu bergegas menemui pak jupri pemilik penginapan tersebut, sementara ke tiga kudanya sudah di bawa sama mang karta ke halaman belakang penginapan.

''Sampuu rasuuunn.''

Ucap Wira jaya.

''Rammpes.''

Pak jupri menjawab.

''Apa saya lagi berhadapan sama pak jupri.'' Ucap Darma seta.

''Iya betul'', Jawab pak jupri.

''Ada yang perlu saya bantu?.'' Tanya pak jupri.

''Kami kemalaman disini pak, apa bapak suka menyewakan kamar untuk menginap.'' Ucap dewi harum.

''Iya benar tuan, kebetulan sekarang lagi sepi, butuh berapa kamar tuan.'' Tanya pak jupri.

''Dua kamar pak, de Wira dan anaku dijadikan satu kamar.'' Ucap dewi harum.

''Ooh baik kalau begitu, ayo tuan ikut saya.'' Kata pak jupri sambil membawa dewi harum, wira jaya dan darma seta kesebuah penginapan.

''Nah ini kamar untuk dua orang, yang sengaja saya siapkan karena suka ada orang minta satu kamar untuk dua orang, bahkan pernah ada empat orang, makanya kamarnya dibikin gede dari yang lainnya.'' Ucap pak jupri.

''Oooh begitu, cukup tertata rapih kamarnya, jadi berapa sewanya semalam pak.'' Ucap Wira jaya.

''Delapan puluh kepeng, itu semua sudah berikut makan minum, dan buat makan kudanya juga, bagi yang membawa kuda.'' Kata pak jupri.

''Ooh begitu, baiklah, dan ini ongkos buat sewa kamarnya pak.'' Ucap wira jaya sambil membayar sewa kamarnya untuk satu malam.

''Baik terima kasih tuan, apabila tuan-tuan butuh sesuatu tinggal panggil mang karta saja.'' Jawab pak jupri.

''Selamat beristirahat tuan-tuan, semoga menyenangkan.'' Ucap pak jupri.

Wira jaya dan darma seta memasuki kamar yang cukup besar, yang ditata rapi sedemikian rupa, sedangkan dewi harum dikamar sebelahnya.

Kini malam telah tiba menyelimuti bumi dengan kegelapan, hanya obor-obor yang menerangi perkampungan itu, yang dipasang disetiap depan rumah para penduduk.

Petugas rondapun sudah berdatangan, sesuai dengan jadwal yang telah di tentukan oleh kepala keamanan kampung kararas.

Disebuah pos perjagaan keamanan kampung kararas, nampak ada enam orang lelaki berpakaian pangsi dengan ikat kepala dan sebuah sarung yang di ikatkan dibagian pinggangnya, tidak lain mereka para petugas ronda yang dpimpin oleh kepala kampung.

''Sarma, katanya pak jupri kedatangan tamu yang menginap.'' Tanya kepala kampung junaedi.

''Iya pak, ada tiga orang yang menginap, dua lelaki dan satunya perempuan.'' Jawab Sarma.

''Kenapa pak jupri belum memberi laporan.'' Ucap kepala kampung junaedi.

''Belum kali pak.'' Kata Sarma.

''Saya dengar kabar, ketiga orang itu seperti pendekar pak.'' Ucap Karsim.

''Bagaiman bisa mengira begtu.'' Ucap pak kepala kampung.

''Katanya dari cara berpakaiannya juga aneh, berbeda dengan pakaian yang biasa kita kenakan.'' Ucap karsim.

''Maksudnya.'' Kata kepala kampung junaedi.

''Mereka semua mengenakan pakain bercorak burung rajawali, warnanya juga beda, yang lelaki kuning dan perak sedangkan yang perempuan warna merah.'' Ucap karsim.

''Yang benar kamu, pendekar itu sudah lama sekali mengasingkan dirinya dari dunia persilatan.'' Ucap junaedi.

''Ooh jadi pak junaedi tau?.'' Tanya Sarma.

''Kalau kabar yang diterima karsim itu benar, pendekar itu tidak lain lagi adalah pendekar elang dari tiga bersaudara.'' Kata junaedi.

Disaat mereka lagi asik ngobrol munculah pak jupri.

''Sampuu rasuun.''

kata pak jupri.

''Rammpesss.''

Semua menjawab.

''Wah pak jupri.'' Kata Sarma.

''Panjang umur, baru saja di omongin.'' Ucap junaedi.

''Ngomongin apa'an emang?.'' Pak jupri bertanya.

''Itu lagi ngomongin tamu yang menginap di penginapannya pak jupri, ko belum ada laporan begitu maksud kita itu.'' Junaedi menjelaskan.

''Ooh begitu, sebenarnya sih saya sudah lapor tadi pada pak Rt, Dan sekarang saya mau lapor lagi pada kepala keamanan disini.'' Kata pak jupri.

''Iya terima kasih atas laporannya pak jupri, kami selaku petugas keamanan dikampung kararas ini, meminta maap atas peraturan ini, ini semua demi keamanan dikampung kita, supaya kejadian yang sudah-sudah tidak terulang kembali.'' Begitu pak kepala kampung menjelaskan secara rinci.

''Iya saya juga mengerti pak junaedi.'' Ucap pak jupri.

''Sebenarnya mereka itu hendak kemana?.'' Tanya sarma.

''Mereka kemalaman didalm perjalanannya, katanya mereka mau ke kampung benda, dan besok pagi dilanjutkan kembali.'' Ucap pak Jupri.

''Busseet, masih sangat jauh atuh, bisa sehari lagi kalau pake kuda.'' Pungkas karsim.

Kini malam telah berlalu, pak jupri juga sudah undur diri dari pos ronda tersebut.

Tidak lama kemudian.

Malam kini telah berganti pagi, suara ayam jago sudah terdengar dimana mana.

Dewi harum nampak sudah terbangun dari tidurnya ia duduk dibangku teras penginapan.

Mang karta pun datang membawakan minuman kopi hitam campur gula aren dan segelas wedang jahe, sesuai yang dipesankan oleh dewi harum.

''Maap tuan ini, wedang jahe dan kopi hitam nya.'' Ucap mang karta.

''Terima kasih mang.'' Jawab dewi harum.

Aroma kopi hitam yang masih panas, sampai tercium harum baunya, membangunkan wira jaya dan darma seta yang lagi tidur..

''Waah waaah aroma apa ini, wanginya sampai tercium kesini, seta seta bangun sudah siang.'' Kata wira jaya.

Darma setapun langsung bangun..

''Ada apa paman.'' Tanya darma seta.

''Bangun sudah siang.'' Ucap wira jaya.

Wira jaya dan darma seta langsung keluar dari kamarnya, terus menuju gentong air yang telah tersedia didepan halaman, untuk mencuci muka dan membasahi tenggorokannya.

''Waduuh bangun tidur langsung sudah sedia kopi hitam, pantesan wanginya sampai aku terbangun.'' Ucap wira jaya.

Wira jaya dan darma seta, langsung meminum kopi yang telah tersedia..

''Aaahhh, mantap, kopi dan gulanya terasa banget.'' Ucap Wira jaya.

''Iya benar paman, pas banget.'' Kata darma seta.

Matahari kini sudah memancarkan cahayanya yang kemilau ke emasan, menyinari bumi nusantara ini.

Dewi harum, wira jaya dan darma seta, kini melanjutkan lagi perjalanannya yang masih sangat jauh.

Kini ketiga kuda itu sudah meninggalkan kampung kararas, dengan tujuan kampung benda untuk mencari leluhur dari ibundanya wira jaya ajeng kerta ningrum.

Kuda terus berlari dengan kencangnya menelusuri bukit, hutan dan tegalan rumput ilalang.

''De' wira nanti kalau kita menemui sungai kita berhenti dulu ya. badan teteh lengket rasanya.'' Ucap dewi harum.

''Baik teh harum, ku juga sama, selalian mau ngisi guci, karena stok air diguci ini sudah kosong.'' Ucap wira jaya.

Hea hea hea.

Kuda terus di pacu dengan kencangnya dan gagah berani.

''Teh harum didepan sudah terlihat gunung singkur, di bawah lerengnya pasti ada sungai yang mengalir.'' Ucap Wira jaya.

''Iya benar.'' Ucap darma seta.

''Ayo percepat lagi laju kudanya.'' Teriak dewi harum.

Kuda terus dipacu menuju lereng gunung singkur.

Setibanya di bawah lereng gunung singkur, mereka bertiga menghentikan laju kudanya.

''Tuh ada mata air yang mengalir di bawah sana.'' Ucap darma seta.

''Iya betul sekali, ayo kita kesana.'' Ucap wira jaya.

''Ayo de wira.'' Jawab dewi harum.

Dewi harum, wira jaya dan darma seta lalu menuruni sebuah lereng di bawah kaki gunung singkur.

Setibanya ditempat, mereka semua membasahi tubuhnya disebuah hulu sungai yang mengalir dari atas pegunungan, airnya yang jernih dan bersih, sehingga mereka semua meminum sekenyangnya, dan mengisi gucinya buat bekal diperjalanan.

Setelah selasai, mereka bertiga beranjak naik lagi keatas.

Dan melanjutkan lagi perjalanannya.

Sikuda berlari dengan kencangnya menjelajahi jalanan yang turun naik.

Hingga akhirnya dewi harum, wira jaya dan darma seta, sudah mendekati hutan aren, hutan yang konon katanya angker, kalau orang yang sudah masuk hutan ini, tidak akan kembali lagi dengan selamat.

''Ooh jadi ini, hutan aren yang dibilang angker itu.'' Ucap wira jaya.

''Saya merasakan banyaknya roh-roh yang gentayangan.'' Kata darma seta.

''Berarti didalam hutan ini banyak sekali nyawa manusia yang terbunuh.'' Ucap dewi harum.

''Sudah tentu begitu.'' Pungkas wira jaya sambil celingukan

''Saya jadi penasaran, siapa sebenarnya punghuni didalam hutan ini, sehingga banyak nyawa manusia yang melayang kalau sudah masuk kedalam hutan ini.'' Ucap wira jaya,

''Ku jadi teringat kisah tokoh sakti rama bargawa, yang ingin mengetahui warna darahnya.'' Ucap dewi harum.

''Apa mungkin penghuni hutan ini sama persis dengan tokoh sakti rama bargawa.'' Ucap darma seta.

''Bisa jadi begitu.'' Ucap dewi harum.

''Dan kita harus lebih waspada dan berhati-hati.'' Berkata dewi harum.

''Apa lagi kita belum mengetahui, selak beluknya hutan ini gimana, mungkin akan banyak ranjau-ranjau yang kita tidak mengetahuinya.'' Darma seta berkata.

''Sebelum memasuki hutan aren ini, terlebih dahulu kita pasang ilmu elang pangrungu dan mata elang menembus sukma.'' Ucap darma seta.

Mereka bertiga mulai memasuki hutan aren yang angker itu, setelah mereka memasang ilmu pendengaran dan ilmu pandangannya.

Mereka menjalankan kudanya dengan pelan-pelan dan berhati-hati.

Suara-suara aneh kini terdengar dikuping mereka yang sudah dilapisi ilmu elang pangrungu. mereka terus berjalan didalam hutan aren yang gelap, karena cahaya matahari susah untuk masuk dan menembus hutan itu, karena daun-daun antara pohon kepohon saling bertemu satu dengan yang lainnya.

Tiba-tiba mereka dikagetkan dengan kerangka-kerangka manusia yang pada berserakan dan bergelantungan.

''Jagat dewa batara, tulang belulang manusia ada dimana mana.'' Ucap wira jaya.

''Iya benar berarti disini sering terjadi pembunuhan.'' darma seta berkata.

''Hati-hati de wira, darma seta, Ibu merasakan akan ada bahaya mengancam kita, coba kalian lihat di balik pohon aren yang yang berjejer rapat, ada sosok seperti manusia hitam sedang mengawasi kita.'' Ucap dewi harum.

Belum saja mereka selesai bicara, sosok bayangan hitam berkelebat, dibarengi dengan suara-suara aneh, yang bikin bulu kuduk merinding.

''Huhuhahahahaha''

''Hihihihihihihihi''

Begitu suara tertawa bergema dan mengerikan seakan memecahkan gendang telinga.

''Jangan hiraukan itu bu, itu hanya suara roh yang gentayangan, dan akan mengecoh kita.'' Darma seta memberi petuah pada ibunya

''Paman, tiup senjata ampelmu itu.'' Ucap darma seta.

Tanpa mikir panjang lagi, Wira jaya mencabut senjata ampelnya, terus ditiupnya suara yang keluar dari senjata ampel kuning begitu melengking.

''Ibu cabut pedang elang merah ibu, kita bentur-benturkan dengan pedang elang perak ku.'' Teriak darma seta.

Kini kedua pedang merah dan pedang perak, dibentur-benturkan, suara nyaring dari kedua pedang itu dan keluar cahaya merah dan perak, ditambah suara ampel yang ditiup.

Dan anehnya ketika kedua pedang dibenturkan, terdengar suara jeritan-jeritan seperti kesakitan, seperti suara manusia memohon ampun.

Bersama'an dengan tiupan senjata ampel kuningnya wira jaya kini puluhan elang berdatangan memenuhi tempat sekitar wira jaya, dewi harum dan darma seta berada.

Dan suara-suara roh gentayangan pun perlahan lahan mengecil dan terus hilang sama sekali..

Dan benturan kedua pedangpun dihentikan.

''Hebat kamu seta, ko bisa tau kalau dengan begini suara-suara iblis itu akan hilang'', Ucap wira jaya.

''Para iblis tidak akan tahan dengan suara-suara yang bising, sebenarnya itu suara roh-roh yang terbunuh, jadi gentayangan.'' Ucap darma seta.

''Terima kasih wahai sahabat-sahabatku, sudah mau datang dengan panggilan dari kami.'' Ucap wira jaya.

Kliiikkk kliiiikkk

kak kak kak.

Para elangpun berbunyi, kecuali elang putih abu-abu yang bisa bicara seperti manusia.

''Sama-sama pendekar.'' Ucap elang putih abu-abu.

''Hendak kemana kalian semua.'' Tanya elang putih abu-abu.

''Kami mau ketimur, sahabatku.'' Jawab wira jaya.

''Sahabatku, elang putih abu-abu, kenapa ditempat ini angker sekali.'' Tanya dewi harum.

''Hati-hatilah sahabtku, disini banyak roh roh gentayangan dari manusia-manusia yang dibunuh secara kejam.'' Ucap elang putih abu-abu.

''Binatang buas kah atau manusia, yang berlaku biadab itu.'' Ucap wira jaya.

''Manusia yang berhati binatanglah yang berlaku keji, waspadalah kalian semua karena disini tempatnya mereka melakukan aksinya, karena hanya jalan ini tempat para sodagar-sodagar lewat, yang mau berniaga dipusat kota kerajaan.'' Ucap elang putih abu-abu.

''Kami para elang undur dulu pendekar.'' Kata suara elang putih abu-abu sambil terbang.

''Terima kasih sahabatku semua.'' Teriak wira jaya.

Para puluhan elangpun sudah terbang meninggalkan wira jaya, dewi harum dan darma seta.

''Ayo kita lanjutkan lagi perjalanan kita.'' Ucap darma seta.

Setelah itu mereka melanjutkan lagi perjalanannya.

Hutan aren yang begitu luas dan paanjang, yang harus ditempuh oleh mereka, karena tidak ada jalan lain lagi untuk menuju kampung benda.

************************

lanjut eps 11

semoga terhibur dengan karyaku.

Selamat membaca.

jangan lupa tinggalkan jejaknya dengan.

. 👍like

. comentar

.❤ favorit

. 💓 vote nya.

Terima kasih yang sudung mendukung karya-karya ku.

Terpopuler

Comments

Rahma AR

Rahma AR

biasa dkm.hutan byk mahluk gaib...

2022-10-11

1

👑卂尺丂ㄚ

👑卂尺丂ㄚ

mantap 👍🏻

2021-10-30

2

Elisabeth Ratna Susanti

Elisabeth Ratna Susanti

boomlike 😍

2021-10-22

3

lihat semua
Episodes
1 Pendekar elang sakti eps 1
2 PENDEKAR ELANG SAKTI Eps 2
3 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 3
4 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 4
5 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 5
6 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 6
7 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 7
8 PENDEKAR ELLANG SAKTI EPS 8
9 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 9
10 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 10
11 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 11
12 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 12
13 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 13
14 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 14
15 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 15
16 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 16
17 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 17
18 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 18
19 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 19
20 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 20
21 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 21
22 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 22
23 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 23
24 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 24
25 PENDEKAR ELANG SAKTI Eps 25
26 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 26
27 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 27
28 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 28
29 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 29
30 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 30
31 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 31
32 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 32
33 PENDEKAR ELANG SAKT Eps 33
34 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 34
35 Pendekar elang sakti eps 35
36 Pendekar elang sakti Eps 36
37 Pendekar elang sakti Eps 37
38 Pendekar elang sakti Eps 38
39 Penfekar elang sakti Eps 39
40 Pendekar elang sakti Eps 40
41 Pendekar elang sakti Eps 41
42 Pendekar elang sakti Eps 42
43 Pendekar elang sakti Eps 43
44 Pendekar elang sakti eps 44
45 Pendekar elang sakti eps 45
46 Pendekar elang sakti eps 46
47 Pendekar elang sakti eps 47
48 Pendekar elang sakti Eps 48
49 Pendekar elang sakti eps 49
50 Pendekar elang sakti eps 50
51 Pendekar elang sakti eps 51
52 Pendekar elang sakti eps 52
53 Pendekar elang sakti eps 53
54 Pendekar elang sakti Eps 54
55 Pendekar elang sakti eps 55
56 Pendekar elang sakti eps 56
57 Pendekar elang sakti eps 57
58 Pendekar Elang Sakti Eps 58
59 Pendekar Elang Sakti Eps 59
60 Pendekar Elang Sakti eps 60
61 Pendekar Elang Sakti Eps 61
62 Pendekar Elang Sakti eps 62
63 Pendekar Elang Sakti eps 63
64 Pendekar Elang Sakti. eps 64
65 Pendekar Elang Sakti eps 65
66 Pendekar Elang Sakti Eps 66
67 Pendekar Elang Sakti eps 67
68 Pendekar Elang Sakti eps 68
69 Pendekar Elang Sakti. eps 69
70 Pendekar elang sakti . eps 70
71 Pendekar elang sakti. eps 71
72 Pendekar elan sakti eps 72
73 Pendekar elang sakti eps 73
74 Pendekqr elang sakti eps 74
75 Prndekar elang sakti eps 75
76 Pendekar elang sakti eps 76
77 Pendekar elang Sakti eps 77
78 Pendekar elang sakti eps 78
79 Pendekar Elang Sakti Eps 79
80 Pendekar elang sakti eps 80
81 Pendekar elang sakti eps 81
82 Pendekar elang sakti. eps 82
83 Pendekar Elang Sakti eps 83
84 Pendekar elang Sakti eps 84
85 Pendekar elang sakti eps 85
86 Pendekar elang Sakti eps 86
87 Pendekar elang sakti eps 87
88 Pendekar Elang Sakti eps 88
89 Eps 89
90 Pendekar Elang Sakti Eps 90
91 Eps 91 Sayembara di Kawali.
92 Eps 92 Rajapati
93 Eps 93 Pertarungan berdarah.
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Pendekar elang sakti eps 1
2
PENDEKAR ELANG SAKTI Eps 2
3
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 3
4
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 4
5
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 5
6
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 6
7
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 7
8
PENDEKAR ELLANG SAKTI EPS 8
9
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 9
10
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 10
11
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 11
12
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 12
13
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 13
14
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 14
15
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 15
16
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 16
17
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 17
18
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 18
19
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 19
20
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 20
21
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 21
22
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 22
23
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 23
24
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 24
25
PENDEKAR ELANG SAKTI Eps 25
26
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 26
27
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 27
28
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 28
29
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 29
30
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 30
31
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 31
32
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 32
33
PENDEKAR ELANG SAKT Eps 33
34
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 34
35
Pendekar elang sakti eps 35
36
Pendekar elang sakti Eps 36
37
Pendekar elang sakti Eps 37
38
Pendekar elang sakti Eps 38
39
Penfekar elang sakti Eps 39
40
Pendekar elang sakti Eps 40
41
Pendekar elang sakti Eps 41
42
Pendekar elang sakti Eps 42
43
Pendekar elang sakti Eps 43
44
Pendekar elang sakti eps 44
45
Pendekar elang sakti eps 45
46
Pendekar elang sakti eps 46
47
Pendekar elang sakti eps 47
48
Pendekar elang sakti Eps 48
49
Pendekar elang sakti eps 49
50
Pendekar elang sakti eps 50
51
Pendekar elang sakti eps 51
52
Pendekar elang sakti eps 52
53
Pendekar elang sakti eps 53
54
Pendekar elang sakti Eps 54
55
Pendekar elang sakti eps 55
56
Pendekar elang sakti eps 56
57
Pendekar elang sakti eps 57
58
Pendekar Elang Sakti Eps 58
59
Pendekar Elang Sakti Eps 59
60
Pendekar Elang Sakti eps 60
61
Pendekar Elang Sakti Eps 61
62
Pendekar Elang Sakti eps 62
63
Pendekar Elang Sakti eps 63
64
Pendekar Elang Sakti. eps 64
65
Pendekar Elang Sakti eps 65
66
Pendekar Elang Sakti Eps 66
67
Pendekar Elang Sakti eps 67
68
Pendekar Elang Sakti eps 68
69
Pendekar Elang Sakti. eps 69
70
Pendekar elang sakti . eps 70
71
Pendekar elang sakti. eps 71
72
Pendekar elan sakti eps 72
73
Pendekar elang sakti eps 73
74
Pendekqr elang sakti eps 74
75
Prndekar elang sakti eps 75
76
Pendekar elang sakti eps 76
77
Pendekar elang Sakti eps 77
78
Pendekar elang sakti eps 78
79
Pendekar Elang Sakti Eps 79
80
Pendekar elang sakti eps 80
81
Pendekar elang sakti eps 81
82
Pendekar elang sakti. eps 82
83
Pendekar Elang Sakti eps 83
84
Pendekar elang Sakti eps 84
85
Pendekar elang sakti eps 85
86
Pendekar elang Sakti eps 86
87
Pendekar elang sakti eps 87
88
Pendekar Elang Sakti eps 88
89
Eps 89
90
Pendekar Elang Sakti Eps 90
91
Eps 91 Sayembara di Kawali.
92
Eps 92 Rajapati
93
Eps 93 Pertarungan berdarah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!