PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 4

Setelah terbangun dari mimpinya, dewi harum tidak bisa melanjutkan tidurnya lagi, sampai waktu padi datang.

Ahirnya mtahari pun sudah mulai memancarkan cahaya, yang kuning ke emasan, menyinari jagat raya, se iring dengan manusia melakukan aktipitasnya kembali, begitulah yang dilakukan mahluk hidup di dijagat raya ini.

Dewi harum bersiap siap membawa bekal secukupnya, untuk melakukan pencariannya darma seta kembali, wira jaya pun sudah tiba di rumahnya dewi harum, untuk menemani dewi harum dalam pencarian anaknya.

''Ayo teteh, sudah siap berangkat.'' Ucap wira jaya.

''Sebentar de, teteh lagi menyiapkan bekal untuk diperjalanan, yang mungkin cukup lama.'' Jawab dewi harum.

''Tenang teteh, ku juga bawa bekal, hasil dari panen, ku kumpulin.'' Ucap wira jaya.

Dewi harum, berganti pakaian dengan pakaian pendekar elang merah, begitu juga wira jaya, berpakaian pendek kaya rompi, warna kuning, dengan corak corak burung elang.

Mereka mulai keluar dari rumah, berjalan ke arah selatan, dengan tujuan pertama kampung lebak haur.

Wira jaya dan dewi harum kini mulai keluar dari kampung batu gambir, jarak kampung lebak haur dan kampung batu gambir, jaraknya lumayan cukup jauh, kalau ditempuh dengan jalan kaki.

''De wira kita istirahat dulu, rasanya capek banget kita berjalan sudah cukup jauh.'' Ucap dewi harum.

''Baik teteh.'' Ucap wira jaya.

Dewi harum memandang wira jaya, teringat dengan mimpinya semalam, yang begitu indah dan terasa nyata.

Wira jaya tertunduk malu, karena dipandang terus oleh kaka iparnya.

''Kenapa teh harum memandangku kaya gtu ya.'' Ucap wira jaya berkata dalam hatinya.

''De wira, sepertinya tidak merasa lelah?.'' Tanya Dewi harum.

''Ya sama saja teh harum, saya juga lelah, cuma tidak kelihatan saja kali.'' Ucap wira jaya.

''Dari pada kita duduk tidak karuan, gimana kalau teteh dengar tiupan serulingku.'' Ucap wira jaya.

''Sejak kapan de Wira suka memainkan seruling.'' Tanya dewi harum.

''Sejak dilembah kuning, pemberian kake guru elang kuning, lihat saja nanti apa yang terjadi.'' Ucap wira jaya sambil mencabut senjata ampel kuning, yang bisa ditiup seperti seruling.

Wira jaya terus meniup senjatanya yang bisa dirubah menjadi seruling.

suara tiupan dari senjatanya wira jaya begitu enak di dengar, sampai membuat mata terkantuk, tapi di balik tiupannya yang sahdu, wira jaya tidak menduga bahwa tiupannya itu membuat semua komunitas elang pada bermunculan, mulai memenuhi tempat sekitar wira jaya dan dewi harum istirahat.

''Hai sahabat sahabatku, perkenalkan saya wira jaya alias si elang kuning, dan ini dewi harum si elang merah.'' Wira jaya berkata.

Para elang pun menjawab sambil membentangkan sayapnya masing-masing tanda menerima sambutan dari wira jaya.

Di antara puluhan elang yang bertengker, ada satu elang yang berwarna abu-abu hitam, bentuk tubuhnya lebih besar dari pada elang-elang yang lainnya, dan anehnya elang itu bisa berbicara layaknya manusia.

''Selamat datang di keluarga elang, kami siap membantumu bila dibutuhkan, tapi kami tidak melihat elang perak.'' Begitu suara elang abu-abu hitam.

''Maap sahabat, kami belum tau elang perak itu, emang apa ke unggulannya dari elang perak itu.'' Tanya wira jaya.

''Elang perak adalah keluarga kita yang paling sakti.'' Begitu suara elang abu-abu hitam.

''Oooh begitu, terima kasih sahabatku, sudah mau hadir dan berkenalan dengan kami.'' Ucap wira jaya.

''Iya pendekar, kalau anda tidak meniup suara itu, kita semua tidak akan mengenalimu.'' Ucap suara elang abu-abu hitam itu, sembil membentangkan sayapnya.

Dan para elang pun kini mulai pergi meninggalkan wira jaya dan dewi harum.

''Selamat tinggal pendekar elang, kalau butuh bantuan tiuplah suara itu.'' Kata suara elang sambil terbang.

Wira jaya dan dewi harum terus memandang puluhan burung elang yang terbang meninggalkan wira jaya dan dewi harum.

''Hebat de wira, sungguh ajaib senjata pemberian dari kake guru elang kuning itu.'' Ucap dewi harum.

''Iya teh harum, ku juga baru mencoba sekali ini, ternyata hebat bisa memanggil puluhan burung elang.'' Ucap wira jaya.

Wira jaya dan dewi harum terus melanjutkan perjalanannya, mencari darma seta, yang hilang dari sejak dia masih bayi.

Perjalanan yang cukup jauh dan melelahkan, tapi tidak mengendorkan niat dan tekad, wira jaya dan dewi harum.

Kini wira jaaya dan dewi harum, sudah mendekati perkampungan lebak haur, kampung yang cukup ramai, terlihat dari para penduduknya yang lalu lalang kesana kemari.

''Wah ramai juga perkampungan ini.'' Ucap wira jaya.

''Iya benar de Wira, para penduduknya juga pada sibuk denagan pekerjaan kayanya.'' Jawab dewi harum.

''Ooh iya teh harum, nampaknya di depan ada kedai, kita mampir dulu, saya mulai terasa lapar nih.'' Ucap wira jaya.

''Ayo de wira, teteh juga sama, terasa lapar dan capek banget.'' Jawab dewi harum.

setelah cukup jauh wira jaya dan dewi harum berjalan, kini mereka mampir dulu di sebuah kedai.

''Sammpuu rasuun.'' Ucap wira jaya.

''Rammpees.'' Pemilik kedai menjawab.

''Kisanak mau makan, apa mau ngopi.'' Tanya pemilik kedai tersebut.

''Saya lapar pak, apa ada nasi?.'' Tanya wira jaya.

''Ooh ada kisanak, nasi putih dan lauknya ada pepes udang, pepes ikan mas, ada gado gado juga.'' Jawab pemilik kedai.

''Oooh pas banget nih, gado" aja pak.'' Jawab Wira jaya.

''Baik, dua duanya sama tidak?.'' Tanya pemilik kedai.

''Saya pepes ikan mas aja pak, sama sambel hijau ada kan?.'' Tanya dewi harum.

''Ooh ada, tenang aja, selalu siap.'' Ucap pemilik kedai.

Secepatnya pesanan sudah siap di sajikan,

sesuai dengan apa yang dipesankan oleh wira jaya dan dewi harum.

''Nah pesanannya sudah jadi, mangga kisanak, selamat mencicipi masakan saya semoga menyenangkan.'' Ucap pemilik kedai dengan ramahnya.

''Iya pak terima kasih.'' Ucap Wira jaya dan Dewi harum.

Wira jaya dan dewi harum, terlihat sangat lapar sekali, mungkin karena perjalanan yang cukup jauh, sehingga membuat perutnya keroncongan, setelah itu makanan pun sudah habis semua masuk kedalam perutnya masing masing.

''Wah masakan bapak enak sekali, tidak sia-sia bapak membuka kedai makanan disini, tempatnya cukup strategis, dan mudah dijangkau.'' Ucap wira jaya.

''Benar pak pepesnya juga enaaaakk banget, apa sih bumbunya?.'' Tanya dewi harum.

''Terima kasih sebelumnya kisanak, bumbunya seperti biasa, kunyit, kemiri dan bawang merah.'' Jawab pemilik kedai.

''Oooh, terima kasih pak ilmunya, nanti kalau pulang kerumah, saya akan coba bikin, siapa tau enaknya melebihi masakan bapak, aah bercanda pak.'' Ucap dewi harum.

''Iiihh tidak apa-apa, saya malah senang bisa berbagi pengalaman.'' Jawab pemilik kedai itu.

''E'eeh, ngomong-ngomong kisanak ini hendak kemana kalau boleh saya tau?.'' Tanya pemilik kedai itu.

''Begini pak saya lagi mencari anak saya yang hilang, dua puluh tahun yang silam, kemarin ada kabar dari tetangga saya, yang kebetulan habis dari kampung ini, melihatnya, ya saya juga kurang pasti itu anaku atau bukan, yang penting saya sebagai orang tuanya berusaha untuk mencarinya.'' Ucap dewi harum.

''Ya bgus itu, itu namanya tanggung jawab, ngomong" kisanak ini dari mana?.'' Tanya pemilik kedai itu.

''Kami dari batu gambir pak.'' Ucap wira jaya.

''Ooh lumayan sangat jauh.'' Ucap pemillik kedai.

''Terus kisanak waktu kehilangan anaknya, berati anak itu masih kecil.'' Kata pemilik kedai.

''Waktu masih bayi pak.''

Dewi harum terus menceritakan, sebab-sebab anaknya hilang itu, dari pas kedatangan komplotan kelabang merah, dan tentang suaminya yang terbunuh, hingga dirinya diperkosa beramai ramai, dan sampai anaknya hilang dari pangkuannya sewaktu dewi harum tidak sadarkan diri, dan pas sadar sudah berada di sebuah bukit, dan ditolong oleh seorang nenek yang sakti.

''Begitu pak ceritanya.'' Pungkas dewi harum.

''Sungguh biadab komplotan mereka itu, dulu juga sering menjarah ke kampung ini, tapi semenjak di ringkus oleh pendekar katanya, terus di bawa untuk di adili pada pengadilan kerajaan, sekarang kampung ini jadi aman'', kata pemilik kedai.

''Kalau masih bayi hilangnya, bagai mana bisa tau, apa ada ciri" tertentu?.'' Tanya pemilik kedai.

''Iya benar pak, pertama kontak batin seorang ibu pada anaknya kuat sekali pak, di tambah lagi ada ciri khusus untuk memperkuat jalinan darah antara ibu dan anaknya.'' Jawab dewi harum.

''Iya benar semoga cepat bertemu.'' Kata pemilik kedai.

Setelah sekian lama, dewi harum ngobrol panjang lebar, dewi harum dan wira jaya, lekas membayar makanannya, setelah itu langsung melanjutkan lagi perjalanannya.

Perjalanan dewi harum dan wira jaya, disepanjang kampung lebak haur, ternyata banyak yang memperhatikan dari cara dan pakaian yang dikenakannya.

Ada empat orang dari semenjak wira jaya dan dewi harum, makan dikedai, memperhatikannya, dan ke empat orang itu terus mengikuti dan membututi dari kejauhan, entah apa yang akan mereka lakukan, bermaksud jelek kah apa sebaliknya.

Wira jaya dan dewi harum pun mencium gerak geriknya mereka itu, karena panca indranya yang sangat tajam.

''Teh harum sepertinya perjalanan kita ada yang membututi.'' Ucap wira jaya berbisik pelan.

''Iya benar dari tadi juga teteh merasakannya.'' Jawab dewi harum.

Disaat mereka lengah, wira jaya dan dewi harum, berkelebat melesat keatas pepohonan yang tinggi.

''Waah kemana mereka itu ko menghilang.'' Ucap salah satu dari ke empat orang itu.

''Iya kemana yah, ko secepat kilat mereka hilang dalam pengawasan kita, padahal kita mau bermaksud baik.'' Jawab temannya

Disaat mereka lagi keheranan mencari jejaknya, wira jaya dan dewi harum sudah berada dibelakang mereka.

''Hai kisanak kenapa kalian membututi kami dari tadi, mau apakah kalian sebenarnya.'' Tanya wira jaya.

''Maap kisanak, kalau maksud kita, membuat kisanak jadi curiga pada kita" semua.'' Jawab mereka.

''Terus apa maksud kalian, mengikuti kami?.'' Tanya dewi harum.

''Begini kisanak, tiga hari yang lalu ada seorang pemuda, yang pakain sama seperti yang kisanak pakai, cuma beda warnanya saja.'' Jawabnya dari ke empat orang itu.

''Ooohh ya, terus pakaian yang orang itu pakai warna apa? lelaki apa perempuan, sudah tua, apa masih muda?.'' Tanya wira jaya.

''Pakaiannya warna perak, dan masih muda perjaka.'' Jawabnya dari mereka.

''Tadinya kami mau minta bantuan, tapi pemuda itu seperti angin.'' Ucap mereka.

''Maksudnya seperti angin bagaimana?.'' Tanya dewi harum.

''Ya perginya tidak ketahuan dan datangnya juga tidak tau.'' Jawabnya.

''Dan tadi kisanak mau minta bantuan apa.'' Ucap wira jaya.

''Saya mau minta bantuan pada, tuan pendekar, membebaskan gadis-gadis kampung ini yang di sekap oleh gopala barda.'' Ucap lelaki itu.

''Dan kisanak" ini siapa?.'' Tanya dewi harum.

''Perkenalkan.

Saya, Jumanta dan ini dalimin, dan yang dua lagi, kalasan dan herman.'' Ucap lelaki yang bernama jumanta.

''Dan saya, wira jaya dan ini teteh saya dewi harum.'' Ucap wira jaya.

''Nama tuan pendekar seperti dari golongan bangsawan.'' Ucap dalimin.

''Saya berasal dari rakyat biasa, bukan bangsawan, saya hanya rakyat jelata yang serba kekurangan.'' Jawab Wira jaya.

''Ngomong-ngomong dimana tempat gadis yang disekap oleh gopala barda itu?.'' Tanya dewi harum.

''Di goa siluman, letaknya di bawah kaki gunung dulang nangkub.'' Ucap jumanta.

''Oooh perjalanan yang sangat jauh sekali.'' Ucap wira jaya.

''Tenang tuan pendekar, untuk mempercepat perjalanan kita, kami sudah menyewa kuda.'' Kata kalasan.

''Ooohh Ya sudah, lebih cepat lebih baik.'' Ucap dewi harum.

Setelah itu jumanta dan temannya, mengambil kuda yang sudah dipersiapkan sebelumnya.

Jumanta dan temannya membawa kuda yang sangat bagus.

''Tuan pendekar ini kuda-kudanya.'' Ucap Jumanta.

''Waaww kuda kuda yang sangat bagus, kaya kuda paasukan perang, kekar dan lincah.'' Ucap wira jaya.

Wira jaya dan dewi harum beserta jumanta dan ketiga

temannya kini sudah mulai menunggangi kudanya masing-masing.

mereka terus memacu kudanya, yang dipimpin oleh jumanta sebagai penunjuk arah.

Kuda berlari begitu kencangnya, dengan tujuan goa siluman di bawah kaki gunung dulang nangkub, wira jaya dan dewi harum, membantu para warga lebak haur untuk membebaskan, gadis-gadis yang disekap oleh gopala barda, gadis-gadis diculik mau di jadikan tumbal untuk menambah ilmu kesaktiannya.

perjalanan yang sangat jauh, dan cukup melelahkan.

suara kuda berlari, sperti pasukan prajurit yang mau pergi kemedan peperangan.

Jalanan yang terjal dan penuh dengan kerikil", turun naik sebuah perjalanan sudah banyak di laluinya.

kini rombongan wira jaya sudah mulai memasuki alas hutan borea.

''Tuan pendekar kita istirahat dulu disini.'' Ucap Jumanta.

''Iya, lagian kasihan sama kuda" ini capek, biar istirahat dulu'', jawab Wira jaya.

Wira jaya, Dewi harum dan Jumanta berikut teman" nya semua turun dari kudanya masing-masing.

''Kita istirahat dulu disini tuan pendekar, dari sini sudah dekat, dan kita bisa sambil melihat situasi disekitar goa dijaga ketat apa tidaknya'', ucap Dalimin.

''Iya benar, kita bisa dengan leluasa mengawasi perjagaan mereka'', ucap Wira jaya.

''Apakah kalian bisa silat'', tanya Dewi harum.

''Kalau ilmu bela diri silat kita semua bisa, hanya untuk menghadang para anak buahnya Gopala barda'', ucap Jumanta.

''Bagus dan itu yang ku maksud'', ucap Dewi harum.

''Sekarang kita kumpulkan energi kita, supaya nanti dalam menghadapi anak buahnya gopala barda, ada tenaga'', ucap kalasan.

Mereka lalu mengatur siasat dan strategi untuk bisa masuk kedalam goa siluman itu.

dan wira jaya mengajarkan taktik" bela diri untuk bisa merobohkan lawan.

''Sekarang saya akan lihat keadaan disekitar goa sampai berapa ketat kah perjagaannya'', ucap Wira jaya sambil melesat ke atas pohon yang paling tinggi.

Setelah Wira Jaya melihat lihat perjagaan disekitar mulut goa siluman, Wira jaya pun turun.

''Bagaimana de Wira''? tanya Dewi harum.

''Perjagaannya dipasang begitu ketat, di depan mulut goa ada dua penjaga, di atas goa ada tiga penjaga, sedangkan disamping mulut goa kanan kiri di pasang satu-satu penjaga'', ucap Wira jaya.

''Waah perjagaannya begitu sangat ketat'', ucap Jumanta.

''Langkah awal kita harus bisa melumpuh penjaga yang berada diluar goa, saya sudah bisa mengira, kemungkinan didalam goa juga di pasang banyak lagi penjaga'', ucap Wira jaya.

''Terus kita harus bagaimana melumpuh banyak penjaga secara bersamaan'', ucap Dewi harum.

''Untuk melumpuh penjaga yang diluar, kita bikin panah atau jamparing dari bambu, karena panah itu rapi tidak menimbulkan bunyi yang keras, semua anak panah kita kasih racun kodok, sedikit saja hanya untuk melumpuhkan urat" nadinya, dan sekarang di anatara kalian cari kodok beracun satu saja'', ucap Wira jaya.

''Baik tuan pendekar, biar saya yang mencari kodok beracun itu'', ucap herman.

''Tunggu sebentar'', ucap Dewi harum.

''Ada apa teh harum'', ucap Wira jaya.

''Bagaimana kalau kita minta bantuan para tentara elang'', ucap Dewi harum.

''Ide yang bagus, tapi apa salahnya kalau kita berusaha dulu dengan cara kita sendiri, bila dengan itu kita meleset, baru kita minta bantuan para tentara elang'', jawab Wira jaya.

''Iya benar juga'', ucap herman.

''Ya sudah cari kodok beracun secepatnya'', ucap Jumanta.

Herman bergegas pergi dari tempat mereka istirahat, untuk mencari kodok beracun itu, sementara Jumanta, Dalimin dan Kalasan, membuat panah" dari bambu berikut busur busurnya.

Kini perlengkapan sudah siap untuk diluncurkan, setelah dikasih racun kodok.

Setelah perjagaan diluar sudah bisa dilumpuhkan, teh Dewi godain penjaga yang didalam supaya bisa keluar, dan kau Dalimin dan herman harus siap meng eksekusi penjaga, sedangkan saya, Jumanta dan Kalasan akan menyelinap masuk, setelah tugas kalian kelar, atur posisi, teh Dewi langsung mengikuti ku, dan Dalimin sama Herman cari para gadis" yang disekap itu, ucap Wira jaya.

''Baik tuan pendekar'', ucap Dalimin.

''Siap beraksi sekarang'', tanya Jumanta.

''Dari sini bidikan terlalu jauh, kita jalan dulu ke arah yang lebih tepat pada sasaran'', ucap Wira jaya.

Wira jaya beserta rombongan berjalan perlahan lahan mendekati mulut goa siluman, dengan mengendap ngendap di rimbunan semak semak belukar, Wira jaya membagi tugas menjadi dua bagian, Jumanta dan Kalasan ikut bersama Wira jaya, sedangkan Dalimin dan Herman ikut bersama Dewi harum.

Setelah sasaran sudah tepat, Wira Jaya pun memberi kode dengan suara burung.

siulan burung kini sudah berbunyi, anak panah yang sudah dipasang dengan mengarah tepat pada sasaran, kini pada keluar dari busurnya dengan cepat sekali

Siuuut siuut siuutt siuutt siuutt

Anak panah yang sudah di baluri oleh racun kodok, semua nancap tepat di pangkal lengannya para penjaga goa siluman itu.

Aaawww

aawww

aaawwww

Adaaaawww

para penjaga goa pada tersungkur langsung ditanah, kini Dewi harum mulai mendekati mulut goa, dan dilihatnya ada beberapa penjaga lapis dalam.

''Haai para lelaki tampan, lagi ngapain'', tanya Dewi harum dengan genitnya.

''Waii siapa kamu'', kata penjaga sambil keluar dari dalam goa.

''Maap kisanak, saya ini lagi mencari laki" tangguh, untuk menemani ku tidur, apa di anatara kalian ada tidak'', ucap Dewi harum sambil memperlihatkan pahanya yang mulus.

''Waah waah cakep amat kamu, saya mau'', ucap penjaga.

''Saya siap nona saya pilihanmu'', ucap penjaga satunya lagi.

''Ya sudah dua duanya kesini'', ucap Dewi harum sambil membelai belai gunung kembarnya yang montok.

Kedua penjagapun langsung keluar, tidak ada rasa curiga sedikitpun, karena gairah sahwatnya jadi tergoda sama rayuan Dewi harum, begitu para penjaga sudah mau keluar, Dalimin dan Herman sudah siap untuk melumpuhkannya.

''Aduuh nona cantik sungguh mullus tubuhmu'', ucap penjaga.

''Apa lagi kalau sudah dibuka pasti kalian akan kelepek", ucap Dewi harum.

Disaat kedua penjaga sudah mendekati, dan meraba raba Dewi harum, Dalimin dan herman dengan secepat kilat memelintirkan leher kedua penjaga itu.

Kreket

krekeet.

Leher kedua penjaga itu dibalikin kebelakang, terdengar urat" leher dan tulang rongganya patah.

Kedua penjaga itu tidak bersuara lagi langsung ambruk di tanah.

Wira jaya, Jumanta dan Kalasan langsung menyelinap kedalam goa dan di ikuti oleh Dewi harum.

''Dimana tempatnya gopala barda berada'', ucap Wira jaya berbisik.

''Ya kurang tau mungkin di sana kali'', ucap Jumanta.

Wira jaya dan Dewi haru, Jumanta dan Kalasan menuju ke arah dingding goa yang dipahat menyerupai pintu, disaat Wira jaya dan kawan" mau mendekati dinding goa itu, tiba" dinding goa itu bergeser, dengan replek Wira jaya dan kawan", menyelinap dibalik batu hitam yang besar, munculah tiga lelaki tinggi besar berwajar seram.

''Ayo kita ambil gadis" itu, sebentar lagi purnama, dan ki gopala mau menyiapkan ritial dulu'', ucap salah satu dari ketiga lelaki itu.

''ayo kakang'', jawab temannya itu.

Tiba-tiba tangan kalasan menyenggol sesuatu dan terjatuh.

geleppraaak, suara benda keras seperti batu terjatuh.

''Waaiii Apa itu'', ucap dari ketiga lelaki itu.

''Wah itu cuma batu yang jatuh." Jawab temannya.

''Sebentar saya jadi curiga dan mencium bau manusia luar, berada dalam goa ini." Ucap orang yang bewokan.

''Iya benar saya juga sekarang merasakannya, kayanya dibalik batu itu." Ucapnya sambil menunjuk ketempat Wira jaya dan kawan" menyelinap.

Ketika ketiga orang itu mau mendekati, dimana Wira jaya dan kawan" bersembunyi, Dewi harum melesat meluncurkan tendangannya.

Duuuukkk......

Tenndangan dewi harum menghantam dagu orang itu.

''Aduuuhhh." Kata orang itu sambil sempoyongan.

''Waiii siapa kau." Ucap kedua temannya itu, sambil menghunus pedangnya.

Wira jaya pun keluar karena terlanjur ketauan.

Dan ke tiga orang itu, tidak banyak bertanya lagi dia langsung menyerang Wira jaya dan kawan"nya

Tapi Jumanta dan Kalasan tidak ikut dalam pertarungan itu, karena dewi harum menyuruh ikut mencari para gadis yang ditawan oleh gopala barda.

pertarungan di rauangan sempit, tidak jadi masalah buat Wira jaya dan dewi harum.

Wira jaya digempur ole dua orang yang bertubuh tinggi" besar.

Kedua orang itu melesat melancarkan pukulannya, mengarah pada dada dan kepala, tapi bagi wira jaya tidak lah menjadikan gentar, wira jaya langsung merubah kuda"nya denagn jurus elang loncat, plooos terjangan kedua orang itu makan ruang kosong.

Serangan demi serangan kedua orang itu banyak yang tidak mengenai sasaran, dan membuat kedua orang itu menjadi marah serasa dibikin mainan Oleh Wira jaya.

''Kurang ajar kau cuma bisa menghindar dan menghindar." Ucap orang itu.

''Masih mending saya tidak melepaskan pukulan demi pukulan." Ucap wira jaya.

''Jumawa kau, ciaaattt.....

Kedua orang itu menyerang lagi Wira jaya, pukulan dan tendangan berkelebat menggempur Wira jaya, wira merubah kuda"nya dengan jurus elang menyambar mangsa, wira jaya hanya memiringkan tubuhnya lima belas derajat.

plosss serangan kedua orang itu makan angin, di saat yang bersamaan wirajaya memasukan pukulannya dengan cepat.

bukk buuukk

pukulan wira jaya berhasil bersarang di pelipisan kedua orang itu.

Aduuuhhh.......

Kedua orang itu mundur lima langkah dengan sempoyongan.

"Kurang ajar, ku habisi kau." Ucap kedua orang itu sambil membangun lagi serangan.

Sebruuutt.

Kedua orang itu menyerang Wira jaya, dengan level yang lebih tinggi.

Tapi kali ini Wira jaya tidak menghindari pukulan lawan, malah Wira jaya menghadangnya dengan elang halilintar.

Bruuuukkk deeass

Kedua pukulan orang itu di sambut dengan jurus elang halilintar.

Aaadaaaawwww......

Kedua orang itu terpental kebelakang, disaat kedua orang itu lagi sempoyongan Wira jaya melancarkan pukulan dan tendangan, dengan jurus elang kesurupan.

Buk buk.

Buukk bukk....

Pukulan dan tendangan wira jaya menghantam kedua orang itu.

blaaakk

Kedua orang itu terjatuh dan tersu ngkur di hamparan bebatuan tidak sadarkan diri.

Sementara dewi harum juga berhasil menjatuhkan lawannya dengan sangat mudah.

''Ayo de wira kita susul jumanta, takut terjadi apa-apa." Ucap dewi harum

''Ayo." Jawab wira jaya singkat.

Setelah itu Wira jaya dan dewi harum menyusul, Jumanta yang mau membebaskan para gadis-gadis yang ditawan oleh gopala barda.

Setibanya di ruang tempat ditawannya para gadis" jumanta dan kawannya lagi kewalahan menghadapi ilmu silatnya penjaga tawanan gadis-gadis yang disekap.

Ciaaat....

Dewi harum masuk ke arena pertarungan.

"Jumanta bebaskan para gadis yang ditawan itu." Ucap dewi harum.

''Bedebah kau setan betina." Ucap penjaga tahanan sambil menyerang Dewi harum.

semetara para gadis yang ditawan, sangat riang dan gembira, rupanya ada malaikat penolong, sebelum acara ritual dimulai.

"Jumanta cepat bebasin para gadis-gadis yang ditawan itu, biar saya yang menhadapi manusia terkutuk ini." Ucap dewi harum sambil menyerang penjaga tahanan itu.

ciat ciaatt

Dewi harum menerjang penjaga tahanan itu dengan jurus elang samber nyawa, kedua pedang Dewi harum berkelebat sangat cepat mengurung penjaga tahanan itu.

bukk bukk

tendangan Dewi harum mengenai dada penjaga itu, dengan sempoyongan lelaki penjaga tahanan itu mundur tiga langkah, belum aja dia mau bergerak, secepat kilat ujung pedang Dewi harum sudah ada tepat di leher lelaki penjaga tahanan itu.

''Bergerak sedikit saja, kepalamu akan terlepas dari badanmu." Ucap Dewi harum.

''Ampuuun nona pendekar, jangan bunuh saya." Ucap penjaga itu ketakutan.

''Sekarang katakan, dimana tempatnya Gopala barda mau mengadakan ritualnya." Bentak Dewi harum.

''Ayo katakan." Ucap dalimin sambil menjambret kumisnya.

''Adaaaww sakit atuh." Jawab penjaga.

''Makanya katakan secepatnya." Ucap Dewi harum.

''Ba.. Ba baik nona, di dalam goa ini, disitu ada tanda, sebuah batu yang ditaroin obor, tinggal cabut obor itu, dan dinding goa akan bergeser dan terbuka, disitulah tempatnya kakang Gopala barda." Ucap penjaga.

"Terima kasih impormasinya, dalimin ruang tahanan ini, cepat ganti dengan penjaga itu." Ucap dewi harum sambil memberi isarat.

Dan dalimin langsung mendorong penjaga itu masuk ketahanan yang sudah kosong.

"Selamat bobo ya." Ucap dalimin sambil menggembok ruang tahanan itu.

"Jangan digembok tuan, bagaiman saya keluarnya nanti, aduuuh mati aku." Ucap penjaga itu.

"Sabodo amat, weeww." Ucap dalimin sambil menyar-menyor.

Sementara jumanta dan kalasan sudah membawa para gadis yang ditawan itu keluar dari dalam goa siluman.

"Ahirnya kita terbebas dari sini, terima kasiah paman Jumanta." Ucap salah satu dari para gadis-gadis itu.

''Iya iya iya terima kasih paman.'' Ucap para gadis-gadis yang ditawan itu.

"Dan sekarang kita tunggu tuan pendekar dan nona pendekar disini, karena disini kayanya sudah aman." Ucap Kalasan.

"Iya paman." Ucap salah satu dari para gadis itu.

Sementara, wira jaya dan Dewi harum, menuju ketempat yang ditunjukan oleh penjaga tahanan tadi.

"Kata penjaga ada obor terselip diatas dinding batu." Ucap dewi harum.

"Kayanya obor itu." Ucap dalimin.

"Hati-hati teh harum saya mencium hawa kesaktian yang begitu dahsyat."Ucap wira jaya.

"Iya de Wira teteh juga merasakannya."Jawab dewi harum.

Setibanya didekat obor, wira jaya lalu mencabut obor itu, dinding goa bergetar seperti mau runtuh, terus dinding batu itu bergeser, setelah itu terbukalah pintu dinding goa itu, wira jaya, dewi harum, dalimin dan kalasan sangat kaget, ternyata ruangannya begitu besar dan lebar.

"Wooow, sungguh aneh sekali tempat ini, ruangan ini sangat luas, tapi dimana Gopala barda itu." Ucap wira jaya.

baru saja mereka terheran heran melihat tempat itu, tiba-tiba asap hitam keluar dari lubang-lubang goa itu.

Terpopuler

Comments

Rahma AR

Rahma AR

👍👍

2022-09-21

1

👑卂尺丂ㄚ

👑卂尺丂ㄚ

keren 👍🏻

2021-10-21

2

Sami Sami

Sami Sami

mantap👍

2021-05-26

2

lihat semua
Episodes
1 Pendekar elang sakti eps 1
2 PENDEKAR ELANG SAKTI Eps 2
3 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 3
4 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 4
5 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 5
6 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 6
7 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 7
8 PENDEKAR ELLANG SAKTI EPS 8
9 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 9
10 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 10
11 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 11
12 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 12
13 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 13
14 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 14
15 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 15
16 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 16
17 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 17
18 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 18
19 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 19
20 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 20
21 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 21
22 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 22
23 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 23
24 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 24
25 PENDEKAR ELANG SAKTI Eps 25
26 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 26
27 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 27
28 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 28
29 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 29
30 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 30
31 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 31
32 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 32
33 PENDEKAR ELANG SAKT Eps 33
34 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 34
35 Pendekar elang sakti eps 35
36 Pendekar elang sakti Eps 36
37 Pendekar elang sakti Eps 37
38 Pendekar elang sakti Eps 38
39 Penfekar elang sakti Eps 39
40 Pendekar elang sakti Eps 40
41 Pendekar elang sakti Eps 41
42 Pendekar elang sakti Eps 42
43 Pendekar elang sakti Eps 43
44 Pendekar elang sakti eps 44
45 Pendekar elang sakti eps 45
46 Pendekar elang sakti eps 46
47 Pendekar elang sakti eps 47
48 Pendekar elang sakti Eps 48
49 Pendekar elang sakti eps 49
50 Pendekar elang sakti eps 50
51 Pendekar elang sakti eps 51
52 Pendekar elang sakti eps 52
53 Pendekar elang sakti eps 53
54 Pendekar elang sakti Eps 54
55 Pendekar elang sakti eps 55
56 Pendekar elang sakti eps 56
57 Pendekar elang sakti eps 57
58 Pendekar Elang Sakti Eps 58
59 Pendekar Elang Sakti Eps 59
60 Pendekar Elang Sakti eps 60
61 Pendekar Elang Sakti Eps 61
62 Pendekar Elang Sakti eps 62
63 Pendekar Elang Sakti eps 63
64 Pendekar Elang Sakti. eps 64
65 Pendekar Elang Sakti eps 65
66 Pendekar Elang Sakti Eps 66
67 Pendekar Elang Sakti eps 67
68 Pendekar Elang Sakti eps 68
69 Pendekar Elang Sakti. eps 69
70 Pendekar elang sakti . eps 70
71 Pendekar elang sakti. eps 71
72 Pendekar elan sakti eps 72
73 Pendekar elang sakti eps 73
74 Pendekqr elang sakti eps 74
75 Prndekar elang sakti eps 75
76 Pendekar elang sakti eps 76
77 Pendekar elang Sakti eps 77
78 Pendekar elang sakti eps 78
79 Pendekar Elang Sakti Eps 79
80 Pendekar elang sakti eps 80
81 Pendekar elang sakti eps 81
82 Pendekar elang sakti. eps 82
83 Pendekar Elang Sakti eps 83
84 Pendekar elang Sakti eps 84
85 Pendekar elang sakti eps 85
86 Pendekar elang Sakti eps 86
87 Pendekar elang sakti eps 87
88 Pendekar Elang Sakti eps 88
89 Eps 89
90 Pendekar Elang Sakti Eps 90
91 Eps 91 Sayembara di Kawali.
92 Eps 92 Rajapati
93 Eps 93 Pertarungan berdarah.
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Pendekar elang sakti eps 1
2
PENDEKAR ELANG SAKTI Eps 2
3
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 3
4
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 4
5
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 5
6
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 6
7
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 7
8
PENDEKAR ELLANG SAKTI EPS 8
9
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 9
10
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 10
11
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 11
12
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 12
13
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 13
14
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 14
15
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 15
16
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 16
17
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 17
18
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 18
19
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 19
20
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 20
21
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 21
22
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 22
23
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 23
24
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 24
25
PENDEKAR ELANG SAKTI Eps 25
26
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 26
27
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 27
28
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 28
29
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 29
30
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 30
31
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 31
32
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 32
33
PENDEKAR ELANG SAKT Eps 33
34
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 34
35
Pendekar elang sakti eps 35
36
Pendekar elang sakti Eps 36
37
Pendekar elang sakti Eps 37
38
Pendekar elang sakti Eps 38
39
Penfekar elang sakti Eps 39
40
Pendekar elang sakti Eps 40
41
Pendekar elang sakti Eps 41
42
Pendekar elang sakti Eps 42
43
Pendekar elang sakti Eps 43
44
Pendekar elang sakti eps 44
45
Pendekar elang sakti eps 45
46
Pendekar elang sakti eps 46
47
Pendekar elang sakti eps 47
48
Pendekar elang sakti Eps 48
49
Pendekar elang sakti eps 49
50
Pendekar elang sakti eps 50
51
Pendekar elang sakti eps 51
52
Pendekar elang sakti eps 52
53
Pendekar elang sakti eps 53
54
Pendekar elang sakti Eps 54
55
Pendekar elang sakti eps 55
56
Pendekar elang sakti eps 56
57
Pendekar elang sakti eps 57
58
Pendekar Elang Sakti Eps 58
59
Pendekar Elang Sakti Eps 59
60
Pendekar Elang Sakti eps 60
61
Pendekar Elang Sakti Eps 61
62
Pendekar Elang Sakti eps 62
63
Pendekar Elang Sakti eps 63
64
Pendekar Elang Sakti. eps 64
65
Pendekar Elang Sakti eps 65
66
Pendekar Elang Sakti Eps 66
67
Pendekar Elang Sakti eps 67
68
Pendekar Elang Sakti eps 68
69
Pendekar Elang Sakti. eps 69
70
Pendekar elang sakti . eps 70
71
Pendekar elang sakti. eps 71
72
Pendekar elan sakti eps 72
73
Pendekar elang sakti eps 73
74
Pendekqr elang sakti eps 74
75
Prndekar elang sakti eps 75
76
Pendekar elang sakti eps 76
77
Pendekar elang Sakti eps 77
78
Pendekar elang sakti eps 78
79
Pendekar Elang Sakti Eps 79
80
Pendekar elang sakti eps 80
81
Pendekar elang sakti eps 81
82
Pendekar elang sakti. eps 82
83
Pendekar Elang Sakti eps 83
84
Pendekar elang Sakti eps 84
85
Pendekar elang sakti eps 85
86
Pendekar elang Sakti eps 86
87
Pendekar elang sakti eps 87
88
Pendekar Elang Sakti eps 88
89
Eps 89
90
Pendekar Elang Sakti Eps 90
91
Eps 91 Sayembara di Kawali.
92
Eps 92 Rajapati
93
Eps 93 Pertarungan berdarah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!