Sementara dewi harum dan wira jaya, masih bertempur menghadapi kala pati, kala durga dan kala muksa.
Kala pati menyerang wira jaya dengan sabetan-sabetan pedangnya, wira jaya menangkisnya dengan senjata ampel kuningnya.
hiuuukk kala pati menusukan pedangnya pada wira Jaya, wira jaya hanya merubah kuda-kuda sedikit dengan memiringkan tubuhnya.
ploooasss.
Pedangnya Kala pati makan angin, dengan cepatnya Wira jaya merubah jurus dengan jurus elang menembus awan.
Hiuukkk....
Duuuuuukkk
Pukulan wira jaya menghantam ulu hatinya Kala pati.
Aduuuhh.
Kala pati terasa sesak napasnya dihajar ulu hatinya.
Kala pati terus menyerang lagi membabi buta kelebatan dari sabetan sebuah pedang kala pati sangat cepat sekali, tetapi itu semua tidaklah membuat hati wira jaya gentar atau ciut sedikitpun.
Wira jaya hanya melompat dan mengelak dalam menghindari pukulan dan sabetan pedangnya Kala pati.
''Hai kisanak ayo cepat serang aku, keluarkan jurus saktimu, jangan cuma jurus buat nakut-nakutin anak kecil aja yang kau pergunakan.'' Teriak wira jaya.
''Setan jahanam, jumawa kau, ciaaaatttt.'' Jawab Kala pati sambil melesat menyerang wira jaya.
Wira jaya menyambut serangannya kala pati dengan jurus elang sakti tingkat tiga belas, pedang yang meluncur ke arah wira jaya digunting dengan sabetan ampel kuning.
Traang.
Disa'at itu pula wira jaya melommpat sambil salto dan berbalik melesat secepat kilat ke arah kala pati dengan kedua tangan terbuka membentuk sayap elang.
Wessssssss....
Buk buk buuukkk.
Senjata ampel kuning menghujani tubuh Kala pati.
''Aaaauuuuuuuuuuuu.
Kala pati terjungkal.
Giri darma yang melihat kala pati sudah terjungkal secepatnya ia melompat dan melemparkan tali kearah kalla pati, terus tubuh giri darma memutar bagaikan kincir bersama denga tali yang sudah melilit ditubuh kala pati.
''Sekarang kau sudah tidak bisa lagi berkutik Kala pati.'' Teriak giri darma.
Sedangkan dewi harum yang masih terus berlangsung dalam pertarungannya melawan kala durga dan kala muksa.
Pedang merah berkelebatan bagaikan cahaya halilintar memutar-mutar menggempur kedua jago bayaran itu.
Senjata rantai dan cambuk dari kedua jago itu tidak bisa berkutik menghadapi kilatan-kilatan pedang merah.
Kini senjata rantai dan cambuk memutar-mutar dan terus disabetkan pada tubuh dewi harum.
Dewi harum melesat ke atas terus memutarkan pedang merah itu sambil berbalik menyerang kedua jago itu.
Prak prak prak prak prak.
Kedua senjata itu dibabad oleh dewi harum.
Kala durga dan kala muksa melotot tidak percaya, karena senjatanya itu terpotong potong di iris oleh ketajamannya pedang merah.
''Hahahaha, hai kisanak ambil tuh mainanmu, kalau bikin senjata itu jangan dari tempe kisanak, empuk sekali senjata kalin itu.'' Teriak dewi harum sambil tertawa terkekeh-kekeh.
''Kutu busuk, dasar kau perempuan binal, sombong sekali ucapanmu itu.'' Jawab kala durga.
''Dari pada kamu diringkus, dan akan dipenjarakan diruang bawah tanah keraja'an pajajaran, mendingan kalian pergi dan bertobatlah sebelum ajal menjemputmu.'' Ucap dewi harum.
''Jangan jumawa kau, kami belum menyerah sampai titik darah penghabisan.'' Kata kala muksa.
''Baiklah kalau begitu, jangan salahkan saya, bila saya menghabisi kalian.'' Ucap dewi harum.
Dewi harum menancapkan pedangnya ketanah, sambil membangun kuda-kuda dengan kedua tangan menempel didepan dada, ternyata dewi harum mau mengeluakan jurus serbuan elang matahari, sinar merah menyala pada pedang itu lalu dewi harum memutar mutarkan pedangnya sungguh dahsyat sinar merah itu meluncur kearah kedua jago itu.
Kala durga dan kala muksa melompt lompat untuk menghindari cahaya merah itu yang mau menghancurkan dirinya.
''Haahahaha, hai kenapa kalian melompat lompat begitu, apa kalian takut mati.'' Teriak dewi harum.
''Geloo, pedang wanita itu sangat dahsyat,
kala durga.'' Ucap kala muksa sambil melirik kala durga.
''Kalau kita diam terus disini, lama-lama kita akan dijadikan pepes oleh pedang itu.'' Ucap kala durga.
''Iya benar, sebaiknya kita tinggalkan tempat ini.'' Ucap kala muksa.
Disaat dewi harum mau melancarkan serangannya lagi, kala muksa dan kala durga secepat kilat melompat meninggalkan tempat itu.
''Haiii pengecut jangan lari kau.'' Ucap dewi harum, mau mengejarnya
''Nyai tidak usah dikejar biarkan saja.'' Teriak wira jaya.
Dan malam semakin larut, suasana dipadang rumput itu jadi sunyi sepi, rumput-rumput yang hijau kini memerah dipenuhi dengan percikan darah dimana mana.
kini mayat sudah banyak bergelimpangan, dari pihak giri darma banyak pemuda yang terluka parah.
Sementara para anak buahnya kala pati semua tewas digempur oleh puluhan burung elang.
Semua warga desa halimun, diperintahkan oleh giri darma untuk menguburkan mayat-mayat dari anak buahnya kala pati.
Sementara puluhan burung elangpun kini sudah meninggalkan wira jaya dan dewi harum.
Kini desa halimun mencatat sejarah, tragedi yang terjadi dipadang rumput gembala, di malam purnama itu, telah terjadi tumpahan darah, karena demi mempertahankan sebuah harga diri, jadi banyak mayat yang bergelimpangan.
Dan semua mayat-mayat sudah beres dikuburkan oleh warga desa halimun.
Ke esokan harinya, wira jaya dan istrinya beserta darma seta, lagi duduk sambil minum kopi teh pait dan singkong bakar, di bale-bale rumahnya giri darma.
Giri darma dan jala darma beserta istrinya dan juga nyi anyelir putrinya, pada keluar menghampiri, wira jaya dan dewi harum beserta darma seta, karena semalam mereka tidak sempat ngobrol berhubung sangat sibuk mengurus mayat-mayat anak buahnya kala pati.
Sedangkan kala pati dan arya dulaksa sudah ditangani oleh kuwu desa halimun, untuk di adili dan diserahkan ke kota raja keraja'an pajajaran, bahwa arya dulaksa dan kala pati sudah membuat resah pada warga, selaligus bikin kekacauan.
''Ayo kakang temenin kita ngopi.'' Ucap wira jaya.
''Maap, pendekar semalam kan kita belum sempat ngobrol panjang lebar, pendekar ini dari mana, ko bisa kebetulan disaat desa kami sedang terancam.'' Ucap giri darma.
''Wah rupanya kakang, sudah lupa dan tidak peka sama kita-kita.'' Ucap wira jaya.
''Maksud pendekar?.'' Giri darma bertanya.
''Kita kesini bukan kebetulan kakang, tapi sengaja kita itu kesini, karena ada wangsit dari para leluhur kita.'' Ucap wira jaya.
''Kitaaa?.'' Giri darma bertanya tanya dan bingung.
''Iya kita ini saudara kakang, dan saya ini cucunya dari kake raga nata, dan ini darma seta anaku, ini dewi harum ibunya darma seta, ya istriku juga.'' Ucap Wira jaya.
''Jagad dewa batara, rayii maapkan kakang ya, kakang sudah lupa sama saudara kita sendiri.'' Ucap giri darma sambil memeluk wira jaya.
begitu pula anaknya giri darma semua pada meluk penuh dengan rasa gembira, tenyata yang sudah menjadi malaikat penolong itu tidak lain saudaranya sendiri.
''Rayi wira, tadi kan belum sebutin keturunannya.'' Kata giri darma.
''Begini kakang, aku adalah putra dari ayahhanda supala adi nata dan ibu ajeng kerta ningrum, ayah dan ibu mempunyai dua orang anak laki-laki yaitu kakang danang jaya dan wira jaya, kakang danang jaya sudah meninggal dua puluh tahun silam, dan ini putra kakang danang jaya dan ini dewi harum mantan istri kakang danang jaya, yang sekarang sudah menjadi istriku.'' Begitu penjelasan dari wira jaya.
''Oooh begitu, rupanya rayi wira jaya dan rayi danang jaya, dulu pernah dikabarkan menghilang dari kampung benda, ya syukur kalau begitu, dan ini anak ku jala darma, dan nyi anyelir dan ini istriku tercinta padma sari.'' Ucap giri darma.
''Bukankah anaknya bibi ratna sari dari paman aji sura juga namanya Jala darma.'' Ucap wira jaya.
''Iya benar sekali, secara tidak disengaja, kita memberi nama sama persis yaitu jala darma.'' Ucap ibu padma sari.
''Oooh begitu, ko bisa sama ya, padahal berjauhan.'' Kata dewi harum.
''Ya mungkin secara kebetulan saja.'' Ucap giri darma.
''E'eeh, ngomong-ngomong ajarin aku dong paman, ilmu silat paman hebat.'' Ucap jala darma.
''Imu paman tidak ada apa-apanya, dibanding ilmu nak seta.'' Ucap wira jaya.
''Ooh iya, rayi darma seta ilmumu sangat mumpuni, kapan-kapan ajarin aku dong rayi.'' Ucap Jala darma.
''Aku juga masih harus banyak belajar kakang.'' Jawab darma seta.
''Wah rayi, suka merendah, semua orang juga tau, ilmu kadidjaya'an rayi sangatlah luar biasa.'' Kata Jala darma.
''Iya kapan-kapan bila ada waktu senggang rayi ajarkan.'' Ucap darma seta.
''E'eeh ngomong-ngomong pemuda yang pada terluka sudah di obatin belum.'' Tanya dewi harum.
''Sudah bibi, semua sudah ditangani tabib.'' Jawab jala darma.
Mereka asiknya ngobrol panjang lebar, bercanda riang dan penuh gembira, karena bisa bertemu dengan saudaranya yang setelah sekian lamanya tidak pernah ketemu, karena jarak yang sangat berjauhan.
Rentang-rentang dari kejauhan, terlihat lima pemuda berjalan menuju kerumahnya giri darma.
''Sampuu rasuun.'' Ucap kelima pemuda itu.
''Rammpesss.'' Jawab yang lagi pada duduk di bale-bale.
''Waah, sara yuda, dan semuanya ayo duduk sini.'' Ucap giri darma.
''Iya paman, terima kasih.'' Jawab sara yuda.
''Bagaimana dengan anak" yang terluka, sudah agak baikan belum?.'' Tanya giri darma.
''Kalau luka-lukanya sudah pada mengering paman, cuman ada beberapa orang dari yang terluka itu, dan yang sudah punya istri, otomatis mereka semua tidak bisa bekerja dan tidak bisa menapkahi istrinya, jadi solusinya bagaimana paman.'' Kata sara yuda.
''Oooh itu, tenang saja, semuanya sudah kupersiapkan sara yuda.'' Ucap giri darma.
''Maap paman apabila perkata'an saya kurang berkenan, karena ini mencakup masalah kita bersama.'' Ucap sara yuda.
''Tidak perlu berkata begitu sara yuda, sebelumnya pamanpun sudah memperkirakan hal-hal yang akan terjadi pada kita semua, seandainya tidak ada saudaraku muncul, entah apa yang akan terjadi pada kita semua.'' Ucap giri darma.
''Oooh jadi paman dan bibi beserta pemuda ini, saudara paman giri darma.'' Ucap sara yuda.
''Iya betul Sara yuda, kami semua, bersaudara, ya kalau diceritakan mungkin tidak cukup satu hari.'' ucap wira jaya.
.....
Setelah sekian lamanya mereka melakukan obrolan, yang pada ahirnya sara yuda beserta para pemuda desa halimun pun pamitan untuk pergi kerumahnya pak kepala kampung, setelah sara yuda diberi bekal berupa uang untuk keperluan para warga yang terluka parah, khususnya bagi yang sudah berkeluarga.
Tidak terasa waktu terus bergulir seiring dengan roda kehidupan berputar, tidak terasa siangpun kini sudah berganti dengan malam.
*************
Lanjut eps 19
Mohon dukungan untuk para author dan reader dukung terus karayaku dengan meninggalkan jejak.
. 👍like
. Comentar
. ⭐⭐⭐⭐⭐ Ranting
. ❤ favorit dan votenya.
Terima kasih
Selamat membaca semoga terhibur.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 93 Episodes
Comments
Rahma AR
👍
2022-10-16
0
Akinda Rizky Arkay
lanjut
2021-08-27
2
zien
Hadir disini 💗💗🌹🌹
2021-05-21
1