PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 3

Ahirnya wira jaya dan dewi harum, beranjak pergi dari tempat itu, untuk segera pulang, karena rindu dengan rumahnya yang sekian lama ditinggalin.

Setibanya di depan rumah, wira jaya dan dewi harum melangkah naik memasuki rumahnya yang tinggi.

Wira jaya pun membantu membereskan rumahnya yang berantakan, karena bekas bertarungnya kakanya, danang jaya dengan komplotan perampok kelabang merah, yang menewaskan suaminya dewi harum.

''Kalau ingat kejadian ini, teteh sangat sedih bercampur dendam de wira, karena teteh melihat dengan mataku sendiri tewasnya kakang danang ditangan orang-orang bajingan itu.'' Ucap dewi harum.

''Iya teteh saya mengerti dengan kesedihan yang teteh rasakan, saya juga begitu, makanya saya bertahun tahun mengelana mencari keberadaan teteh dan darma seta, yang pada ahirnya saya berjumpa dengan kake elang kuning, yang seterusnya saya berguru pada kake elang kuning, makanya saya mengenali pakaian yang teteh pakai itu, karena kake elangnkuning memberi tahuku.'' Ucap wira jaya.

''Memberi tahu apa de wira?.'' Tanya dewi harum.

''Iya kake elang memberi tahu, katanya setiap murid dari perguruan elang selalu memakai pakaian ciri khasnya, dengan corak corak bulu burung elang atau raja wali, makanya sebelumnya saya mencegat perjalanan teteh, dan kake elang juga mempunyai tiga saudara, pertama katanya elang perak, tapi beliau sudah wapat puluhan tahun yang silam.

Dan yang kedua, se orang wanita dengan julukan elang merah yaitu gurunya teteh.

Yang terakhir kake elang kuning, guru saya itu, dan saya juga dibekali sebuah tongkat yang dibuat dari bambu kuning, tongkat itu juga bisa ditiup seperti suling untuk memanggil semua perguruan elang, begitu katanya teteh.'' Ucap wira jaya menjelaskan panjang lebar.

''Oooh begitu, apa yang de wira katakan semua itu, benar sekali karena guru nenek elang merah pun menceritakan begitu, sama persis seperti apa yang de wira ceritakan.'' Ucap dewi harum.

Setelah wira jaya dan dewi harum menceritakan pengalamannya, tidak terasa kini senja telah datang yang sebentar lagi akan berganti dengan malam hari.

Wira jaya pun pamit pada dewi harum, untuk menengok gubuknya yang sudah lama ditinggalkan.

Dalam perjalanannya menuju tempat kediamannya, wira jaya banyak disambut oleh warga kampung batu gambir, karena lama sekali wira jaya menghilang dari kampung batu gambir.

''Waah kang wira kini sudah kembali ketengah tengah kita.'' Ucap pak kepala kampung.

''Selamat datang kembali di kampung kita kang wira'', ucap warga yang bernama karna.

''Terima kasih kang k

arna, dan terima kasih pada semua warga kampung batu gambir, yang selalu bersatu, sekarang kita tumpas kejahatan di muka bumi ini, kita tidak boleh lemah.'' Ucap wira jaya.

''Hidup wira jaya, hidup wira jaya.'' Kata pak kepala kampung.

''Kang wira bagaimana pencarian tetehmu itu dan ponakanmu, ketemu tidak?.'' Tanya karna.

''Teteh dewi harum sudah ketemu dan sekarang sudah berada di tengah tengah kita lagi.'' Ucap Wira jaya.

''Ya syukur atuh kang.'' Ucap karna.

''Tapi darma seta ponakanku belum ketemu juga.'' Wira berkata.

''Dan nanti malam bagaimana kalau kita syukuran, berterima kasih pada sang pencipta, atas kepulangan dewi harum dan wira jaya.'' Ucap pak kepala kampung batu gambir.

''Setuju setuju, setuju.'' Ucap para warga batu gambir.

Setelah itu wira jaya meminta ijin mau lihat dulu gubuk tempat kediamannya selama ini.

Setibanya digubuk tempat tinggalnya wira selama ini, semenjak ditinggal oleh kedua orang tuanya, wira jaya tinggal digubuk pinggiran kampung batu gambir, kini wira sudah tidak mempunyai lagi sodara, karena sodara satu-satunya telah mendahului meninggalkan wira untuk selama lamanya.

Wira jaya membersihkan gubuknya dari kotoran daun-daun kering yang jatuh dari pepohonan.

''Begini rasanya bila tidak punya istri, setiap malam kesepian, kini usiaku sudah mulai tua, sang pencipta turunkanlah padaku seorang istri yang baik untuk mendampingiku selama lamanya.'' Ucap wira berkata sendiri.

Senja telah berlalu, kini hari pun berubah jadi gelap karena waktu malam telah tiba, setelah selesai bere-beresnya wirapun pergi ketempat kaka iparnya yaitu dewi harum.

Setibanya di rumah dewi harum wira langsung naik memasuki rumahnya dewi harum.

''Tok tok tok

Sammpuuu raasuuun.'' Ucap wira.

''Raaammmpeesss''.

Dewi harum menjawab dan membuka pintu rumahnya.

''Eeh de wira ada apa?.'' Tanya dewi harum.

''Begini teh Harum, teteh harus ketempat pak kepala kampung sekarang.'' Kata wira jaya.

''Emang ada apa?.'' Dewi harum bertanya.

''Pak kepala kampung mau mengadakan syukuran, atas kepulangan teh harum ke batu gambir ini, dan sekalian memancing gembong kelabang merah untuk keluar.'' Ucap wira jaya.

''Oooh begitu, ya sudah, teteh siap-siap dulu ya mau ganti baju.'' Ucap dewi harum.

Setelah itu Wira jaya dan dewi harum bergegas pergi ketempatnya pak kepala kampung.

Tidak lama kemudian wira jaya dan dewi harum, sudah tiba di rumahnya pak kepala kampung batu gambir, nampaknya warga kampung sudah pada datang.

''Sammpuu rasuuunn''.

Ucap wira jaya.

''Rammmpeesss''

Ucap warga kampung menjawab.

''Waah kang wira, ayo kang duduk'.'' Ucap jumadi.

''Iya kang jumadi, terima kasih'.'' Ucap wira jaya.

''Teh dewi tuh disana batuin bu sumi di dapur.'' Ucap wira.

''Iya de wira.'' Jawab dewi harum sambil melangkah masuk.

Setelah semua warga kampung batu gambir pada kumpul semua, acara syukuran pun dimulai.

''Kepada semua wargaku, betapa kita merasa senang bahwa wira jaya dan dewi harum telah kembali ke tengah tengah kita dengan selamat.'' Ucap pak kepala kampung.

Dan acara di awali dengan berdoa bersama memohon pada sang pencipta agar kampung batu beserta para warganya di jauhkan dari mara bahaya.

Begitulah acara adat di kampung batu, dan sebagai penutup acara itu, pak kepala kampung sudah menyiapkan seni tradisi dikampung itu, yaitu seni ronggeng, acarapun berlangsung seru dan meriah.

''Pak kepala kampung tadi si kohar melihat komplotan perampok kelabang merah berjalan menuju kesini.'' Ucap Jumadi.

''Ya sudah, panggil wira jaya dan dewi harum.''

Jumadipun langsung bergegas memanggil wira jaya dan dewi harum.

wira jaya dan dewi harum langsung menemui pak kepala kampung.

''Ada apa pak?.'' Tanya wira.

''Begini wira dan kau dewi harum, kata jumadi, sikohar melihat komplotan kelabang merah lagi berjalan menuju kemari.'' Ucap pak kepala kampung.

''Oooh bagus kalau begitu, sekarang kita cegat aja sebelum sampai kemari, jangan sampai meruksak acara ini pak.'' Jawab wira jaya.

''Ya sudah kalau begitu.''

Wira jaya dan dewi harum langsung pergi meninggalkan acara itu.

agar lebih cepat sampai wira dan dewi menggunakan ilmu elang terbang, dan terus mengintip di atas pohon, nampak komplotan kelabang merah lagi berjalan menuju kearah acara yang di rayakan di rumah kepala kampung.

Setelah mereka mendekati wira jaya dan dewi harum, melepaskan senjata raahasia elang merah, untuk menghambat perjalanannya.

''Waaaiii siapa yang mau unjuk gigi pada kelabang merah, tunjukan batang hidungmu, jangan cuma kucing kucingan.'' Ucap salah satu dari mereka yang bernama dirga.

''Selamat datang di kampung batu, wahai para bajingan.'' Ucap wira sambil mengerahkan tenaga dalam.

Sang kepala rampokpun kaget begitu mendengar suara dengan tenaga lapisan yang sangat sempurna.

''Tenaga dalamnya sangat tinggi, sampai menggetarkan jantungku.'' Ucap dirga berkata dalam hati.

''Turunlah kamu, manusia atau siluman jangan main-main dengan kelabang merah.'' Teriak dirga dengan sombongnya.

Ciiaatt

Wira dan dewi harum melompat menghadang mereka.

''Apa kabar para bajingan tengik.'' Sapa dewi harum.

''Huhahahahaha, nona manis ini rupanya masih hidup, ayo bermain main lagi ama kita-kita.'' Ucap salah satu dari komplotan kelabang merah.

''Kurang ajar kau manusia-manusia terkutuk, mampus kalian.'' Kata dewi harum sambil melesat menerjang mereka.

Wira jaya pun langsung menerjang komplotan kelabang merah.

Pertarungan sangat seru, komplotan kelabang merah yang berjumlah sepuluh orang, dengan sombongnya dan menganggap enteng pada dewi harum dan wira jaya.

Jurus-jurus dua perguruan, elang kuning dan elang merah terlihat sangat cepat dan gesit, dengan rasa dendam yang sangat dalam pada komplotan kelabang merah, dewi harum mengubah pola jurusnya, dengan jurus elang menembus mega

Buk buk buk buk

Tendangan, pukulan berikut cakaran masuk kejantung pertahanan kelabang merah.

Aaaaaawww

Lima orang kelabang merah tersungkur di tanah.

Begitu juga wira jaya, dengan sejata ampel kuningnya sangat cepat dan lincah dalam memainkan jurusnya.

Trang trang trang.

Suara benturan senjata terdengar nyaring, kelima orang yang menghadapi wira terlihat cukup kelelahan dalam menghadapi jurus elang kuning, kelengahan mereka menjadi petaka baginya, ahirnya jurus elang kuning wira menembus menghantam, senjata ampel kuning yang dilapisi dengan tenaga dalam

memporak porandakan pertahanan mereka

buk buk buk buk

pukulan bertubi tubi menghajar kelima orang dari komplotan kelabang merah.

Aaadaaww

Aaawwww

Aduuuhhh

Tubuh mereka pada roboh dan tersungkur ditanah.

''Hahaha cuma segitukah kemampuan kelabang merah yang ditakuti itu.'' Ucap wira dan dewi harum.

''Jangan Jumawa dulu kau, akan ku robek mulutmu itu.'' Ucap dirga.

''Sadarlah kalian semua, sudah bangkotan dan bau tanah juga, masih aja kalian melakukan hal-hal yang kotor.'' Ucap wira jaya.

''Bedebah pake berceramah lagi, ayo teman-temen kita robek mulut orang ini.'' Ucap dirga.

Para komplotan kelabang merah, menyerang dan menggulung wiara jaya dan dewi harum.

Pertempuran wira dan dewi harum, kini banyak di tonton oleh warga kampung batu gambir, karena jumadi dan kohar yang memberi tau, mereka semua membawa senjata, golok , arit dan tombak dari bambu.

Dirga salah satu ketua dari mereka, melihat para warga pada berdatangan hatinya mulai gentar.

''Bisa-bisa komplotanku jadi bulan bulanan para warga, kenapa warga kampung batu gambir ini jadi pada berani.'' Ucap dirga didalam hatinya.

Tapi dewi harum dan wira sudah bisa membaca gelagat dari para komlotan kelabang merah itu, wira dan dewi harumpun tidak membiarkan mereka lolos begitu saja.

Sebruuuuttt, dewi harum melepaskan pukulan, plos pukulan dewi makan ruang kosong, tapi tidak di duga oleh komplotan kelabang merah, tangan kiri dewi harum menyambar dengan jurus elang menghantam samudra.

Buuk bukkk..

pukulan tangan kiri dewi harum menghantam ulu hati salah satu dari komlpotan kelabang merah, dan jarinya dewi harum yang keras bagaikan baja langsung merobek perut salah satu dari mereka.

Aaaaaaaaawwwww....

Dawiri namanya langsung roboh karena isi perutnya hampir keluar.

Dan temannya kaspar, barda, keling dan raspa, menyerang dewi harum dari empat penjuru, tapi mata dewi harum begitu tajam laksana matanya elang, dengan spontan dewi harum merubah kuda-kuda dengan jurus elang jatuh, ploooss terjangan keempat kawanan kelabang merah itu makan ruang kosong, melihat begitu dewi harum memasukin jurus elang seribu bayangan.

Buuuuk bukk buk buuukk

Sapuan kaki dan cakaran dewi harum menghantam mereka berempat.

Aaawww

Aaadaaaww, mereka pada terjatuh ditanah.

Sementara wira jaya didalam menggunakan jurus-jurus elang kuning, ditambah dengan senjatanya yaitu ampel kuning sangat cepat terlihat dari kilatan-kilatan ampel kuning yang tersinari cahaya bulan.

meliuk liuk bagaikan baling-baling kincir angin, dirga dan kawanannya merasa sangat kelelahan menghadapi satu orang wira jaya.

Kini sapuan kaki dan sabetan ampel kuning , tidak bisa di elakan lagi oleh mereka.

Buk buk buk buk taktak tak

Sapuan kaki dan sabetan senjata ampel kuning menghujani kepala mereka.

Aaaaaawwwww adaaaaaww.

Semua pada roboh dan tersungkur di tanah.

''Hayo tua bangkotan bangun, jangan cuma tiduran ditanah, mana nyali seorang kelabang merah itu.'' Ucap wira jaya.

''Kurang ajar kamu, kami belum kalah.'' Ucap dirga.

''Menyerahlah kalian semua, sebelum ku habisi satu persatu.'' Ucap dewi harum.

''Dan kalian semua akan ku bawa ke pengadilan kerajaan, atas tindakan kalian selama ini, yang banyak memeras rakyat dan sudah merugikan orang banyak.'' Ucap wira jaya.

''Dari pada kami menyerahkan pada kerajaan, lebih baik kami mati berkalang tanah.'' Ucap Kepala rampok itu.

''Baiklah kalau begitu, jangan salahkan kami, bila semua Warga kampung batu gambir menghabisi kalian.'' Ucap wira jaya.

''Banyak omong kau.'' Ucap dirga sambil menyerang wira jaya.

Ciaaaat....

Dirga dan kawanannya menyerang wira jaya, sampai tetes darah peghabisan.

Sebruuuuutt dirga dan kawanannya menghujani wira jaya dengan pukulan dan tendangan, tapi serangan mereka sia-sia saja karena wira jaya merubah jurusnya dengan jurus elang bayangan.

Plooossss serangan dirga dan kawanannya makan ruang kosong, melihat kawanan kelabang merah seperti sudah lupa kendali, wira jaya balik menyerang kawanan kelabang merah, dengan jurus elang menembus sukma.

Tak tak tak tak tak.

totokan jari Wira jaya berhasil menotok kepala mereka.

Blak blak blak blak blak

mereka semua pada roboh dan tersungkur di tanah, tidak bisa berdaya lagi karena kesakitan dan rasa lemas yang luar biasa.

Sementara Dewi harum juga berhasil melupuhkan lawannya dengan jurus elang dewa.

Disaat para komplotan kelabang merah sudah tidak berdaya, dewi harum yang sudah diliputi oleh dendam pada kelabang merah, menghunus pedangnya.

''Sekarang apa permintaan kalian yang terahir sebelum kalian meregang nyawa.'' Kata dewi harum sambil mengacungkan pedangnya ke atas.

''Taaahhhhaaaaaannn....

Teh harum, sebagai kesatria sejati pantang menghabisi lawan yang sudah tidak berdaya, teteh.'' Ucap wira jaya sambil menghalangi Dewi harum.

Dewi harum yang sudah gelap pandangan, disaat itu pula rasa amarahnya dikeluarkan dengan menebas pohon pohon yang ada disekitar situ.

Ciaat ciaat ciaattt

Dewi harum membabi buta melampiaskan amarah dendamnya pada pohon-pohon yang tidak berdosa.

''Kenapa kamu halangi saya de wira, biarkan mereka mati, atas perlakuannya padaku.'' Ucap dewi harum.

''Maapkan kami nona, atas kelakuan kami dulu padamu.'' Ucap para komplotan kelabang merah.

''Jumadii.'' Panggil wira jaya pada jumadi

''Iya kang wira, ada apa.'' Jawab jumadi.

''Panggil pak kepala kampung kesini.'' Ucap wira jaya.

''Baik kang.'' Jawab jumadi sambil bergegas pergi.

Tidak lama kemudian pak kepala kampung datang.

''Ada apa Wira?.'' Tanya pak kepala kampung.

''Begini pak, bawa mereka semua kepengadilan kerajaan, biar pengadilan kerajaan yang menghukumnya.'' Ucap Wira jaya.

''Tidak bisa kalau saya langsung kesana Wira, karena harus melewati dulu kademangan, baru pihak kademangan yang menyerahkannya kesana.'' Ucap pak kepala kampung.

''Ya sudah kalau Begitu, tunggu apa lagi.'' Kata Wira jaya.

''Ammpuunn kisanak jangan bawa kami kesana.'' Ucap dirga melas melas.

''Hahaha, hahaha, hahaha, bakar aja kang Wira, biar nanti abunya buat pupuk pala wija kita.'' Teriak para warga sambil menertawakan kawanan perampok kelabang merah.

''Iya kang.'' Ucap salah satu dari warga kampung batu gambir.

''Taahhaan...

Biarlah pengadilan kerajaan yang mengadili mereka semua.'' Ucap wira jaya.

Ahirnya para kawanan perampok kelabang merah, yang selalu bikin resah penduduk, berhasil diringkus, untuk dibawa ke kademangan, sedangkan satu dari kawanannya yang mati karena isi perutnya keluar oleh dewi harum, langsung dikubur oleh warga kampung batu gambir.

Ke esokan harinya jumadi datang ke tempat tinggalnya wira jaya.

''Sampu rasuun.'' Sapa jumadi.

''Rampeessss.''

Terdengar wira jaya menjawab dan membuka pintunya.

''Waaah dkira siapa.'' Ucap wira jaya.

''Iya kang, maap kalau saya mengganggu.'' Jawab jumadi.

''Tidak apa-apa jumadi, emangnya ada apa.'' Jawab wira jaya.

''Ya ingin saja main kesini kang.'' Jawab jumadi.

''Mau minum apa, kopi apa teh?.'' Tanya wira jaya.

''Kopi saja kang.'' Jawab jumadi.

Wira jaya lalu bikinin kopi buat tamunya yaitu jumadi.

''Nah pagi-pagi begini minum kopi sama umbi rebus pas banget jumadi.'' Ucap wira jaya sambil memberikan kopi dan umbi yang sudah di rebus.

''Begini kang sebenarnya saya kesini mau menyampaikan kabar, tapi kabarnya juga belum pasti benar apa tidaknya.'' Ucap Jumadi.

''Emang ada kabar apa, kalau belum pasti kenapa tidak di pasti'in dulu.'' Jawab Wira jaya.

''Begini kang, di kampung lebak haur, kata si pranata ada se orang pendekar yang wajahnya mirip dengan kang danang, dia selalu membawa se ekor raja wali di pundaknya.'' Ucap Jumadi.

''Apa berita itu benar mad?.'' Tanya wira jaya.

''Ya kan saya cuma menyampaikan, benar tidaknya mendingan tanya langsung pada pranata.'' Jawab jumadi.

''Ya sudah, nanti antar saya menemui pranata.'' Ucap wira jaya.

''Baik kang.'' Kata jumadi

Setellah itu wira jaya dan jumadi bergegas pergi dari tempat tinggalnya, hendak menemui pranata, untuk memastikan apa benar yang di lihatnya itu.

Kebetulan rumahnya pranata tidak terlalu jauh dari tempat tinggalnya wira jaya.

wira jaya dan Jumadi telah tiba didepan rumahnya pranata.

''Tok tok tok

Sampu rasuun.'' Ucap wira sambil mengetik pintu.

''Rampeesss.''

Terdengar dari dalam rumah menjawab, dan pintu rumahpun terbuka.

''Wah kang wira, dan jumadi, ada apa nih tumben-tumbenan.'' Ucap pranata sambil menyambut wira dan jumadi.

''Ada yang mau saya tanyakan padamu pranata.'' Ucap wira jaya.

''Oooh begitu, ayo masuk, ngobrolnya didalam saja biar enak.'' Ucap pranata.

Wira dan Jumadi pun masuk kedalam rumahnya pranata.

''Begini, saya dengar tdi dari jumadi, bahwa kamu pernah melihat seorang pendekar yang mirip sama kang danang.'' Ucap wira jaya.

''Ooh iya benar kang, kemarin waktu saya habis dari kampung lebak haur, ku berpapasan dengan seorang pemuda gagah dan tampan, berambut ikal dengan sorot matanya yang tajam, bertengker dipundaknya seekor burung elang, dan saya lihat lihat, wajahnya, hidungnya, rambutnya, mirip dengan kang danang.'' Ucap pranata.

''Terus dia mau kemana kira-kira?.'' Tanya wira jaya.

''Dia berjalan keselatan timur, ya kurang tau dia mau kemana.'' Ucap pranata.

''Ya terima kasih atas kabar yang kau berikan, dan ini jadi menguatkan pirasat saya, kemungkinan darma seta masih hidup saya yakin itu.'' Ucap wira jaya.

Setelah beres dengan yang dibicarakannya, wira jaya dan jumadi berpamitan sama pranata.

Wira jaya tidak pulang kerumahnya, melainkan ketempatnya dewi harum, sedangkan jumadi pulang kerumahnya, mereka berpisah, karena beda arah.

Setibanya di rumahnya dewi harum, wira jaya menceritakan perihal, atas kabar yang diterimanya dari pranata.

''Menurut teteh gimana, mau mencarinya apa kita nunggu keajaiban dari sang pencipta.'' Ucap wira jaya.

''Iya teteh akan mencarinya, de wira.'' Ucap dewi harum.

''Terus gimana kalau pemuda itu cuma mirip aja teteh?.'' Tanya wira jaya.

''Seorang ibu dengan anaknya ada kontak batin yang kuat de wira, dan satu ciri yang tidak bisa di bohongi.'' Ucap dewi harum.

''Apa tuh yang menjadi cirinya?.'' Wira bertanya.

''Ada tanda hitam menggurat lurus ditelapak tangan kirinya, sejajar dengan garis tangan tangannya yang lurus satu arah.'' Jawab dewi harum.

''Waah waaah itu garis tangan yang langka, namanya garis tangan tapak jalak.'' Ucap wira jaya.

''Besok kita berangkat de wira, maapkan teteh ya, sudah banyak nyusahin de wira.'' Ucap dewi harum.

''Iiih teh harum jangan bilang begitu, karena saya sangat sayang pada kakang danang, teh harum, juga darma seta.'' Ucap wira jaya.

''Terima kasih ya de wira jasamu sungguh tiada tara, harus dengan apa teteh membalas kebaikan de wira.'' Ucap dewi harum sambil memeluk wira jaya, karena terharu dengan ketulusan hatinya wira jaya.

''Iiih teteh jangan begitu, takut ada yang lihat nanti malah jadi pitnah.'' Ucap wira jaya.

''Maapkan teteh ya, habisnya de wira serasa kang danang, sama tulusnya dalam mengemban amanat.'' Ucap dewi harum sambil melepaskan pelukannya.

''Saya juga minta maap, karena saya tidak bisa menjaga kang danang, yang ahirnya teteh harus kehilangan suami tercinta.'' Ucap wira jaya.

''De wira jangan menyalahkan diri sendiri, mungkin ini juga sudah menjadi kehendak sang pencipta.'' Ucap dewi harum.

Setelah wira jaya dan dewi harum, ngobrol panjang lebar, ahirnya wira, pamitan pada dewi harum, karena tidak enak lama-lama ditempat wanita, apalagi wanita itu seorang janda cantik rupawan, takut nanti jadi pitnah.

Setelah dewi harum ditinggal wira, dia nampak sedih, karena suasana jadi sepi, dewi harum kini terbawa oleh lamunannya, wajah danang jaya kini muncul dalam lamunan dewi harum.

Danang jaya seperti datang dan tersenyum manis padanya dan berkata.

''Janganlah sedih istriku, meski aku telah pergi meninggalkanmu untuk selamanya, karena ku tenang, de wira selalu ada untuk membantumu, dia adiku satu-satunya yang paling setia dan baik hati, jadikanlah de wira teman dalam suka dan dukamu, dan masalah anak kita, nanti juga kamu akan bertemu, dia sudah tumbuh menjadi manusia yang gagah kuat dan pemberani.'' Ucap danang jaya dalam lamunannya dewi harum.

Serentak dewi harum kaget, saat tersadar dari lamunannya.

''Kakang kakang.'' Teriak dewi harum sambil terisak menangis.

''Apa maksudnya kang danang bilang begitu, saat ku lagi melamun, seperti nyata.'' Ucap dewi harum berkata sendiri.

Kini malampun telah datang, untuk menyejukan bumi, yang telah kepanasan disiang harinya.

Dewi harum duduk merenung sambil membuka jendela, dan menatap ke arah rimbunnya pepohonan yang ada di samping rumahnya.

Dewi harum kepikiran terus tentang bisikan almarhum suaminya, yang menyuruh, menjadikan wira jaya teman suka dan duka.

''Padahal ku juga mulai menyukai de wira, selain tampan, de Wira juga sangat perhatian padaku.'' Ucap dewi harum didalam hatinya.

Tak terasa malampun telah berlalu, dewi harum kini mulai menutup jendela dan merebahkan badanya, dengan mata menatap ke langit-langit kamar, kini wajah adik iparnya itu terus membayang bayangi dikelopak matanya.

Dan ahirnya dewi harum tertidur, dan lamunan dewi harum, sampai terbawa di dalam mimpinya, dalam mimpi dewi harum bersama wira jaya berada disuatu tempat yang sangat indah, dengan dipenuhi tanaman bunga bunga disekelilingnya.

''Teh harum ku sebenarnya sangat sayang padamu'', ucap wira jaya di alam mimpi.

''Ku juga begitu de wira, sambil rebahan di dada wira jaya.

Dan wira jaya membelai rambut dewi harum yang panjang terurai.

Didalam mimpi dewi harum terlena oleh wira jaya yang sangt tampan, wira jaya memeluknya dan menciumnya, dengan ciuman-ciuman yang lembut, kini gairah asmara dewi harumpun bangkit.

Wira jaya terus menciumi dewi harum, sambil membelai mesra.

Di saat mereka mau melakukan hal yang tidak pantas dilakukan, oleh pasangan yang bukan suami istri, tiba-tiba dewi harum terbangun dari tidur.

''Oooh rupanya ini cuma mimpi, tapi kenapa kaya beneran, apakah de wira akan menggantikan kang danang yang telah tiada.'' Berkata dewi harum dalam hatinya.

Setelah bangun dari mimpinya, dewi harum tidak bisa melanjutkan tidurnya, sampai waktu pagi datang.

☆☆☆☆•••••••☆☆☆☆

Bersambung

Terpopuler

Comments

Ketut Sukerana

Ketut Sukerana

lanjuuut Thor mantaap

2023-10-24

1

Yukity

Yukity

mampir Thor
untuk saling dukung..

2021-12-17

1

bosque

bosque

pitnah...

2021-11-11

2

lihat semua
Episodes
1 Pendekar elang sakti eps 1
2 PENDEKAR ELANG SAKTI Eps 2
3 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 3
4 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 4
5 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 5
6 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 6
7 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 7
8 PENDEKAR ELLANG SAKTI EPS 8
9 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 9
10 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 10
11 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 11
12 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 12
13 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 13
14 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 14
15 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 15
16 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 16
17 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 17
18 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 18
19 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 19
20 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 20
21 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 21
22 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 22
23 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 23
24 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 24
25 PENDEKAR ELANG SAKTI Eps 25
26 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 26
27 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 27
28 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 28
29 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 29
30 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 30
31 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 31
32 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 32
33 PENDEKAR ELANG SAKT Eps 33
34 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 34
35 Pendekar elang sakti eps 35
36 Pendekar elang sakti Eps 36
37 Pendekar elang sakti Eps 37
38 Pendekar elang sakti Eps 38
39 Penfekar elang sakti Eps 39
40 Pendekar elang sakti Eps 40
41 Pendekar elang sakti Eps 41
42 Pendekar elang sakti Eps 42
43 Pendekar elang sakti Eps 43
44 Pendekar elang sakti eps 44
45 Pendekar elang sakti eps 45
46 Pendekar elang sakti eps 46
47 Pendekar elang sakti eps 47
48 Pendekar elang sakti Eps 48
49 Pendekar elang sakti eps 49
50 Pendekar elang sakti eps 50
51 Pendekar elang sakti eps 51
52 Pendekar elang sakti eps 52
53 Pendekar elang sakti eps 53
54 Pendekar elang sakti Eps 54
55 Pendekar elang sakti eps 55
56 Pendekar elang sakti eps 56
57 Pendekar elang sakti eps 57
58 Pendekar Elang Sakti Eps 58
59 Pendekar Elang Sakti Eps 59
60 Pendekar Elang Sakti eps 60
61 Pendekar Elang Sakti Eps 61
62 Pendekar Elang Sakti eps 62
63 Pendekar Elang Sakti eps 63
64 Pendekar Elang Sakti. eps 64
65 Pendekar Elang Sakti eps 65
66 Pendekar Elang Sakti Eps 66
67 Pendekar Elang Sakti eps 67
68 Pendekar Elang Sakti eps 68
69 Pendekar Elang Sakti. eps 69
70 Pendekar elang sakti . eps 70
71 Pendekar elang sakti. eps 71
72 Pendekar elan sakti eps 72
73 Pendekar elang sakti eps 73
74 Pendekqr elang sakti eps 74
75 Prndekar elang sakti eps 75
76 Pendekar elang sakti eps 76
77 Pendekar elang Sakti eps 77
78 Pendekar elang sakti eps 78
79 Pendekar Elang Sakti Eps 79
80 Pendekar elang sakti eps 80
81 Pendekar elang sakti eps 81
82 Pendekar elang sakti. eps 82
83 Pendekar Elang Sakti eps 83
84 Pendekar elang Sakti eps 84
85 Pendekar elang sakti eps 85
86 Pendekar elang Sakti eps 86
87 Pendekar elang sakti eps 87
88 Pendekar Elang Sakti eps 88
89 Eps 89
90 Pendekar Elang Sakti Eps 90
91 Eps 91 Sayembara di Kawali.
92 Eps 92 Rajapati
93 Eps 93 Pertarungan berdarah.
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Pendekar elang sakti eps 1
2
PENDEKAR ELANG SAKTI Eps 2
3
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 3
4
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 4
5
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 5
6
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 6
7
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 7
8
PENDEKAR ELLANG SAKTI EPS 8
9
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 9
10
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 10
11
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 11
12
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 12
13
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 13
14
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 14
15
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 15
16
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 16
17
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 17
18
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 18
19
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 19
20
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 20
21
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 21
22
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 22
23
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 23
24
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 24
25
PENDEKAR ELANG SAKTI Eps 25
26
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 26
27
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 27
28
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 28
29
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 29
30
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 30
31
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 31
32
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 32
33
PENDEKAR ELANG SAKT Eps 33
34
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 34
35
Pendekar elang sakti eps 35
36
Pendekar elang sakti Eps 36
37
Pendekar elang sakti Eps 37
38
Pendekar elang sakti Eps 38
39
Penfekar elang sakti Eps 39
40
Pendekar elang sakti Eps 40
41
Pendekar elang sakti Eps 41
42
Pendekar elang sakti Eps 42
43
Pendekar elang sakti Eps 43
44
Pendekar elang sakti eps 44
45
Pendekar elang sakti eps 45
46
Pendekar elang sakti eps 46
47
Pendekar elang sakti eps 47
48
Pendekar elang sakti Eps 48
49
Pendekar elang sakti eps 49
50
Pendekar elang sakti eps 50
51
Pendekar elang sakti eps 51
52
Pendekar elang sakti eps 52
53
Pendekar elang sakti eps 53
54
Pendekar elang sakti Eps 54
55
Pendekar elang sakti eps 55
56
Pendekar elang sakti eps 56
57
Pendekar elang sakti eps 57
58
Pendekar Elang Sakti Eps 58
59
Pendekar Elang Sakti Eps 59
60
Pendekar Elang Sakti eps 60
61
Pendekar Elang Sakti Eps 61
62
Pendekar Elang Sakti eps 62
63
Pendekar Elang Sakti eps 63
64
Pendekar Elang Sakti. eps 64
65
Pendekar Elang Sakti eps 65
66
Pendekar Elang Sakti Eps 66
67
Pendekar Elang Sakti eps 67
68
Pendekar Elang Sakti eps 68
69
Pendekar Elang Sakti. eps 69
70
Pendekar elang sakti . eps 70
71
Pendekar elang sakti. eps 71
72
Pendekar elan sakti eps 72
73
Pendekar elang sakti eps 73
74
Pendekqr elang sakti eps 74
75
Prndekar elang sakti eps 75
76
Pendekar elang sakti eps 76
77
Pendekar elang Sakti eps 77
78
Pendekar elang sakti eps 78
79
Pendekar Elang Sakti Eps 79
80
Pendekar elang sakti eps 80
81
Pendekar elang sakti eps 81
82
Pendekar elang sakti. eps 82
83
Pendekar Elang Sakti eps 83
84
Pendekar elang Sakti eps 84
85
Pendekar elang sakti eps 85
86
Pendekar elang Sakti eps 86
87
Pendekar elang sakti eps 87
88
Pendekar Elang Sakti eps 88
89
Eps 89
90
Pendekar Elang Sakti Eps 90
91
Eps 91 Sayembara di Kawali.
92
Eps 92 Rajapati
93
Eps 93 Pertarungan berdarah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!