PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 9

Sarkam dan cokrom pergi ke tengah tengah alas, mencari ayam hutan untuk memenuhi permintaannya dewi harum.

Sarkam dan cokrom terus mencari ayam hutan yang biasa suka bertengker di dahan-dahan kayu atau di atas bebatuan.

''Biasanya jam segini suka berkeliaran dibawah sana.'' Ucap cokrom.

''Dasar cokrom kamu mah ketinggalan berita, tuh lihat olehmu ada tiga ekor ayam hutan, lagi pada makan ulat-ulat.'' Ucap sarkam.

''Oooh iya benar, terus bagaiman menangkapnya kan kita tidak bawa alat.'' Jawab cokrom.

''Tenang, kita kan bawa golok, tuh disitu ada bambu, kita bikin dulu panah, kamu cari kulit dari pohon waru, ambil sekitar setinggi badanmu lebih, dan saya mau membuat anak panah dan busurnya.'' Ucap sarkam.

''Baiklah.'' Ucap cokrom sambil melangkah pergi.

Tidak lama kemudian cokrom sudah datang lagi dengan membawa kulit waru.

Dan Sarkampun sudah beres membuat anak panah dan busurnya tinggal pake tali.

Kulit waru terus dikupas luarnya, dan di ambil dalamnya yang licin menyerupai tali, terus di ikatkan pada ujung busur, alatpun sudah jadi tinggal siap di coba.

''Ayo cokrom, bidik salah satu ayam hutan itu, dan saya mau membidik yng jantannya.'' Ucap sarkam.

Ketika itu pula, sarkam dan cokrom membidik salah satu dari ayam hutan itu, ketika sasarannya dah tepat, sarkam dan cokrom menarik anak panah itu hingga busurnya sampai melengkung, disaat itu pula anak panah dilepaskan dari busurnya, anak panah melesat dengan cepatnya dan tepat mengenai jantungnya....

siieet siiieett...

Keok keok keok.

Kedua ekor ayam hutan itu langsung terkapar ditanah, sarkam dan cokrompun langsung memburunya...

''Wah berhasil cokrom.'' Ucap sarkam.

''Iya betul, ternyata idemu cukup jitu.'' Ucap cokrom.

Mereka terus membawa kedua ayam hutan itu, untuk diserahkan pada dewi harum, sesampainya ditempat dewi harum beristirahat...

''Tuan pendekar ini ayamnya sudah di dapat.'' Ucap sarkam.

''Waahh ternyata kalian pandai juga ya, terima kasih kalian sudah menolong saya.'' Ucap dewi harum.

Lalu ayam hutan itu dibersihkan bulu-bulunya.

Sementara sarkam, mengumpulkan ranting-ranting kering, dan dewi harum mencari dua buah batu ganda wesi untuk menyalakn api.

Setelah batu ganda wesi didapatnya, dewi harum lalu menggesek gesekan kedua benda itu dibawah tumpukan daun-daun kering, dan batupun mulai memanas, setelah itu keluar percikan api yang membakar daun-daun yang kering itu, api pun mulai menyala.

Ranting-ranting kering terus ditumpuk di atas api dari dau-daun kering itu, setelah tumpukan ranting kering itu terbakar dan tinggal bara yang memerah, kedua ayam yang sudah ditusuk terus ditaro di atas bara tersebut.

''Supaya ayamnya tidak gosong, diputar dibolak balik.'' Ucap Dewi harum.

''Iya tuan pendekar, kami pun paham akan hal itu, karena kami sudah biasa, bila kami kehutan dan tiba-tiba lapar menyerang, kami sering melakukan hal begini.'' Ucap Sarkam.

''Oooh pantesan kamu cepat mendapatkan buruannya.'' Jawab Dewi harum.

''Tuan pendekar ayamnya sudah matang.'' Kata Cokrom.

''Ooh iya, dan itu buat kamu berdua, dan saya satu tidak apa-apa kan.'' Ucap Dewi harum.

''Ooh tidak apa-apa tuan pendekar, lagian kami tidak lapar.'' Ucap Sarkam.

Dewi harum nampak terlihat sangat lahap sekali dalam menyantap panggang ayam hutan itu.

''Waah ternyata tuan pendekar benar-benar lapar.'' Ucap Cokrom.

''Iya kamu benar Cokrom, saya dari pagi belum kemasukan makanan apa-apa.'' Ucap Dewi harum.

''Sebentar tuan pendekar saya mau ambilkan air minumnya.'' Ucap Cokrom.

''Emang mau ngambil kemana kamu Cokrom?.'' Tanya Dewi haru.

''Tuh.'' Jawab Cokrom sambil menunjuk kepohon kelapa.

''Emang kamu bisa manjatnya?.'' Dewi harum bertanya.

''Ya bisa atuh, saya sudah biasa manjat kelapa.'' Jawab Cokrom.

''Dari pada kamu harus memanjat kan cape, lebih baik pungutin aja kelapanya.'' Ucap Dewi harum sambil mengambil sennjata rahasia.

cleeekk cleekk cleek.

Suara senjata rahasia melesat kearah buah kelapa, seketika itu buah kelapa berjatuhan menimpa semak-semak belukar.

''Tuh ambil, dan habisin ya, dan tolong kupasin buat aku.'' Kata Dewi harum.

''Baik tuan pendekar, hebat benar kalau ku bisa begitu, tidak perlu manjat.'' Ucap Sarkam.

''Ilmu itu tidak boleh digunakan sembarangan, gunakanlah apabila keadaan yang mendesak atau terpaksa.'' Jawab Dewi harum.

''Ternyata tuan pendekar, bijaksana sekali.'' Pungkas Cokrom.

''Tidak ada yang perlu di sombongkan, karena pada ahirnya kita semua akan mati, dijagat raya ini tidak ada yang abadi, Sarkam dan kau Cokrom.'' Dewi harum berkata.

''benar sekali tuan pendekar.'' Jawab Sarkam.

''Ngomong-ngomong tuan pendekar ini mau kemana.'' Ucap Cokrom bertanya.

''Saya mau ke cilontar.'' Jawab Dewi harum.

''Waduuuhh masih jauh atuh, kalau jalan kaki bisa seharian sampai sana.'' Ucap Sarkam.

Setelah Dewi harum bertemu dengan dua orang pemuda, Sarkam dan Cokrom, yang membantu Dewi haru mencarikan makanan untuk mengobati rasa laparnya, Dewi harum sangat berterima kasih sekali kepada mereka berdua.

Setelah itu.

Dewi harum melanjutkan perjalanannya.

Kini sang kudapun sudah kencang sekali berlarinya, karena waktu istiraha di alas hutan kudapun sudah banyak menyantap rumput yang begitu segara segar, sehingga tenaga kuda itupun pulih kembali.

Untuk mempercepat perjalanannya, Dewi harum memilih jalan melintasi tegalan-tegalan yang penuh dengan rumput-rumput ilalang.

Perjalanan yang memakan waktu cukup lama, tidak membuat Dewi harum patah semangat.

Tidak lama kemudian.

Dewi harum telah tiba diperbatasan kampung cilontar, dewi harupun memperlambat jalan kudanya, karena tidak jauh lagi Dewi harum akan segera tiba dirumahnya sodagar Giri nata.

Setibanya didepan rumah Giri

nata....

''Sampuu rasuuunn.''

Ucap Dewi harum.

''Rammmpeesss.''

Terdengar dari dalam menjawab.

Setelah itu pintu rumahpun terbuka....

''Haruuuumm'', Ucap ibu Nilawati.

''Iya Bu, Darma seta dan Wira jaya sudah kesini?.'' Tanya Dewi harum.

''Oooh, sudah dari kemarin, ayo masuk, dan kudanya biarin nanti sama paman jarkoni dibawa kebelakang.'' Kata Bu Nila wati.

Dewi harum pun masuk kedalam rumahnya sodagar Giri nata.

Sementara ibu Nila wati memanggil mang Jarkoni pembantunya, untuk membawa kudanya Dewi harum kebelakang.

''Darma seta dan Wira jaya pada kemana Bu?.'' Tanya Dewi harum.

''Oooh mereka lagi berlatih silat yang didapat dari kitab itu.'' Jawab Ibu Nila wati.

''Dan paman Giri nata juga.'' Ucap Dewi harum.

''Iya, malahan kumala juga ikut serta kesana.'' Jawab Nilawati.

''Boleh saya kesana?.'' Tanya Dewi harum.

''Ya tentu boleh atuh.'' Kata Nilawati.

''Dimana mereka melakukan latihannya.'' Ucap Dewi harum.

''Ya sudah, Ibu anterin.'' Kata Nila wati.

''Tidak usah Bu, ibu cukup nunjukin aja nama tempat dan arahnya.'' Kata Dewi harum.

Setelah itu Ibu Nila wati menujukan arah dan tempatnya dimana mereka berlatih.

Dewi harumpun langsung berjalan mengikuti petunjuk dari ibu Nila wati.

Tidak lama kemudian.

Dewi harum telah tiba ditempat wira jaya dan Darma seta berlatih..

''Pamaan, paman giri nata.'' Teriak Dewi harum.

Giri nata nengok sana nengok sini.

''Sepertinya ada yang memanggil.'' Ucap Giri nata sambil melihat kearah datangnya Dewi harum.

''Haaaruuumm.'' Ucap Giri nata.

''Iya paman.'' Kata Dewi harum sambil menghampiri Giri nata.

''De wira dan nak Darma seta, latihannya ditunda dulu, siapa nih yang datang.'' Ucap Giri nata.

''Ibuuu.'' Ucap Darma seta.

''Teh harummm.'' Ucap Wira jaya, sambil melangkah mendekati Dewi harum.

''Bagaimana isi dari kitab itu, sudah terpecahkan.'' Kata Dewi harum.

''Sudah Bu.'' Ucap Darma seta.

''Bagaimana kalau latihan ini kita tunda dulu, supaya lebih nyaman kita dirumah untuk membuka lagi isi dari kitab ini.'' Ucap Giri nata.

''Iya itu lebih baik.'' Pungkas Wira jaya.

Setelah itu mereka pun bergegas balik kerumah.

Setibanya didalam rumah.

Giri nata lalu menbuka lagi halaman di garis keturunan, supaya Dewi harum tau, dan Dewi harumpun membaca isi dari kitab itu secara mendetill.

''Oooh, jadi pak Salman dan bu sarinah itu bukan orang tuanya kakang danang dan de Wira.'' Ucap Dewi Harum.

''Ternyata kakang Danang dan de Wira turunan dari bangsawan, sekarang kamu Darma seta dan kau de Wira carilah leluhurmu, sebelum mereka meninggalkan jagat raya ini.'' Ucap Dewi harum.

''Iya ibu itu juga sudah kita bicarakan sama paman.'' Jawab Darma seta.

Setelah mengguar isi-isi dari kitab tersebut, Dewi harumpun ikut mempelajari isi dari kitab itu, semua sudah dapat di kuasai dengan sempurna, sesuai dengan amanat yang tertulis di dalam kitab itu, bila semua sudah dapat dikuasai dengan sempurna, kitab itu harus di bakar.

Giri nata pun membakar kitab itu, untuk menghindari supaya tidak sampai jatuh ketangan-tangan orang jahat.

..........................

Empat Hari kemudian.

Dewi Harum, Darma seta dan Wira jaya, berpamitan pada kaka sepupunya, yaitu sodagar giri nata dan istrinya nila wati, untuk mencari keturunan dari ibunya Wira jaya, yang katanya masih hidup di kampung benda.

Perjalanan yang akan ditempuh Dewi harum, wira jaya dan Darma seta sangatlah jauh.

Ketiga rombongan berkuda kini telah memacu kudanya dengan kencang, debu-debu yang tersapu oleh kaki kuda mengepul seperti asap tebal yang keluar dari suatu pembakaran, karena jalanan yang dilaluinya adalah tanah merah yang kering oleh panasnya cahaya matahari.

''De Wira kamu tau kampung benda itu?.''' Tanya Dewi harum.

''Kalau tau persis sih tidak, cuma letaknya berada ditatar wetan negri ini.'' Jawab Wira jaya.

''Kayanya didepan ada sebuah perkampungan, nanti coba kita tanya pada warga penduduk sekitar situ.'' Ucap Darma seta.

''Iya benar, sekalian kita istirahat dulu disana.'' Pungkas Wira jaya.

Kuda pun terus dipacu untuk sampai kesebuah perkampungan.

Tidak lama kemudian.

Mereka telah tiba disebuah perkampungan.

Kuda mulai berjalan pelan memasuki perkampungan.

''Kita cari sebuah kedai, sambil kita bertanya arah yang dekat menuju kampung benda.'' Ucap Wira jaya.

''Iya benar pamaan.'' Kata Darma seta.

''Kampung ini kayanya sepi sekali.'' Dewi harum berkata.

Dewi harum dan Wira jaya serta Darma seta masih terus berjalan untuk mencari sebuah kedai, dari arah yang berlawanan dari kejauhan ada dua orang pemuda berjalan mendekatinya.

''Coba kita tanyakan pada dua orang itu.'' Ucap Darma deta.

Dan pemuda itu sudah mulai dekat dengan keberadaan Dewi harum dan kawan-kawan.

''Maap kisanak, numpang tanya boleh.'' Ucap Dewi harum.

''Ooh, Tentu saja boleh tuan, mau bertanya apa.'' Kata kedua pemuda itu.

''Ini namanya kampung apa ya?.'' Tanya Dewi harum

''Ini kampung kararas tuan, mau kemanakah tuan-tuan ini.'' Jawab pemuda tersebut.

''Kisanak tau arah menuju kampung Benda?.'' Tanya Wira jaya.

''Ooh, masih sangat jauh sekali tuan, kalau dari sini tuan lurus aja terus, dan tuan harus menempuh hutan aren dulu untuk menuju kesana, kalau boleh saya ngasih saran jangan tuan.'' Ucap pemuda itu.

''Kenapa kisanak.'' Kata Darma seta.

''Disitu banyak kawanan perampok tuan.'' Jawab pemuda itu.

''Ooh begitu.'' Ucap Darma seta.

''Kampung ini ko sepi amat, pada kemana?.'' Tanya Wira jaya.

''Kalau siang, penduduk disini pada sibuk di ladangnya masing-masing tuan.'' Ucap pemuda itu.

''Bagus, ternyata para penduduk di kampung kararas ini pada rajin-rajin.'' Pungkas Dewi harum.

''Ya harus Bagaimana lagi, demi mempertahankan hidupnya tuan.'' Jawab pemuda itu.

''Kisanak apa disini ada kedai?.'' Tanya Darma seta.

''Oooh, tuan-tuan dari sini jalan lurus terus pas di pertigaan jalan, disitu ada kedai kumplit, letaknya sudut kiri jalan.'' Jawab pemuda itu.

''Oooh terima kasih kisanak.'' Ucap Darma seta.

''Sama-sama tuan.'' Jawab pemuda itu.

Dewi harum, Wira jaya dan Darma seta melanjutkan perjalan lagi untuk mencari sebuah kedai, yang ditunjukan oleh kedua pemuda itu.

Setibanya dipertigaan jalan, nampak terlihat sebuah kedai kopi, mereka bertiga langsung mendekati kedai tersebut.

Tidak lama lagi mereka bertiga sudah turun dari punggung kudanya, dan melangkah masuk kesebuah kedai itu.

''Sampuuu rasuuunn.''

Ucap Dewi harum.

''Rampeessss.''

Jawab pemilik kedai itu, sambil menyambut rombongan Dewi harum.

''Sulahkan duduk tuan.''

''Tuan-tuan mau makan apa mau minum?.'' Tanya pemilik kedai itu.

''Kebetulan kami bertiga lapar sekali, apa ada nasi pak?.'' Tanya Wira jaya.

''Ooh ada tuan, sebentar ya saya siapkan dulu.'' Ucap pemilik kedai.

''mau sama apa tuan?.'' Tanya pemilik kedai.

''Kalau saya sama itu tuh pepes, sambel ijo dan daun kemangi ya pak.'' Ucap Dewi harum.

''Baik, terus tuan-tuan ini sama apa?.'' Tanya pemilik kedai itu.

''Ada gado-gado tidak pak.'' Kata wira jaya balik bertanya.

''Ooh ada, tuan, ditunggu ya, sebentar, buuuu, bikin gado-gado dua buat tuan'-tuan itu.'' Ucap pemilik kedai.

''Baik pak.'' Jawab istri pemilik kedai itu.

Pemilik kedai itu, terus menyiapkan pesanan Dewi harum.

''Ini pesanannya.'' Ucap pemilik kedai sambil meletakan sepiring nasi putih dengan pepes ikan emas ditambah sambel dan daun kemangi.

''Terima kasih ya pak.'' Jawab Dewi harum.

''Sama-sama tuan.'' Ucap pemilik kedai.

''Dan ini pesanan Raden, selamat menikmati idangan kami semoga menyenangkan.'' Ucap pemilik kedai tersebut.

''Wah waah masakan bapak enak sekali.'' Ucap Dewi harum.

''Benar sekali, gado-gado bikinan istri bapak juga enak banger, bumbunya pas banget.'' Ucap Wira jaya.

''Terima kasih tuan.'' Kata pemilik kedai.

Wira jaya dan Darma seta serta Dewi harum, terlihat sangat lapar sekali, mungkin karena cape dalam menempuh perjalanannya yang masih sangat jauh..

'' Maap, tuan-tuan ini hendak kemana?.'' Tanya pemilik kedai itu.

''Kami mau ke kampung benda pak, apa masih jauh dari sini?.'' Ucap Wira jaya balik bertanya.

''Masih sangat jauh tuan, tuan dari sini harus melewati beberapa kampung lagi dan hutan aren yang sangat panjang, selepas itu baru terlihat kampung Benda.'' Kata pemilik kedai.

''Uluuuuhhh, jauh sekali pak.'' Ucap Darma seta.

''Kalau menurut saya, jangan dulu lanjutkan perjalanan sekarang, mending besok pagi saja.'' Kata pemilik kedai.

''Emang kenapa gitu pak?.'' Tanya Dewi harum.

''Ya tidak apa-apa, cuma ini hari kan sudah mulai senja, mending besok saja lanjutkan lagi perjalanannya.'' Jawab pemilik kedai.

''Terus disini ada sewa penginapan tidak pak?.'' Tanya Wira jaya.

''Ada tuan, dari sini tuan ambil arah yang ke kiri, kira-kira dua puluh tumbak dari sini, nama pemilik penginapn itu pak jupri.'' Ucap pemilik kedai.

Setelah wira jaya, Dewi harum dan Darma seta selsai makannya, mereka bergegas pergi menuju sebuah penginapan yang ditunjukan oleh pemilik kedai.

...........................

Selamat membaca karya dari ku

semoga para pembaca bisa terhibur.

Jangan lupa tinggalkan jejaknya.

.👍 like

. Comentar

.❤ favorit

.💓 vote

Terima kasih sebelumnya yang sudah mendukung karaya dariku.

Terpopuler

Comments

Rahma AR

Rahma AR

👍👍

2022-10-11

1

👑卂尺丂ㄚ

👑卂尺丂ㄚ

👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻

2021-10-30

2

Ryosa

Ryosa

ayo thor lanjut

2021-10-21

2

lihat semua
Episodes
1 Pendekar elang sakti eps 1
2 PENDEKAR ELANG SAKTI Eps 2
3 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 3
4 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 4
5 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 5
6 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 6
7 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 7
8 PENDEKAR ELLANG SAKTI EPS 8
9 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 9
10 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 10
11 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 11
12 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 12
13 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 13
14 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 14
15 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 15
16 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 16
17 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 17
18 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 18
19 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 19
20 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 20
21 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 21
22 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 22
23 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 23
24 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 24
25 PENDEKAR ELANG SAKTI Eps 25
26 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 26
27 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 27
28 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 28
29 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 29
30 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 30
31 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 31
32 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 32
33 PENDEKAR ELANG SAKT Eps 33
34 PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 34
35 Pendekar elang sakti eps 35
36 Pendekar elang sakti Eps 36
37 Pendekar elang sakti Eps 37
38 Pendekar elang sakti Eps 38
39 Penfekar elang sakti Eps 39
40 Pendekar elang sakti Eps 40
41 Pendekar elang sakti Eps 41
42 Pendekar elang sakti Eps 42
43 Pendekar elang sakti Eps 43
44 Pendekar elang sakti eps 44
45 Pendekar elang sakti eps 45
46 Pendekar elang sakti eps 46
47 Pendekar elang sakti eps 47
48 Pendekar elang sakti Eps 48
49 Pendekar elang sakti eps 49
50 Pendekar elang sakti eps 50
51 Pendekar elang sakti eps 51
52 Pendekar elang sakti eps 52
53 Pendekar elang sakti eps 53
54 Pendekar elang sakti Eps 54
55 Pendekar elang sakti eps 55
56 Pendekar elang sakti eps 56
57 Pendekar elang sakti eps 57
58 Pendekar Elang Sakti Eps 58
59 Pendekar Elang Sakti Eps 59
60 Pendekar Elang Sakti eps 60
61 Pendekar Elang Sakti Eps 61
62 Pendekar Elang Sakti eps 62
63 Pendekar Elang Sakti eps 63
64 Pendekar Elang Sakti. eps 64
65 Pendekar Elang Sakti eps 65
66 Pendekar Elang Sakti Eps 66
67 Pendekar Elang Sakti eps 67
68 Pendekar Elang Sakti eps 68
69 Pendekar Elang Sakti. eps 69
70 Pendekar elang sakti . eps 70
71 Pendekar elang sakti. eps 71
72 Pendekar elan sakti eps 72
73 Pendekar elang sakti eps 73
74 Pendekqr elang sakti eps 74
75 Prndekar elang sakti eps 75
76 Pendekar elang sakti eps 76
77 Pendekar elang Sakti eps 77
78 Pendekar elang sakti eps 78
79 Pendekar Elang Sakti Eps 79
80 Pendekar elang sakti eps 80
81 Pendekar elang sakti eps 81
82 Pendekar elang sakti. eps 82
83 Pendekar Elang Sakti eps 83
84 Pendekar elang Sakti eps 84
85 Pendekar elang sakti eps 85
86 Pendekar elang Sakti eps 86
87 Pendekar elang sakti eps 87
88 Pendekar Elang Sakti eps 88
89 Eps 89
90 Pendekar Elang Sakti Eps 90
91 Eps 91 Sayembara di Kawali.
92 Eps 92 Rajapati
93 Eps 93 Pertarungan berdarah.
Episodes

Updated 93 Episodes

1
Pendekar elang sakti eps 1
2
PENDEKAR ELANG SAKTI Eps 2
3
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 3
4
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 4
5
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 5
6
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 6
7
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 7
8
PENDEKAR ELLANG SAKTI EPS 8
9
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 9
10
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 10
11
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 11
12
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 12
13
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 13
14
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 14
15
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 15
16
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 16
17
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 17
18
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 18
19
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 19
20
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 20
21
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 21
22
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 22
23
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 23
24
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 24
25
PENDEKAR ELANG SAKTI Eps 25
26
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 26
27
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 27
28
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 28
29
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 29
30
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 30
31
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 31
32
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 32
33
PENDEKAR ELANG SAKT Eps 33
34
PENDEKAR ELANG SAKTI EPS 34
35
Pendekar elang sakti eps 35
36
Pendekar elang sakti Eps 36
37
Pendekar elang sakti Eps 37
38
Pendekar elang sakti Eps 38
39
Penfekar elang sakti Eps 39
40
Pendekar elang sakti Eps 40
41
Pendekar elang sakti Eps 41
42
Pendekar elang sakti Eps 42
43
Pendekar elang sakti Eps 43
44
Pendekar elang sakti eps 44
45
Pendekar elang sakti eps 45
46
Pendekar elang sakti eps 46
47
Pendekar elang sakti eps 47
48
Pendekar elang sakti Eps 48
49
Pendekar elang sakti eps 49
50
Pendekar elang sakti eps 50
51
Pendekar elang sakti eps 51
52
Pendekar elang sakti eps 52
53
Pendekar elang sakti eps 53
54
Pendekar elang sakti Eps 54
55
Pendekar elang sakti eps 55
56
Pendekar elang sakti eps 56
57
Pendekar elang sakti eps 57
58
Pendekar Elang Sakti Eps 58
59
Pendekar Elang Sakti Eps 59
60
Pendekar Elang Sakti eps 60
61
Pendekar Elang Sakti Eps 61
62
Pendekar Elang Sakti eps 62
63
Pendekar Elang Sakti eps 63
64
Pendekar Elang Sakti. eps 64
65
Pendekar Elang Sakti eps 65
66
Pendekar Elang Sakti Eps 66
67
Pendekar Elang Sakti eps 67
68
Pendekar Elang Sakti eps 68
69
Pendekar Elang Sakti. eps 69
70
Pendekar elang sakti . eps 70
71
Pendekar elang sakti. eps 71
72
Pendekar elan sakti eps 72
73
Pendekar elang sakti eps 73
74
Pendekqr elang sakti eps 74
75
Prndekar elang sakti eps 75
76
Pendekar elang sakti eps 76
77
Pendekar elang Sakti eps 77
78
Pendekar elang sakti eps 78
79
Pendekar Elang Sakti Eps 79
80
Pendekar elang sakti eps 80
81
Pendekar elang sakti eps 81
82
Pendekar elang sakti. eps 82
83
Pendekar Elang Sakti eps 83
84
Pendekar elang Sakti eps 84
85
Pendekar elang sakti eps 85
86
Pendekar elang Sakti eps 86
87
Pendekar elang sakti eps 87
88
Pendekar Elang Sakti eps 88
89
Eps 89
90
Pendekar Elang Sakti Eps 90
91
Eps 91 Sayembara di Kawali.
92
Eps 92 Rajapati
93
Eps 93 Pertarungan berdarah.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!