"oh..ok."ucap Riko sambil tersenyum.
"Aku senang bertemu denganmu tadinya aku mau menelepon?"ucap Dina sambil menunduk kan wajah.
"Benarkah..?" ucap Riko sambil menatap wajahnya Dina.
"Riko apakah menurut mu Fitri marah padaku kalau aku melakukan kesalahan tanpa ku sengaja?"ucap Dina sambil berjalan berdua dengan Riko.
"Apa.. kau ini bicara apa...!" ucap Riko sambil berjalan menatap Dina yang Lagi menundukkan kepalanya.
"Sungguh Riko dia tidak senang melihat ku dia bahkan tidak mengakui kalau dia kenal dengan ku." ucap Dina dengan nada kecewa.
"Kapan." ucap Riko keheranan.
"Semalam di hotel, aku ada di sana dengan ayah dia ada di sana dan aku menyapanya, tapi dia hanya lewat saja, seolah- olah dia tidak mengenalku." ucap Dina menyakinkan Riko.
"Fitri di hotel, aku yakin kau pasti keliru, dia pergi ke Surabaya kemaren pagi bagaimana mungkin semalam dia ada di Jakarta." ucap Riko sambil tertawa kecil.
"Ayolah Riko apa mungkin aku..salah mengenali Fitri itu mustahil." ucap Dina sambil menyakinkan Riko, dan mendengar cerita dari Dina Riko mulai merasa curiga kepada Fitri.
Malam hari Riko mencoba menghubungi nomor telepon Fitri tapi nomor nya sedang tidak aktif, lalu Riko meletakkan telpon genggamnya, malam itu tiba-tiba mobil masuk ke pekarangan rumah, lalu Riko bergegas keluar untuk melihatnya dan tiba tiba Fitri datang dan langsung memeluk Riko.
"Aku rindu padamu." ucap Fitri sambil memeluk Riko yang hanya terdiam.
"Kau marah ya..kau tau adiknya Nisa itu..?" ucap Fitri sambil tersenyum menatap wajah Riko.
"Kau betul dari Surabaya." ucap Riko sambil menatap tajam Fitri.
"Gak aku dari Bali." ucap Fitri bercanda.
"Ya aku dari Surabaya lah, aku punya kejutan untuk mu." ucap Fitri tersenyum lalu berjalan masuk kedalam kamar dan di ikuti Riko.
"Kalau kau berada di Surabaya siapa yang ada di hotel semalam." ucap Riko sambil memandang Fitri mengeluarkan barang dari tasnya.
"Mungkin itu hantu ku.." ucap Fitri tersenyum melihat Riko.
"Ngomong- ngomong apa yang kau lakukan di sana." ucap Fitri sambil mengeluarkan barang bawaan nya dari dalam tas.
"Bukan aku, Dina yang mengatakan dia bilang kau ada di sana." ucap Riko sambil berjalan mendekati Fitri.
"Oh..begitu, jadi Dina yang melihat hantu ku bukan kau kan?" ucap Dina memalingkan wajahnya ke arah Riko.
"Kenapa begini, karena apa aku telah merebut sahabat nya." ucap Fitri sambil tersenyum mengejek, tetapi wajah Riko tampak marah.
"Riko aku mencintaimu, lihatlah aku membelikan sesuatu untukmu, ambillah sayang." ucap Fitri sambil memberikan baju yang telah dibawanya, setelah itu dengan wajah merah Riko menerima baju itu.
"Kau coba ya, aku mau mandi dulu" ucap Fitri sambil tersenyum dan meninggalkan Riko.
Keesokan harinya telepon berdering, dan Riko yang mengangkat telepon.
"Hello." ucap Riko sambil mengangkat telepon.
"Hello, kediaman Fitri Rahayu." ucap Anton
"Iya."ucap Riko.
"Ini Anton dari toko pakaian Jakarta, nyonya Fitri membeli beberapa kemeja dari toko kami kemaren malam, dia meninggal kartu kredit nya, kalau bapak mau kami akan mengirimkan ke alamat anda, aku hanya ingin menanyakan hal ini pak..halo..halo.."ucap Anton
"Kau tak perlu mengantarnya aku akan mengirimkan seseorang untuk mengambil nya." ucap Riko.
"Oh.. terimakasih banyak pak." ucap Anton dan memutuskan telponnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments