Saat Adi dan Putri berjabat tangan sambil bertatapan mata, Adi, Sani dan Dina datang menghampiri mereka berdua.
"Hem.."ucap Dina sambil tersenyum dan melirik ke arah Sani, lalu Adi dan Putri tersentak dan melepaskan tangan Putri, dan kedua nya jadi salah tingkah.
"Riko aku akan siap membantu mu dalam kasus ini." ucap Adi sambil memegang pundak Riko.
"Terimakasih ya." ucap Adi sambil memegang pundak Adi.
"Kalau gitu aku permisi mau berangkat ke kantor." ucap Adi sambil tersenyum, setelah itu Adi berjalan keluar dari sidang pengadilan dan meninggalkan Riko, Sani, Putri dan Dina.
Ridwan telah tiba di Nias, dan bergegas untuk berangkat ke kantor, setelah sampai di kantor Ridwan mengetuk pintu ruangan komandan, tok..tok..
"Masuk." ucap komandan Hendro dari dalam ruangan, lalu Ridwan berjalan masuk kedalam ruangan.
"Selamat pagi pak." ucap Ridwan sambil berdiri di depan komandan Hendro.
"Selamat pagi, ini ada surat perpindahan mu ke Jakarta." ucap pak Hendro sambil memberikan amplop yang berisi surat perpindahan Ridwan.
"Serius pak." ucap Ridwan sambil membuka amplop dan membaca isi surat yang diberikan pak Hendro, setelah selesai membaca surat tersebut.
"Makasih banyak pak." ucap Ridwan sambil tersenyum bahagia.
"Selamat jalan ya Ridwan." ucap pak Hendro sambil bersalaman dengan Ridwan.
"Iya, pak kalau gitu saya permisi pulang untuk berkemas berangkat ke Jakarta." ucap Ridwan.
"Silahkan Ridwan." ucap komandan Hendro sambil tersenyum.
Dengan rasa bahagia Ridwan berjalan keluar dari ruangan pak Hendro dan pulang kembali ke kostnya untuk bersiap - siap berangkat ke Jakarta.
Riko, Sani Putri dan Dina duduk di sebuah restoran."Aku ke toilet dulu." ucap Sani sambil berdiri dari tempat duduknya, pada saat Sani mau ke toilet Sani bertemu dengan seorang pria yang bernama Wira, Wira adalah pria yang pernah menjadi pacar Sani pada saat Sani berkerja di kelurahan dan Wira ini selingkuh dengan wanita yang sekarang menjadi istrinya, makanya Sani meninggalkan nya.
"Hai Sani." ucap Wira sambil tersenyum menatap wajah Sani.
"Hai Wira." ucap Sani sambil mengalihkan pandangannya.
"Masih marah Sani samaku semenjak kejadian itu?" ucap Wira sambil menatap wajah Sani.
"Sudah lah itu Wira lupakan masa lalu, sekarang kau sudah punya istri, biarkan aku mencari pasangan hidup ku, tolong minggir dari jalanku." ucap Sani sambil menatap wajah Wira.
lalu berjalan meninggalkan nya.
"Sani jangan pergi dulu." ucap Wira sambil memegang lengan tangan Sani.
"Lepaskan tanganku." ucap Sani sambil membebaskan diri dari Wira.
"Tapi kau telah berjanji padaku, kalau aku menikahi Novi, kau mau jadi istri keduaku." ucap Wira sambil menatap wajah Sani.
"Maafkan aku pada waktu itu aku berbohong, aku melakukan itu semua supaya kau mau menikahi Novi dan melupakan ku." ucap Sani sambil melepaskan tangan Wira dari lengannya.
"Tega kau Sani menghancurkan hidup ku, taunya kau kalau aku tidak mencintai nya." ucap Wira sambil menatap mata Sani.
"Kalau kau tidak mencintai Novi kenapa kau bisa menghamilinya?" ucap Sani sambil menatap wajah Wira dengan kesal.
"Itu karena aku khilaf Sani, dan selama ini waktumu gak pernah ada untuk ku, kau lebih mementingkan pekerjaan dari pada diriku." ucap Wira sambil menatap wajah Sani.
"Kalau kau mencintaiku tidak akan mungkin kau selingkuh dengan wanita lain." ucap Sani mengalihkan pandangan ke arah lain.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Suharnik
Si Nova agresif bangeeet daaah🤦♀🤦♀🤦♀
2021-01-12
0