"Setelah mendengar penjelasan dari Wira, lalu Sani menginjak jari kaki Wira sangat kuat. ah..." ucap Wira sambil kesakitan.
"Mampus loh dasar cowok buaya." ucap Sani sambil tersenyum sinis lalu berlari meninggalkan Wira yang sedang kesakitan.
"Setelah jauh dari Wira Sani kemudian berjalan seperti seperti biasa seolah- olah tidak ada kejadian lalu menuju ke meja Riko, Putri, dan Dina.
"Maaf aku agak lama." ucap Sani tersenyum sambil duduk di kursi nya.
"Iya gak apa-apa." ucap Riko sambil menatap Sani.
"Boleh aku gabung di sini." ucap Adi sambil tersenyum.
"Boleh." ucap Sani.
"Terimakasih." ucap Adi sambil duduk di sebelah Putri
"Maaf ya sebenarnya aku yang telah rencanakan pertemuan ini, karena aku ingin Adi membantu kasus Riko." ucap Putri sambil menatap wajah Sani dan Riko.
"Ya sudah gak apa- apa, dua atau empat tegukan paling banyak, banyak orang yang minum - minum dan bertengkar dengan istri mereka tapi itu bukan berarti aku membunuh istriku..., Aku sangat mencintai Fitri Rahayu bagaimana mungkin aku membunuh nya.!" ucap Riko." sambil menatap wajah Adi.
"Tepat sekali itulah yang ingin kami ketahui darimu mengapa dan bagaimana orang seperti mu bisa membunuh istrimu sendiri, ibu Fitri Rahayu sudah dibunuh, mungkin tidak ada seorang yang membunuhnya, lalu siapa...? untuk mengetahui nya kau harus bekerja sama semakin banyak kau memberikan kami informasi semakin mudah aku membantu mu." ucap Adi sambil menatap wajah Riko yang lagi memegang dahinya dengan kedua tangannya.
"Fitri Rahayu telah menghiasi setiap buku halaman kehidupan ku, kau ingin aku mulai dari mana." ucap Riko sambil menatap wajah Adi.
"Dimana dan kapan kau pertama kali bertemu dengan Fitri Rahayu." ucap Adi sambil menatap wajah Riko.
"Sani, Putri, dan Dina hanya menatap wajah Riko.
"Aku tidak akan melupakan pertemuan pertama ku dengan Fitri Rahayu, di malam tahun baru, saat itu di sebuah hotel aku dan teman sekantor mengadakan acara tahun baru, di sana Dina ada dalam acara itu." ucap Riko sambil membayangkan kejadian tersebut.
"Hai Riko sudah lama kali kita tak bertemu" ucap Dina sambil menghampiri Riko lalu memeluknya.
"Bagaimana lagi aku sendirian menyelesaikan pekerjaan ku." ucap Riko membalas pelukan Dina dan setelah itu berjalan ke arah ayah Dina yang sebagai rekan bisnis Riko.
"Hai ayah lihat siapa yang datang." ucap Dina tersenyum sambil menyentuh pundak ayah ya yang asik ngobrol dengan rekan bisnisnya.
"Oh tuan Riko." ucap ayah Dina tersenyum sambil mengulurkan tangannya.
"Iya paman." ucap Riko sambil menjabat tangan ayah Dina.
"Kalau di lihat dari hari yang lalu - lalu aku pikir kita akan bertemu tahun depan, tapi rupanya kita bertemu disini." ucap ayah Dina sambil tertawa kecil.
"Dina, Riko,teman ayahnya, lalu tertawa, mendengar perkataan ayah Dina. Ayo silahkan ajak Riko bersenang - senang." ucap ayah Dina sambil tertawa.
"Ayo.." ucap Dina sambil menggandeng tangan Riko.
"Lihat reputasi mu, sudah seperti itu sejak kuliah kau baru mau ke kampus pada jadwal pelajaran saat mau habis." ucap Dina sambil berjalan berdampingan dengan Riko dan memegang lengan nya dan menatap wajah nya.
"Emang aku ke kampus untuk belajar, aku ke sana untuk bertemu dengan mu." ucap Riko. sambil tersenyum dan menatap wajah Dina.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Suharnik
Dasar pak lurah egois dn posesif🤭🤦♀
2021-01-12
0