"Aku tidak mengerti apa yang sedang kau bicarakan." ucap Fitri sambil menatap wajah Riko.
"Sudah tunggu disini aku akan pergi." ucap Fitri sambil berjalan meninggalkan Riko sendiri.
"Kau tidak bertanya apa yang ku belikan untuk mu?" ucap Riko sambil menghentikan langkah Fitri dengan memegang tangan Fitri.
"Setelah Fitri memalingkan wajahnya ke Riko, lalu Riko membuka sebuah kotak yang berisi kalung emas. Fitri lalu termenung melihat kalung yang di pegang Riko.
"Aku ingin mengatakan sesuatu Fitri." ucap Riko sambil mendekatkan diri ke Fitri.
"Hadiah itu berharga tapi kalung perkawinan lebih berharga nilainya, aku pengusaha bukan tuhan yang akan menjadi mu di ketujuh kehidupan, aku memberikan hidupku, hatiku dan semuanya padamu, dan kehidupan selanjutnya kau mau jadi milikku di kehidupan ini?" ucap Riko sambil menatap wajah Fitri dengan dekat.
"Iya aku mau..." ucap Fitri sambil tersenyum, dan kedua nya berpelukan dengan bahagia.
"Setelah itu aku dan Fitri melangsungkan pernikahan dengan meriah." ucap Riko kepada Adi.
"Kisah cinta mu menandakan kalau kalian berdua sebenarnya sangat saling mencintai, kau bahkan rela menyerahkan hidupmu untuknya, tapi ini kasus tentang mengambil kehidupan seseorang, bukan menyerahkan hidup, makanya itu aku harus mempelajari lebih dalam cerita mu." ucap Ali sambil menatap wajah Riko yang termenung.
"Kami memiliki bukti bahwa tanggal 29 Juni kau dan bendahara mu Ali, ke hotel untuk menjemput istrimu apa benar itu?" ucap Ali sambil menatap wajah Riko.
"Dan kau barangkali curiga juga pada Fitri apa itu juga benar?" ucap Ali sambil menatap wajah Riko.
"Aku tidak ingat apa - apa." ucap Riko.
"Tapi manager hotel ingat waktu itu kau bertanya no kamar istrimu aku bisa memanggilnya kesini kalau kau mau." ucap Adi.
"Aku memang mengejarnya tapi bukan berarti ...!"
"ha.... kami membuat kesimpulan, untuk itulah pemerintah membayar kami, ceritakan saja kisah mu, yang aku tahu kalian berdua ini begitu jatuh cinta kan..?, lalu apa yang membuatmu begitu curiga padanya." ucap ucap Adi.
"Awalnya semua nya baik, sebulan sesudah pernikahan kami Fitri terlihat sangat tegang." ucap Riko menceritakan kejadiannya.
"Sebenarnya kau mau pergi kemana Fitri?" ucap Riko sambil melihat Fitri lagi berkemas pakaiannya.
"Aku baru saja menelpon mu, aku harus pergi ke Surabaya, aku akan kembali besok pagi." ucap Fitri sambil mengemasi pakaiannya.
"Surabaya.?" ucap Riko terkejut.
"Iya, aku punya teman di sana, sekarang adiknya sedang dirawat di rumah sakit." ucap Fitri sambil mengemasi pakaian kedalam koper.
"Kau tidak pernah menceritakan tentang temanmu yang di Surabaya padaku?" ucap Riko dengan keheranan.
"Kau kan tidak tau semua teman-temanku sayang." ucap Fitri menghentikan pekerjaannya dan berjalan mendekati Riko.
"Dulu dia satu asrama dengan ku, tahun lalu dia dipindahkan ke Surabaya dia sangat kesepian sayang, begitu dia tau aku akan datang dia sangat senang sekali, kau puas..?" ucap Fitri tersenyum sambil menatap wajah Riko.
"Keesokan harinya Riko pergi bermain bulu tangkis di sana Riko bertemu dengan Dina.
"Riko...Riko..hai orang asing kau disini rupanya pagi - pagi sekali." ucap Dina sambil berdiri menghampiri Riko sambil tersenyum.
"Aku biasanya disini, tapi aku agak sedikit bingung melihatmu disini bukankah kamu sekarang di Singapura." ucap Riko sambil tersenyum
"Iya, aku akan pergi Minggu depan."ucap Dina sambil tersenyum.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments