"Sani aku ambil tiket dulu, biar langsung ke Medan lagi pula Sani kan tetap pada pendirian." ucap Ridwan sambil salah tingkah dan berdiri dari tempat duduknya.
Setelah itu Ridwan berjalan ke kasir rumah makan dan memesan travel untuk keberangkatan hari ini.
"Bu aku pesan mobil untuk berangkat ke Medan
dan tempat duduknya di dekat supir." ucap Ridwan.
"Iya pak kebetulan di dekat supir lagi kosong dan lima menit lagi mobil kita akan berangkat." ucap kasir sambil memberikan tiket travel kepada Ridwan.
"Iya bu, kalau gitu saya bayar sekarang sekalian air minumnya." ucap Ridwan.
"Total seluruhnya pak 150 ribu." ucap kasir.
Lalu Ridwan mengeluarkan uang dari dalam dompetnya dan memberikannya pada kasir.
"Makasih pak." ucap kasir setelah menerima uang dari Ridwan.
Setelah itu Ridwan berjalan menghampiri Sani yang berdiri di pinggir pelabuhan yang melihat pemandangan kapal.
"Ridwan maafkan aku." ucap Sani sambil memegang tangan Ridwan dan menatap wajahnya.
"Gak apa-apa Sani lagi pula aku sudah senang aku bisa jumpa dengan Sani." ucap Ridwan sambil menyentuh pipi Sani.
Setelah itu Sani pun tersenyum, lalu Ridwan membalikkan tubuhnya memandang kapal yang bersandar di pelabuhan.
"Untuk pertama kalinya hatiku gelisah, ada keinginan dalam detak jantung ku, tolong beritahu aku apakah ini cinta?." ucap Ridwan sambil melihat pemandangan laut.
"Ya inilah cinta, terkadang kita terasa jauh terkadang kita terasa dekat." ucap Sani sambil memeluk tubuh Ridwan dari belakang dan Ridwan pun tersenyum lalu memeluk Sani dalam dekapan nya.
Setelah itu mobil pun datang, kemudian pak supir menghampiri Ridwan." Pak sudah bisa kita berangkat." ucap pak supir sambil melihat Ridwan dan Sani sedang berpelukan.
"Iya pak tunggu bentar." ucap Ridwan sambil melepaskan pelukannya.
"Pak ada barang- barang yang harus kita naikkan kedalam mobil." ucap pak supir.
"Gak ada pak." ucap Ridwan.
Lalu pak supir pergi berjalan masuk kedalam mobil.
"Sani aku berangkat, jaga diri, pulang aku dari Medan kita jalan-jalan ya." ucap Ridwan sambil berjalan bersamaan dengan Sani.
"Iya Ridwan kabari aja kalau mau kesini." ucap Sani sambil tersenyum.
Setelah itu Ridwan masuk kedalam mobil dan duduk di dekat supir, dan pak supir mulai menyetir mobilnya."Dah..dah.." ucap Ridwan sambil melambaikan tangannya kepada Sani.
"Dah.." ucap Sani sambil membalas lambaian tangan Ridwan dan setelah mobil gak kelihatan lagi Sani pulang kerumahnya dengan hati yang sedih.
Setelah Sani sampai di rumahnya, Sani memandangi foto Ridwan sambil berbaring ditempat tidurnya, dan mencoba menenangkan hatinya yang terluka oleh takdir.
Dan Sani mengambil buku diary nya dan mengeluarkan isi hatinya dengan cara menulis di buku diary nya.
"Orang-orang dapat menemukan Tuhan dengan mudah, tetapi bukan dengan cinta sejati, tidak semua orang yang mendapatkan cinta sejati, mereka yang mendapatkan cinta sejati adalah jenis hati yang istimewa." tulis Sani dalam buku diary nya.
Ditengah perjalanan Ridwan terbayang wajah Sani, Ridwan mengkhayalkan Sani berjalan
mendekatinya dan kemudian memeluknya, lalu Ridwan mencium pipi Sani dan kemudian mereka berdua berlari dan menari.
"Pak kita sudah sampai di rumah makan." ucap pak supir sambil menyentuh bahu Ridwan yang sedang tertidur di dalam mobil.
Lalu Ridwan tersentak dari khayalannya.
"Iya pak." ucap Ridwan sambil merapikan rambutnya dan keluar dari dalam mobil dan berjalan masuk kedalam rumah makan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 202 Episodes
Comments
Suharnik
Bambang Ridwan ada sainganya dr Indra😃😃🤭🤭
2021-01-12
0
Shandra
mantap
2020-12-04
0