Sang Dewa Turun Di Jakarta

Gunung Meru bergemuruh, langit yang tadinya cerah kini diliputi awan pekat yang berputar, seolah merespons amarah Dewa Arka Dewa. Para dewa dan penghuni istana menunduk dalam ketakutan, merasakan tekanan ilahi yang memenuhi ruang singgasana.

Di tengah aula megah itu, Arjuna berdiri tegak, matanya penuh dengan kesombongan dan keangkuhan. Ia tidak merasa takut, tidak merasa bersalah. Baginya, ini hanyalah ujian lain yang akan membuktikan bahwa ia memang layak disebut sebagai yang terkuat.

“Ayah tidak perlu melakukan ini,” suara Arjuna penuh kepercayaan diri. “Aku adalah yang terbaik di antara semua dewa. Mengapa aku harus tunduk pada mereka yang lebih lemah dariku?”

Hening. Tidak ada satu pun yang berani berbicara. Bahkan para dewa agung hanya bisa menundukkan kepala.

Dewa Arka Dewa menatap putranya dengan sorot mata penuh kekecewaan. “Kekuatan tanpa kebijaksanaan adalah kehancuran, Arjuna,” suaranya berat dan berwibawa. “Kau menolak untuk belajar. Kau menolak untuk memahami bahwa seorang dewa bukanlah sekadar makhluk terkuat, tetapi juga pemimpin dan pelindung.”

Arjuna mendengus. “Lalu mengapa kita harus peduli? Yang lemah harus tunduk pada yang kuat. Bukankah itu hukum alam?”

Seketika, suara petir menggema. Dewa Arka Dewa berdiri dari singgasana emasnya, matanya kini bersinar dengan cahaya kosmik. Namun, di balik ketegasan itu, ada kepedihan yang ia sembunyikan.

“Kesombonganmu telah membutakanmu, Arjuna. Kau bukan hanya mengabaikan tugasmu sebagai dewa, tetapi juga melupakan tanggung jawabmu sebagai putra seorang raja.”

Arjuna terdiam sejenak, namun ia tidak menunjukkan rasa gentar. “Lalu apa yang akan kau lakukan, Ayah? Mengurungku? Mendidikku dengan cara lama? Aku sudah terlalu kuat untuk dihukum.”

Dewa Arka Dewa menghela napas, bukan karena ragu, tetapi karena kesedihan. “Tidak, Arjuna. Aku akan mengambil kekuatanmu.”

Arjuna tersentak. Mulutnya terbuka, seolah ingin tertawa, namun di balik cemoohnya, ada kegelisahan yang mulai muncul. “Kau tidak bisa melakukan itu.”

“Aku bisa,” jawab Dewa Arka Dewa dengan tenang. “Dan aku akan melakukannya.”

Sebelum Arjuna bisa bereaksi, kilatan cahaya keemasan melesat dari tangan ayahnya, menyelimuti tubuhnya. Ia merasakan kekuatannya, kecepatan, ketahanan, dan energinya—semuanya dicabut darinya dalam hitungan detik. Tubuhnya melemas, dadanya naik turun dengan napas tersengal. Untuk pertama kalinya dalam hidupnya, ia merasa... lemah.

“Cukup!”

Suara lembut namun penuh ketegasan bergema di aula istana. Dewi Laksmi, ibu Arjuna, melangkah ke tengah ruangan. Jubah putihnya berkibar, matanya memancarkan kasih sayang yang dalam.

“Suamiku,” suaranya bergetar, “aku memohon... berilah dia kesempatan kedua.”

Dewa Arka Dewa tidak menjawab segera. Tatapannya tetap pada Arjuna, yang kini berlutut lemah di hadapan mereka.

“Ia masih anak kita,” lanjut Dewi Laksmi. “Aku tahu ia keras kepala, aku tahu ia sombong, tetapi apakah tidak ada jalan lain? Tidak bisakah kita membimbingnya dengan cara yang lebih lembut?”

Sejenak, suasana menjadi hening. Para dewa menahan napas, menunggu keputusan Sang Raja Langit.

Akhirnya, Dewa Arka Dewa menggelengkan kepalanya. “Aku telah memberi Arjuna banyak kesempatan, Laksmi. Ia tidak belajar. Ia tidak mendengar.”

Dewi Laksmi melangkah mendekat, menggenggam tangan suaminya. “Ia masih muda, ia masih bisa berubah.”

Namun, Dewa Arka Dewa tetap pada keputusannya. “Ia harus belajar dengan cara yang lebih keras.”

Dewi Laksmi menggigit bibirnya, menahan air mata. Ia tahu suaminya bukanlah dewa yang kejam, tetapi keputusan ini begitu menyakitkan.

Dewa Arka Dewa kembali menatap putranya. “Kau akan turun ke dunia manusia, Arjuna. Tanpa kekuatan, tanpa kemewahan, tanpa kebanggaan. Kau akan hidup sebagai salah satu dari mereka, merasakan penderitaan mereka, memahami arti menjadi lemah.”

Arjuna menatap ayahnya dengan mata penuh kemarahan. “Kau tidak bisa melakukan ini!”

Tapi sudah terlambat. Dengan satu ayunan tangan, tubuh Arjuna diterbangkan ke langit, melesat meninggalkan Gunung Meru.

Dewi Laksmi menatap putranya yang menghilang dalam cahaya, sebelum akhirnya ia menunduk. Air mata yang ia tahan akhirnya jatuh.

Dewa Arka Dewa berdiri diam, matanya tertuju pada tempat terakhir Arjuna terlihat. Suaranya lirih, hampir tak terdengar.

“Semoga kau menemukan jalanmu, putraku...”

Langit malam Jakarta tahun 2026 berpendar dengan cahaya lampu kota. Gedung pencakar langit berdiri megah, sementara jalanan dipenuhi kendaraan yang terus melaju tanpa henti. Di antara kebisingan klakson dan kerumunan manusia, sebuah cahaya keemasan tiba-tiba membelah langit, melesat dengan kecepatan luar biasa.

Tubuh Arjuna terlempar dari dimensi surgawi, jatuh menembus awan sebelum akhirnya menghantam sebuah jalanan sepi di pusat kota. Debu dan serpihan aspal beterbangan akibat benturan keras.

Arjuna terbaring di atas aspal yang panas, tubuhnya terasa berat, tidak seperti sebelumnya. Ia mencoba bangkit, tapi rasa sakit menjalar di seluruh tubuhnya. Tangannya menyentuh dada, merasakan detak jantung yang aneh—lemah, seperti manusia biasa.

“Apa... yang terjadi?” gumamnya, matanya masih buram mencoba menyesuaikan diri dengan lingkungan asing ini.

Ia masih mengenakan pakaian kebesarannya sebagai pangeran dewa—jubah emas dengan ukiran motif awan dan angin, gelang serta sabuk dari batu permata yang menyala samar. Namun, semua itu kini hanya sekadar pakaian, tanpa kekuatan ilahi yang menyertainya.

Langkah kaki terdengar mendekat. Seorang pria berjaket kulit dengan wajah penuh curiga berhenti beberapa meter darinya. “Gila... Gue ngeliat lu jatuh dari langit, bro.”

Seorang wanita muda dengan hoodie hitam ikut mendekat, wajahnya bercampur antara terkejut dan ketakutan. “Dia pakai cosplay atau beneran alien?”

Arjuna menatap mereka dengan tatapan tajam, mencoba menegakkan punggungnya. “Kalian... siapa?”

Pria itu melipat tangan. “Harusnya gue yang nanya. Lu siapa? Kenapa tiba-tiba muncul dari langit kayak meteor?”

Arjuna mencoba berdiri, tapi lututnya gemetar. Ia merasakan sesuatu yang belum pernah ia alami sebelumnya—kelemahan.

Seketika, sirene polisi terdengar mendekat. Beberapa petugas berlari ke arah mereka, senter-senter dinyalakan ke wajah Arjuna.

“Berhenti di tempat! Angkat tangan!”

Arjuna menatap mereka dengan penuh kebingungan. Dalam pikirannya, tidak ada satu pun dari manusia ini yang layak memberi perintah kepadanya. Tapi tubuhnya... tubuhnya tidak lagi merespons seperti dulu.

Salah satu polisi berbisik ke rekannya, “Pakaian aneh, bisa jadi orang ini dari sekte atau kelompok ekstremis.”

Tanpa berpikir panjang, salah satu polisi mendekat dan meraih bahu Arjuna, berniat menahannya.

“Lepaskan tanganmu dari tubuhku, manusia lemah!” seru Arjuna.

Namun, yang terjadi justru sebaliknya. Polisi itu dengan mudah mendorongnya hingga ia tersungkur ke tanah.

Arjuna terdiam. Ia menatap tangannya sendiri, mencoba merasakan kekuatan yang seharusnya mengalir di tubuhnya. Tapi tidak ada apa-apa. Tidak ada tenaga super, tidak ada kecepatan luar biasa, tidak ada aura ilahi.

Ia kini benar-benar manusia biasa.

Sebelum ia bisa berbuat sesuatu, polisi lain memborgol kedua tangannya. Dingin logam menyentuh kulitnya, sensasi yang belum pernah ia alami sebelumnya.

“Bawa dia ke kantor,” perintah salah satu petugas. “Kita cari tahu siapa dia.”

Arjuna, sang pangeran dewa, sang pejuang terkuat di Gunung Meru, kini tak lebih dari seorang pria asing yang terjebak di dunia manusia—tanpa kekuatan, tanpa status, dan tanpa tujuan.

Episodes
1 Dewa Yang Sombong
2 Sang Dewa Turun Di Jakarta
3 Di selamatkan Oleh Manusia
4 Emosi yang Tidak bisa Di bendung
5 Sebuah Kepercayaan
6 Ketegangan di Gunung Meru
7 Rasa Sakit Hati dan Rencana Pembalasan
8 Arjuna Memulai Hari Di Dunia Manusia
9 Seorang Dewa yang menjadi Petugas Keamanan
10 Rencana Licik Nakula
11 Perasaan Arjuna
12 Wanita yang di cintai Arjuna
13 Kekacauan di jakarta
14 Empat Saudara Arjuna
15 Makna dan Hikmah yang di dapatkan Arjuna
16 Melatih Kekuatan
17 Nasehat Orang Tua
18 Kedatangan Agen The Vault
19 Pertemuan Arjuna dan Nakula
20 Sebuah Penyesalan
21 Kekacauan Oleh Andi Wijaya
22 Nyala Harapan Di Tengah Kekacauan
23 Hukuman dari Arjuna
24 Jejak Pertarungan
25 Rencana Nakula dan pertemuan para dewa
26 Tawaran Menjadi Model
27 Perasaan Cinta
28 Kontrak menjadi Model
29 Masa lalu Arjuna dan Kumala
30 Arjuna membuka hati nya kembali
31 Langkah Baru Arjuna
32 Sebuah Ide Kirana
33 Kekuatan Arjuna Kembali
34 Pengalaman Kirana dan Bara yang sangat luar biasa
35 Saudara yang jatuh
36 Kebencian Nakula semakin dalam
37 Ancaman yang segera di mulai
38 Kekacauan yang mengerikan
39 Harapan baru tiba
40 Melindungi warga
41 Kekuatan Penuh Arjuna
42 Cinta yang saling terungkap
43 Rasa Cemburu
44 Rapat di Pertahanan Nasional
45 Kedatangan Anak Dewi Amaterasu ke Gunung Meru
46 Pertemuan Arjuna dan Hikarimaru
47 Ambisi Kirana dan Bara
48 Pertemuan Arjuna dan Dewi Amaterasu
49 Perjalanan Ke lembah
50 Pertarungan Dengan Waktu
51 Kebangkitan Yamata No Orochi
52 Serangan Dahsyat
53 Gandiva
54 Kemenangan yang penuh arti
55 Perpisahan
56 Kelahiran Nihraziel The Eclipse
57 Ujian Untuk Para Dewa dan Iblis
58 Hikamaru VS Nihraziel
59 Pertemuan Arjuna dan Nihraziel
60 Musuh yang sangat Rumit
61 Nihraziel vs Ranggasura
62 Kedatangan Nihraziel di Sidang Langit
63 Cermin para Dewa
64 Sidang para Iblis
65 Awal Perang besar
66 Rencana Nihraziel dan Arjuna
67 Pertempuran akan di mulai
68 Nihraziel yang brutal dan sadis
69 Ras Iblis Vs Ras Dewa
70 Nihraziel menjadi Sekutu
71 Nihraziel Solo Player
72 Hasil Sidang Langit
73 Awal Ancaman baru
74 Perasaan Cinta yang Mulai Tumbuh Dalam Hati Dewi Athena
75 Kehangatan Manusia dan Dewa
76 Kecantikan Athena
77 Terjebak Di Antara Dewi dan Manusia
78 Makna dari Cinta
79 Kebohongan dan Fitnah Iblis
80 Kemunculan Bataraguru
81 Sebuah Konflik yang makin memanas
82 Kebangkitan Gor'Malekth
83 Kekalahan para dewa
84 Dampak yang sangat mengerikan
85 Rahasia di Antartika
86 Benua Celestia Divina
87 Ujian Di Celestia Divina
88 kekuatan Baru Arjuna
89 Penyerangan dengan kekuatan baru
90 Waktu yang terus berulang ulang
91 Kedatangan Dua Superhero
92 Kembali nya para dewa dan dewi
93 Ancaman Dari Kelompok Evil God
94 Kemunculan Nasha Valeriya
95 Si Tampan Vs Si Birahi
96 Kekalahan pertama oleh pria
97 Curhatan Seorang Nasha
98 Penyembuhan dari sang dewa
99 Mimpi Yang Indah
100 Pertemuan Nasha dengan Bara
101 Rencana Kencan Bara dan Nasha
102 Ketidakhadiran Si Bungsu
103 Dewi Seni Musik
104 Kehangatan Keluarga
105 Sang Dewi Seni Musik beraksi
106 Hikmah yang di ambil oleh seorang Dewi Seni Musik
107 Kehadiran Nakula
108 Rencana Ayah mengunjungi anak anak nya
109 Kedatangan Orang Tua
110 Pelajaran Dari Dunia Manusia
111 Sebuah janji dan harapan
112 Berita ancaman baru
113 Kemunculan Ahool
114 Rencana menangkap Ahool
115 Tiba di Tasikmalaya
116 Nginap Di rumah Pak Umar
117 Dewa Juga Beribadah
118 Ketegangan dalam Hutan
119 Serangan Ahool
120 Pembebasan Jiwa Jiwa yang Terikat
121 Misi selesai
122 Tiba di rumah tempat paling nyaman
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Dewa Yang Sombong
2
Sang Dewa Turun Di Jakarta
3
Di selamatkan Oleh Manusia
4
Emosi yang Tidak bisa Di bendung
5
Sebuah Kepercayaan
6
Ketegangan di Gunung Meru
7
Rasa Sakit Hati dan Rencana Pembalasan
8
Arjuna Memulai Hari Di Dunia Manusia
9
Seorang Dewa yang menjadi Petugas Keamanan
10
Rencana Licik Nakula
11
Perasaan Arjuna
12
Wanita yang di cintai Arjuna
13
Kekacauan di jakarta
14
Empat Saudara Arjuna
15
Makna dan Hikmah yang di dapatkan Arjuna
16
Melatih Kekuatan
17
Nasehat Orang Tua
18
Kedatangan Agen The Vault
19
Pertemuan Arjuna dan Nakula
20
Sebuah Penyesalan
21
Kekacauan Oleh Andi Wijaya
22
Nyala Harapan Di Tengah Kekacauan
23
Hukuman dari Arjuna
24
Jejak Pertarungan
25
Rencana Nakula dan pertemuan para dewa
26
Tawaran Menjadi Model
27
Perasaan Cinta
28
Kontrak menjadi Model
29
Masa lalu Arjuna dan Kumala
30
Arjuna membuka hati nya kembali
31
Langkah Baru Arjuna
32
Sebuah Ide Kirana
33
Kekuatan Arjuna Kembali
34
Pengalaman Kirana dan Bara yang sangat luar biasa
35
Saudara yang jatuh
36
Kebencian Nakula semakin dalam
37
Ancaman yang segera di mulai
38
Kekacauan yang mengerikan
39
Harapan baru tiba
40
Melindungi warga
41
Kekuatan Penuh Arjuna
42
Cinta yang saling terungkap
43
Rasa Cemburu
44
Rapat di Pertahanan Nasional
45
Kedatangan Anak Dewi Amaterasu ke Gunung Meru
46
Pertemuan Arjuna dan Hikarimaru
47
Ambisi Kirana dan Bara
48
Pertemuan Arjuna dan Dewi Amaterasu
49
Perjalanan Ke lembah
50
Pertarungan Dengan Waktu
51
Kebangkitan Yamata No Orochi
52
Serangan Dahsyat
53
Gandiva
54
Kemenangan yang penuh arti
55
Perpisahan
56
Kelahiran Nihraziel The Eclipse
57
Ujian Untuk Para Dewa dan Iblis
58
Hikamaru VS Nihraziel
59
Pertemuan Arjuna dan Nihraziel
60
Musuh yang sangat Rumit
61
Nihraziel vs Ranggasura
62
Kedatangan Nihraziel di Sidang Langit
63
Cermin para Dewa
64
Sidang para Iblis
65
Awal Perang besar
66
Rencana Nihraziel dan Arjuna
67
Pertempuran akan di mulai
68
Nihraziel yang brutal dan sadis
69
Ras Iblis Vs Ras Dewa
70
Nihraziel menjadi Sekutu
71
Nihraziel Solo Player
72
Hasil Sidang Langit
73
Awal Ancaman baru
74
Perasaan Cinta yang Mulai Tumbuh Dalam Hati Dewi Athena
75
Kehangatan Manusia dan Dewa
76
Kecantikan Athena
77
Terjebak Di Antara Dewi dan Manusia
78
Makna dari Cinta
79
Kebohongan dan Fitnah Iblis
80
Kemunculan Bataraguru
81
Sebuah Konflik yang makin memanas
82
Kebangkitan Gor'Malekth
83
Kekalahan para dewa
84
Dampak yang sangat mengerikan
85
Rahasia di Antartika
86
Benua Celestia Divina
87
Ujian Di Celestia Divina
88
kekuatan Baru Arjuna
89
Penyerangan dengan kekuatan baru
90
Waktu yang terus berulang ulang
91
Kedatangan Dua Superhero
92
Kembali nya para dewa dan dewi
93
Ancaman Dari Kelompok Evil God
94
Kemunculan Nasha Valeriya
95
Si Tampan Vs Si Birahi
96
Kekalahan pertama oleh pria
97
Curhatan Seorang Nasha
98
Penyembuhan dari sang dewa
99
Mimpi Yang Indah
100
Pertemuan Nasha dengan Bara
101
Rencana Kencan Bara dan Nasha
102
Ketidakhadiran Si Bungsu
103
Dewi Seni Musik
104
Kehangatan Keluarga
105
Sang Dewi Seni Musik beraksi
106
Hikmah yang di ambil oleh seorang Dewi Seni Musik
107
Kehadiran Nakula
108
Rencana Ayah mengunjungi anak anak nya
109
Kedatangan Orang Tua
110
Pelajaran Dari Dunia Manusia
111
Sebuah janji dan harapan
112
Berita ancaman baru
113
Kemunculan Ahool
114
Rencana menangkap Ahool
115
Tiba di Tasikmalaya
116
Nginap Di rumah Pak Umar
117
Dewa Juga Beribadah
118
Ketegangan dalam Hutan
119
Serangan Ahool
120
Pembebasan Jiwa Jiwa yang Terikat
121
Misi selesai
122
Tiba di rumah tempat paling nyaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!