Melatih Kekuatan

Arjuna bangun lebih awal dari biasanya. Matahari baru saja terbit, memancarkan cahaya keemasan di ufuk timur Jakarta. Udara pagi masih sejuk, dan suara kendaraan belum begitu ramai. Ini adalah hari Minggu, hari di mana Kirana dan Arjuna tidak bekerja.

Arjuna berdiri di halaman belakang rumah Kirana, mengenakan pakaian santai yang diberikan Kirana kepadanya. Ia mengepalkan tangannya, mencoba merasakan aliran energi dalam tubuhnya. Sejak beberapa hari terakhir, ia menyadari bahwa kekuatannya perlahan mulai kembali, meskipun masih sangat lemah—hanya sekitar lima persen dari kekuatan penuhnya sebagai dewa.

Dia menarik napas dalam-dalam dan mulai bergerak. Arjuna mencoba mengendalikan angin, namun hanya ada sedikit getaran udara di sekelilingnya. Dia mengayunkan tangannya, mencoba menciptakan pusaran angin, tetapi hanya hembusan lemah yang muncul.

“Astaga, ini menyebalkan...” gumamnya frustrasi.

Kirana yang baru keluar dengan pakaian santai, membawa secangkir kopi, tertawa kecil melihat Arjuna yang tampak kesal.

"Belajar sabar, dewa tampan," ejek Kirana sambil menyeruput kopinya.

Arjuna mendengus. "Aku tidak terbiasa seperti ini. Di Gunung Meru, aku bisa menciptakan badai hanya dengan jentikan jari. Sekarang, bahkan angin kecil pun sulit kugerakkan."

Kirana duduk di teras, mengamati Arjuna. "Mungkin karena kamu belum sepenuhnya memahami pelajaran yang harus kamu dapatkan di dunia ini. Kekuatan bukan hanya soal otot atau sihir, kan?"

Arjuna terdiam sejenak. Ia tahu Kirana ada benarnya. Selama ini, ia selalu mengandalkan kekuatan dan kesombongannya, tanpa benar-benar memahami makna dari menjadi seorang pelindung.

Ia kembali fokus. Kali ini, ia mencoba sesuatu yang berbeda. Bukan dengan amarah, bukan dengan rasa frustrasi, tetapi dengan ketenangan. Ia mengatur napasnya, merasakan energi di sekelilingnya. Perlahan, udara mulai bergerak mengikuti perintahnya. Debu-debu kecil di tanah berputar, membentuk pusaran mini.

Kirana terbelalak. "Hei! Itu berhasil!"

Arjuna tersenyum tipis. "Sedikit, tapi ini baru permulaan."

Dia tahu jalannya masih panjang. Tapi setidaknya, hari ini dia telah mengambil langkah pertama untuk mendapatkan kembali kekuatannya—dan mungkin juga, memahami dirinya sendiri.

Saat Arjuna terus berlatih di halaman belakang rumah Kirana, beberapa orang mulai melintas di jalan depan rumah tersebut. Jakarta di pagi hari, terutama di hari Minggu, selalu ramai dengan orang-orang yang berolahraga.

Sekelompok wanita yang sedang jogging melewati rumah Kirana. Mereka awalnya fokus pada lari mereka, tetapi begitu mata mereka menangkap sosok Arjuna, langkah mereka melambat secara refleks. Keringat yang mengalir di pelipis mereka bukan hanya karena olahraga, tetapi juga karena pemandangan luar biasa di depan mereka.

"Astaga... siapa itu?" bisik salah satu wanita.

"Ya ampun, dia tampan banget!" sahut yang lain dengan mata berbinar.

Arjuna, yang masih mencoba mengendalikan kekuatan anginnya, tidak menyadari tatapan-tatapan terpana yang ditujukan padanya. Ia terlalu sibuk mencoba mengatur napas dan fokus pada latihan.

Di sisi lain jalan, seorang pasangan suami istri juga melintas. Sang istri yang awalnya hanya melihat sekilas, tiba-tiba menoleh kembali dengan ekspresi penuh kekaguman. Matanya berbinar saat melihat tubuh tegap dan wajah tampan Arjuna yang seperti pahatannya para dewa.

Suaminya yang menyadari tatapan istrinya langsung berdehem keras. "Ehem! Sayang, jangan lihat lama-lama."

Sang istri tersentak dan tersenyum canggung. "Eh? Ah...iya, iya..." Namun, sebelum suaminya menarik tangannya untuk berjalan lebih cepat, ia sempat melirik sekali lagi ke arah Arjuna.

Kirana yang duduk di teras, memperhatikan semua itu dengan alis berkerut. Ia mendesah panjang, memutar matanya. "Ya ampun, Arjuna. Aku lupa kalau kamu ini magnet wanita berjalan," gumamnya sambil menyeruput kopinya lagi.

Arjuna menoleh dengan bingung. "Apa maksudmu?"

Kirana hanya menggeleng sambil tertawa kecil. "Sudahlah, lupakan. Teruskan saja latihannya, wahai dewa tampan."

Arjuna masih tidak mengerti, tapi ia mengangkat bahu dan kembali fokus. Sementara itu, para wanita yang tadi jogging masih sibuk membicarakan betapa tampannya pria yang baru saja mereka lihat, dan seorang suami masih harus berusaha membuat istrinya melupakan pemandangan yang baru saja memikatnya.

Kirana menyalakan televisi di ruang tamunya sambil menikmati sarapan sederhana bersama Arjuna. Layar TV menampilkan siaran berita pagi dengan headline mencolok:

“Andi Wijaya: Dari Pejabat Berkuasa Menjadi Ancaman Kota Jakarta?”

Seorang pembawa berita dengan wajah serius mulai melaporkan, “Jakarta kembali diguncang oleh aksi brutal yang dilakukan oleh Andi Wijaya, mantan pejabat tinggi yang diduga memiliki kekuatan supranatural. Dalam seminggu terakhir, serangkaian insiden kekerasan dan perusakan terjadi di berbagai titik kota, dan semua bukti mengarah kepadanya.”

Di layar, muncul rekaman CCTV yang memperlihatkan seorang pria paruh baya dengan jas mewah, tetapi auranya berbeda dari manusia biasa. Matanya memancarkan cahaya kemerahan, dan setiap langkahnya menyebabkan getaran di tanah. Dalam rekaman, ia terlihat menghancurkan kendaraan polisi hanya dengan satu pukulan dan melempar seorang petugas keamanan ke udara tanpa menyentuhnya.

“Sumber kami menyebutkan bahwa Andi Wijaya sempat menghilang dari publik setelah berbagai kasus korupsi yang menyeret namanya. Namun kini, ia kembali dengan kekuatan yang belum pernah kita saksikan sebelumnya. Siapa yang memberikan kekuatan ini kepadanya? Dan apa tujuan sebenarnya dari aksinya?”

Kirana meletakkan sendoknya dan menatap layar dengan ekspresi khawatir. “Gila… ini benar-benar kacau.”

Arjuna, yang duduk di sampingnya dengan tangan bersedekap, memperhatikan berita itu dengan tatapan tajam. “Dia bukan manusia biasa lagi. Ini pasti ulah Nakula,” gumamnya.

Kirana menoleh cepat. “Nakula? Kau yakin?”

Arjuna mengangguk. “Saudaraku itu licik. Dia tidak akan turun tangan langsung, tapi dia akan menggunakan orang-orang berpengaruh di dunia manusia untuk menjalankan rencananya.”

Kirana menghela napas dalam. “Berarti ini baru permulaan. Jika dia sudah memberi satu orang kekuatan, bisa saja ada yang lain…”

Arjuna mengepalkan tangannya. Meski kekuatannya belum pulih sepenuhnya, ia tahu ia tidak bisa hanya berdiam diri. “Aku harus melakukan sesuatu. Aku tak bisa membiarkan manusia menghadapi ancaman ini sendirian.”

Kirana menatapnya dengan ragu. “Tapi Arjuna, kau belum sepenuhnya kuat. Bagaimana kalau—”

Sebelum ia menyelesaikan kalimatnya, berita di TV menampilkan rekaman terbaru: Andi Wijaya, berdiri di atas sebuah gedung tinggi dengan senyum mengancam. Ia menatap ke bawah, ke arah kamera berita, lalu berkata dengan suara yang menggema, “Jakarta, bersiaplah. Aku akan mengambil apa yang seharusnya menjadi milikku.”

Arjuna bangkit dari kursinya. “Aku harus menghentikannya.”

Episodes
1 Dewa Yang Sombong
2 Sang Dewa Turun Di Jakarta
3 Di selamatkan Oleh Manusia
4 Emosi yang Tidak bisa Di bendung
5 Sebuah Kepercayaan
6 Ketegangan di Gunung Meru
7 Rasa Sakit Hati dan Rencana Pembalasan
8 Arjuna Memulai Hari Di Dunia Manusia
9 Seorang Dewa yang menjadi Petugas Keamanan
10 Rencana Licik Nakula
11 Perasaan Arjuna
12 Wanita yang di cintai Arjuna
13 Kekacauan di jakarta
14 Empat Saudara Arjuna
15 Makna dan Hikmah yang di dapatkan Arjuna
16 Melatih Kekuatan
17 Nasehat Orang Tua
18 Kedatangan Agen The Vault
19 Pertemuan Arjuna dan Nakula
20 Sebuah Penyesalan
21 Kekacauan Oleh Andi Wijaya
22 Nyala Harapan Di Tengah Kekacauan
23 Hukuman dari Arjuna
24 Jejak Pertarungan
25 Rencana Nakula dan pertemuan para dewa
26 Tawaran Menjadi Model
27 Perasaan Cinta
28 Kontrak menjadi Model
29 Masa lalu Arjuna dan Kumala
30 Arjuna membuka hati nya kembali
31 Langkah Baru Arjuna
32 Sebuah Ide Kirana
33 Kekuatan Arjuna Kembali
34 Pengalaman Kirana dan Bara yang sangat luar biasa
35 Saudara yang jatuh
36 Kebencian Nakula semakin dalam
37 Ancaman yang segera di mulai
38 Kekacauan yang mengerikan
39 Harapan baru tiba
40 Melindungi warga
41 Kekuatan Penuh Arjuna
42 Cinta yang saling terungkap
43 Rasa Cemburu
44 Rapat di Pertahanan Nasional
45 Kedatangan Anak Dewi Amaterasu ke Gunung Meru
46 Pertemuan Arjuna dan Hikarimaru
47 Ambisi Kirana dan Bara
48 Pertemuan Arjuna dan Dewi Amaterasu
49 Perjalanan Ke lembah
50 Pertarungan Dengan Waktu
51 Kebangkitan Yamata No Orochi
52 Serangan Dahsyat
53 Gandiva
54 Kemenangan yang penuh arti
55 Perpisahan
56 Kelahiran Nihraziel The Eclipse
57 Ujian Untuk Para Dewa dan Iblis
58 Hikamaru VS Nihraziel
59 Pertemuan Arjuna dan Nihraziel
60 Musuh yang sangat Rumit
61 Nihraziel vs Ranggasura
62 Kedatangan Nihraziel di Sidang Langit
63 Cermin para Dewa
64 Sidang para Iblis
65 Awal Perang besar
66 Rencana Nihraziel dan Arjuna
67 Pertempuran akan di mulai
68 Nihraziel yang brutal dan sadis
69 Ras Iblis Vs Ras Dewa
70 Nihraziel menjadi Sekutu
71 Nihraziel Solo Player
72 Hasil Sidang Langit
73 Awal Ancaman baru
74 Perasaan Cinta yang Mulai Tumbuh Dalam Hati Dewi Athena
75 Kehangatan Manusia dan Dewa
76 Kecantikan Athena
77 Terjebak Di Antara Dewi dan Manusia
78 Makna dari Cinta
79 Kebohongan dan Fitnah Iblis
80 Kemunculan Bataraguru
81 Sebuah Konflik yang makin memanas
82 Kebangkitan Gor'Malekth
83 Kekalahan para dewa
84 Dampak yang sangat mengerikan
85 Rahasia di Antartika
86 Benua Celestia Divina
87 Ujian Di Celestia Divina
88 kekuatan Baru Arjuna
89 Penyerangan dengan kekuatan baru
90 Waktu yang terus berulang ulang
91 Kedatangan Dua Superhero
92 Kembali nya para dewa dan dewi
93 Ancaman Dari Kelompok Evil God
94 Kemunculan Nasha Valeriya
95 Si Tampan Vs Si Birahi
96 Kekalahan pertama oleh pria
97 Curhatan Seorang Nasha
98 Penyembuhan dari sang dewa
99 Mimpi Yang Indah
100 Pertemuan Nasha dengan Bara
101 Rencana Kencan Bara dan Nasha
102 Ketidakhadiran Si Bungsu
103 Dewi Seni Musik
104 Kehangatan Keluarga
105 Sang Dewi Seni Musik beraksi
106 Hikmah yang di ambil oleh seorang Dewi Seni Musik
107 Kehadiran Nakula
108 Rencana Ayah mengunjungi anak anak nya
109 Kedatangan Orang Tua
110 Pelajaran Dari Dunia Manusia
111 Sebuah janji dan harapan
112 Berita ancaman baru
113 Kemunculan Ahool
114 Rencana menangkap Ahool
115 Tiba di Tasikmalaya
116 Nginap Di rumah Pak Umar
117 Dewa Juga Beribadah
118 Ketegangan dalam Hutan
119 Serangan Ahool
120 Pembebasan Jiwa Jiwa yang Terikat
121 Misi selesai
122 Tiba di rumah tempat paling nyaman
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Dewa Yang Sombong
2
Sang Dewa Turun Di Jakarta
3
Di selamatkan Oleh Manusia
4
Emosi yang Tidak bisa Di bendung
5
Sebuah Kepercayaan
6
Ketegangan di Gunung Meru
7
Rasa Sakit Hati dan Rencana Pembalasan
8
Arjuna Memulai Hari Di Dunia Manusia
9
Seorang Dewa yang menjadi Petugas Keamanan
10
Rencana Licik Nakula
11
Perasaan Arjuna
12
Wanita yang di cintai Arjuna
13
Kekacauan di jakarta
14
Empat Saudara Arjuna
15
Makna dan Hikmah yang di dapatkan Arjuna
16
Melatih Kekuatan
17
Nasehat Orang Tua
18
Kedatangan Agen The Vault
19
Pertemuan Arjuna dan Nakula
20
Sebuah Penyesalan
21
Kekacauan Oleh Andi Wijaya
22
Nyala Harapan Di Tengah Kekacauan
23
Hukuman dari Arjuna
24
Jejak Pertarungan
25
Rencana Nakula dan pertemuan para dewa
26
Tawaran Menjadi Model
27
Perasaan Cinta
28
Kontrak menjadi Model
29
Masa lalu Arjuna dan Kumala
30
Arjuna membuka hati nya kembali
31
Langkah Baru Arjuna
32
Sebuah Ide Kirana
33
Kekuatan Arjuna Kembali
34
Pengalaman Kirana dan Bara yang sangat luar biasa
35
Saudara yang jatuh
36
Kebencian Nakula semakin dalam
37
Ancaman yang segera di mulai
38
Kekacauan yang mengerikan
39
Harapan baru tiba
40
Melindungi warga
41
Kekuatan Penuh Arjuna
42
Cinta yang saling terungkap
43
Rasa Cemburu
44
Rapat di Pertahanan Nasional
45
Kedatangan Anak Dewi Amaterasu ke Gunung Meru
46
Pertemuan Arjuna dan Hikarimaru
47
Ambisi Kirana dan Bara
48
Pertemuan Arjuna dan Dewi Amaterasu
49
Perjalanan Ke lembah
50
Pertarungan Dengan Waktu
51
Kebangkitan Yamata No Orochi
52
Serangan Dahsyat
53
Gandiva
54
Kemenangan yang penuh arti
55
Perpisahan
56
Kelahiran Nihraziel The Eclipse
57
Ujian Untuk Para Dewa dan Iblis
58
Hikamaru VS Nihraziel
59
Pertemuan Arjuna dan Nihraziel
60
Musuh yang sangat Rumit
61
Nihraziel vs Ranggasura
62
Kedatangan Nihraziel di Sidang Langit
63
Cermin para Dewa
64
Sidang para Iblis
65
Awal Perang besar
66
Rencana Nihraziel dan Arjuna
67
Pertempuran akan di mulai
68
Nihraziel yang brutal dan sadis
69
Ras Iblis Vs Ras Dewa
70
Nihraziel menjadi Sekutu
71
Nihraziel Solo Player
72
Hasil Sidang Langit
73
Awal Ancaman baru
74
Perasaan Cinta yang Mulai Tumbuh Dalam Hati Dewi Athena
75
Kehangatan Manusia dan Dewa
76
Kecantikan Athena
77
Terjebak Di Antara Dewi dan Manusia
78
Makna dari Cinta
79
Kebohongan dan Fitnah Iblis
80
Kemunculan Bataraguru
81
Sebuah Konflik yang makin memanas
82
Kebangkitan Gor'Malekth
83
Kekalahan para dewa
84
Dampak yang sangat mengerikan
85
Rahasia di Antartika
86
Benua Celestia Divina
87
Ujian Di Celestia Divina
88
kekuatan Baru Arjuna
89
Penyerangan dengan kekuatan baru
90
Waktu yang terus berulang ulang
91
Kedatangan Dua Superhero
92
Kembali nya para dewa dan dewi
93
Ancaman Dari Kelompok Evil God
94
Kemunculan Nasha Valeriya
95
Si Tampan Vs Si Birahi
96
Kekalahan pertama oleh pria
97
Curhatan Seorang Nasha
98
Penyembuhan dari sang dewa
99
Mimpi Yang Indah
100
Pertemuan Nasha dengan Bara
101
Rencana Kencan Bara dan Nasha
102
Ketidakhadiran Si Bungsu
103
Dewi Seni Musik
104
Kehangatan Keluarga
105
Sang Dewi Seni Musik beraksi
106
Hikmah yang di ambil oleh seorang Dewi Seni Musik
107
Kehadiran Nakula
108
Rencana Ayah mengunjungi anak anak nya
109
Kedatangan Orang Tua
110
Pelajaran Dari Dunia Manusia
111
Sebuah janji dan harapan
112
Berita ancaman baru
113
Kemunculan Ahool
114
Rencana menangkap Ahool
115
Tiba di Tasikmalaya
116
Nginap Di rumah Pak Umar
117
Dewa Juga Beribadah
118
Ketegangan dalam Hutan
119
Serangan Ahool
120
Pembebasan Jiwa Jiwa yang Terikat
121
Misi selesai
122
Tiba di rumah tempat paling nyaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!