Empat Saudara Arjuna

Di ruang tamu kecil milik Kirana, suasana terasa tegang. Secangkir kopi mengepul di meja, sementara Arjuna, Bara, dan Kirana duduk melingkari meja kecil itu. Bara bersandar di kursi dengan tangan terlipat di dada, sementara Kirana duduk dengan tangan menopang dagu, menatap kosong ke cangkir kopinya.

Arjuna, yang masih merasa tidak nyaman dengan keadaan dunia ini, akhirnya membuka suara. "Jadi, kalian pikir seseorang memberikan kekuatan kepada para pejabat itu?"

Bara mengangguk. "Itu satu-satunya penjelasan logis. Mereka tidak mungkin mendapatkan kekuatan begitu saja tanpa ada campur tangan sesuatu yang lebih besar."

Kirana menghela napas. "Tapi siapa? Dan kenapa mereka? Maksudku, para pejabat korup sudah cukup buruk tanpa kekuatan super. Kalau mereka diberi kekuatan, itu artinya seseorang ingin mereka semakin berkuasa."

Arjuna menatap mereka dengan serius. "Di Gunung Meru, ada seseorang yang mungkin cukup licik untuk melakukan hal ini."

Bara mengangkat alis. "Maksudmu… seseorang dari duniamu?"

Arjuna mengangguk. "Nakula, saudaraku. Dia selalu merasa tersaingi olehku. Jika dia benar-benar berada di balik semua ini, maka dia pasti punya rencana lebih besar."

Kirana merinding mendengar hal itu. "Jadi, kita bukan hanya berhadapan dengan pejabat yang korup dan berkekuatan, tapi juga seorang dewa?"

Bara mendengus. "Hebat. Seperti belum cukup buruk."

Arjuna mengepalkan tangan. "Aku tidak bisa membiarkan ini terus berlanjut. Aku akan menghentikan mereka, meski tanpa kekuatan."

Kirana menatapnya dengan khawatir. "Arjuna, ini bukan seperti duel atau pertempuran kehormatan di Gunung Meru. Ini dunia nyata. Orang-orang bermain kotor, dan kau tidak punya kekuatanmu untuk melindungi dirimu sendiri."

Arjuna tersenyum sombong. "Aku tidak perlu kekuatan untuk menang. Aku masih seorang pejuang."

Bara menggeleng. "Kau keras kepala. Tapi kalau kita ingin melakukan sesuatu, kita harus punya rencana. Tidak bisa hanya mengandalkan insting dan keberuntungan."

Kirana menambahkan, "Dan kita harus mencari tahu lebih banyak tentang Nakula. Jika dia memang ada di dunia ini, pasti ada jejaknya."

Mereka bertiga saling bertukar pandang. Malam itu, tanpa disadari, mereka baru saja membuat keputusan yang akan mengubah segalanya.

Bab Berikutnya: Saudara-Saudari Arjuna

Arjuna menyandarkan punggungnya ke sofa, matanya menatap langit-langit sejenak sebelum kembali menatap Kirana dan Bara. Dia menghela napas panjang, lalu berkata,

“Di Gunung Meru, aku bukan satu-satunya anak dari Dewa Arkadewa dan Dewi Laksmi. Aku memiliki empat saudara yang masing-masing memiliki kekuatan luar biasa.”

Bara menyandarkan tubuhnya ke kursi dengan tangan terlipat. “Empat saudara? Jadi mereka juga dewa?”

Arjuna mengangguk. “Ya. Masing-masing dari mereka memiliki kekuatan yang berbeda dan mengendalikan elemen tertentu. Yang tertua adalah Dewi Indira, dewi petir dan badai. Dia bisa mengendalikan cuaca sesuka hatinya, mendatangkan hujan, angin topan, atau bahkan petir yang bisa membakar segalanya dalam sekejap.”

Kirana mendengarkan dengan saksama. “Dia terdengar seperti seseorang yang kuat.”

Arjuna tersenyum kecil. “Indira memang kuat. Tapi dia juga bijaksana. Dia selalu menempatkan keseimbangan di atas segalanya. Kemudian ada Dewa Bhima, saudara laki-lakiku yang memiliki kekuatan fisik luar biasa. Dia adalah dewa bumi. Dia bisa memanipulasi tanah dan batu sesuka hatinya, menciptakan gempa, membentuk gunung, atau bahkan menghancurkan daratan dengan satu pukulan.”

Bara mengangkat alis. “Oke… jadi dia semacam manusia super dengan kekuatan penghancur?”

Arjuna tertawa kecil. “Bisa dibilang begitu. Tapi Bhima bukan hanya seorang petarung. Dia juga seorang pelindung. Dia ingin menjaga dunia tetap stabil, tapi dia punya kelemahan—emosinya meledak-ledak. Dia sulit mengendalikan kemarahannya.”

Kirana menyilangkan tangan di dadanya. “Lalu siapa yang lain?”

Arjuna melanjutkan, “Saudari ketigaku adalah Dewi Saraswati, dewi seni, musik, dan kebijaksanaan. Dia adalah yang paling cerdas di antara kami. Dia tidak hanya menguasai ilmu pengetahuan, tapi juga mampu menggunakan suaranya untuk mempengaruhi orang lain. Jika dia menyanyikan lagu, bahkan dewa lain bisa terpengaruh oleh kekuatannya.”

Bara bersiul pelan. “Oke, itu terdengar berbahaya.”

Arjuna mengangguk. “Dia tidak sering bertarung, tapi dia adalah penasihat terbaik di Gunung Meru. Dan terakhir… adalah Dewa Nakula.”

Ekspresi wajah Arjuna berubah serius saat menyebut nama itu. “Dia adalah dewa angin seperti aku. Tapi berbeda denganku, dia lebih cepat, lebih lincah, dan lebih licik. Nakula memiliki kemampuan untuk bergerak secepat angin, menghilang dari satu tempat ke tempat lain dalam sekejap. Dia adalah yang paling sulit dipahami di antara kami.”

Kirana memperhatikan ekspresi Arjuna yang tiba-tiba berubah suram. “Sepertinya kau tidak akur dengannya.”

Arjuna mengepalkan tangannya. “Dulu, aku meremehkan Nakula. Aku menganggapnya hanya bayanganku, seseorang yang tidak bisa menyaingiku. Tapi aku salah. Dia lebih berbahaya dari yang aku kira. Jika dia benar-benar yang ada di balik kekacauan di dunia ini… kita menghadapi ancaman yang lebih besar dari yang kalian bayangkan.”

Bara dan Kirana saling bertukar pandang, menyadari bahwa apa yang mereka hadapi bukan hanya soal para pejabat korup dengan kekuatan, tapi juga konspirasi yang lebih dalam—dan lebih berbahaya.

Di sebuah ruangan mewah yang dipenuhi perabotan mahal, Andi Wijaya duduk di kursi besar di belakang meja kayu berukir. Ia adalah salah satu pejabat yang mendapatkan kekuatan dari Nakula, dan saat ini ia tengah menikmati secangkir anggur merah di tangannya.

Di depannya, layar monitor menampilkan rekaman kamera pengawas dari berbagai sudut kota. Beberapa video menunjukkan kerusuhan yang terjadi sejak beberapa hari terakhir—penjarahan, perkelahian, dan kebrutalan polisi yang semakin meningkat. Ia tersenyum puas melihat kekacauan itu.

Seseorang berdiri di sampingnya, seorang pria berbadan tegap dengan jas hitam. “Tuan, pasukan kita sudah mulai bergerak. Orang-orang semakin takut, dan media sudah mulai menggiring opini bahwa ini ulah para pemberontak.”

Andi mengangguk pelan, menikmati setiap kata yang ia dengar. “Bagus. Rakyat akan segera tunduk, dan mereka yang berani menentang akan kita hancurkan.”

Pria di sampingnya ragu-ragu sejenak sebelum berbicara. “Tapi… ada satu masalah, Tuan.”

Andi menoleh dengan tatapan tajam. “Masalah apa?”

“Kami mendapatkan laporan dari anak buah di lapangan. Ada seseorang yang mencoba melawan para polisi korup di jalan. Dia tidak memiliki kekuatan, tapi memiliki keterampilan bertarung yang luar biasa. Orang itu… mengenakan pakaian seperti dewa.”

Tatapan Andi Wijaya berubah serius. Ia meletakkan gelas anggurnya dan bersandar di kursinya. “Pakaian seperti dewa? Kau yakin?”

“Ya, Tuan. Dan yang lebih aneh lagi, orang itu tidak takut sama sekali menghadapi aparat kita. Dia bertarung tanpa ragu, meskipun tanpa senjata atau perlindungan.”

Andi Wijaya tersenyum sinis. “Menarik. Kalau begitu, kita harus segera menguji batasnya.”

Ia bangkit dari kursinya, berjalan menuju jendela besar yang memperlihatkan pemandangan kota Jakarta yang mulai tenggelam dalam kegelapan malam. “Kita lihat seberapa lama dia bisa bertahan di dunia ini… tanpa kekuatannya.”

Sementara itu, di sudut ruangan, bayangan seseorang berdiri diam dalam kegelapan. Sosok itu mengamati semuanya dengan tenang, sebelum akhirnya menghilang seperti tiupan angin. Nakula telah mendengar semuanya. Ia tersenyum licik.

Episodes
1 Dewa Yang Sombong
2 Sang Dewa Turun Di Jakarta
3 Di selamatkan Oleh Manusia
4 Emosi yang Tidak bisa Di bendung
5 Sebuah Kepercayaan
6 Ketegangan di Gunung Meru
7 Rasa Sakit Hati dan Rencana Pembalasan
8 Arjuna Memulai Hari Di Dunia Manusia
9 Seorang Dewa yang menjadi Petugas Keamanan
10 Rencana Licik Nakula
11 Perasaan Arjuna
12 Wanita yang di cintai Arjuna
13 Kekacauan di jakarta
14 Empat Saudara Arjuna
15 Makna dan Hikmah yang di dapatkan Arjuna
16 Melatih Kekuatan
17 Nasehat Orang Tua
18 Kedatangan Agen The Vault
19 Pertemuan Arjuna dan Nakula
20 Sebuah Penyesalan
21 Kekacauan Oleh Andi Wijaya
22 Nyala Harapan Di Tengah Kekacauan
23 Hukuman dari Arjuna
24 Jejak Pertarungan
25 Rencana Nakula dan pertemuan para dewa
26 Tawaran Menjadi Model
27 Perasaan Cinta
28 Kontrak menjadi Model
29 Masa lalu Arjuna dan Kumala
30 Arjuna membuka hati nya kembali
31 Langkah Baru Arjuna
32 Sebuah Ide Kirana
33 Kekuatan Arjuna Kembali
34 Pengalaman Kirana dan Bara yang sangat luar biasa
35 Saudara yang jatuh
36 Kebencian Nakula semakin dalam
37 Ancaman yang segera di mulai
38 Kekacauan yang mengerikan
39 Harapan baru tiba
40 Melindungi warga
41 Kekuatan Penuh Arjuna
42 Cinta yang saling terungkap
43 Rasa Cemburu
44 Rapat di Pertahanan Nasional
45 Kedatangan Anak Dewi Amaterasu ke Gunung Meru
46 Pertemuan Arjuna dan Hikarimaru
47 Ambisi Kirana dan Bara
48 Pertemuan Arjuna dan Dewi Amaterasu
49 Perjalanan Ke lembah
50 Pertarungan Dengan Waktu
51 Kebangkitan Yamata No Orochi
52 Serangan Dahsyat
53 Gandiva
54 Kemenangan yang penuh arti
55 Perpisahan
56 Kelahiran Nihraziel The Eclipse
57 Ujian Untuk Para Dewa dan Iblis
58 Hikamaru VS Nihraziel
59 Pertemuan Arjuna dan Nihraziel
60 Musuh yang sangat Rumit
61 Nihraziel vs Ranggasura
62 Kedatangan Nihraziel di Sidang Langit
63 Cermin para Dewa
64 Sidang para Iblis
65 Awal Perang besar
66 Rencana Nihraziel dan Arjuna
67 Pertempuran akan di mulai
68 Nihraziel yang brutal dan sadis
69 Ras Iblis Vs Ras Dewa
70 Nihraziel menjadi Sekutu
71 Nihraziel Solo Player
72 Hasil Sidang Langit
73 Awal Ancaman baru
74 Perasaan Cinta yang Mulai Tumbuh Dalam Hati Dewi Athena
75 Kehangatan Manusia dan Dewa
76 Kecantikan Athena
77 Terjebak Di Antara Dewi dan Manusia
78 Makna dari Cinta
79 Kebohongan dan Fitnah Iblis
80 Kemunculan Bataraguru
81 Sebuah Konflik yang makin memanas
82 Kebangkitan Gor'Malekth
83 Kekalahan para dewa
84 Dampak yang sangat mengerikan
85 Rahasia di Antartika
86 Benua Celestia Divina
87 Ujian Di Celestia Divina
88 kekuatan Baru Arjuna
89 Penyerangan dengan kekuatan baru
90 Waktu yang terus berulang ulang
91 Kedatangan Dua Superhero
92 Kembali nya para dewa dan dewi
93 Ancaman Dari Kelompok Evil God
94 Kemunculan Nasha Valeriya
95 Si Tampan Vs Si Birahi
96 Kekalahan pertama oleh pria
97 Curhatan Seorang Nasha
98 Penyembuhan dari sang dewa
99 Mimpi Yang Indah
100 Pertemuan Nasha dengan Bara
101 Rencana Kencan Bara dan Nasha
102 Ketidakhadiran Si Bungsu
103 Dewi Seni Musik
104 Kehangatan Keluarga
105 Sang Dewi Seni Musik beraksi
106 Hikmah yang di ambil oleh seorang Dewi Seni Musik
107 Kehadiran Nakula
108 Rencana Ayah mengunjungi anak anak nya
109 Kedatangan Orang Tua
110 Pelajaran Dari Dunia Manusia
111 Sebuah janji dan harapan
112 Berita ancaman baru
113 Kemunculan Ahool
114 Rencana menangkap Ahool
115 Tiba di Tasikmalaya
116 Nginap Di rumah Pak Umar
117 Dewa Juga Beribadah
118 Ketegangan dalam Hutan
119 Serangan Ahool
120 Pembebasan Jiwa Jiwa yang Terikat
121 Misi selesai
122 Tiba di rumah tempat paling nyaman
Episodes

Updated 122 Episodes

1
Dewa Yang Sombong
2
Sang Dewa Turun Di Jakarta
3
Di selamatkan Oleh Manusia
4
Emosi yang Tidak bisa Di bendung
5
Sebuah Kepercayaan
6
Ketegangan di Gunung Meru
7
Rasa Sakit Hati dan Rencana Pembalasan
8
Arjuna Memulai Hari Di Dunia Manusia
9
Seorang Dewa yang menjadi Petugas Keamanan
10
Rencana Licik Nakula
11
Perasaan Arjuna
12
Wanita yang di cintai Arjuna
13
Kekacauan di jakarta
14
Empat Saudara Arjuna
15
Makna dan Hikmah yang di dapatkan Arjuna
16
Melatih Kekuatan
17
Nasehat Orang Tua
18
Kedatangan Agen The Vault
19
Pertemuan Arjuna dan Nakula
20
Sebuah Penyesalan
21
Kekacauan Oleh Andi Wijaya
22
Nyala Harapan Di Tengah Kekacauan
23
Hukuman dari Arjuna
24
Jejak Pertarungan
25
Rencana Nakula dan pertemuan para dewa
26
Tawaran Menjadi Model
27
Perasaan Cinta
28
Kontrak menjadi Model
29
Masa lalu Arjuna dan Kumala
30
Arjuna membuka hati nya kembali
31
Langkah Baru Arjuna
32
Sebuah Ide Kirana
33
Kekuatan Arjuna Kembali
34
Pengalaman Kirana dan Bara yang sangat luar biasa
35
Saudara yang jatuh
36
Kebencian Nakula semakin dalam
37
Ancaman yang segera di mulai
38
Kekacauan yang mengerikan
39
Harapan baru tiba
40
Melindungi warga
41
Kekuatan Penuh Arjuna
42
Cinta yang saling terungkap
43
Rasa Cemburu
44
Rapat di Pertahanan Nasional
45
Kedatangan Anak Dewi Amaterasu ke Gunung Meru
46
Pertemuan Arjuna dan Hikarimaru
47
Ambisi Kirana dan Bara
48
Pertemuan Arjuna dan Dewi Amaterasu
49
Perjalanan Ke lembah
50
Pertarungan Dengan Waktu
51
Kebangkitan Yamata No Orochi
52
Serangan Dahsyat
53
Gandiva
54
Kemenangan yang penuh arti
55
Perpisahan
56
Kelahiran Nihraziel The Eclipse
57
Ujian Untuk Para Dewa dan Iblis
58
Hikamaru VS Nihraziel
59
Pertemuan Arjuna dan Nihraziel
60
Musuh yang sangat Rumit
61
Nihraziel vs Ranggasura
62
Kedatangan Nihraziel di Sidang Langit
63
Cermin para Dewa
64
Sidang para Iblis
65
Awal Perang besar
66
Rencana Nihraziel dan Arjuna
67
Pertempuran akan di mulai
68
Nihraziel yang brutal dan sadis
69
Ras Iblis Vs Ras Dewa
70
Nihraziel menjadi Sekutu
71
Nihraziel Solo Player
72
Hasil Sidang Langit
73
Awal Ancaman baru
74
Perasaan Cinta yang Mulai Tumbuh Dalam Hati Dewi Athena
75
Kehangatan Manusia dan Dewa
76
Kecantikan Athena
77
Terjebak Di Antara Dewi dan Manusia
78
Makna dari Cinta
79
Kebohongan dan Fitnah Iblis
80
Kemunculan Bataraguru
81
Sebuah Konflik yang makin memanas
82
Kebangkitan Gor'Malekth
83
Kekalahan para dewa
84
Dampak yang sangat mengerikan
85
Rahasia di Antartika
86
Benua Celestia Divina
87
Ujian Di Celestia Divina
88
kekuatan Baru Arjuna
89
Penyerangan dengan kekuatan baru
90
Waktu yang terus berulang ulang
91
Kedatangan Dua Superhero
92
Kembali nya para dewa dan dewi
93
Ancaman Dari Kelompok Evil God
94
Kemunculan Nasha Valeriya
95
Si Tampan Vs Si Birahi
96
Kekalahan pertama oleh pria
97
Curhatan Seorang Nasha
98
Penyembuhan dari sang dewa
99
Mimpi Yang Indah
100
Pertemuan Nasha dengan Bara
101
Rencana Kencan Bara dan Nasha
102
Ketidakhadiran Si Bungsu
103
Dewi Seni Musik
104
Kehangatan Keluarga
105
Sang Dewi Seni Musik beraksi
106
Hikmah yang di ambil oleh seorang Dewi Seni Musik
107
Kehadiran Nakula
108
Rencana Ayah mengunjungi anak anak nya
109
Kedatangan Orang Tua
110
Pelajaran Dari Dunia Manusia
111
Sebuah janji dan harapan
112
Berita ancaman baru
113
Kemunculan Ahool
114
Rencana menangkap Ahool
115
Tiba di Tasikmalaya
116
Nginap Di rumah Pak Umar
117
Dewa Juga Beribadah
118
Ketegangan dalam Hutan
119
Serangan Ahool
120
Pembebasan Jiwa Jiwa yang Terikat
121
Misi selesai
122
Tiba di rumah tempat paling nyaman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!