Pertemuan kedua

Ketika Aline sedang asyik makan cakenya, matanya tak sengaja melihat Dannis. Begitu juga dengan Dannis, ia juga sedang memperhatikan Aline dari kejauhan. Mata mereka terkunci beberapa saat, kemudian Aline memalingkan wajahnya ke sembarangan arah.

" Gawat." Aline sedikit berteriak.

" Aku lupa kalau boss ada meeting di Cafe ini." gumam Aline.

" Ada apa ?" Sofia tampak bingung dengan tingkat sahabatnya itu.

" Apa kamu lihat pria yang memakai kemeja hitam itu, dia bossku." Aline mengarahkan pandangannya kearah Dannis sekilas agar bossnya itu tidak menyadari kalau sedang dibicarakan.

" What. Sumpah demi apa, jadi pria yang bernama Dannis Bryan yang terkenal sangat kaya raya itu boss kamu. Aku pikir yang jadi boss kamu itu om - om genit." Sofia berteriak dengan histeris.

" Kecilkan suaramu dodol." Aline langsung membekap mulut Sofia.

" Kamu kenal ?" Aline tidak menyangka reaksi berlebihan dari temannya itu.

" Meski tidak kenal, semua orang juga tahu siapa dia. Pewaris tunggal kekayaan keluarga Bryan, banyak wanita yang mengejarnya hanya untuk bisa tidur dengannya." Sofia bercerita dengan antusias.

" Jangan - jangan yang di kantor tadi salah satu dari mereka dong."

" Bisa jadi."

" Astaga murahan sekali bossku, kasian yang jadi bininya nanti dapat barang obralan." Aline menopang dagunya sok merasa miris.

" Barang obralan yang berkualitas, kalau di kasih aku juga mau." Sofia menatap kagum pada laki - laki yang sedari tadi diam - diam memperhatikan sahabatnya itu.

" Kalau aku ogah, amit - amit." Aline mengetuk meja beberapa kali.

" Semoga saja dia tidak mengenaliku dengan penampilan seperti ini." gumam Aline.

Beberapa saat kemudian Aline menyudahi acara nongkrong sorenya, karena hari sudah mulai gelap. Begitu juga dengan Sofia dia sudah pergi duluan karena harus menjemput ibunya.

Ketika akan membuka pintu mobilnya, tangan Aline ditahan oleh seseorang dari belakang. Aline segera berbalik badan dan melayangkan tinjunya tapi sialnya tangannya langsung di tahan oleh pria tersebut.

" Nona tangan cantikmu ini, tidak pantas digunakan untuk kekerasan." tampak Dannis menggenggam tangan Aline yang tadi dia tahan.

Dengan sekuat tenaga Aline menghempaskan tangan Dannis.

" Jangan kurang ajar tuan."

" Nona apa Anda ingat denganku, ternyata gadis kecil itu sekarang tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik."

" Astaga ternyata dia masih mengingatku." gumam Aline.

" Tentu saja aku mengingatmu nona, sudah tiga tahun ini bayanganmu memenuhi kepalaku."

" Cih, modus sekali ini orang. Btw, apa boss mesum ini bisa mendengar kata hatiku." gumam Aline lagi.

" Maaf tuan sepertinya anda salah orang." Aline segera beranjak masuk kedalam mobilnya dan melajukannya dengan kencang.

" Shit." gerutu Dannis.

" Jadi selama ini dia berada satu negara denganku tapi kenapa aku tidak pernah melihatnya, dilihat dari penampilan dan kendaraannya sepertinya dia bukan wanita sembarangan." gumam Dannis lagi.

Aline masih melajukan mobilnya, kali ini dia akan berkunjung ke rumah Wira. Setelah menempuh perjalanan kurang dari tiga puluh menit, kini ia berhenti tepat di sebuah rumah mewah di kawasan elit kota tersebut.

" Sayang." kebiasaan Nindy setiap bertemu dengan Aline langsung mencium dan memeluknya.

" Apa kabar tante ?"

" Baik sayang, ayo masuk !"

" Ojak mana tante ?"

" Praja kakak, bukan Ojak." Praja yang baru keluar dari kamarnya langsung menghampiri Aline, bocah kecil itu sekarang sudah berumur sepuluh tahun dan lumayan tinggi.

" Adikku sayang." Aline memeluk Praja dengan erat.

" Hallo sayang." panggil Wira ketika baru menuruni anak tangga.

Aline langsung menghambur ke pelukan Wira, bagi Aline Wira adalah ayah keduanya.

" Ayo kita makan malam dulu !" Nindy yang sudah berada di meja makan meneriaki semua penghuni rumah itu.

" Wah enak nih indonesian foods semua, jadi kangen mami dan papa." Aline mengambil satu tusuk sate ayam yang ia cocol dengan sambal.

" Baru beberapa hari yang lalu ketemu, masa sudah kangen. Mending kakak pulang saja ke Indonesia." celetuk Praja yang baru mendudukkan badannya di kursi.

" Hey bocah, kamu mengusirku ?"

" Yang bocah itu kakak, umur saja yang tua tapi kelakuan kayak bocah." ledek Praja kemudian ia berlari dari sana.

" Ojaaaaaaaak, sampai dapat ku cium habis kamu ya." Aline berlari cepat mengejar Praja.

" Sudah sayang. Sudah, ayo makan dulu." Nindy memanggil anak - anaknya yang sedang berduel diatas sofa.

Beberapa saat kemudian mereka makan dengan tenang. " Sayang, om dengar kamu sudah dapat kerja ?" kali ini Wira membuka keheningan di meja makan itu.

" Ya om, di Bryan Construction."

" Benarkah, itu perusahaan sangat besar disini sayang. Tapi om harap kamu mempertimbangkan kemauan ayah kamu untuk mengurus salah satu perusahaannya disini."

" Ya om, Alin mau cari pengalaman di tempat lain dulu sebelum mengurus perusahaan sendiri. Alin harus banyak belajar."

" Baiklah kalau itu mau kamu."

Beberapa saat kemudian setelah menyelesaikan makan malamnya. Aline berpamitan pulang, karena esok hari ia harus kembali bekerja.

Keesokan harinya

Pagi ini Aline bangun sangat pagi, ia tidak mau terlambat seperti kemarin. Kalau tidak, pasti akan kena semprot boss mesum dan asistennya.

Setelah mematikan alarmnya, ia bergegas ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Satu jam kemudian dia sudah siap dengan penampilannya, hari ini ia menyanggul rambutnya ala ala pegawai bank dan memakai celana bahan panjang semata kaki dan kemeja kerja sedikit kedodoran.

Tidak lupa kacamata jadulnya sudah bertengger di hidung mancungnya, ia sengaja berpenampilan seperti itu agar boss mesumnya itu semakin ilfil dengannya.

Sebelum berangkat ia memeriksa email di laptopnya, kali saja ada pesan dari si jangkung sahabatnya, benar saja baru membukanya ada sebuah pesan masuk dari Dewa.

" Cil, bocil gue di pindah tugaskan ke Jakarta nih. Doakan ya semuanya lancar.....merindukanmu." isi pesan dari Dewa.

" Ashiaaaap kung semoga sukses, merindukanmu juga." balas Aline.

Kemudian setelah selesai berkirim email, Aline segera bergegas untuk berangkat meski hari masih sangat pagi.

" Astaga kenapa masih sepi sekali ini kantor." gumam Aline, ketika ia baru keluar dari mobilnya. Lalu ia bergegas masuk kedalam kantornya dan melangkahkan kakinya menuju lift.

Setelah sampai di meja kerjanya, ia langsung merapikan beberapa berkas disana.

" Lebih baik aku ke pantry, bukannya boss mesum itu tidak menyukai kopi panas. Jadi kalau kubuatkan sekarang, pas dia datang langsung bisa diminum." gumam Aline, kemudian ia bergegas pergi ke pantry.

Beberapa saat kemudian ia kembali dengan nampan yang berisi secangkir kopi dan beberapa kue, ia langsung memasuki ruangan Dannis tanpa permisi karena hari masih pagi dan bossnya itu juga pasti belum datang.

Sampai didalam Aline lagi - lagi mendengar desahan seorang wanita dan ia tampak terkesiap ketika bossnya itu sudah ada disana dan sedang bercinta dengan seorang perempuan yang berbeda dari yang kemarin.

" Sial." gumam Aline.

Terpopuler

Comments

Bundanya Robby

Bundanya Robby

heheheheh barang obral tapi berkualitas ..berati Monza donk Sofia🤪

2022-06-29

4

Candra Elisa

Candra Elisa

😂😂😂😂😂parah gitu dennis...

2022-06-01

0

Becky D'lafonte

Becky D'lafonte

obralan yg berkualitas🤣

2022-03-15

1

lihat semua
Episodes
1 Visual dan Bab 1 Malam Prom Night
2 Pengakuan
3 Pertemuan pertama
4 Jerman
5 Mengotori mata suciku
6 Pertemuan kedua
7 Melihat lagi
8 Undangan pesta
9 Ketahuan Sam
10 Konspirasi
11 Jatuh cinta ??
12 Nasi goreng
13 Dannis sakit
14 Perasaan aneh
15 Aline sakit
16 Di jodohkan
17 Berkunjung ke kantor
18 Taman hiburan
19 Makan malam yang buruk
20 Terima kasih Sam
21 Jutek
22 Mansion Dannis Bryan
23 Segala cara
24 Numpang tidur ??
25 Aukhhhh, sakit
26 Positif ??
27 Misi pertama, gagal ?
28 Sudah melewati batas
29 Kekasihnya ??
30 Menikah ??
31 Kencan ??
32 Cemburu
33 Bingkai foto pengobat moody
34 Membuka hati
35 Sunset yang berkabut
36 Salah paham ??
37 Pikiran mesum
38 Buah Simalakama
39 Tidak pengertian
40 Aku akan menunggu
41 Menguntit
42 Khilaf ???
43 Bertemu Cleo
44 Hatiku sangat sakit
45 Membatalkan perjodohan
46 Pulang Kampung
47 Liburan ke Pulau K
48 Bertemu Dewa ??
49 Kebenaran yang ditutupi
50 Tanah kelahiran Ibu.
51 Antara ego dan kerinduan
52 Menghindar
53 Dannis Menyerah ??
54 Ku mohon jangan pergi
55 Aku mencintaimu
56 Meminta restu
57 Berpisah itu berat
58 Ujian menjelang pernikahan
59 Nasihat Ibu pada putrinya
60 Akad nikah
61 Menahan godaan
62 Wedding party
63 Kecemburuan seorang suami
64 Obrolan absurd pengantin baru
65 Dua laki-laki absurd
66 Bertanam saham
67 Mengunjungi ayah mertua
68 Menginap
69 Tak berminat
70 Menggoda
71 Mengawasi
72 Suami narsis
73 Sakit kepala
74 Jangan dekat-dekat
75 Hamil ?
76 Anak siapa ?
77 Sang pewaris
78 Hueeekkk
79 Balasan Sam
80 Di culik ?
81 kemarahan Wira
82 Kisah Leon
83 Di ambang kematian ?
84 Penyesalan Dannis
85 Hukuman
86 Kecurigaan seorang istri
87 Kecurigaan seorang istri part 2
88 Selamatkan salah satunya
89 Akurnya kakak beradik
90 Kakek yang cemburu
91 Bayi tua
92 Angel yang terpojok
93 Siapa wanita itu ?
94 Saling bergantung (ending)
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Visual dan Bab 1 Malam Prom Night
2
Pengakuan
3
Pertemuan pertama
4
Jerman
5
Mengotori mata suciku
6
Pertemuan kedua
7
Melihat lagi
8
Undangan pesta
9
Ketahuan Sam
10
Konspirasi
11
Jatuh cinta ??
12
Nasi goreng
13
Dannis sakit
14
Perasaan aneh
15
Aline sakit
16
Di jodohkan
17
Berkunjung ke kantor
18
Taman hiburan
19
Makan malam yang buruk
20
Terima kasih Sam
21
Jutek
22
Mansion Dannis Bryan
23
Segala cara
24
Numpang tidur ??
25
Aukhhhh, sakit
26
Positif ??
27
Misi pertama, gagal ?
28
Sudah melewati batas
29
Kekasihnya ??
30
Menikah ??
31
Kencan ??
32
Cemburu
33
Bingkai foto pengobat moody
34
Membuka hati
35
Sunset yang berkabut
36
Salah paham ??
37
Pikiran mesum
38
Buah Simalakama
39
Tidak pengertian
40
Aku akan menunggu
41
Menguntit
42
Khilaf ???
43
Bertemu Cleo
44
Hatiku sangat sakit
45
Membatalkan perjodohan
46
Pulang Kampung
47
Liburan ke Pulau K
48
Bertemu Dewa ??
49
Kebenaran yang ditutupi
50
Tanah kelahiran Ibu.
51
Antara ego dan kerinduan
52
Menghindar
53
Dannis Menyerah ??
54
Ku mohon jangan pergi
55
Aku mencintaimu
56
Meminta restu
57
Berpisah itu berat
58
Ujian menjelang pernikahan
59
Nasihat Ibu pada putrinya
60
Akad nikah
61
Menahan godaan
62
Wedding party
63
Kecemburuan seorang suami
64
Obrolan absurd pengantin baru
65
Dua laki-laki absurd
66
Bertanam saham
67
Mengunjungi ayah mertua
68
Menginap
69
Tak berminat
70
Menggoda
71
Mengawasi
72
Suami narsis
73
Sakit kepala
74
Jangan dekat-dekat
75
Hamil ?
76
Anak siapa ?
77
Sang pewaris
78
Hueeekkk
79
Balasan Sam
80
Di culik ?
81
kemarahan Wira
82
Kisah Leon
83
Di ambang kematian ?
84
Penyesalan Dannis
85
Hukuman
86
Kecurigaan seorang istri
87
Kecurigaan seorang istri part 2
88
Selamatkan salah satunya
89
Akurnya kakak beradik
90
Kakek yang cemburu
91
Bayi tua
92
Angel yang terpojok
93
Siapa wanita itu ?
94
Saling bergantung (ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!