Pengakuan

Sore itu hujan turun dengan deras, membasahi setiap jengkal tanah. Membuat sebagian orang malas untuk keluar rumah, begitu juga dengan Aline. Ia terlihat sedang duduk termenung, melihat rintikan hujan yang tak kunjung berhenti dari tadi siang.

Drtt

Drtt

Terdengar bunyi pesan dari ponselnya, ia segera beranjak dari duduknya dan mengambil ponsel diatas nakas. Ada senyum kecil ketika dia membaca isi pesan itu.

" Pergi ke pasar dihari minggu, perginya bersama ibu, sudah lama tak melihatmu, bagaimana kabar dirimu." isi pesan dari Dewa.

" Aku baik Wa, bagaimana kalau besok sore kita ketemuan di Cafe dekat sekolahan kita. Sekalian aku mau pamitan." tampak Aline membalas pesan dari Dewa.

" Oke siap bocil." balas Dewa, ia memang sering memanggil Aline dengan sebutan bocil karena penampilannya seperti anak kecil.

Keesokan harinya

" Ini saatnya aku harus jujur pada Dewa, siapa aku sebenarnya." gumam Aline, ia sedang melihat penampilannya didepan cermin.

" Anak mami mau kemana cantik banget." goda Nisa.

" Mau jalan sebentar mi sama teman, boleh kan ?"

" Boleh sayang, asal dengan pengawal." ujar Nisa, ia sangat khawatir ketika melihat anaknya itu menjadi dirinya sendiri maka akan banyak orang jahat yang mengintainya. Beda ketika ia menjadi gadis berpenampilan cupu, mungkin kebanyakan orang tidak akan menoleh padanya.

" Terima kasih mami cantik." sahut Aline, kemudian ia berlalu pergi.

Beberapa saat kemudian, ia sudah sampai di Cafe, dimana dia sedang janjian dengan sahabatnya itu. Tampak Dewa sudah duduk menunggunya.

" Wa." panggil Aline.

Dewa yang posisinya sedang memunggunginya langsung berbalik badan, ketika mendengar suara yang tidak asing baginya.

Dewa terlihat diam terpaku melihat sosok gadis yang sedang berdiri di depannya itu.

" Wa, ini aku Alin. Sahabat kamu." Aline tersenyum manis pada Dewa.

" Ini loe si bocil ?" Dewa tampak terkejut melihat penampilan Aline dari atas hingga bawah.

" Iya ini aku."

Kemudian Dewa melihat dua orang berbadan tinggi besar berdiri tak jauh dari sahabatnya itu.

" Mereka pengawalku." ucap Aline dengan ragu, ia mulai takut akan reaksi dari sahabatnya itu.

" Apa ?" teriak Dewa ia terlihat shock.

" Maaf, selama ini aku sudah menyembunyikan jati diriku yang sebenarnya dari semua teman - teman di sekolah terutama kamu." Aline tampak sedih.

" Duduklah Al, gue tahu loe punya alasan tersendiri." Dewa menarik kursi agar Aline bisa duduk.

" Sekarang loe ceritakan semua !" ucap Dewa lagi.

" Tapi kamu tidak akan membenciku kan ?"

" Tergantung dari alasan kamu melakukan semua ini."

" Aku hanya ingin mempunyai teman yang tulus menerimaku apa adanya, makanya aku berbuat seperti itu. Tapi pada kenyataannya tidak ada orang yang mau melihat seorang gadis cupu, kecuali kamu."

" Aku selalu tulus berteman denganmu siapapun dirimu, tapi untuk selanjutnya mungkin tidak bisa."

" Tapi kenapa Wa ?" Aline tampak sedih mendengar ucapan sahabatnya itu.

" Karena kamu mau kuliah ke Jerman, jadi bagaimana bisa bertemu lagi." ujar Dewa ia tampak senang berhasil mengerjai Aline.

" Astaga, jangkung." Aline langsung menoyor Dewa, ia sangat kesal dengan ulah sahabatnya itu.

Beberapa saat kemudian, terdengar seorang perempuan memanggil Dewa.

" Dewa." teriak perempuan itu.

Dewa mencari siapa yang memanggilnya, dari kejauhan terlihat tiga orang perempuan mendekatinya.

" Dewa, loe sama siapa ? tanya Bela, ia melihat Aline dari atas ke bawah.

" Masa loe tidak kenal, dia teman sekolah kita dulu." ujar Dewa.

" Siapa ?" Bela memicingkan matanya.

" Aline."

" What, si cupu ?" Bela dan kedua temannya tampak shock.

" Iya Alin si cupu, kamu tahu siapa dia. Dia adalah Aline Gunawan, anak dari pengusaha terkaya di kota ini."

Bela dan teman temannya langsung terduduk lemas, mereka merutuki semua kesalahan yang sudah mereka perbuat selama ini.

" Wa, aku pamit ya. Aku doakan semoga kamu sukses."

" Terima kasih Al, sering - sering kirim email."

" Tentu saja." sahut Aline, kemudian ia berlalu meninggalkan Dewa bersama Bela dan teman temannya yang masih terlihat shock.

Beberapa hari kemudian

"Sayang, jangan lupa semua barang dimasukkan kedalam koper." ujar Nisa mengingatkan anaknya itu.

" Ini juga, kenapa belum dimasukkan sayang." ujar Nisa lagi tampak ia memasukkan beberapa pasang kaos kaki kedalam koper.

" Astaga, nyonya satu ini kenapa cerewet sekali." gumam Aline setiap kali ibunya mengomel.

Begitulah Aline, dulu ia terpaksa dilahirkan di usia kandungan yang baru menginjak 7 bulan karena kecelakaan yang dialami oleh ibunya. Ketika lahir beratnya hanya dua kilo gram dan lebih dari sebulan masuk dalam inkubator.

Tapi siapa sangka ia tumbuh menjadi gadis yang sangat pintar dan juga cantik jelita.

" Sayang, benar kamu tega tinggalin papa ?" ujar Austin sedikit mengiba agar anaknya itu berubah pikiran dan tidak jadi berangkat.

" Stop papa, jangan merengek seperti itu. Alin akan tetap berangkat." ujar Aline.

" Papa pasti akan kehilangan kamu."

" Astaga papa, uang papa kan banyak. Papa bisa satu bulan sekali jenguk Alin, bahkan bisa seminggu sekali itupun kalau papa tidak jetleg."

" Pa, sudahlah ini juga demi kebaikan anak kita." Nampak Nisa menenangkan suaminya.

" Baiklah, tapi papa dan mami akan tinggal disana satu bulan untuk menemanimu."

" Iya. Terserah papa, tapi Alin tinggal di Apartemen kan pa ?"

" No, kamu tinggal bersama om Wira dan tante Nindy."

" Alin bukan anak kecil lagi pa, lagipula ada pengawal juga nanti."

" Papa bilang tidak ya tidak, atau tidak usah berangkat sekalian."

" Ma." Kali ini Alin mencoba meminta bantuan mamanya.

" Yang dibilang papa benar sayang, kamu baru delapan belas tahun. Mami tidak setuju kamu tinggal sendiri di Apartemen, bahkan mami juga tidak ijinkan kamu bawa mobil sendiri."

" Duh gustiiiiiii, ini kenapa ibu negara sama posesifnya seperti papa sih." gumam Aline ia nampak garuk - garuk kepalanya yang tidak gatal.

" Baiklah." sahut Aline dengan malas.

" Lalu kapan Alin boleh tinggal di Apartemen dan bawa mobil sendiri ?" tanya Aline dengan antusias.

" Tergantung. " ucap Austin singkat.

" Tergantung apa pa ?" Aline tampak penasaran.

" Tergantung sikap kamu disana nanti, setelah itu papa dan mami akan mempertimbangkannya." Kali ini Nisa yang menimpali.

" Iya" ucap Alin lemas.

" Baiklah sekarang kamu cepat istirahat, besok pagi kita berangkat."

" Apa Alin boleh, malam ini tidur dengan kalian ?" tanya Aline mengiba.

" Tentu saja sayang." sahut Austin seraya menggandeng putrinya itu untuk masuk kedalam kamar.

Nisa yang mengikutinya dari belakang tampak menggelengkan kepalanya, melihat sikap posesif suaminya itu yang selalu menganggap Aline seperti seorang bayi.

☆☆

Keesokan harinya

" Pa, mi bangun ?" tampak Aline mengguncang guncang tubuh orang tuanya.

" Kenapa sayang, ini masih pagi." ucap Austin tampak melihat jam diatas Nakas. Kemudian ia kembali tidur dengan memeluk istrinya itu.

" Astaga, pak RT dan ibu negara kenapa ngebo sekali tidurnya." gumam Aline, kemudian ia beranjak pergi ke kamarnya.

Beberapa saat kemudian Aline sudah selesai membersihkan dirinya, ia tampak melihat baju yang di pilihkan oleh ibunya kemarin malam. Ia membolak balikkan baju yang masih di gantung itu, sepertinya ia kurang menyukainya.

" Sayang. No, itu kacamata segede gaban jangan dipake." teriak Nisa ketika melihat Anaknya akan memakai kacamata bacanya yang anti radiasi.

" Ini juga rambut. Astaga, kenapa di cepol begini." Nisa nampak melepaskan rambut Aline yang di ikat cepol keatas.

" Oke, baiklah bu pres anda pemenangnya." gumam Aline, ingin sekali ia tepuk tangan sambil nangis melihat tingkah emaknya.

" Nah, sempurna." Nisa menjentikkan kedua jarinya ketika melihat penampilan anaknya itu.

Aline tampak cantik menggunakan dress musim panas dengan panjang selutut dan berkerah sabrina, rambut indahnya tergerai menutupi bahunya yang terbuka dan sneakers putih yang ia kenakan menyempurnakan penampilannya. Tentunya apa yang dia kenakan dari atas hingga bawah semua barang branded.

Terpopuler

Comments

Bundanya Pandu Pharamadina

Bundanya Pandu Pharamadina

Alien...ibu negara Sultan bebas mau dandani anaknya seperti apa

2024-06-07

1

Sempol Boyo

Sempol Boyo

lnjt,

2022-01-17

2

Desrina Tobing

Desrina Tobing

waooo siapaa priaa yg manaklukkn s cupuu ni 🤭🤭🤭🤭🤭🤭🤭

2021-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 Visual dan Bab 1 Malam Prom Night
2 Pengakuan
3 Pertemuan pertama
4 Jerman
5 Mengotori mata suciku
6 Pertemuan kedua
7 Melihat lagi
8 Undangan pesta
9 Ketahuan Sam
10 Konspirasi
11 Jatuh cinta ??
12 Nasi goreng
13 Dannis sakit
14 Perasaan aneh
15 Aline sakit
16 Di jodohkan
17 Berkunjung ke kantor
18 Taman hiburan
19 Makan malam yang buruk
20 Terima kasih Sam
21 Jutek
22 Mansion Dannis Bryan
23 Segala cara
24 Numpang tidur ??
25 Aukhhhh, sakit
26 Positif ??
27 Misi pertama, gagal ?
28 Sudah melewati batas
29 Kekasihnya ??
30 Menikah ??
31 Kencan ??
32 Cemburu
33 Bingkai foto pengobat moody
34 Membuka hati
35 Sunset yang berkabut
36 Salah paham ??
37 Pikiran mesum
38 Buah Simalakama
39 Tidak pengertian
40 Aku akan menunggu
41 Menguntit
42 Khilaf ???
43 Bertemu Cleo
44 Hatiku sangat sakit
45 Membatalkan perjodohan
46 Pulang Kampung
47 Liburan ke Pulau K
48 Bertemu Dewa ??
49 Kebenaran yang ditutupi
50 Tanah kelahiran Ibu.
51 Antara ego dan kerinduan
52 Menghindar
53 Dannis Menyerah ??
54 Ku mohon jangan pergi
55 Aku mencintaimu
56 Meminta restu
57 Berpisah itu berat
58 Ujian menjelang pernikahan
59 Nasihat Ibu pada putrinya
60 Akad nikah
61 Menahan godaan
62 Wedding party
63 Kecemburuan seorang suami
64 Obrolan absurd pengantin baru
65 Dua laki-laki absurd
66 Bertanam saham
67 Mengunjungi ayah mertua
68 Menginap
69 Tak berminat
70 Menggoda
71 Mengawasi
72 Suami narsis
73 Sakit kepala
74 Jangan dekat-dekat
75 Hamil ?
76 Anak siapa ?
77 Sang pewaris
78 Hueeekkk
79 Balasan Sam
80 Di culik ?
81 kemarahan Wira
82 Kisah Leon
83 Di ambang kematian ?
84 Penyesalan Dannis
85 Hukuman
86 Kecurigaan seorang istri
87 Kecurigaan seorang istri part 2
88 Selamatkan salah satunya
89 Akurnya kakak beradik
90 Kakek yang cemburu
91 Bayi tua
92 Angel yang terpojok
93 Siapa wanita itu ?
94 Saling bergantung (ending)
Episodes

Updated 94 Episodes

1
Visual dan Bab 1 Malam Prom Night
2
Pengakuan
3
Pertemuan pertama
4
Jerman
5
Mengotori mata suciku
6
Pertemuan kedua
7
Melihat lagi
8
Undangan pesta
9
Ketahuan Sam
10
Konspirasi
11
Jatuh cinta ??
12
Nasi goreng
13
Dannis sakit
14
Perasaan aneh
15
Aline sakit
16
Di jodohkan
17
Berkunjung ke kantor
18
Taman hiburan
19
Makan malam yang buruk
20
Terima kasih Sam
21
Jutek
22
Mansion Dannis Bryan
23
Segala cara
24
Numpang tidur ??
25
Aukhhhh, sakit
26
Positif ??
27
Misi pertama, gagal ?
28
Sudah melewati batas
29
Kekasihnya ??
30
Menikah ??
31
Kencan ??
32
Cemburu
33
Bingkai foto pengobat moody
34
Membuka hati
35
Sunset yang berkabut
36
Salah paham ??
37
Pikiran mesum
38
Buah Simalakama
39
Tidak pengertian
40
Aku akan menunggu
41
Menguntit
42
Khilaf ???
43
Bertemu Cleo
44
Hatiku sangat sakit
45
Membatalkan perjodohan
46
Pulang Kampung
47
Liburan ke Pulau K
48
Bertemu Dewa ??
49
Kebenaran yang ditutupi
50
Tanah kelahiran Ibu.
51
Antara ego dan kerinduan
52
Menghindar
53
Dannis Menyerah ??
54
Ku mohon jangan pergi
55
Aku mencintaimu
56
Meminta restu
57
Berpisah itu berat
58
Ujian menjelang pernikahan
59
Nasihat Ibu pada putrinya
60
Akad nikah
61
Menahan godaan
62
Wedding party
63
Kecemburuan seorang suami
64
Obrolan absurd pengantin baru
65
Dua laki-laki absurd
66
Bertanam saham
67
Mengunjungi ayah mertua
68
Menginap
69
Tak berminat
70
Menggoda
71
Mengawasi
72
Suami narsis
73
Sakit kepala
74
Jangan dekat-dekat
75
Hamil ?
76
Anak siapa ?
77
Sang pewaris
78
Hueeekkk
79
Balasan Sam
80
Di culik ?
81
kemarahan Wira
82
Kisah Leon
83
Di ambang kematian ?
84
Penyesalan Dannis
85
Hukuman
86
Kecurigaan seorang istri
87
Kecurigaan seorang istri part 2
88
Selamatkan salah satunya
89
Akurnya kakak beradik
90
Kakek yang cemburu
91
Bayi tua
92
Angel yang terpojok
93
Siapa wanita itu ?
94
Saling bergantung (ending)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!