Permintaan Papa

"Ada apa...?" tanya Sonya panik.

"Sepertinya terjadi sesuatu dengan nona Kei." jawab Alex, sambil menelepon seseorang.

"Sam kirim ambulance ke rumah boss sekarang!!" perintah Alex, dan bergegas pergi setelah mematikan sambungan teleponnya.

"Bapak mau kemana...?" tanya Sonya, tapi Alex mengabaikannya, dengan langkah cepat dan nyaris lari Alex keluar dari kafe menuju mobilnya yang ia parkir di depannya.

"Ada apa dengan orang aneh itu Bee...?" tanya Owen pada Sonya.

"Wen tolong anterin aku ke Rumah Sakit X sekarang yaa..." pinta Sonya.

"Iya tapi aku bayar dulu, gila kamu kalau main kabur saja..." gerutu Owen dan langsung menuju meja kasir.

Mudah-mudahan dugaanku benar, Kei di bawa ke Rumah Sakit X, karena tadi Alex menelepon Sam.

Dan setelah ada drama ban motor Owen yang bocor, akhirnya Sonya sampai juga di rumah sakit.

"Terima kasih Wen, kamu balik saja yaa..., nanti aku pulang naik taksi online saja." seru Sonya.

"Ya sudah aku cabut sekarang yaa.."

"Iya, hati-hati jangan ngebut..." setelah mengatakan itu Sonya langsung bergegas masuk, dan langsung menuju ke ruang Presidential Suite, dan salah satu pengawal Hardhan yang berjaga di depan pintu, membukakan pintu untuknya.

Kei terlihat masih terbaring lemah di atas tempat tidur, dan Hardhan duduk di sampingnya dengan kedua tangannya menggenggam tangan Kei, sedang Alex duduk di sofa sambil melihat laptopnya.

"Bagaimana keadaan Kei Boss...?" tanya Sonya khawatir.

"Dia hamil Nyaaa..., kau bisa bayangkan itu...? Istriku hamil... Kei pasti akan sangat bahagia saat mengetahuinya nanti." seru Hardhan dengan wajah sumringah.

Sonya menangkup mulutnya dengan tangannya, merasa ikut bahagia mendengarnya, hamil adalah keinginan terbesar Kei saat ini.

"Benarkah...? Saya ikut senang mendengarnya Boss..." seru Sonya penuh haru.

"Sonya kau harus menjawab jujur..., apa Karina yang membuat Kei sedih saat di Kafe...?" tanya Hardhan.

"Benar Boss, wanita itu mengirim foto mesra Anda dengannya via chat ke Kei."

"Foto-foto itu editan Sonya..., Alex sudah mengirim foto itu ke pakar telematika, dan hasilnya akan aku perlihatkan ke Kei agar dia percaya."

“Begitu lebih bagus Boss, Kei memang harus...” apapun yang ingin dikatakan Sonya terhenti saat handphonennya berdering, “Sebentar Boss saya angkat telepon dulu...”

“Yaa mbok...” sapa Sonya.

“Non pulang Non... Tuan pingsan...!!!” seru mbok Yem sambil nangis sesengukan.

“Papa apa bi...?” ulang Sonya berharap ia salah dengar.

“Pingsan Non... cepat pulang Non...”

“Iya saya pulang sekarang, bibi tolong datangin rumah dokter Bambang sekarang ya bi, minta tolong dokter Bambang untuk melihat keadaan Papa di rumah, sekarang hari Sabtu biasanya dia ada di rumah.”

“Baik Non...”

“Ada apa...?” tanya Hardhan.

“Papa saya pingsan boss, saya pamit pulang sekarang yaa...” jawab Sonya dengan suara parau.

“Lex, kau antar Sonya pulang, dan pastikan papanya baik-baik saja. Kalau ada yang tidak beres, kau langsung bawa saja ke rumah sakit ini...” perintah Hardhan.

“Baik Boss.” jawab Alex sambil menutup laptopnya.

“Tidak usah Boss merepotkan...” tolak Sonya.

Hardhan menaikkan sebelah alisnya, “Apa ada pria yang bisa di andalkan di rumahmu...?” tanyanya.

Sonya menggeleng, satu-satunya pria di rumah hanya papanya.

“Kalau begitu tunggu apalagi Lex...? Segera antar Sonya sekarang.”

Baru saja Sonya dan Alex sampai parkiran mobil ketika mbok Yem meneleponnya lagi, “Iya mbok saya sudah mau on the way ke rumah...”

“Non langsung ke rumah sakit X saja..., saya dan Tuan sedang dalam perjalanan ke sana, naik mobil Dokter Bambang...”

Sonya menatap Alex, “Saya sedang di Rumah Sakit X bi... Ya sudah saya tunggu di IGD yaa...” balas Sonya sebelum mematikan handphonenya.

Tanpa bicara apapun ke Alex, Sonya langsung lari ke arah IGD, berbagai macam kemungkinan dari yang teringan sampai yang terburuk berseliweran di pikirannya.

Sambil memeluk dirinya sendiri Sonya berjalan mondar-mandir, menunggu mobil yang mengantar papanya ke rumah sakit ini.

Rasanya setelah menunggu seabad, mobil pak Bambang sampai juga di depan pintu IGD, dan suster yang bersiaga memindahkan papa ke emergency stretcher dan Alex ikut mendorongnya sampai ke depan ruang resusitasi, dan suster serta dokter yang berjaga melarang Sonya dan Alex masuk.

“Papa...” isak Sonya sambil menggedor-gedor pintu ruang resusitasi itu.

Alex menahan tangan Sonya, “Jangan mengetuk pintu, kau akan membuyarkan fokus mereka...”

“Non sabar Non...” bujuk mbok Yem sambil menepuk-nepuk punggung Sonya dan Sonya langsung memeluk mbok Yem, tangisnya kembali pecah.

“Kenapa papa bisa pingsan Mbok...?” rintih Sonya pilu.

“Saya tidak tahu Non... Tuan tadi tiba-tiba saja pingsan.”

“Papa selama ini tidak pernah pingsan Mbok...”

“Iya saya tahu Non... makanya tadi saya juga jadi panik.”

Tidak lama kemudian pintu terbuka, “Keluarga Bapak Bramanta...?" tanya dokter yang keluar dari ruangan itu.

“Saya Dok...” jawab Sonya sambil menghampiri dokter itu, “Papa saya kenapa Dok?” lanjutnya.

“Untung segera di bawa ke sini, telat sedikit saja kami tidak dapat menolongnya. Ada penyempitan pembuluh darah di arteri koroner Pak Bramanta, dan kalau anda mengizinkan kami akan melakukan operasi pemasangan ring jantung, untuk mencegah kematian dan memperbaiki kualitas hidup pasien. Keluhan berupa nyeri dada dapat menurun, sehingga Pak Bramanta dapat lebih produktif kembali."

“Lakukan Dok..., lakukan saja apapun itu untuk kesembuhan Papa... Saya akan setuju.”

“Baiklah kami akan persiapkan operasinya...”

“terima kasih Dok... apa saya sudah boleh masuk sekarang...?” tanya Sonya.

“Boleh, pasien sudah sadar, tapi jangan banyak bicara dulu, biarkan pasien istirahat, dia masih lemah.”

Sonya memasuki ruang resusitasi itu, papanya masih terbaring, melihat Sonya masuk, papanya mulai tersenyum.

“Papa...” isak Sonya sambil duduk di sebelah papanya dan menggenggam tangannya.

“Papa baik-baik saja sayang...” desah papanya dengan nada lemah.

“Papa jangan banyak bicara dulu, Papa harus banyak istirahat, karena Papa akan menjalani operasi pemasangan ring di jantung Papa...” ujar Sonya lembut.

“Papa tidak mau melakukan operasi itu Sonya...” tegas pak Bramanta.

“Tapi Pa itu harus..., karena ada penyempitan pembuluh darah di jantung Papa... Kalau Papa tidak melakukan operasi itu Papa bisa...”

“Sonya... Papa belum melihat kamu menikah...” potong papanya.

“Papa belum apa...?” Ulang Sonya.

“Papa ingin melihat kamu menikah sayang, sebelum Papa meninggal...”

Kata-kata papanya membuat Sonya semakin sedih, “Makanya Papa harus operasi yaa, biar Papa bisa melihat cucu dan keluarga Papa yang akan terus bertambah banyak...” bujuk Sonya.

“Papa akan bersedia melakukan operasi itu, tapi dengan satu syarat...”

“Syarat apa Pa...?”

“Papa ingin melihat kamu menikah di sini, sekarang juga, di depan Papa...”

Terpopuler

Comments

Nur Cahya

Nur Cahya

o gitu critanya...

2023-07-26

0

Rokiyah Yulianti

Rokiyah Yulianti

Oh jadi seperti itu alasan Alex Sonya jadi menikah karna papa Sonya, Good job👍

2022-05-13

1

Aluh Alvrida

Aluh Alvrida

Papan Sonya akting drama yg meyakinkan banget,,, hahaha... author debest dah😘

2022-04-13

1

lihat semua
Episodes
1 Visual
2 Prolog
3 Sakit Hati
4 Arti Sahabat
5 Rencana
6 Pelarian
7 Cinta Satu Malam #1
8 Cinta Satu Malam #2
9 Sonya Yang Merajuk
10 Paris, I Hate Him!
11 Perdebatan
12 Penghianat dan Penggoda
13 Masalah Dari Dua Pria
14 Permainan Sonya
15 Melankolis
16 Permintaan Papa
17 Tawaran Pernikahan
18 Sah
19 Bermalam Dimana?
20 Obrolan di Kafe
21 Keributan Pertama Setelah Menikah
22 Pengumuman
23 Malam Pertama
24 Wanita Tomboy
25 Operasi
26 Makan Siang
27 Apartment Alex
28 Smart Home
29 Pertama Kali Bertemu Hardhan
30 Anindira #1
31 Anindira #2
32 Jangan Panggil Bapak
33 Gosip di Toilet
34 Proyek Baru
35 Halusinasi
36 Menggoda Alex
37 Tantangan Sonya
38 Akibat Menerima Tantangan
39 Pengumuman Pernikahan
40 Malam Pertama #2
41 Melanjutkan Malam Pertama
42 Rumah Alex
43 Alex Takut?
44 On The Way
45 Lake Como
46 Saling Menggoda
47 Boat Trip on Lake Como
48 Lima Kali lagi?
49 Mount Titlis
50 Ciao Milan
51 Tahun Baru di Milan
52 Alex Khawatir
53 Buon Anno
54 Tentang Alex
55 Jauhkan Tangan Kalian
56 Karena Sepotong Roti
57 Kamu Milikku
58 Cincin
59 Oma Alex
60 Siapa Suruh Memancingku
61 Aku Mencintaimu
62 Ganti Rugi
63 Mencari Perhatian?
64 Wanita Yang Aku Sukai
65 Anger Room
66 Semua Sama Saja
67 Keras Kepala
68 Insecure
69 Melupakannya Untuk Sementara
70 Aku Sangat Merindukannya
71 Mimpi
72 Antara Aku, Kau dan Dia
73 Bertahan atau Melepaskan?
74 Apa Alasannya?
75 Impulsif
76 Maafkan Papa
77 Gugatan Cerai
78 Kamu Yang Membuatku Pergi
79 Baby Zou and Baby Zie
80 Perceraian
81 Introvert
82 Lunch di Taman
83 Lebih Buruk Dari Patah Hati
84 Apa Dia Terlihat Bahagia?
85 Mengenang Untuk Melupakan
86 Senang dan Sedih
87 Mansion Oma
88 Dimana Sonya?
89 Boleh Aku Berdansa Denganmu?
90 Cintaku Sudah Hilang
91 Suara Hati Alex
92 Hanya Ingin Menghindar
93 Aku Akan Membantumu
94 Masa Lalu
95 Bring Me To Life
96 Ada Apa Dengannya?
97 Kamu Sedang Hamil?
98 Bersedia Rujuk Denganku?
99 Merindukan Rutinitas Itu
100 Pesta Pernikahan - End
101 Extra Part 1 - Ngidam Jagung Bakar
102 Pengumuman
103 Extra Part 2 - Talita
104 Extra Part 3 - Renovasi Rumah
105 Extra Part 4 - Ngidam Aneh Lagi
106 Extra Part 5 - Kontraksi
107 Extra Part 6 - Baby Alson
108 Extra Part 7 - Hadiah Terindah Setelah Alson
109 Extra Part 8 - I Love You More
110 Extra Part 9 - Kejutan Untuk Alex
111 Pengumuman
112 Pengumuman
113 Karya Terbaru
Episodes

Updated 113 Episodes

1
Visual
2
Prolog
3
Sakit Hati
4
Arti Sahabat
5
Rencana
6
Pelarian
7
Cinta Satu Malam #1
8
Cinta Satu Malam #2
9
Sonya Yang Merajuk
10
Paris, I Hate Him!
11
Perdebatan
12
Penghianat dan Penggoda
13
Masalah Dari Dua Pria
14
Permainan Sonya
15
Melankolis
16
Permintaan Papa
17
Tawaran Pernikahan
18
Sah
19
Bermalam Dimana?
20
Obrolan di Kafe
21
Keributan Pertama Setelah Menikah
22
Pengumuman
23
Malam Pertama
24
Wanita Tomboy
25
Operasi
26
Makan Siang
27
Apartment Alex
28
Smart Home
29
Pertama Kali Bertemu Hardhan
30
Anindira #1
31
Anindira #2
32
Jangan Panggil Bapak
33
Gosip di Toilet
34
Proyek Baru
35
Halusinasi
36
Menggoda Alex
37
Tantangan Sonya
38
Akibat Menerima Tantangan
39
Pengumuman Pernikahan
40
Malam Pertama #2
41
Melanjutkan Malam Pertama
42
Rumah Alex
43
Alex Takut?
44
On The Way
45
Lake Como
46
Saling Menggoda
47
Boat Trip on Lake Como
48
Lima Kali lagi?
49
Mount Titlis
50
Ciao Milan
51
Tahun Baru di Milan
52
Alex Khawatir
53
Buon Anno
54
Tentang Alex
55
Jauhkan Tangan Kalian
56
Karena Sepotong Roti
57
Kamu Milikku
58
Cincin
59
Oma Alex
60
Siapa Suruh Memancingku
61
Aku Mencintaimu
62
Ganti Rugi
63
Mencari Perhatian?
64
Wanita Yang Aku Sukai
65
Anger Room
66
Semua Sama Saja
67
Keras Kepala
68
Insecure
69
Melupakannya Untuk Sementara
70
Aku Sangat Merindukannya
71
Mimpi
72
Antara Aku, Kau dan Dia
73
Bertahan atau Melepaskan?
74
Apa Alasannya?
75
Impulsif
76
Maafkan Papa
77
Gugatan Cerai
78
Kamu Yang Membuatku Pergi
79
Baby Zou and Baby Zie
80
Perceraian
81
Introvert
82
Lunch di Taman
83
Lebih Buruk Dari Patah Hati
84
Apa Dia Terlihat Bahagia?
85
Mengenang Untuk Melupakan
86
Senang dan Sedih
87
Mansion Oma
88
Dimana Sonya?
89
Boleh Aku Berdansa Denganmu?
90
Cintaku Sudah Hilang
91
Suara Hati Alex
92
Hanya Ingin Menghindar
93
Aku Akan Membantumu
94
Masa Lalu
95
Bring Me To Life
96
Ada Apa Dengannya?
97
Kamu Sedang Hamil?
98
Bersedia Rujuk Denganku?
99
Merindukan Rutinitas Itu
100
Pesta Pernikahan - End
101
Extra Part 1 - Ngidam Jagung Bakar
102
Pengumuman
103
Extra Part 2 - Talita
104
Extra Part 3 - Renovasi Rumah
105
Extra Part 4 - Ngidam Aneh Lagi
106
Extra Part 5 - Kontraksi
107
Extra Part 6 - Baby Alson
108
Extra Part 7 - Hadiah Terindah Setelah Alson
109
Extra Part 8 - I Love You More
110
Extra Part 9 - Kejutan Untuk Alex
111
Pengumuman
112
Pengumuman
113
Karya Terbaru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!