Sesampainya di ruang kerjanya, Sonya langsung menghempaskan dirinya di kursinya.
"Sial..., bagaimana aku bisa kerja santai kalau terus-terusan seperti ini...!! Tidak ada capeknya tuh mata cewek-cewek melotot terus ke aku... Sepertinya aku harus meyakinkan para pecinta Alex itu deh kalau aku tidak tertarik sama sekali dengan Alex mereka...!"
Lama-lama Sonya merasa muak dengan karyawan wanita di kantor ini, bayangkan bagaimana rasanya jika separuh dari karyawan tempatmu bekerja membencimu, menjadi hatersmu hanya karena mereka merasa kamu adalah ancaman mereka untuk mendapatkan Alex. Rasanya benar-benar menyebalkan.
Dan yang membuat Sonya semakin heran, mereka sama-sama menyukai Alex, tapi kenapa mereka bisa bersatu untuk membully Sonya? Padahal jelas-jelas Sonya tidak tertarik sama sekali dengan Alex.
Sepertinya pepatah yang mengatakan the enemy of my enemy is my friend itu cocok sekali untuk menggambarkan situasi mereka saat ini, Mereka menganggap Sonya sebagai ancaman terbesar mereka, hingga mereka sampai bersatu untuk menyerangnya. Ya benar, musuh dari musuhku adalah temanku.
Sonya selalu beranggapan kalau di kantor itu, kita tidak akan menemukan teman sejati, kita aman kalau kita memiliki kepentingan yang sama dengan yang lainnya, dan kita harus siap di jatuhkan jika memiliki kepentingan pribadi yang lebih menonjol, karena mereka akan berpikir kita sebagai ancaman.
Setidaknya itulah yang di alami Sonya di kantor lamanya dulu. Rika, teman yang paling ia percayai, justru menusuknya dari belakang, mangambil ide-ide Sonya dan mengakui itu sebagai hasil pekerjaannya.
Sonya emosi dan menampar keras temannya itu hingga membuatnya harus berurusan dengan bagian HRD dan Pak Sugeng, membuat Sonya berniat resign dari kantor itu, dan bergegas pulang sebelum saatnya pulang kantor.
Itulah hari dimana Sonya pertama kali bertemu Alex di kantornya, saat Alex memaksanya masuk ke dalam mobilnya, dan Sonya yang berpikiran buruk kalau Alex ingin menculiknya, yang ternyata Alex hanya ingin mengetahui lebih banyak tentang Kei, mengorek informasi tentang Kei.
Cih..., bahkan saat itu dia sudah terlihat dingin dan angkuh... gumam Sonya.
Tapi alih-alih bisa resign, Hardhan malah menariknya ke kantor pusat, dibawah kendali Alex langsung. Saat itu Pak Sugeng memanggil Sonya ke ruangannya, dan berkali-kali meminta maaf padanya, karena lebih percaya Rika dari pada Sonya, yang membuat Sonya bingung.
Ternyata Hardhan langsung yang menelepon pak Sugeng, dan meminta Sonya di mutasi ke kantor pusat. Dan itu membuat satu kantor menjadi heboh, bagaimana tidak, pindah ke kantor pusat adalah impian tiap karyawan di kantor cabang, terutama karyawan wanita, karena bisa melihat langsung boss Hardhan yang famous itu, apalagi kalau boss Hardhan langsung yang memintanya.
Tapi kalau bisa memilih, Sonya lebih baik di kantor lamanya daripada di sini, setidaknya di kantor lama tidak ada yang menatapnya dengan tatapan penuh kebencian, seperti saat ini. Dan di kantor lama juga tidak ada Alex, yang selalu memberinya setumpuk pekerjaan.
Sonya langsung duduk tegak ketika satu ide muncul di pikirannya, dan ia langsung mengeluarkan handphonenya, membuka kembali chat terakhir dari Owen.
Owen : "Please..., kasih aku kesempatan sekali lagi... Atau kita balik berteman lagi...? Jangan langsung menghilang begitu saja dari hidup aku..., kita berteman yaa..."
Jemari Sonya langsung menekan tombol-tombol handphonenya, membalas chat Owen.
Sonya : "Ok aku bersedia kita berteman, tapi dengan tiga syarat..."
Sonya mengetuk-ngetukkan jarinya dengan tidak sabar ke meja sambil menunggu balasan dari Owen. Dan ketika ada notif masuk, Sonya langsung membukanya.
Owen : "Syarat apapun itu aku akan menyanggupinya..."
Sonya tersenyum puas ketika membacanya.
Sonya : "Pertama, di depan Kei dan teman kantorku kamu harus pura-pura jadi pacar aku..."
Owen : "Kenapa harus pura-pura Bee...? Kita pacaran beneran saja..."
Sonya : "Lupakan kalau kamuntidak bersedia..."
Owen : "Iya aku bersedia... Terus apa lagi...?"
Sonya : "Syarat kedua kamu jemput aku setiap hari di kantor..."
Owen : "Dengan senang hati..."
Sonya : "Terakhir..., tidak ada sentuhan fisik...!!"
Owen : "Pegangan tangan doang boleh kan...?"
Sonya : "Tidak...!!"
Owen : "Terus bagaimana caranya meyakinkan Kei dan teman kantormu kalau kita benaran pacaran bee...? Apalagi mata tajam suami sahabat kamu itu..., sudah seperti bisa menembus masuk ke dalam jiwaku..."
Sonya menghela nafas panjang, benar juga apa yang di katakan Owen, mata Hardhan dan Alex terlalu tajam untuk bisa di bohongin.
Sonya : "Hanya di depan mereka kamu baru boleh menyentuhku...!!"
Owen : "Ok... Siaapp...!!"
Sonya : "Kamu jemput aku sekarang yaa...?"
Owen : "Hah...? Sekarang...? Kan belum jam pulang kantor bee..., aku masih ada kerjaan ini..."
Sonya : "Ya sudah, kalau begitu kita batal jadi teman lagi...!!"
Owen : "Iya... Aku ke kantor kamu sekarang, kamu tunggu di lobby yaa..."
Sonya menyeringai lebar melihat chat itu,
Sonya : "Oke..."
Dan Sonya masih tersenyum lebar sambil melihat handphonenya ketika tiba-tiba Alex sudah berdiri di depannya lagi.
"Oh astaga pak..., sejak kapan bapak berdiri disitu...?
"Kita berangkat sekarang" seru Alex.
"Maaf pak, Owen sudah menjemput saya..., jadi saya sama Owen saja..." jawab Sonya lalu mengambil tas tangannya dan langsung beranjak dari kursinya.
"Kau kembali lagi ke Owen?" tanya Alex dingin.
"Iya pak, dia sudah meminta maaf dan mengakuinya, dia berjanji tidak akan mengulanginya lagi. Dan saya sudah tentu memaafkannya, karena saya terlalu mencintainya. Saya permisi dulu pak." jawab Sonya, kemudian bergegas pergi.
**********
"Hai Bee..., sudah lama nunggu..?" tanya Owen sambil menyerahkan helm ke Sonya.
"Sudah jangan banyak tanya... Cepetan jalan ke rumah Kei..." seru Sonya sambil memakai helmnya, dan langsung naik ke motor sport Owen. Owen langsung menancap gas, membawa mereka meyusuri jalan raya.
"Rumah Kei masih yang lama kan...?" tanya Owen.
"Ehh maaf aku salah, maksudnya ke rumah suaminya..., putar balik sekarang ke arah Menteng..." jawab Sonya.
"Untung aku tanya..."
"Iya maaf... Sudah lebih cepat sedikit, panas nihh..." gerutu Sonya, dan Owen menambah lagi kecepatan motornya, melaju zig-zag menyalip kendaraan lainnya.
"Gilaaa..., ini rumah apa istana...?" seru Owen kagum sesampainya mereka di rumah Kei.
"Biasa saja dong lihatnya...!" suntuk Sonya sambil mengembalikan helmnya ke Owen.
"Mau di jemput lagi nanti pulangnya...?" tanya Owen.
"Tidak usah..., sudah sana kamu balik ke kantor lagi..." jawab Sonya dengan nada setengah mengusir.
"Nanti malam aku telepon kamu boleh kan...?" tanya Alex lagi.
"Terserah kamu deh..., itu juga kalau aku belum tidur yaa... Sudah sana jalan buruan...!"
"Ok aku cabut dulu..."
Sonya melihat punggung Owen sampai ia menghilang di balik tikungan.
Apa aku salah yaa minta bantuan Owen buat pura-pura jadi pacarku...? Bodo ahhh, yang penting aku tinggal bilang ke Kei sekarang, kalau aku sudah balikan lagi ke Owen, jadi suami istri itu tidak bisa lagi menyuruh aku menikahi Alex.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Rokiyah Yulianti
Oalah jadi mereka hanya pura2 toh, aku pikir tuh si Sonya bener balikan lg sama Owen. ternyata eh ternyata
2022-05-13
1
Made Elviani
bodoh kamu Sonya .......yg ada Lo pasti d selingkuhin lg........percaya deh
2022-03-16
1
Sri Faujia
siasat sonya,,
2021-12-15
0