“Papa akan bersedia melakukan operasi itu, tapi dengan satu syarat...”
“Syarat apa Pa...?”
“Papa ingin melihat kamu menikah di sini, sekarang juga, di depan Papa...” pinta papanya, membuat Sonya memekik dan menutup mulutnya dengan tangannya, lalu menggeleng.
"Tidak Pa..., aku akan menikah kalau Papa sudah selesai operasi, dan sudah bisa beraktifitas normal kembali..., ya Pa..." bujuk Sonya.
Papanya memegang dada kirinya yang terasa sakit, "Papa takut Sonya..., Papa takut operasinya tidak berhasil...., dan Papa pergi sebelum melihatmu menikah..." desah lirih Papanya.
Sonya menggeleng lagi, tangannya menggenggam kuat tangan Papanya, pandangannya kabur karena di penuhi air mata.
"Paaa...." rintih Sonya.
Papanya kembali merasakan sesak, dan Sonya langsung menekan tombol untuk memanggil dokter dan perawat.
"Pa... Papa tunggu yaa..., Sonya akan bawa pacar Sonya ke sini, dan kami akan menikah sekarang juga di hadapan Papa yaa... Papa tunggu sebentar yaa..." seru Sonya dengan suara bergetar, lalu setelah rombongan dokter dan perawat masuk, Sonya langsung bergegas keluar.
Sonya langsung menghambur ke arah mbok Yem, dan menangis di pelukannya, "Mbok..., papa memintaku menikah hari ini Mbok..., aku harus bagaimana Mbok...?" isaknya.
Mbok Yem menepuk-nepuk punggung Sonya, menenangkannya, "Ya sudah Non harus menuruti Tuan, jangan sampai ini jadi pesan terakhir Tuan dan Non tidak mengabulkannya... Non akan menyesal selamanya Non..."
Itu bukan kalimat yang menenangkan, justru membuat tangis Sonya semakin pecah, memenuhi lorong rumah sakit ini dengan suara tangisnya yang memilukan.
"Aku menikah dengan siapa Mbok...? Aku tidak punya pacar... Siapa yang mau menikahiku secara mendadak seperti ini...?" desah Sonya putus asa.
Tidak punya pacar..., lantas siapa laki-laki yang sedang berdiri di sana itu...? Yang sekarang sedang menatap non Sonya dengan wajah yang tidak bisa terbaca itu... Sedari tadi orang itu tidak pernah beranjak dari tempatnya berdiri.
tanya mbok Yem dalam hatinya.
Sonya melepas pelukannya, "Aku tahu Mbok..., aku tahu siapa orangnya..."
Sonya bergegas lari, tapi tangan Alex menangkapnya, "Kau mau kemana?" tanyanya.
"Lepas...! Aku mau ke rumah Owen, meminta dia menikahiku sekarang..." jawab Sonya.
"Jagan gila kau!" desis Alex.
"Bapak tidak dengar...? Papa memintaku menikah hari ini juga...!! Hari ini Pak...!! Hanya Owen yang bisa bantu saya saat ini..."
Alex menarik Sonya, mengabaikan protesnya Alex tetap membawanya ke kafe rumah sakit ini, dan menyuruh Sonya duduk di depannya.
"Mau apa sih pak...? Saya tidak bisa buang-buang waktu lagi... Saya harus ke Owen sekarang...!" protes Sonya.
"Justru kau akan menghabiskan lebih banyak waktumu untuk membujuk Owen, dan membujuk keluarganya"
"Owen pasti mau menikahi saya..." Sonya bersikeras.
"Bagaimana dengan keluarganya? Dengan orang tuanya?"
Sial dia benar..., bahkan butuh waktu lama untuk meyakinkan orang tua Owen kalau kami ingin bertunangan. Apalagi menikah....
"Saya akan tetap mencobanya, saya...."
"Saya bersedia membantumu." potong Alex.
"Bapak apa...?" tanya Sonya.
"Saya tidak akan mengulang apa yang sudah saya tawarkan tadi!" jawab Alex dingin.
Cih, sebenarnya dia mau bantu atau tidak sih...?
"Lalu bagaimana dengan keluarga Bapak...? Apa mereka akan setuju bapak mendadak menikah?" tanya Sonya.
Alex mengangkat bahunya, "Saya yatim piatu, dan saya tidak ingat memiliki saudara lainnya." jawab Alex santai.
Astaga..., Jailangkung kutub ini hidup sebatang kara.
"Maaf..., saya tidak bermaksud..."
"Lupakan saja, saya juga sudah tidak mengingat mereka lagi." potong Alex.
Sonya menatap Alex penuh haru, "Pasti berat ya Pak menjalani hidup seorang diri...?" tanya Sonya.
"Jangan bersimpati seperti itu, nanti kau jadi suka sama saya, merepotkan saya saja nantinya!" jawab Alex dingin. Ia paling tidak suka kalau ada yang merasa kasihan padanya.
Cih..., narsistik.
"Bapak mau menikahi saya untuk berapa lama...? Apa kita perlu membuat surat kontrak pernikahan...?" tanya Sonya kesal.
"Tidak perlu, saya akan pergi kalau kau menyuruh saya pergi." jawab Alex.
Baguuuss....
"Baiklah kalau bapak memaksa..., saya terima tawaran bapak untuk menikahi saya." seru Sonya.
Sebelah alis Alex naik, "Saya tidak memaksamu, saya hanya menawarkan diri. Itu pilihan lebih baik daripada saya di penggal boss karena membiarkanmu menikah dengan Owen. Belum lagi ocehan dari nona Kei yang tidak pernah ada habisnya itu."
Owh..., jadi alasan ini yang membuat Jailangkung sialan itu mau menikah denganku... Sonya... Sonya... memangnya kau pikir alasan apa lagi dia mau menikahimu...
Sonya menggelengkan kepalanya untuk menjernihkan kembali pikirannya.
"Seharusnya Bapak bilang dari awal kalau Bapak ingin memenuhi permintaan boss untuk menikahi saya. Jadi saya tidak akan berpikiran kalau Bapak sudah menyukai saya... Saya tidak akan mau menikah sama Bapak kalau Bapaksudah terlebih dahulu menyukai saya..." elak Sonya, menaikkan kembali harga dirinya yang tadi sempat jatuh.
"Sampai neraka membeku pun saya tidak akan pernah menyukaimu, jadi kau bisa tenang sekarang!" seru Alex.
Sial..., sekali lagi Jailangkung kutub ini menjatuhkan harga diriku...!!
Ingin rasanya ia menendang kaki Alex sekencang mungkin, mencekik lehernya, atau membenturkan wajah datarnya itu ke tembok, tapi Sonya hanya bisa melakukan itu di dalam bayangannya saja.
"Baiklah kalau begitu, tapi saya punya beberapa syarat..., kalau Bapak setuju kita akan menikah sekarang...!" geram Sonya.
"Sebutkan saja persyaratanmu itu!" seru Alex dengan tidak sabar.
"Saya ingin merahasiakan pernikahan kita sampai batas waktu yang tidak bisa di tentukan, saya masih ingin bebas, jadi Bapak tidak bisa melarang saya kemanapun saya ingin pergi, seperti saya yang juga tidak akan pernah melarang Bapak kemanapun Bapak pergi. Jika suatu saat salah satu diantara kita menemukan pasangan yang cocok, kita harus segera mengakhiri pernikahan ini..., dan membiarkan salah satu dari kita bahagia dengan pilihannya... Bagaimana...?" tanya Sonya.
"Saya setuju" jawab Alex tanpa pikir panjang lagi.
"Lalu apa syarat Bapak untuk saya...?" tanya Sonya lagi.
Alex memalingkan wajahnya ke arah jendela, lama ia asik dengam pikirannya sendiri, membuat Sonya mengetuk-ngetukkan jarinya di atas meja dengan tidak sabar, merasa penasaran dengan syarat yang akan Alex ajukan, Alex menoleh dan menatap jari-jari tangan Sonya itu, yang membuat suara berisik di tengah keheningan mereka.
"Saya hanya ingin kau tidak menolak saat saya meminta hak saya sebagai suami!" jawab Alex santai.
"Tttaaapii kenapa...?" tanya Sonya tergagap, melihat sebelah alis Alex kembali naik Sonya melanjutkan kembali, "Bukannya Bapak tidak suka sama saya...?"
"Tidak perlu saling suka kan untuk melakukan itu? Lagipula..."
Alex menggantung perkataannya, membuat jiwa kepo Sonya berontak ingin Alex segera melanjutkan perkataannya itu.
"Lagipula apa...?" tanya Sonya dengan tidak sabar.
Alex mengangkat bahunya, "Yah, lagipula saya harus membuktikan padamu, kalau saya bukan maho seperti yang selalu kau tegaskan itu!" jawab Alex dingin.
Sonya merosot di kursinya, Sial...!! ini namanya senjata makan tuan...!!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
revan ramadhan
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2022-11-30
0
revan ramadhan
berarti si alex sbnr nya ada rasa suka tuh ku si sonya syarat minta jangan nolak pas alex minta hak itu buat si sonya biar hamil atau sudah merasa ternoda jadi dia tidak bisa k mana2 selain bersama alex.pinter lu lex🤣🤣🤣🤣
2022-11-30
0
revan ramadhan
gk nyangka si alex minta syarat ke gitu🤣🤣🤣🤣
2022-11-30
0