Ditertawakan oleh jarak dan waktu...
Ditemani harapan yang semu...
apa kabar kamu yang di sana?
Aku tak akan mampu melupakanmu...
Tapi aku sanggup melepaskanmu...
"Benarkah?" gumam Sonya sambil memeluk dirinya sendiri. Matanya masih memandangi Menara Eiffel yang berdiri kokoh dan angkuh, tempat impian wanita di seluruh dunia untuk dilamar oleh kekasihnya.
Setelah turun dari métro hari sudah menjelang malam, sudah jam tujum malam, meski matahari musim panas masih terus bersinar terik, dan Sonya masih enggan untuk kembali ke penthouse.
maka dari itu ia meminta Kei untuk santai sejenak di Trocadero Square dengan tamannya yang spektakuler dan air mancur berwarna-warni yang menyebar ke dasar Menara Eiffel menambah keindahan pemandangan menara itu dari sini.
"Mau balik ke penthouse atau kemana lagi nih?" tanya Kei sambil menepuk pundaknya, membuyarkan lamunan Sonya.
Sonya melirik sekilas ke sahabatnya itu, lalu kembali memandangi menara lagi. Sonya masih mau mencari tempat untuk pelarian diri lagi, dan ia mengajak Kei ke night club.
Mereka mencari pub terdekat dan memasukinya, lalu memilih kursi bar yang langsung berhadapan dengan bartender. Sonya langsung memesan red wine dan Kei hanya berani memesan cocktail.
Sonya kembali minum, entah sudah gelas ke berapa, tiap kali ia teringat Owen tiap itu pula ia menegak kembali minumannya.
Sonya menepuk-nepuk pipi Kei, "Aku tidak mau sepertimu Kei, kamu memiliki hati yang baik, kamu percaya terlalu banyak, kamu memberi terlalu banyak, kami mencintai terlalu banyak. Dan pada akhirnya kamu yang paling tersakiti oleh Galang... ya kan?!" seru Sonya dengan suara yang mulai terdengar tidak jelas.
"Nyaaa, apaan sih... Galang sudah lewat kali..."
"Aku kuat.... Aku pantang sakit hati... Aku akan melibas habis orang-orang yang sudah menyakitiku, aku kan Sonya, Sonya si pemberani..." lanjut Sonya sambil menekuk lengannya, lalu menangkup kedua pipi Kei,
"Kamu ingat Kei waktu di pulau X, kamu berniat selingkuh dengan pria pertama yang kamu suka di sana? Sekarang aku juga akan seperti itu!"
Sonya lalu melebarkan tangannya "Siapa? Siapa yang mau sama aku? Love me please, because... My fiancé having an affair..." seru Sonya ke segala arah, menarik perhatian pengunjung pub lainnya.
Sonya menuang kembali wine itu ke gelasnya,
"Nyaaa, sudah cukup!" Kei menahan gelas Sonya.
Tidak berselang lama datang dua pria asing yang mendekati mereka, mengapit mereka di antara keduanya. Pria itu berbicara dalam bahasa Perancis yang tidak Sonya mengerti.
"In English please..." seru Sonya ke pria itu.
Pria di sebelah Kei dan Sonya terus saja saling melempar candaan di antara mereka, sepertinya sedang membahas Kei dan Sonya. Tapi Sonya sudah terlalu mabuk untuk mempedulikan itu.
"Deux bières s'il vous plait." seru pria di sebelah Sonya ke bartender sambil mengedipkan sebelah matanya. kemudian pria itu meletakkan minuman itu di depan Sonya dan satu lagi di geser ke temannya yang duduk di sebelah Kei.
"Pouvez-vous ajouter des glaçons s'il vous plaît?" pria itu seperti bertanya ke Sonya, dan Sonya langsung meminumnya, mengacuhkan pertanyaan yang tidak di mengerti Sonya.
Tidak berselang lama Sonya merasakan rasa panas dan menggelitik di seluruh tubuhnya, terutama di area pribadinya. Ia ingin di sentuh, benar-benar butuh sentuhan. Dan Sonya langsung menatap pria di sebelahnya yang sedang tersenyum lebar, jari pria itu menelusuri pipi, dagu dan bibir Sonya, sentuhan sekecil itu saja sudah membuat Sonya mengerang.
Kemudian pria itu membopong Sonya, baru saja berjalan satu langkah, seseorang datang dan meninju rahang pria asing itu, membuat pria itu terjatuh dengan Sonya yang juga ikut terjatuh di atas tubuh pria itu. "Oh kau tidak apa-apa sayang?" tanya Sonya ke pria asing itu sambil mengelus pipinya.
Seseorang menariknya berdiri, lalu orang itu menindih pria asing tadi dan mendaratkan tinjunya berkali-kali ke wajah pria asing itu, membuat Sonya memekik ngeri.
Setelah puas menghajar pria berengsek itu, Alex berdiri dan menghampiri Sonya, "Apa kau terluka? Dia menyakitimu?" tanyanya.
"Wah aku di campakkan satu pria dan sekarang dua pria memperebutkanku..." racau Sonya lalu memeluk Alex.
Alex berusaha mendorong Sonya, tapi sial tenaganya termasuk kuat untuk ukuran wanita, dan tangan Sonya sudah meraba-raba tubuh Alex dengan liar.
"Boss." seru Alex meminta perhatian Hardhan yang juga sudah berhasil menyingkirkan pria asing yang mengganggu Kei.
"Kenapa ada pria tampan lagi di sini?" Sonya terus meracau sambil terus meraba-raba Alex
Hardhan langsung mengerti dengan apa yang terjadi pada Sonya, "Kita kembali ke Penthouse, kau dan kau, selesaikan masalah di sini..." seru Hardhan ke anak buahnya yg lain, lalu kembali menatap Alex.
"Saya percayakan Sonya padamu Lex, kau harus membantunya..."
"Tapi boss..."
"Tidak ada tapi-tapi, kau yang paling aku percaya untuk menanganinya..." potong Alex tegas.
Sial kau woman!! gerutu Alex dalam hati.
Untung saja jarak dari club itu ke penthouse tidak terlalu jauh, karena Sonya terus berusaha membuka bajunya di dalam mobil, dan tangan liarnya sudah tidak bisa di kondisikan lagi.
"Kau tunggu di sini!!" tegas Alex sesampainya ia di kamar Sonya, Alex beranjak menutup pintu dan menguncinya.
Alex baru saja balik badan ketika Sonya yang entah bagaimana caranya sudah menanggalkan semua pakaiannya dan menghambur ke Alex lalu langsung mencium bibirnya, serangan yang begitu mendadak hingga mata Alex terbelalak kaget,
Alex merasakan jantungnya mulai memompa lebih cepat, dan ia merasakan gelenyar-gelenyar aneh di perutnya, ciuman dan tangan liar Sonya yang bergerilya di tubuh Alex, berhasil mengirimkan getaran aneh yang menggelitik ke seluruh tubuhnya, hingga berpusat di area pribadinya. Kemudian badan Alex menegang ketika teringat sesuatu
Sial wanita ini, dia sudah mencuri ciuman pertamaku!!
Alex membopong Sonya, membawanya ke kamar mandi lalu mendudukannya di bath up kemudian Alex memegang shower dan mengarahkan air dingin dari shower itu ke badan Sonya. Membuat Sonya memekik dan mengeluarkan sumpah serapah kasar. Mulutnya megap-megap karena air dingin yang terus menerus diarahkan Alex ke atas kepalanya.
Air dingin itu lumayan menghilangkan efek dari obat yang Sonya minum meski hanya sementara, beberapa menit lagi obat itu akan kembali bereaksi. Air dingin itu juga lumayan menghilangkan pengaruh alkoholnya, Alex mematikan showernya ketika Sonya mulai bisa mengenalinya lagi.
"Pak Alex? Sial!! Kenapa Bapak di sini?" lalu Sonya melihat badannya sendiri yang tanpa sehelai benangpun dan basah kuyup, "Apa yang Bapak lakukan?!!!" teriaknya histeris.
Alex hanya bertolak pinggang sambil menaikkan sebelah alisnya, kau masih bertanya apa yang sudah aku lakukan? batinnya.
Dengan cepat Sonya mengambil handuk dan menutupi dirinya, lalu menyempatkan diri menendang tulang kering Alex hingga membuat Alex meringis kesakitan, sebelum berlari ke kamar sambil teriak kesal, "Dasar pria bejat!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
sintesa destania
anda keliru son kamu yg nyosor duluan
2022-05-20
1
Rokiyah Yulianti
Wah Alex masih perjaka tong tong ternyata
2022-05-13
1
NURUL LAILI MUFIDAH
bukannya sm anindira alex udah pernah cium
2022-01-23
1