"Happy Birthday Bee..." seru Owen dari arah belakangnya, sambil mengulurkan sebungkus kado di depan mata Sonya, lalu mengecup ujung kepalanya.
"Terima kasih Boo..." sahut Sonya sumringah setelah Owen duduk di depannya.
"Buka dong..." pinta Owen.
Sonya membuka bungkus kado itu pelan-pelan, lalu memekik pelan ketika tahu apa isinya, "Astaga boo, ini kan dompet yang aku incar waktu itu..." seru Sonya dengan mata berbinar-binar, dan sambil tersenyum lebar ia mengalihkan tatapannya ke Owen, "Kok kamu tahu sih aku sedang mengincar dompet ini?"
Owen membusungkan dadanya dengan bangga, "Siapa dulu dong... Oweennn..." serunya membanggakan diri sendiri.
"Iya dah, Terima kasih yaa..." Teriak Sonya, ia harus mengencangkan suaranya karena kalau tidak Owen tidak akan mendengarnya, karena DJ sudah memainkan kembali musiknya, dan kembali membuat bising club ini.
"Masa bilang terima kasihnya cuma begitu doang..." protes Owen.
Sonya mengerti maksud Owen, jadi ia mencondongkan badannya dan langsung mengecup pipi kanan dan kiri Owen, "Terima kasih Boo ku sayang..." ucap Sonya.
"Yang ini kok di lewat?" tanya Owen sambil menyentuh bibirnya.
"Apaan sih... Malu ahh ini tempat umum juga..." elak Sonya.
"Justru itu tantangannya..." goda Owen sambil mengedipkan sebelah matanya.
Wajah Sonya merona merah, "Gak ahh... Gila kamu..."
Tidak lama kemudian DJ memainkan piringan hitamnya dengan irama soul dan funk yang cocok di pakai untuk dansa.
"Turun yuk..." ajak Owen
Sonya melihat ke arah dance floor, banyak pasangan muda mudi yang sudah mulai dansa di sana.
"Kuy laahh...." seru Sonya sambil menarik tangan Owen.
Ditengah dansa mereka, Owen terbawa suasana di sekitarnya, ia pun langsung mencium bibir Sonya, itu adalah ciuman pertama untuk Sonya.
Sonya menghela nafas panjang ketika mengingat kenangan itu, dompet itu mengingatkan Sonya pada ciuman pertamanya, dan itu yang membuatnya tidak rela harus kehilangan dompet itu, meski saat ini ia sudah putus dengan Owen.
"Aawww!!" teriak Sonya ketika Alex menekan keningnya yang terluka dengan plester, lalu Sonya memelototinya, "Bisa pelan-pelan tidak sih Pak? Lebih baik saya pasang sendiri tadi!" gerutunya kesal.
Tanpa menjawab Alex langsung balik badan dan beranjak pergi. Sonya menggeram kesal di belakang Alex, sekali lagi pria itu meninggalkannya begitu saja.
"Pak... Tunggu... Alex!!" teriaknya sambil mengejar Alex, lalu Alex tiba-tiba berhenti membuat Sonya menabrak punggungnya, seperti menabrak tembok hingga Sonya terdorong balik ke belakang dan terjatuh dengan bokongnya yang mendarat keras di lantai, dan kedua sikutnya menahan badannya.
Alex balik badan dan melihat Sonya yang sedang mengerang kesakitan, sambil mengusap-ngusap kedua sikutnya, dan menatap Alex kesal, "Apa yang sedang kau lakukan? Ayo jalan!" serunya.
"Kenapa Bapak berhenti tiba-tiba?!!" teriak Sonya sambil menghentakkan kakinya dengan kesal, seperti anak kecil yang sedang merajuk.
"Kau kan tadi yang menyuruhku menunggumu Son!" balas Alex, lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Sonya berdiri. Dengan kesal Sonya menepis tangannya dan berdiri sendiri tanpa bantuan Alex.
"Kenapa aku selalu sial sihh kalau jalan sama Jailangkung kutub itu!" gumam Sonya kesal, sambil menepis kotoran di belakang rok mininya.
**********
"Boss, saya tidak akan mau menikah dengan Alex. Ohh, saya begitu membencinya boss hingga ke ubun-ubun... Lebih baik saya menikah dengan Dino daripada menghabiskan sisa hidupku dengan Jailangkung kutub di sebelah saya ini!" gerutu Sonya pada Hardhan.
"Tapi dia sudah melihatmu polos Nya..." seru Kei tidak setuju.
Sonya mengangkat bahunya "Aku akan anggap itu amal baikku untuknya." tangannya bersedekap di atas dadanya, lalu mengalihkan perhatian ke kota Paris di bawahnya.
Pemandangan yang sungguh indah di lihat dari rooftop ini. Kalau saja suasana hati Sonya sedang tidak panas dingin, dia akan dengan senang hati menikmati pemandangan itu.
"Bagaimanapun juga kalian berdua tetap harus menikah, saya tidak mau mendengar alasan apapun dari kalian. Sebaiknya kalian saling mengenal dengan baik mulai dari sekarang, karena suka atau tidak suka seperti yang pernah saya tegaskan sebelumnya, satu bulan lagi saya akan ke rumahmu dan melamarmu untuk Alex..." tegas Hardhan.
Sonya merosot di kursinya sambil mengerang pasrah. Tidak ada gunanya berdebat dengan Hardhan, tapi ia juga tidak mau menikah dengan pria dingin di sebelahnya itu.
Lalu terlintas pikiran yang membuatnya kembali bersemangat dan Sonya langsung kembali duduk tegak, "Bagaimana kalau Papa menolak?" tanya Sonya ke Hardhan sambil tersenyum puas.
Hardhan menaikkan sebelah alisnya, "Apa Papamu terlihat berani meragukan pilihanku?"
Tidak.... Sial!! Papa akan langsung menyambut boss dan Alex dengan tangan terbuka, Papa sangat mengagumi boss, bahkan ia juga mengenal Jailangkung sialan itu!!
dan kenyataan itu membuat Sonya kembali merosot di bangkunya, kali ini sambil menghela nafas panjang.
"Apa segitu buruknya menikah dengan saya?" celetuk Alex
"Yang benar saja, mana ada wanita yang tidak akan merasa buruk menikah dengan maho..." gumam Sonya lebih ke dirinya sendiri, tapi Alex mendengarnya.
"Saya masih pria normal, darimana kau bisa memiliki pikiran buruk macam itu?" tanya Alex santai.
Sonya hanya mengangkat bahu dengan acuh tak acuh, seolah spekulasi tanpa buktinya tadi tidak membuat Alex merasa terhina.
Merasa hening, sementara dua pasangan di depannya itu sedang asik memadu kasih, Sonya kembali duduk tegak dan menghadap Alex, "Apa Bapak mencintai saya?" tanya Sonya.
"Tidak." jawab Alex mantap.
"Apa Bapak menyukai saya?" tanyanya lagi.
"Tidak."
"Lalu kenapa Bapak mau menikah dengan saya?"
"Saya juga tidak ada niat menikah denganmu."
Sonya memutar kedua bola matanya, semakin kesal dengan sikap Alex yang sulit di mengerti, "Yaa kalau begitu Bapak bilang laah ke boss kalau Bapak tidak berniat menikahi saya!!"
Alex mengangkat bahunya, "Tidak ada niat bukan berarti tidak bisa menikahimu Son."
"Akan jadi seperti apa pernikahan kita nanti Pak?! Kita sama-sama tidak saling menyukai, bahkan kita cenderung saling benci... Kita bisa ribut setiap harinya! Sukur-sukur tidak saling membunuh selama seminggu pernikahan kita!!"
"Saya tidak bilang saya benci kamu." tegas Alex.
"Tapi tetap saja Bapak tidak menyukai saya, iya kan? Dan saya juga tidak menyukai Bapak... Terus apa bedanya? Kita berdua hanya akan saling menyakiti nantinya..."
"Apa kau pikir saya punya pilihan lain? Saya harus bertanggung jawab karena malam itu. Dan semua karena kesalahanmu, keteledoranmu!"
"Astaga Pak, tanggung jawab untuk apa? Bapak hanya menyentuh saya dengan tangan Bapak, Bapak tidak membuka segel saya... Jadi apa yang harus di pertanggung jawabkan?!" tanya Sonya frustasi.
"Saya juga berpikir seperti itu." jawab Alex sambil mengangkat bahunya.
"Yaaa lalu? Kenapa masih tetap mau menikah dengan saya?" geram Sonya.
"Karena Boss yang memintanya."
"Terus kalau boss minta Bapak terjun dari rooftop ini, Bapak juga bersedia?"
Sekali lagi Alex mengangkat bahunya, "Mungkin."
Aaarrggghhhh susah ngebujuk Jailangkung kutub ini!!
Hanya tinggal malam ini saja di Paris. Besok sesampainya di Jakarta, Sonya akan memikirkan cara lain untuk menghindari ide gila Hardhan itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Rokiyah Yulianti
Sonya nuduh Alex mahoo mulu, dia kaga tau aja si Alex normal gitu bahkan pas lg muasin Sonya dia rela muasin gairahnya pake sabun kaga berniat merusak Sonya ajibbb👍
2022-05-13
1
Sri Faujia
nya terima aja si alex dia tu pria yg baik n bertanggung jawab
2021-12-15
1
Hesti Pramuni
mm.. susah..
2021-11-27
0