Sonya masih enggan melepas pelukannya dari Owen, pria yang akan bertunangan dengannya satu minggu lagi. Yah, sepulangnya Sonya dari Paris, Owen akan melamarnya.
"Bee, kamu harus segera masuk, nanti ketinggalan pesawat..." seru Owen sambil tertawa pelan dan menepuk-nepuk punggung Sonya.
"Tidak mau, aku mau puas-puasin meluk kamu... seminggu kan lama Boo..." tolak Sonya.
"Kita kan masih bisa video callan Bee, sesampainya kamu di Paris nanti, kamu harus langsung telepon aku ya...."
Sonya mengangguk di dada Owen, lalu sambil memberengut ia melepas pelukannya, tangannya masih bergelayut manja di leher Owen.
"Rasanya tidak sabar menunggu seminggu lagi..." gumam Sonya lalu mengecup bibir Owen.
"Aku harap setelah kita bertunangan, kamu bersedia menyerahkan diri kamu seutuhnya ke aku Bee... Aku tidak sabar kalau harus menunggu kita menikah dulu..." bisik Owen di telinga Sonya.
Sonya langsung mencubit pinggang Owen, membuatnya memekik geli, "Ngeres saja pikiran kamu, nanti aku sapu looh!" gerutu Sonya sambil tertawa.
"Namanya juga usaha..." balas Owen sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Ya sudah sana jalan." seru Sonya sambil mendorong Owen ke arah mobilnya.
"Jaga diri baik-baik di sana, dan jaga juga hati kamu untukku Bee..." goda Owen sambil memberi sun jauh Ke Sonya.
"Kamu juga jaga hati kamu untukku dan hati-hati menyetirnya, jangan ngebut..."
Owen melambaikan tangannya sebelum masuk ke kursi pengemudi, lalu menancap gas meninggalkan Sonya, "Boo, I Love You..." teriak Sonya.
Sonya menghela nafas panjang, memikirkan lagi kegilaannya karena sudah teriak-teriak di depan umum, "Apa aku sudah cinta mati sama dia yaa?" tanyanya pada diri sendiri sambil menepuk-nepuk pipinya.
"Jangan berikan cintamu bulat-bulat, sisakan separuh buat modal kalau dia minggat..." celetuk seseorang dengan suara santai tapi masih terkesan dingin di belakangnya.
Suara itu... suara Jailangkung!!.
Sambil melipat kedua tangannya di depan dada, Sonya langsung balik badan, dan berhadapan dengan pria yang paling tidak ingin ia temui. Yang sedang bersandar santai di balik pilar.
"Pak Alex... Bapak punya kebiasaan baru yaa menguping pembicaraan orang?!" tanya Sonya kesal sambil memicingkan kedua matanya.
"Ayo masuk!" seru Alex dingin, mengabaikan pertanyaan Sonya.
Sambil menggerutu kesal Sonya menarik kopernya dan mengekor di belakang Alex, tangannya membentuk cekikan ke leher Alex, seandainya ia berani mencekiknya secara langsung. Boss yang selalu menyiksanya di kantor dengan setumpuk pekerjaan itu.
Alex menuju area priority check in kemudian memperlihatkan e-ticketnya ke resepsionis, dan mempersilahkan mereka duduk selama resepsionis itu mengecek e-ticketnya.
Setelah mendapat boarding pass dan pita warna hitam untuk bagasi kabinnya, mereka diarahkan ke sudut ruangan tempat petugas imigrasi mengecek dan mencap paspor mereka.
Sonya dan Alex menunggu di ruang tunggu prioritas, yang terlihat mewah dengan beberapa eksekutif muda berjas rapi yang sedang asik dengan laptopnya masing-masing. Sonya dan Alex duduk di sofa empuk samping jendela.
Alex meletakkan map coklat di depan Sonya, "Wanita bodoh, tidak bisa melihat serigala berbulu domba yang sedang mengincarnya!" Ujar Alex dengan suara dalam dan dinginnya.
Kening Sonya mengkerut, "Apa ini?" tanyanya bingung. Tidak ada jawaban dari Alex yang duduk di depannya, Alex hanya memalingkan wajahnya ke luar jendela.
Sambil menghela nafas kesal, Sonya membuka map itu, lalu mengeluarkan isinya, dan dunia seakan runtuh seketika.
Dengan tangan gemetar dan dadanya yang dipenuhi amarah, Sonya melihat lembar demi lembar foto itu, foto mesum Owen dengan wanita-wanita lain. Dan yang lebih menyakitkan lagi, salah satu wanita itu adalah Tria, sepupunya. Sonya merasakan sakitnya di khianati kekasih dan sepupunya sendiri, jauh lebih sakit dari saat melihat Owen dengan wanita lain.
Sonya memegang foto itu di tangan kanannya, lalu menggoyangkannya di depan Alex, "Ini bohong kan?!" ini editan kan?!" tanya Sonya tidak percaya, berusaha menghibur dirinya sendiri.
"Maaf itu asli." jawab Alex santai sambil mengangkat bahunya, tanpa melirik Sonya sedikitpun.
Seperti cermin yang jatuh ke bebatuan dan hancur berkeping-keping, seperti itulah hati Sonya saat ini.
Berusaha keras menahan air matanya yang akan keluar, Sonya memasukkan kembali foto-foto itu ke dalam map.
Sonya menatap handphonenya sambil menggigit bibir bawahnya dengan penuh rasa kesal, lalu menghela nafas panjang sebelum menekan nama Owen.
"Waah Bee... baru berpisah berapa menit saja sudah kangen nih..." sapa Owen.
"Apa kamu sering bertemu Tria tanpa sepengetahuanku?" tanya Sonya tanpa basa basi.
"Tria? Sepupu kamu?" Owen balik nanya.
"Memangnya ada berapa nama Tria yang kamu kenal?!!" rutuk Sonya kesal.
"Tunggu... Tunggu, ini sebenarnya ada apa sih? kenapa kamu tiba-tiba tanya Tria? Dan kenapa kamu tiba-tiba nyolot sama aku? Kamu kenapa sih Bee?"
Sonya menguatkan diri sebelum mengatakan, "Owen, hubungan kita berakhir sampai di sini, kita putus..." kata Sonya dengan suara yang sangat dingin.
"Ap... Apa? Bee kamu kenapa sih? Aku tidak akan mau putus dari kamu! Aku putar balik sekarang ke Bandara lagi, tunggu di sana dan batalkan tugas ke Parisnya!!"
"Tidak perlu, setengah jam lagi aku take off..." ketus Sonya.
"Bee, asli aku bingung ini. Ada apa sih sebenarnya? Kenapa kamu tiba-tiba minta putus?!"
Sonya diam, mengatur nafasnya tetap tenang, dan menahan sekuat tenaga untuk tidak menangis.
Pandang Alex, yaa aku harus pandang muka dinginnya, Jailangkung itu selalu berhasil bikin aku kesal, tapi itu lebih baik daripada aku harus nangis.
batin Sonya.
Merasa sedang di perhatikan, Alex mengalihkan perhatiannya dari luar jendela ke Sonya, tidak ada reaksi apapun di wajahnya, bahkan sekedar simpatipun tidak, lalu Alex kembali mengalihkan perhatiannya ke luar jendela lagi. Dan itu berhasil membuat Sonya dongkol.
"Bee, apa... Hmmm... Tria bicara sesuatu ke kamu?" tanya Owen lagi, membuat Sonya kembali ke masalah yang sedang di hadapinya ini.
"Memangnya ada sesuatu yang harus Tria bicarakan ke aku?"
"Yaa aku tidak tahu, aku hanya menerka-nerka saja, secara kamu tiba-tiba menanyakan dia tadi." elak Owen.
"Bukan hanya Tria yang harus bicara sama aku.., kamu juga... Kalian berdua yang sudah menikam aku dari belakang!"
"Bee, apa maksudnya? Aku tidak mengerti?"
Sonya merasa emosinya kembali memuncak, Owen masih saja pura-pura tidak tahu hubungan terlarangnya dengan Tria. "Lo sudah selingkuh kan sama Tria dan juga beberapa wanita lainnya?" tanya Sonya dengan suara gemetar karena amarah.
"Bee, kamu dengar gosip darimana? Apa kamu percaya begitu saja aku orang yang seperti itu?"
"Iya aku percaya..." aku Sonya.
"Bee, kamu tenangin diri dulu di Paris yaa, nanti kita bicarakan lagi setelah kamu kembali ke sini... Ok? Apapun yang kamu dengar itu semua bohong, jadi jangan mudah percaya yaa..." bujuk Owen.
Sonya berpikir sejenak sebelum
melanjutkan, "Yah, kamu benar. Kita harus membicarakannya secara langsung nanti sepulangnya gue dari Paris."
Dan aku akan lempar bukti-bukti foto ini ke depan wajahmu!!! Sekarang nikmatilah waktu kamu bermain di belakangku... rutuk Sonya dalam hati.
"Ya sudah, jangan lupa hubungi aku sesampainya kamu di Paris..."
"Kalau aku ingat!!" suntuk Sonya lalu mematikan sambungan teleponnya. kemudian mematikan handphonenya, dan memasukkan kembali ke dalam tasnya.
Sonya bersandar ke sofa dan mengalihkan perhatiannya ke luar jendela, saat ini hatinya terasa sakit, kecewa dan ia ingin sekali mengumpat dengan kata-kata kasar, tapi bukankah ia justru akan terlihat sangat menyedihkan?
Dan Sonya tidak ingin terlihat menyedihkan, terutama di depan pria yang di bencinya itu, yang sedang duduk di depannya saat ini. Pria dingin, kaku dan menjengkelkan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
zoel
keren thor
2023-03-27
1
si kece
hahaha sonia ngakak bgt w son 🤣🤣
2022-08-19
1
si kece
astaga.. kangen bgt w sm novel ini. udh 2x baca. ini ke 3x nya cuy..
2022-08-19
1