Dengan cepat Sonya mengambil handuk dan menutupi dirinya, lalu menyempatkan diri menendang tulang kering Alex hingga membuat Alex meringis kesakitan, sebelum berlari ke kamar sambil teriak kesal, "Dasar pria bejat!!"
Setelah denyutan yang menyakitkan di tulang keringnya mereda, Alex langsung bergegas ke ruang ganti, dan mengambil dua pasang stocking. Ia akan mengikat kedua tangan Sonya ketika obat itu kembali bereaksi, supaya tangannya itu tidak bisa seenaknya saja meraba-raba Alex.
Dengan langkah santai, ia kembali ke ruang tidur, dan mendapati Sonya yang sedang jalan hilir mudik tidak bisa diam kemudian membungkuk, lengannya memeluk perutnya. "Ada apa denganku?" gumamnya.
"Karena kau terlalu bodoh untuk begitu saja menerima minuman dari pria asing!" jawab Alex tanpa di minta.
Sonya langsung balik badan ke arah Alex, lalu seperti magnet baginya Sonya langsung bergegas ke Alex, dan berusaha menciumnya lagi, tapi kali ini Alex sudah mengantisipasinya, ia memutar badan Sonya dan membekuk kedua tangannya ke belakang punggungnya, dan mengikatnya dengan stocking yang tadi dia ambil.
"Kau jahat, saya membutuhkanmu sekarang Pak... Tolong saya sudah tidak tahan lagi..." Oceh Sonya sambil menggeliat tidak bisa diam.
"Tadi kau mengataiku pria bejat, dan sekarang kau memintaku berbuat bejat padamu?" tanya Alex dingin. Lalu mendorong Sonya hingga terjerembab di atas tempat tidur.
"Maaf... Tadi saya... Saya tidak merasa terbakar seperti saat ini..." Sonya terus menggeliat macam cacing kepanasan di atas kasur, membuat handuk yang ia lilitkan di badannya terbuka.
Alex mengumpat pelan, tubuh Sonya terlalu seksi untuk ia abaikan, dan tanpa bisa di tahan bagian pribadinya memberontak minta keluar dari celananya. Mana ada pria normal yang tidak bereaksi melihat pemandangan seperti ini.
Boss... kau mau membunuhku pelan-pelan yaa?
suntuk Alex dalam hati.
Sambil menggeram kesal, Alex menutup badan Sonya lagi dengan handuk, "Kau mau aku membantumu?" tanyanya dengan suara dingin dan tajam.
Sonya mengangguk kencang, "Iya... Please..."
"Tutup matamu dan jangan banyak gerak!!" seru Alex.
Setelah Sonya memejamkan matanya, Alex duduk di samping Sonya, punggungnya membelakangi Sonya. Alex meletakkan tangannya di area pribadi Sonya, dan pinggangnya langsung terangkat menyambut jemari Alex, desahan-desahan liar keluar dari bibir Sonya seiring dengan gerakan jemari Alex di area sensitifnya. Membuat bagian pribadi Alex menjadi semakin memberontak juga minta keluar.
Sambil menggertakan gigi dan memejamkan matanya, jemari Alex terus melakukan itu sampai akhirnya Sonya menjerit karena gelombang kenikmatan yang menghampirinya.
Setelah Sonya tenang kembali Alex bergegas ke kamar mandi, "Kau mau kemana?" tanya Sonya.
"Cuci tangan!!" geram Alex kesal.
Alex terpaksa membebaskan dirinya dengan bantuan sabun, dan tidak butuh waktu lama ia pun terbebas dari kebutuhannya yang menyiksa tadi.
Sementara itu di ruang tidur, Sonya kembali merasakan kehangatan kembali mengalir di pembuluh darahnya, "Pak Alex..." panggilnya.
Ia mencoba duduk, tidak mudah dengan kedua tangan yang terikat di belakang.
Merasa tidak ada jawaban, dan gairah itu kembali lagi, Sonya kembali teriak, "Pak Alex... Alex sial kau! Sini cepat aku membutuhkanmu lagi, Jailangkuuuung, kenapa lama sekali sihh!!"
racau Sonya tidak sabar.
Dan Alex berdiri di sana, di ambang pintu antara ruang tidur dan ruang ganti. Pakaiannya masih terlihat rapi dan tidak bercela, begitu juga dengan tatanan rambutnya, Alex berdiri sambil menatap Sonya dengan tatapan dingin dan tak terbacanya.
"Bantu aku lagi Lex, sentuh lagi seperti tadi..." pinta Sonya dengan suara yang bergetar karena gairah. Mengabaikan tatapan tajam Alex yang terlihat jelas tidak senang.
Dengan waslap yang terlihat basah di tangannya, Alex bergegas ke mini bar, sepatunya berderap kencang ketika ia melangkah, lalu Alex membasahi waslap yang di pegangnya dengan air es.
"Kau mau apa?" tanya Sonya.
Alex kembali duduk di samping Sonya, dan tanpa basa-basi lagi, menempelkan waslap basah itu ke area pribadi Sonya, membuat Sonya mengerang nikmat karena gabungan rasa panas dan dingin di areanya yang paling sensitif.
Sepanjang malam seperti itulah yang terjadi, jemari Alex dan waslap basah yang berhasil membantu Sonya mengatasi efek obat itu. Sampai Sonya merasa lelah dan tertidur lelap.
Pagi harinya, Sonya terbangun dengan badan yang terasa tanpa tulang, kedua tangannya pegal dan juga sakit, dan kepalanya yang teramat sangat pusing, hingga ia bergegas ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya ke dalam kloset.
Dan tiba-tiba Sonya terduduk di lantai ketika mengingat kejadian semalam.
"Aarrggghhhh...." teriaknya sambil mengentak-ngentakkan kakinya. Lalu memeluk kedua kakinya dengan lengannya.
Kejadian demi kejadian malam tadi kembali berputar di dalam ingatannya, membuatnya seperti ingin menghilang dari bumi ini saking malunya.
"Aarrggghhh sial!! Malu, malu, malu!!" geramnya sambil mengacak rambutnya.
"Aku harus bersikap bagaimana kalau bertemu Jailangkung itu lagi? Dia sudah melihat aku polos.. Dan dia sudah pegang.... Aaarrgggghhhhh..... Gila!!" teriak Sonya.
Sonya naik kembali ke atas tempat tidur, dan bersandar pada kepala tempat tidurnya. Pikirannya kembali mengingat kejadian semalam,
"Tuhan.... Semoga ini hanya mimpi... Please Tuhan... Jangan jatuhkan harga diriku di depan Jailangkung itu sampai tidak tertolong lagi... Aku..." kata-kata Sonya menggantung ketika ia teringat sesuatu, dan wajahnya langsung memerah,
"Astaga... Dia berpakaian lengkap saat melakukannya... Bahkan tidak mau repot-repot membuka jasnya dan menggulung lengan kemejanya... Sementara aku... Aaarrggghhhh.... Malu!!" Sonya menutup wajahnya dengan kedua tangannya, berharap sepenuh hati entah bagaiman caranya Alex sudah kembali pulang ke Jakarta.
Tapi rupanya Dewi Fortuna belum memihak padanya, karena pada siang harinya ia bertemu kembali dengan Alex dan bahkan duduk bersebelahan dengan gunung es itu! Mereka sedang di interogasi bossnya dan istrinya yang sedang duduk tepat di depannya.
Dan yang lebih gila lagi, boss yang duduk di depan mereka, memberi waktu satu bulan untuk Alex dan Sonya menikah! Hanya karena mereka menghabiskan malam bersama.
Tuhan, cobaan apalagi yang Engkau berikan padaku? desah Sonya dalam hati.
Sonya menendang kaki Alex, membuatnya mendapat perhatian pria dingin itu, Sonya mencondongkan badannya sedikit ke Alex, "Kenapa kau tidak menolaknya pak?" bisiknya.
Alex hanya menaikkan sebelah alisnya, Apa aku terlihat bisa menolak keinginan boss?
seperti itulah kira-kira mata Alex berbicara pada Sonya.
Sonya kembali mencondongkan tubuhnya ke Alex, "Kau tidak akan tahan menikah denganku pak, karena kalau sampai kita menikah, aku akan pastikan hidupmu seperti di neraka jika kau tidak mau menolaknya..." ancam Sonya. Dan pria dingin itu tetap tidak bergeming.
Sonya langsung berdiri dan duduk di sebelah Kei, "Kei tolong bujuk suamimu, aku tidak mau menikah dengan pria dingin dan tidak berperasaan itu... Please..." pinta Sonya memelas.
"Percuma kau meminta bantuan istriku Sonya, kalau aku sudah memutuskan kalian harus menikah, makan kalian harus menikah." tegas Hardhan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Nur Cahya
tebakan ku benar trnyata... di rumah HK aq nebak kalo jari alex yg sudah enak2 ma sonya🤭🤭😁😁🤣🤣
2023-07-26
0
La Rahman
kuat sekali kau alex
2023-07-18
0
revan ramadhan
ngebayangin nya gua ngakak🤣🤣🤣🤣
2022-11-29
1