Sonya dan Kei berteriak sekencang-kencangnya, di wahana Rock 'n' Roller Coaster Starring Aerosmith yang super ngebut, dengan kecepatan 105km/jam.
"Ooweennn baaangs**t!!!" teriak Sonya
"Haardhaaan siaalaaannn!!!" lanjut Kei
"Ooweeenn baaajiing***nn!!"
"Hardhaaann breeengseekkk!!"
"Oweenn Kepaaara**aattt!!"
"Hardaaaann giilaaaa!!!"
"Oweeenn jeleeek, kuraaappp, biintiiitt!!!"
"Kariinaaa jaablaaayyyy!!"
"Oweeennn beejaaaadddd!!"
"Raksaasaaa meesuuuuummm!!!"
"Jailaangkuung maaaahoooo!!!"
"Apaaa?"
Mereka terus teriak saling sahut-sahutan, mengeluarkan segala keluh kesah mereka di wahana yang memacu adrenalin itu. Sampai suara mereka serak dan kehabisan kata-kata.
Mereka turun dari wahana itu sambil tertawa puas.
"Gila aku puas sekali..." seru Sonya dengan nafas yang tersengal.
"Kenapa Alex maho?" tanya Kei.
Sonya mengangkat bahunya, "Dingin begitu jangan-jangan dia naksir sama boss lagi..."
Kei menyenggol pundak Sonya dengan pundaknya "Apaan sih..." membuat Sonya tertawa lebar.
"Naik itu yuk..." ajak Sonya, menunjuk ke arah RC Racer.
Setelah wahana RC Racer itu bergerak maju mundur dengan kecepatan tinggi, mereka kembali berteriak meski tidak seheboh tadi. Kalau wahana Rock 'n' Roller Coaster Starring Aerosmith ada di dalam ruangan dan gelap, jadi mereka puas teriak-teriak tanpa takut jadi perhatian pengunjung lainnya, sedang wahana ini ada di luar ruangan, dan banyak mata yang melihat.
"Lebih seru naik Rock 'n' Roller Coaster tadi yaa..." kata Sonya.
"Enak gelap-gelapan, bisa teriak sepuasnya." sambut Kei.
Hari semakin siang, dan perut mereka sudah mulai berdemo meminta diisi, akhirnya mereka memasuki salah satu restaurant yang berada di dalam wahana bermain Disneyland ini. Restaurant yang di dekorasi dengan sangat unik.
"Gila Kei, itu piring sebesar tembok..." gumam Sonya.
Kei tertawa lebar "Kita jadi mirip kurcaci masuk kesini...."
"Iya... iya... betulll, sendoknya dong, tinggian sendok sama lo Kei..."
Kei tertawa lebar "Ya sudah duduk yuk."
Mereka duduk di bagian tengah, dengan piring-piring raksasa yang membatasi bangku mereka dengan bangku depan dan belakangnya.
"Bahkan tinggian piring itu sama Hardhan..." gumam Kei, membuat tawa Sonya pecah.
"Jadi ceritakan sama aku... Apa yang sudah kamu bicarakan sama wanita ular tadi? Dan kenapa dia bisa masuk ke penthousemu?" tanya Sonya setelah memesan menu yang di inginkan.
"Dia sudah sering datang ke penthouse, dan passwordnya masih sama, jadi yaaa... Itulah cara dia masuk." jawab Kei.
"Kenapa tidak langsung kamu jambak saja sih rambutnya, terus kamu seret dia keluar, kalau kamu mau, madame Agathe pasti juga bantu kamu kan..." geram Sonya emosi.
"Karena kata Mama, menghadapi pelakor itu harus dengan cara cantik dan berkelas. Jadi aku berusaha tetap tenang dan tidak terpancing sedikitpun, dan itu membuat Karina kesal. Dan langsung mengeluarkan semua racun dari mulutnya..."
Kei menarik nafas panjang sebelum melanjutkan,
"Nya, menurut kamu apa pria bisa melupakan waktu yang sudah bertahun-tahun ia lewati dengan seorang wanita? Apa kamu percaya kalau selama delapan tahun itu mereka hanya berhubungan intim satu kali saja? Apa kamu percaya Hardhan akan menolak rayuan dari wanita secantik Karina?" tanya Kei muram.
"Delapan tahun? Lama juga yaa... Kalau menurut gosip yang aku dengar di kantor sih, boss tidak pernah berhubungan dengan satu wanita lebih dari dua minggu, dan itu hampir tiap malam mereka melakukannya. Tapi kalau selama delapan tahun dan hanya satu kali melakukannya, woooww banget." seru Sonya.
Kei memberengut dan mendesah kecewa, "Tuh kan, kamu saja meragukannya..."
"Bukan, aku bukan meragukan boss. Tapi aku rasa ada alasan tertentu boss mempertahankan Karina selama itu tanpa menyentuhnya."
"Hardhan curiga Karina ada sangkut pautnya dengan kematian adiknya." gumam Kei.
Hah? Karina terlibat pembunuhan?
"Nah, itu alasan yang kuat, dan kamu tidak boleh meragukan boss Hardhan kalau begitu."
"Iya aku percaya Nya, setidaknya aku mencoba percaya. Tapi kata-kata Karina tadi itu begitu lancar keluar dari mulutnya, dan tidak terkesan di buat-buat. Bahkan dia mengaku sudah menjadi sugar babynya Hardhan saat masih SMA. Lo ingatkan Karina dan geng konyolnya itu yang hanya bisa menerima anggota yang sudah pernah ke Paris. Nah, Karina bisa bolak balik ke Paris karena Hardhan!."
"Wah, gila tuh cewek, udah jadi pecun dari SMA. Dan kamu percaya sama yang dia katakan?" tanya Sonya.
"Entahlah... Hardhan mengaku padaku kalau ia hanya bercinta sekali saja dengan Karina, itupun di luar kemauan dia." sahut Kei bingung, ia bertopang dagu dan mengerutkan keningnya,
"Bahkan Karina tahu tanda tertentu di bagian pribadi Hardhan, yang aku sendiri tidak pernah mengetahuinya." Kei terdiam, kemudian melanjutkan dengan lemah, "Apa aku harus percaya Karina langsung bisa melihatnya padahal hanya sekali melakukannya?"
"Kalau menurut aku nih yaaa, Karina melakukan itu dengan sengaja untuk memancing emosi kamu, supaya kamu marah dan meninggalkan boss, yang pada akhirnya akan menguntungkan Karina karena posisi di samping boss kembali kosong. Sebaiknya kamu periksa lagi ada atau tidaknya tanda yang di sebutkan Karina itu pada suamimu itu."
"Iya aku juga berpikir seperti itu Nya... Tapi tetap saja rasanya menyakitkan mendengar perkataan Karina, aku jadi berpikir jangan-jangan Hardhan sudah membohongiku..."
"Dia sudah berhasil mencuci otak kamu..., karena kamu sudah meragukan suamimu sendiri..." geram Sonya, kesal pada sahabatnya itu.
"Aku tidak akan pernah ragu pada Hardhan kalau saja pernikahanku dengannya tidak hanya sebatas kontrak, dan Karina mengetahui itu. Dengan yakinnya dia bilang Hardhan akan dengan senang hati meninggalkanku ketika kontrak itu selesai, dan kembali padanya."
"Apa kamu percaya boss akan meninggalkanmu ketika kontrak itu selesai? Melihat sikap boss yang seperti celeng bergairah itu ketika berdekatan denganmu, aku yakin... Dia tidak akan pernah melepasmu..." Sonya meyakinkan sahabatnya yang naif itu.
"Hardhan playboy Nya... Aku takut suatu saat nanti jiwa playboynya akan kembali lagi..." desah Kei lirih.
"Setau aku, Papanya juga mantan playboy, tapi terbukti kesetiaannya pada istri dan keluarganya..."
Kei mendesah lagi, "Apa kamu percaya kalau putra seorang playboy akan lebih setia lagi daripada ayahnya?"
"Percaya, dan kamu juga harus percaya. Karena hanya kepercayaan dan cinta lah yang akan mampu membuat kalian bertahan menghadapi godaan dalam rumah tangga kalian. Aja aja fighting!!" seru Sonya meniru gerakan drakor favoritnya, membuat Kei tergelak.
"Sudah jangan bahas masalah aku terus, sekarang bagaimana denganmu? Sudah ada rencana untuk menghadapi Owen nanti?" tanya Kei.
"Hmmm sudah pasti aku akan mematahkan hidungnya terlebih dahulu, lalu melempar foto-foto itu ke wajahnya..." Sahut Sonya sambil tersenyum sinis.
Baru membayangkannya saja sudah membuat Sonya puas. Sesampainya di Jakarta nanti, Sonya akan langsung melabrak Owen, Sonya sudah puas nangis sekarang sampai air matanya terasa kering. Jadi Sonya yakin, ia akan sekuat wonder woman ketika menghadapi Owen nanti.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
si kece
kenapa sih nya istilah lu ada2 aja. celeng bergairah tuh kek mana sih nya 😵😭
2022-08-19
2
Rokiyah Yulianti
Apa cuma aku yg gatau celeng bergairah itu apa???
2022-05-13
0
Made Elviani
mulut pelakor emang penuh hasutan Kei .......jd jgn percaya
2022-03-16
0