"Bagaimana Lex? Kau sudah selidiki latar belakang calon tunangan Sonya itu?" tanya Hardhan sesaat setelah Alex masuk ke penthousenya.
"Sudah Boss." jawabnya, lalu meletakkan map di depan Hardhan.
Hardhan membuka map itu, tidak ada reaksi apapun di wajahnya, sepertinya boss nya itu sudah menduga akan seperti ini hasil penyelidikan Alex.
"Sesuai dugaan saya, pertama kali saya melihatnya saat Sonya mengenalkannya pada saya dan Kei, saya sudah tidak menyukainya. Pria itu terlihat tidak serius dengan Sonya, ada niat tersembunyi saat pria itu ingin melamarnya, firasat saya jarang sekali meleset." ujar Hardhan.
"Saya juga sudah menyerahkan bukti perselingkuhan pria itu ke Sonya." kata Alex.
"Yah saya bisa melihat kesedihan Sonya kemarin, dan kegelisahan Kei semalam. Saya tidak suka melihat Kei seperti itu. Sepertinya saya harus mencarikan suami untuk Sonya, yang tidak akan berani menyakitinya karena ada saya di belakangnya. Kalau Sonya bahagia, Kei pasti ikut bahagia juga." tegas Hardhan.
"Sekarang apa saya perlu membangunkannya? Sudah jam delapan dan kita harus segera berangkat." tanya Alex.
Hardhan mengibas tangannya, "Tidak perlu, biarkan saja dia menenangkan diri dahulu..." jawab Hardhan, lalu mengalihkan perhatiannya ke madame Agathe,
"Madam, di kamar tamu ada mademoiselle Sonya yang masih tertidur, sepertinya masih jet lag. Dia sahabat madame Kei."
"Oui, Monsieur..."
"Dan tolong buatkan Filet de canette de Challans, Kei sangat menyukainya..."
"Avec plaisir, monsieur..." jawab madame Agathe.
Hardhan tersenyum lembut, "Merci de votre bonté, madame."
Madame Agathe mengibas tangannya, "De rien, monsieur."
"Mari kita berangkat sekarang Lex..."
**********
"Nya... Bangun Nya!" seru Kei sambil menggoyang-goyangkan badan Sonya.
Aku pasti ketiduran sampai lupa kunci pintu.
Sonya menguap lebar, lalu menggeliat merenggangkan kaki dan tangannya, membuat selimut yang menutupi badannya turun. Dia baru tidur beberapa jam, semalam otaknya sibuk memikirkan rencana pembalasan untuk Owen, sampai ia tertidur.
"Astaga Sonya, kebiasaanmu belum berubah juga, kamu masih tidur tanpa busana?!" pekik Kei
Yah, Sonya tidak akan bisa tidur lelap kalau tidak dalam keadaan telanjang di balik selimutnya, ia lebih nyaman seperti itu.
"Ada apa?" tanya Sonya setengah mengantuk, kemudian duduk dan bersandar di kepala tempat tidur, lalu menahan selimut dibawah lengannya.
"Aku sudah mempunyai alasan kuat untuk meninggalkan penthouse ini dan akan menghiburmu seharian, hanya kita berdua! Sekarang kamu mau kemana?"
Hah?! Apa dia udah hilang ingatan? Jelas-jelas suaminya menugaskan pengawal untuk menjaganya... Mana bisa mereka pergi berdua.
"LoKamu sudah gila ya? Pengawal kamu dua plontos itu bagaimana? Mereka pasti akan tetap membuntuti kita..." kata Sonya dengan nada skeptis.
Kei menjelaskan Sonya yang harus mengalihkan perhatian kedua pengawalnya itu, supaya Kei bisa menyelinap keluar. Dan Sonya segera menyusul.
"Tetap saja nanti pak Hardhan akan murka..." kata Sonya sambil begidik.
Membayangkan bossnya yang tinggi besar itu murka, langsung membuat bulu kuduk Sonya meremang, belum lagi sekretarisnya itu si Jailangkung, Sonya tidak mau ambil resiko.
"Hardhan tidak akan marah kalau dia juga lah yang menyebabkan aku pergi. Setidaknya aku meninggalkan kesan seperti itu..."
"Memangnya apa yang sudah di lakukan boss ke kamu?"
Kei merebahkan badannya ke tempat tidur, tangannya terlentang dan matanya menatap langit-langit kamar.
"Ada Karina di bawah..."
"Apa?!" pekik Sonya, Karina si wanita ular, yang berusaha merusak rumah tangga Hardhan dan Kei ada di bawah?
Sonya bergegas turun dari tempat tidur dan langsung ke ruang ganti sambil menggerutu kesal, "Wanita itu benar-benar tidak tahu malu!! Biar aku yang akan menghajarnya!!" teriak Sonya dari ruang ganti.
Tapi sahabatnya itu malah tertawa, membuat Sonya menatap bingung ke arahnya "Kenapa kamu malah tertawa?" tanyanya.
Kei bangun dan duduk di pinggir tempat tidur, "Karena Karina lah alasan aku meninggalkan Penthouse ini, sekarang pakai baju terseksimu, kita nikmati musim panas di Paris..." Seru Kei bersemangat.
Sonya menghampiri Kei khawatir "Are you ok?" tanyanya. Ini tidak terlihat seperti Kei yang biasanya.
Kei memutar kedua bola matanya "Iyaa.... Aku baik-baik saja, sudah cepat pakai bajumu nanti keburu Hardhan pulang, tadi aku lihat madame Agathe memegangang handphone, pasti dia langsung chat Alex."
Sonya menatap penuh sahabatnya, melihat senyum yang terlihat dipaksakan di wajah cantiknya, "Sepertinya kamu yang butuh di hibur, alih-alih aku."
"Ya sudah kita berdua saling menghibur ok? Aku tahu kamu tidak ikut Hardhan dan Alex bukan karena kamu masih jet lag... Tapi kamu masih sedih kan tentang perselingkuhan Owen?" tebak Kei, dan itu seratus persen benar.
Tapi Sonya masih ragu, bagaimana kalau bossnya dan Jailangkung itu murka? "Tapi nanti kalau boss marah bagaimana?"
"Tadi sudah aku bilang, kalau Hardhan merasa dia yang salah, dia tidak akan marah sama aku, lagipula kalau kamu tidak mau ikut keluar, aku akan jalan sendiri..." ancam Kei sambil memberengut.
"Membiarkan kamu jalan sendiri? Oh no, bisa-bisa aku mati dua kali, pertama di tangan boss, kedua ditangan Jailangkung itu!" suntuk Sonya.
"Nah makanya, ayolaahh... Please..." bujuk Kei memelas.
"Baiklah, aku ganti baju, kamu juga sana..." kata Sonya dengan nada mengusir.
"Ahsiaaappp!" seru Kei lalu bergegas keluar kamar .
Sonya memilih nuber high waist mini dengan atasan tank top model racerback yang menggantung di atas pusarnya, memamerkan sedikit kulit mulus perutnya. Sonya berputar sekali lagi di depan cermin, sebelum mengenakan sepatu ketsnya.
Kei kembali masuk ke kamar Sonya, dan mengingatkan Sonya untuk tidak membawa handphone supaya mereka tidak terlacak.
"Yasudah, ayo kita turun, aku mau lihat pelakor itu..." geram Sonya.
"Ingat jangan provokasi dia, aku pura-pura menyerah supaya Hardhan murka sama Karina."
"Siap nona Kei..." ledek Sonya.
Kei tertawa lebar "Apaan sih, jadi mirip Alex lo tau ga?"
"Please, jangan sebut Jailangkung itu, bikin aku bad mood..." suntuk Sonya.
Kei menggandeng lengan Sonya, "Jangan terlalu benci sama Alex, nanti dari benci jadi cinta loh...." goda Kei
"Iihhh amit-amit..."
Sesampainya mereka di lantai bawah, Karina tersenyum puas melihat Kei dan Sonya yang sudah bersiap pergi, "Kopernya tidak dibawa sekalian?" ejeknya.
Sonya menggeram kesal ingin menghambur ke arah Karina, tapi tangan Kei menahannya, "Jangan Nya..." cegah Kei.
Akhirnya Sonya hanya bisa memberi tatapan membunuh ke arah Karina "Awas kamu ya!" ancam Sonya.
"Kami permisi dulu Madame... Bersikap baiklah dengan wanita kesayangan suamiku ini... Au revoir!" pamit Kei ke madame Agathe, lalu bergegas keluar dari penthouse.
"Gila kamu, bisa sesantai itu sama dia, aku malah ingin sekali menjambak rambutnya, dan mencabik-cabik wajahnya dengan garpu!!" geram Sonya sambil menyipitkan kedua matanya.
Kei tergelak, "Kenapa harus garpu sih? Bukannya pisau sekalian..."
"Aku kan anti mainstream..." jawab Sonya sambil menjulurkan lidahnya.
Mereka sampai di lantai lobby, Sonya menjulurkan kepalanya dari dalam lift, mencari keberadaan Upin dan Ipin.
"Kamu tunggu sini, setelah aku kasih aba-aba baru kamu keluar ya...." jelas Sonya lalu berjalan cepat menghampiri Upin dan Ipin.
"Hai duo bodyguard kesayangannya nona Kei, ada yang ingin saya bicarakan pada kalian, kemarilah sebentar." seru Sonya ke Upin Ipin.
kedua pengawal itu saling tatap, lalu mendekat ke Sonya, "Ada apa nona Sonya?" tanya salah satu pengawal itu.
"Sini lebih mendekat lagi..." seru Sonya, dan kedua pengawal itu menurutinya.
Sonya mengintruksikan Kei untuk segera bergegas keluar lobby dengan tangannya, sementara Sonya membisikkan sesuatu ke telinga pengawal itu.
"Hmmmm, ahh saya lupa. Tadi ada pesan boss Hardhan untuk kalian... Apa yaa?" kata Sonya sambil mengusap-ngusap dagunya pura-pura sedang mengingat-ngingat.
Sonya melirik sekilas Kei yang sudah keluar dari lobby apartment ini, "Ya sudahlah, nanti biar Alex saja yang mengingatkan. Sekarang saya harus segera ke tempat meeting, boss dan Alex sudah menungguku di sana... Bye." seru Sonya sambil bergegas keluar lobby, mengabaikan tatapan bingung kedua pengawal itu.
"Jadi mau kemana kita?" tanya Sonya sesampainya di luar lobby.
Kei mengangkat bahunya "Aku juga tidak tahu, dimana tempat kita bisa teriak-teriak sepuasnya?"
Sonya memikirkan tempat yang paling ia inginkan ketika sedang patah hati. Club, tapi pasti belum buka sepagi ini. Ah, taman hiburan. Bukannya ada Dysneyland di Paris.
Sonya tersenyum lebar sebelum berkata, "Aku tahu tempatnya..." serunya dengan penuh antusias.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 113 Episodes
Comments
Rokiyah Yulianti
Aku pernah kaya Sonya jg tidur ga pakai apa2 sama sekali, eh pas besok paginya malah masuk angin dikerokin dah. jadi kapok kaga mau lg tidur kaga pake baju😂😂😂
2022-05-13
0
Fiera
ngulang baca lagi kangen Sonya ma Alex ...
2021-12-29
0
Sri Faujia
mencari sesuatu yg buat kei dan sonya senang
2021-12-15
0