Rising Of The Mage

Rising Of The Mage

Chapter 1

"Aku harus ke toko perlengkapan sihir, untuk mencari tahu sihir apa yang cocok untukku."

Langkah kaki kini menuju sebuah toko perlengkapan sihir, karena keluargaku telah tiada sebab gelombang pertama datang. Kini aku harus menjadi petualang, untuk melawan gelombang itu selain bertahan hidup.

Aku akan menjadi kuat dan melawan gelombang, aku tidak mau bergantung pada kekuatan para Pahlawan Legendaris, yang tidak jelas kapan mereka akan datang.

Selagi meneguhkan tekad, kulangkahkan kaki menuju pintu masuk toko dan membukanya. Hal yang kulihat pertama adalah seorang wanita tua, namun wajahnya tampak masih bersinar.

Mengenakan jubah penyihir berwarna ungu dan topi khasnya serta sebuah liontin ungu. Kurasa penampilan seperti itu, membuat orang-orang yakin akan kemampuannya.

"Ah ada tamu ternyata, silakan mendekat!"

Saat aku hanya termenung karena sibuk menilai penampilannya, dia secara terbuka mengundangku untuk masuk lebih dalam. Segera aku menurutinya, saat berhadapan dia langsung bertanya.

"Apa yang kau inginkan?" Ucapnya.

"Aku hendak mengetahui sihir apa yang cocok untukku, karena aku ingin jadi seorang petualang." Tanyaku

Sang wanita mengangguk saat mendengar apa yang aku ucapkan, segera dia mengarahkan tangannya ke arah bola kristal yang terletak di antara kami.

"Letakan tanganmu di atas bola kristal ini, dan biarkan aku melihat sihir apa yang cocok untukmu?" Perintahnya.

Aku segera mengikuti instruksinya lagi, saat tanganku berada tepat di atas bola kristal tersebut. Secara mengejutkan di dalam bola kristal itu, tampak dipenuhi asap dan berwarna merah jingga.

Saat memperhatikan kejadian itu wanita tersebut mengernyitkan dahi, kemudian dia menginstruksikan dengan tangannya untuk memindahkan tanganku kembali.

"Aku sudah melihatnya, kau akan sangat cocok mempelajari sihir api!"

Sihir api ya, sebuah pemberitahuan yang bagus. Aku sangat senang mendengarnya, tapi yang jadi masalahnya.

"Berapa biaya yang harus aku keluarkan untuk membeli sebuah buku sihir api di levelku saat ini?" Tanyaku ragu.

Sang penjaga toko memandangku dan kemudian menyentuhkan telunjuknya pada dagu, lalu mengetuk-ngetukannya pelan. Kemudian berkata kembali.

"Berapa levelmu saat ini?"

"Hm masih level 4!" Jawabku

Benar, berjuang menggunakan tenaga bukan gayaku. Aku ingin menggunakan sihir sebagai senjata, tentu aku akan melatihnya agar bisa mahir menggunakannya. Karena itu, aku pergi ke sini untuk mengetahui sihir apa yang cocok untukku. Lalu meminta metode yang pas untuk melatih sihir yang kudapat.

"Level empat ya, aku hanya bisa merekomendasikan sihir Fireshot. Itu karena sangat cocok dengan kekuatanmu saat ini!" Tawar nya.

"Fireshot ya, kurasa itu ide bagus." Jawabku

Aku memasang wajah senyum yang dipaksakan itu karena buku sihir sangat mahal, sekarang aku sangat takut jika gagal mendapatkan buku untuk mempelajari sihir itu.

"Harga buku ini adalah 10 Silver, apa kau punya uangnya?"

Pertanyaan inilah yang membuatku takut, ditambah uangku saat ini tidak mencukupi apa yang harus aku bayar. Kepalaku berkutat mencari ide namun sepertinya sia-sia aku hanya menemukan jalan buntu.

"Maafkan aku, apa harganya bisa dikurangi. Aku hanya punya 6 silver berkat perburuan di hutan seminggu ini. apa kau bisa mempertimbangkannya?" Pintaku

Aku menundukkan kepala tanda berharap padanya, bisa dibilang ini adalah langkah selanjutnya diriku untuk menjadi petualang. Memang aku bisa saja mengandalkan kekuatan tubuh, tapi masalahnya tubuhku sangatlah lemah. Karena itu, aku Memutuskan mempelajari sihir sebagai ganti penyerangan.

"Baiklah, kau bisa mencicilnya dulu dan sekalian. Aku berikan tongkat dan jubah untukmu."

Mengangkat kepala Sang wanita tua penjaga toko itu, kini menyerahkan sebuah buku sihir Fireshot dengan sebuah tongkat dan jubah warna merah.

Aku menerimanya dengan senang hati dan juga menyerahkan 6 keping perak yang kupunya pada Sang pemilik toko ini.

Namun secara mengejutkan, dia menyerahkan satu keping perak kepadaku.

"Kau juga butuh makan, simpan itu dan datanglah jika kau sudah memiliki uang untuk melunasinya." Katanya.

Aku selamat, wanita tua ini sangat baik sehingga masih memikirkan kalau aku butuh makan. Segera aku menunduk kembali padanya.

"Aku benar-benar berterima kasih, akan kuingat kebaikanmu Ibu!"

"Sama-sama, semoga kau menjadi penyihir yang hebat. Itu siapa namamu?" Tanyanya.

"Yudi! Namaku Yudi!" Jawabku.

"Ah iya Yudi, semoga kau menjadi penyihir yang hebat nantinya"

"Terima kasih doanya. Hm aku harus memanggilmu siapa?"

"Panggil saja, Sophie!"

"Baiklah, kalau begitu aku permisi!"

Setelah mendapat apa yang kuinginkan aku harus mempelajarinya dengan baik, segera aku ke restoran untuk mengisi perut karena cacing di perut minta diberi makan.

Karena jaraknya yang dekat aku tidak begitu memerlukan waktu lama untuk menemukan restorannya, ada banyak orang di dalam. Saat masuk ke dalamnya itu membuatku gugup. Tapi aku abaikan saja, aku tidak mengganggu mereka.

Segera aku duduk di pojok kiri ruangan dan mengangkat tangan kanan untuk memesan sesuatu.

"Pelayan, aku pesan makanan paling murah!"

"Ah iya segera datang!"

Setelah mengatakan itu, aku segera menaruh jubah dan tongkat yang baru kudapat disebelah temoatku duduk lalu membuka buku sihir yang kudapatkan dengan cara membayarnya secara cicilan.

Buku itu tampak tipis karena hanya memiliki dua halaman di dalamnya, sebuah sihir tingkat awam untukku. Lalu aku mempelajari bagaimana mantra dari sihir itu.

"Jadi seperti itu, aku harus membaca mantranya dengan tenang, lalu konsumsi SP juga tidak banyak hanya 10 poin. Di levelku saat ini, aku bisa menggunakannya sekitar lima belas kali."

Ya itu karena poin spiritku hanya sekitar 150, dan Life poin ku 239 cukup rendah karena aku baru mulai berburu setelah desa tempatku hancur.

Sialan! Andai saja aku tidak malas-malasan untuk mengumpulkan exp. Aku tidak mungkin berakhir dengan status konyol seperti ini.

"Ini tuan, makanan yang Anda pesan!"

Aku segera mengangguk pada pelayan, saat dia menaruh pesananku di atas meja dan segera setelah itu aku mengisi perutku yang lapar.

Setelah mengisi ulang perut, aku bergegas pergi dari sana dan menuju ke hutan untuk mencoba Spell yang baru kupunya.

Di saat itulah, aku melihat seseorang dengan pakaian agak lusuh berjalan dengan pandangan kosong. Dia mengenakan atasan kaus lengan pendek hijau muda dan celana pendek biru. Di lengannya terdapat sebuah perisai dengan berlian hijau di tengahnya.

"Aku belum pernah melihatnya sama sekali."

Kalimat itu yang terlintas di mulut saat telah melewatinya, sekarang ini aku tidak punya waktu untuk mengkhawatirkan orang lain. Hal yang harus dilakukan adalah menaikan level dan skill poin dari sihirku.

Agar aku bisa lebih kuat sebelum gelombang berikutnya tiba, tidak akan kubiarkan monster-monster itu bertindak seenaknya setelah apa yang mereka lakukan pada keluargaku.

secara refleks tanganku mengepal kuat saat mengingat apa yang telah terjadi, namun aku menyadarkan diri bahwa emosi seperti ini hanya akan membuat diri tampak bodoh.

Terpopuler

Comments

Pompano

Pompano

Tempat bang bukan temoat

2024-02-24

1

The Moderator

The Moderator

up

2023-01-02

1

Dafa Ahmad

Dafa Ahmad

bagus ni

2022-10-20

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 1
2 Chapter 2
3 Chapter 3
4 chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 chapter 7
8 chapter 8
9 Chapter 9
10 Chaoter 10
11 Chapter 11
12 Chapater 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Bab 27
28 Bab 25
29 Bab 26
30 Bab 30
31 Bab 31
32 chapter 27
33 Chapter 28
34 Bab 29
35 chapter 30
36 chapter 31
37 Chapter 32
38 Chapter 33
39 Chapter 34
40 Chapter 35
41 Chapter 36
42 Chapter 37
43 Chapter 38
44 Chapter 39
45 Chapter 40
46 Chapter 41
47 Chapter 42
48 Chapter 43
49 Chapter 43
50 Chapter 45
51 Chapter 46
52 Chapter 47
53 Chapter 48
54 Chapter 49
55 Chapter 50
56 Chapter 51
57 Chapter 52
58 chapter 53
59 Masih Meragukan kemampuannya sendiri
60 Rapat Yang Salah Kaprah
61 Keputusan sudah diambil
62 Menuju Pertempuran
63 Awal pertempuran
64 Pertempuran part 1
65 Pertempuran part 2
66 Rehat
67 Informasi
68 Canda tawa di sela pertikaian
69 Potongan nasehat dan munculnya Minibos
70 Gema Pertempuran
71 Gema Pertempuran 2
72 Gema Pertempuran 3
73 Akhir Pertempuran.
74 Kebenaran baru
75 Kebenaran baru 2
76 kebenaran baru 3
77 Kebenaran baru 4
78 Kebenaran baru 5
79 Rehat sejenak
80 Rehat sejenak 2
81 Rehat Sejenak 3
82 Rehat Sejenak 4
83 Rehat Sejenak 5
84 Rehat 6
85 Rehat 7
86 Bencana di tengah istirahat
87 Jawaban Yudi
88 Sesuatu terjadi
89 Kejadian tak terduga
90 Seruan
91 Benturan
92 Pertunjukan kekuatan
93 Pergolakan selesai
94 Let's Begin
95 Sepintas misteri
96 Chapter 91
97 Chapter 92
98 Chapter 93
99 Chapter 94
100 Chapter 95
101 Chapter 96
102 Perintah!
103 Singgungan
Episodes

Updated 103 Episodes

1
Chapter 1
2
Chapter 2
3
Chapter 3
4
chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
chapter 7
8
chapter 8
9
Chapter 9
10
Chaoter 10
11
Chapter 11
12
Chapater 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Bab 27
28
Bab 25
29
Bab 26
30
Bab 30
31
Bab 31
32
chapter 27
33
Chapter 28
34
Bab 29
35
chapter 30
36
chapter 31
37
Chapter 32
38
Chapter 33
39
Chapter 34
40
Chapter 35
41
Chapter 36
42
Chapter 37
43
Chapter 38
44
Chapter 39
45
Chapter 40
46
Chapter 41
47
Chapter 42
48
Chapter 43
49
Chapter 43
50
Chapter 45
51
Chapter 46
52
Chapter 47
53
Chapter 48
54
Chapter 49
55
Chapter 50
56
Chapter 51
57
Chapter 52
58
chapter 53
59
Masih Meragukan kemampuannya sendiri
60
Rapat Yang Salah Kaprah
61
Keputusan sudah diambil
62
Menuju Pertempuran
63
Awal pertempuran
64
Pertempuran part 1
65
Pertempuran part 2
66
Rehat
67
Informasi
68
Canda tawa di sela pertikaian
69
Potongan nasehat dan munculnya Minibos
70
Gema Pertempuran
71
Gema Pertempuran 2
72
Gema Pertempuran 3
73
Akhir Pertempuran.
74
Kebenaran baru
75
Kebenaran baru 2
76
kebenaran baru 3
77
Kebenaran baru 4
78
Kebenaran baru 5
79
Rehat sejenak
80
Rehat sejenak 2
81
Rehat Sejenak 3
82
Rehat Sejenak 4
83
Rehat Sejenak 5
84
Rehat 6
85
Rehat 7
86
Bencana di tengah istirahat
87
Jawaban Yudi
88
Sesuatu terjadi
89
Kejadian tak terduga
90
Seruan
91
Benturan
92
Pertunjukan kekuatan
93
Pergolakan selesai
94
Let's Begin
95
Sepintas misteri
96
Chapter 91
97
Chapter 92
98
Chapter 93
99
Chapter 94
100
Chapter 95
101
Chapter 96
102
Perintah!
103
Singgungan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!