Kedua pasukan bertemu dan bunyi senjata yang saling beradu menggema, darah dari kedua pihak yang gugur membasahi tanah yang menjadi medan pertarungan.
Rata-rata orang yang dibawa Henka berada di level 15 dan 17, sedangkan di pasukan Gobu berada di kisaran 14 dan 16 hanya Goobulah yang memiliki Level 17.
Namun pasukan yang di bawa Henka kewalah menghadapi pasukan Goblin, meskipun mereka berada dua level rata-ratadari para goblin. Jumlah Goblin yang lebih banyak dari mereka, menutupi celah perbedaan level tersebut.
Dengan kata lain Henka dan pasukannya menang secara kualitas, sedangkan Goobu dengan pasukannya menang secara kuantitas. Dalam hal ini, pemenang ditentukan oleh moral yang dimiliki masing-masing pasukan.
"Mati kalian dasar manusia busuk!"
"Kalian telah membunuh keluargaku!"
"Aku tidak akan memafkanmu!"
"Ahh!"
Tiga ekor Goblin menyerbu seorang pria malang, senjatanya patah saat menahan serangan dari para Goblin, akhinya dia berakhir di tangan tiga Goblin yang menusuk-nusuknya.
Pada tempat lain seorang pria dengan gada besar, secara luar biasa mengayunkannya begitu mudah. Saat gada itu terayun bisa dipastikan, satu atau dua Goblin terlempar karena serangannya.
"Ahaha! Kalian hewan kerdil bukan tandinganku!" Sombongnya.
Saat gada itu terayun lagi sebuah gada menahannya, pelaku yang menahan serangan itu adalah Goobu yang begitu mudahnya menangkis serangan orang itu.
Tatapan Goobu begitu dingin pada lawan di depannya, itu karena dia mengenali sosok yang ada di hadapannya.
"Tidak kusangka akan menemukanmu lagi disini, Raja Goblin yang menyedihkan!"
Goobu menggertakan gigi dan mengeratkan pegangan pada senjata dan perisainya, Tubuhnya ingin sekali melaju dan menghajar pria tersebut. Namun, dia ingat pesan yang disampaikan Yudi saat mengatur rencana.
'Goobu pastikan kau tenangkan diri ketika pertempuran, aku sepenuhnya yakin kalau saat menghadapi mereka. Ingatanmu akan tindakan mereka akan terbayang. Jika kau bersikap ceroboh tanpa perhitungan. Kali ini bukan hanya dirimu yang mati tapi aku juga, karena itu kontrol emosimu!'
'Kontrol emosi, aku harus bisa menahannya. Tapi itu sulit sekali, masa bodoh!' Batinnya
"Aku akan membunuhmu!"
"Apa kau bisa melakukannya, Raja tidak berguna?"
Goobu menyerang dengan emosi, sesekali serangannya memang berbahaya namun itu dihindari dengan mudah. Serangan-serangan Goobu yang awalnya begitu mengintimidasi, perlahan-lahan melemah karena staminanya terkuras.
'Sialan apa yang terjadi? Kenapa seranganku bisa ditahan dan dihindari begitu mudah?'
Ketika dia memikirkan itu, sebuah gada mengayun mulus dan menghantam kepalanya. Tubuh sang Hobgoblin tersentak ke tanah. Kepala Goobu kini serasa mau pecah saat menerima serangan itu, kini pandangannya limbung dan sayup-sayup dia mendengar suara.
"Ahaha! Kau memang raja tidak berguna pantas saja mereka mati, aku rasa mereka mati sia-sia karena membela raja sepertimu. Aku kasihan sekali pada mereka yang mempercayaimu, sekarang matilah kau untuk menyusul dan meminta maaf pada mereka!" Ucapnya sambil bersiap menghantamkan gada miliknya ke arah kepala sang Hobgoblin.
Pikiran Goobu mengosong kala mendengar perkataan itu, mendadak dalam hatinya muncul perasaan perih karena mengkhianati kepercayaan rakyatnya. Lalu relung hatinya membenarkan apa yang sudah diucapkan lawaannya.
'Dia benar! Aku adalah Raja tidak berguna yang tidak bisa membalaskan dendam rakyatnya. Maafkan aku semuanya!'
Dia melihat gada itu mendekat dan bersiap menerima kematian, namun sebuah siluet tubuh dengan jubah biru yang biasa dia kenali menghalangi laju gada itu. Mata Goobu membola melihatnya dan berkata pelan
"Kakak!"
Tapi siluet jubah biru dengan tebian putih itu memudar dan digantikan dengan warna merah bertepi kuning. Sambil menahan serangan gada orang itu berkata.
"Aku sudah bilang untuk tetap tenang, Ya ampun kau masih ceroboh, apa kau sudah menyerah karena kata-katanya. Kalau begitu dengarkanlah! Sebagai tuanmu aku memerintahkan untuk jangan lari dan menyerah dari orang yang berada di depanmu. Penuhilah perintahku!"
Sebuah sinar ungun berpendar di dada Goobu pertanda jika segel budak bereaksi, dengan demikian jika Hobgoblin itu merasa ingin lari. Maka tubuhnya akan kesakitan karena itu melanggar kontrak tuan dan budak. Mendengar itu Goobu seakan mendapatkan kekuatannya kembali.
'Tuanku menyelamatkanku, harusnya dia yang kuselamatkan tapi malah.'
"Gooooahh [Goblin Howl!]"
Sebuah aura muncul dari tubuh Goobu, aura itu berwarna hijau mudah dan tekanan di sektitarnya menguat. Kesempatan itu diambil Yudi untuk meloloskan diri, dengan senyum percaya diri sang tuan menyombongkan bawahannya.
"Kau barusan mengatakan kalau bawahanku tidak berguna, sekarang lawanlah orang yang baru kau olok-olokan."
Keringat menetes di dahi orang yang menggunakan gada itu, meski ragu dia menyerang Goobu sambil berteriak.
"Apa kau pikir kekuatan itu akan membuatmu merasa lebih berguna, tidak akan teradi. Aku pasti akan mengalahkanmu Goblin tidak berguna."
Urat lengan Goobu muncul dan kepalannya menguat pada gagang gada, aura ditubuhnya bergoyang. Kemampuan ini dia dapatkan setelah nai ke level 17, skill ini memungkinkan Goobu untuk meningkatkan kekuatannya dengan konsumsi stamina sebagai bahan bakarnya.
Dengan kata lain skill ini akan berhenti total, jika bar staminanya habis atau Goobu menghentikannya karena sudah menghabisi lawan.
"Aku memang berpikir demikian, mereka yang telah kalian renggut tidak akan pernah kembali. Tapi dengan menghabisimu, itu menunjukkan bahwa mereka begitu berharga untukku!"
Keduanya saling mencoba menjatuhkan lawan di depan, Yudi menyaksikan dalam diam pertarungan yang dilakukan budaknya untuk mengambil kembali apa yang sudah dinodai oleh orang-orang ini. Sesuatu yang hendak diambil Itu adalah kehormatan seorang raja.
Benturan demi benturan, ayunan demi ayunan gada mereka, membuat Yudi mengepal karena begitu ketatnya. Lalu sesuatu yang tidak terduga oleh lawan Goobu terjadi, gada miliknya patah saat benturan terakhir senjata mereka. Wajahnya terkejut saat senjata kebanggannya rusak.
"Tidak mungkin, senjataku patah!" Ucapnya frustasi.
Di meratapi senjata yang sudah menolongnya dalam setiap pertempuran, melihat sikap yang ditunjukan oleh lawannya. Goobu merasa jijik dan tanpa peringatan, langsung menghantamkan gadanya ke arah kepalanya. Dalam sekali ayunan, orang itu tidur tanpa merasakan sakit.
Lalu Goobu menghentikan skill Goblin Howl dan tubuhnya terhuyung karena kelelahan, namun segera di topang oleh Yudi sebelum jatuh sepenuhnya.
"Ya ampun! Kau benar-benar luar biasa!Menggunakan segel budak untuk membuatmu bertarung tadi, sepertinya berlebihan karena itu aku minta maaf." Mage itu menggaruk pipinya saat mengatakannya.
Mendengar perkataan Tuannya yang sudah membantu, Goobu segera menimpali.
"Kenapa meminta maaf? Justru karena itulah aku terselamatkan, saat-saat terakhir aku ingin menyerah namun Tuan datang dan menggunakan segel budak untuk membuatku tidak menyerah. Harusnya aku yang berterima kasih. Aku juga minta maaf, karena bertindak mengikuti emosi."
Seulas senyum terukir di wajah Yudi ketika Goobu menyadari kesalahannya, saat kedua orang itu sedang mendorong secara emosi. Pertempuran sengit di tempat lain sedang dimulai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
DNK • SLOTH SINN
gobutaa
2021-11-19
3
John Singgih
kemenangan goobu
2021-03-05
1