"Ibu kau baik baik saja?"
Yudi berulang kali menanyakan hal sama, sebab ibu sophie tampak melamun. Wajar saja, wanita itu pikir budaknya adalah ras manusia tapi yang dia lihat tidak seperti dugaanya.
'Kenapa Yudi memilih Ras Hobgoblin sebagai budaknya? Levelnya juga agak besar, apa Yudi bisa menanganinya.'
"Ibu sophie! Ibu Sophie! Ibu Sophie!"
"Iya! Iya kau tida perlu teriak terus begitu, aku mendengarkan kok."
Kini Yudi menatap penuh selidik saat ibu Sophie berkata seperti itu, hal tersebut membuat ibu Sophie tidak nyaman karena di tatap demikian.
"Singkirkan tatapanmu itu, sangat mengganggu tahu!"
"Woah maaf maaf jika mengganggu, tapi habisnya kau dari tadi bengong saja saat kuperkenalkan dengan budak ku."
Ibu Sophie menyadarinya, sejenak dia tidak tahu harus merespon apa pada budak barunya Yudi. Jadi dia hanya tersenyum kaku untuk menepis, apa yang sudah diucapkan Mage muda itu.
"Mungkin perasaanmu saja, dan bisa kau perkenalkan diri, tuan Hobgoblin."
Mendapat pernyataan seperti itu dari ibu Sophie, budak Yudi tersebut langsung memperkenalkan dirinya.
"Namaku Goobu! Senang bertemu denganmu nyonya!"
Segera tangan ibu Sophie berkibas kibas saat dipanggil nyonya oleh Goobu, dirinya berkata dengan berhias wajah senyum.
"Panggil saja Sophie dan kalau Yudi dia memang memanggilku seperti itu. Kalau begitu silahkan masuk dan beristirahat."
Ketiganya berbincang banyak hal, Yudi menceritakan detil proses pembelian Goobu. Tak lupa kejadian saat grinding, serta serangan tiba tiba dari Wild Bear yang menyeramkan.
"Beruang itu menyerang Goobu dan saat dia lengah, aku merasa ada sesuatu yang kuat mengalir. Lalu dengan segera aku menyerang menggunakan tiga sihir sekaligus. Aku merasa kuat, tapi setelah itu aku sangat lemah."
"Oh ceritamu sangat menarik, kalau seperti ini. Aku ingin selalu mendengar setiap petualangan yang kau lakukan Yudi."
Ibu Sophie sangat senang saat mendengar Yudi bercerita banyak hal padanya, baginya itu merupakan hiburan kecil untuk mengurang kelelahan di hari ini.
'Mengeluarkan tiga sihir sekaligus itu sangat langka, jika benar seperti yang diceritakan oleh Yudi. Maka akan sangat berbahaya, bila kemampuannya diketahui banyak orang.'
Wajah yang berhias senyum dan bahagia itu, membuat Yudi juga tersenyum. Goobu yang memang sedikit bicara, juga sangat senang mendengar kisah yang disampaikan Yudi.
Meski keduanya tampak menikmati apa yang telah diceritakan Yudi, namun mereka memiliki satu perasaan yang sama.
'Aku harus melindunginya!'
Itu adalah kalimat yang diucapkan oleh ibu Sophie dan Goobu dalam hati masing masing. Mereka tidak ingin Yudi berada dalam bahaya.
"Yudi! Mengeluarkan sihir seperti yang kau katakan itu sepertinya luar biasa, tapi kalau bisa jangan dilakukan sering-sering."
Mata Yudi mengerjap ketika mendengar ibu Sophie berkata seperti itu, dia tidak menyangka kalau apa yang sudah dia ceritakan tentang kejadian itu mendapat pelarangan.
"Tapi kenapa? Apa ada sesuatu yang salah?".
Ibu Sophie kini ragu apa harus menjelaskan pada Yudi atau tidak, lalu matanya melirik pada Goobu. Dari cara Goobu yang menurunkan bahu dan mengembuskan wajah.
Ibu Sophie menduga sebuah kesimpulan kalau Hobgoblin itu juga mengetahuinya, tapi tidak bisa menjelaskan pada Yudi. Jadi dia mencoba memancing untuk mengkonfirmasi.
"Apa tuan Goobu! Mengetahui tentang apa yang sudah terjadi pada Yudi?"
Hobgoblin tersebut kaget bukan kepalang saat pertanyaan itu datang. Dia tidak menduga kalau ibu Sophie mencoba agar dirinyalah yang menjelaskan tentang kekuatan dari Tuannya tadi siang.
"Um iya, aku masih ragu menyampaikannya. Tapi kalau menurutku apa yang sudah terjadi pada Yudi adalah fenomena [Limit Break.]"
Seulas senyum terukir di wajah ibu sophie saat mendengar jawaban yang diberikan oleh Goobu. Dia tidak menduga Hobgoblin itu memiliki banyak pengetahuan.
"Aku juga berpikir demikian, fenomena seperti itu adalah [Limit Break]."
Saat kedua orang di depannya berbincang akan kemampuan yang dia keluarkan tadi siang. Segera dia mengajukan pertanyaan.
"[Limit Break] itu apa?"
Kedua orang yang tadi berdiskusi itu saling mengangguk, ketika pertanyaan itu meluncur dari mulut Yudi. Lalu ibu sophie menjelaskan hal itu padanya.
"[Limit Break] adalah fenomena dimana kau bisa mengeluarkan sesuatu yang diluar kemampuanmu. Kemampuan ini sangat langka, bahkan sangat jarang seseorang bisa melakukannya. Karena itu Yudi, kau harus menyembunyikan kemampuanmu."
Yudi mendengarkan dengan baik apa yang disampaikan ibu sophie dan mencoba mengingatnya. Tapi dia terkejut dengan ucapan terakhirnya.
"Kenapa harus menyembunyikannya?"
"Karena jika tidak, kau akan jadi target pembunuhan."
Bukan ibu sophie yang menjawabnya tapi sang anak buahnya yang menjawab pertanyaan itu.
"Pembunuhan! Tapi kenapa itu akan terjadi?"
"Kekuatanmu itu sangat langka Tuan. Banyak para mage yang menginginkan kemampuan melepas beberapa mantra dalam satu waktu. Sebenarnya skilmu itu masuk sub skill dari class sage yang bernama [Combine Circle magic] yang memungkinkan pengguna ubtuk menggabungkan dua atau tiga dari skill yang kau punya untuk menciptakan sihir baru. Jika kabar ini beredar, maka kau akan diburu untuk mengambil skil unik tersebut."
Saat mendengar penjelasan yang disampaikan Goobu, wajah Yudi berubah dari penasaran menjadi terkejut. Sementara itu Goobu masih melanjutkan.
"Karena itu amat penting bagi tuan, untuk merahasiakan skill yang kau punya sekarang."
Suasana ruang makan menjadi sunyi dan menegangkan untuk beberapa waktu, lalu ibu sophie berdehem untuk mencairkan suasana.
"Ahem, baiklah kita sudahi dulu topik tersebut. Ayo kita makan dulu."
Usaha tersebut berhasil, Yudi dan Goobu tampak mengendur. Suasana ruang makan pun kembali normal, ibu sophie segera mengambilkan nasi di piring mereka.
Mereka makan dengan riang, sesekali Yudi bercerita kembali tentang petualangan hari ini. Hal itu membuat ibu sophie menyunggingkan sudut bibir.
Setelah acara makan malam ibu sophie mengantarkan Goobu, untuk menempati kamar di sebelah Yudi yang sedikit terawat. Mengetahui itu sudut pelipis Yudi berkedut.
"Itu curang, kenapa kamarku sebelumnya berantakan sementara Goobu tidak."
"Harap maklum, kau kan suka bersih-bersih jadi aku memberimu kamar kotor supaya kau membersihkannya."
Wajah Yudi kian menggerutu mendengar tanggapan itu
"Alasan macam apa itu?"
"Tabahkan hatimu Tuan, kejadian seperti ini mungkin karena keberuntungan."
Goobu yang mendengar Tuannya kesal malah menambah keriuhan. Ucapannya barusan itu sangat menusuk hati Yudi, segera setelahnya dia mendapat hadiah bola api.
Namun dengan mudahnya ibu Sophie menonaktifkan sihir tersebut dengan wajah senyum. Tapi Yudi bisa merasakan ada aura hitam yang menyelimuti tubuhnya.
"Yudi!"
"Iya, bu sophie!"
Kini perempatan muncul di dahi sebelah kanan bu sophie , saat melihat Yudi yang hendak menyerang Goobu dengan bola api. Jika itu tidak dihentikan bukan hanya Goobu mendapat serangan serius, namun rumahnya bisa hancur.
"Jangan sembarangan menggunakan sihir di dalam rumahku!"
"Eeehhh maafkan aku!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
DNK • SLOTH SINN
next
2021-11-18
2
John Singgih
hampir lepas kontrol...
2021-02-24
1