Setelah melewati jalan setapak yang mengarah desa dekat Alas Pati. Keduanya beristirahat sebab sudah hampir seharian, mereka berjalan dan tinggal beberapa kilometer lagi desa itu terlihat.
Perjalanan mereka tidaklah semulus yang diperkirakan, banyak monster seperti landak bulu, Sigung yang memiliki bau tidak sedap. Serta masih banyak yang lainnya.
Namun karena level monster-monster itu lebih kecil dari level mereka, maka semuanya bisa dihabisi sehingga perjalanan mereka tidak terhambat.
Status
Nama : Yudi
Level : 14
Ras: manusia
Class : Mage
Afiliasi : Goobu[budak]
HP : 570
MP : 380
Agi: 46
Int: 62
Dex: 56
Spd: 48
Skill:
Fireshot
Fireball
Fireburn
'Setidaknya naik dua level itu sangat bagus, pertumbuhanku memang sangat lambat. Jika terus seperti ini, kemungkinan aku bertahan pasti kecil.'
Yudi mulai memikirkan hal-hal seperti, bagaimana jika gelombang kehancuran datang lebih awal atau lawan yang kuat muncul.
"Goobu! Apa kau pernah berpikir kemungkinan gelombang kehancuran bisa datang lebih cepat, daripada yang diprediksi jam pasir zaman naga."
Pertanyaan dari Tuannya itu dijawab oleh Goobu.
"Hal seperti itu Goobu tidak pernah mengetahuinya, tapi menurut yang leluhur dari Raku. Ada sebuah kemungkinan monster bisa muncul lebih banyak."
Yudi segera menanggapi apa yang baru disampaikan Goobu.
"Hn, sesuatu yang membuat monster muncul lebih banyak. Apa maksudnya itu? Apa monster akan lebih banyak dari sekarang?"
"Aku juga masih belum memahaminya."
Saat Goobu mengucapkan itu, Yudi tidak ingin bertanya lebih. Informasi yang baru dia dapatkan saja sudah lebih dari cukup.
'Informasi ini akan sangat berguna, sebaiknya aku menuliskannya di buku saku.'
Dengan itu dia mulai mencatat apa saja yang baru didiskusikan dengan Goobu. Sang Hobgoblin yang melihat Tuannya menulis sesuatu bertanya.
"Apa yang kau lakukan Tuan?"
"Dengar ya Goobu, kadang kita sering lupa akan sesuatu. Aku selain buta arah juga pelupa, jadi sebagai antisipasi aku akan menuliskan apa yang baru saja kita diskusikan."
Goobu mengangguk ketika mendengar alasan yang disampaikan Tuannya.
"Jadi itu alasannya.""
"Iya, sesuatu harus selalu diantisipasi, bukan?"
Setelah itu mereka melanjutkan perjalanan, sesekali mereka berbicara untuk mengurangi kebosanan. Seriring matahari menurun, tujuan mereka akhirnya nampak.
"Itu desanya!"
Goobu menunjuk ke arah desa yang menjadi tujuan mereka. Yudi juga melihat ke arah tersebut dan nampak bersyukur karena perjalanan mereka berhasil.
"Kita harus mencari penginapan begitu sampai di sana."
"Iya tuan!"
Kedua makhkuk berbeda Ras itu, akhirnya sampai di desa. Rumah yang ada di desa itu tampak sederhana, terbuat dari bahan-bahan hutan. Atapnya terbuat dari jerami.
Tampak jauh berbeda dengan kondisi rumah yang ada di ibu kota kerajaan Kutai, rumah di sana meskipun yang paling miskin. Mereka membuat dindingnya dari batu yang dieratkan dengan tanah khusus, yang mampu menempel kuat.
Lalu mereka menghaluskan dindingnya dengan campuran tanah liat dan gandum. Intinya rumah termiskin di ibu kota itu lebih baik dari yang ada di desa ini.
"Orang-orang di desa ini, mengenakan pakaian sederhana."
"Setidaknya itu lebih baik daripada telanjang, tapi baju itu tidak mungkin bisa melindungi saat musim dingin."
Keduanya memandang prihatin dengan kondisi yang ada di desa tersebut. Setelah itu mereka menemukan penginapannya, dan segera beristirahat.
Pagi datang begitu cepat Yudi dan Goobu, mulai bergerak untuk menuju Alas Pati. Ketika mereka hendak memulai perjalanan, seorang pria tua mendekati mereka.
"Apa kalian mencoba untuk masuk ke Alas Pati?"
Segera Yudi menanggapi pertanyaan tersebut, dia mengarahkan badannya ke arah sang pria tua itu.
"Iya, ada sesuatu keperluan yang harus kami lakukan. Memangnya ada apa?"
Sang pria itu meremas tangannya dan sesekali melirik kanan-kiri. Seakan takut pembicaraan ini akan ada yang mendengar.
"Aku meminta tolong untuk menemukan seseorang yang terjebak di dalam sana. Dan juga untuk mengambil beberapa Herbal, apa kau bersedia, petualang muda!"
Sebuah Tanda [!] Muncul menandakan kalau ini adalah sesuatu yang cukup berbahaya. Sistem yang mengatur dunia ini, memberitahukan sesuatu sebelum dilakukan.
Itu membuat mereka yang hendak menerima permintaan, menimbang kembali keputusan yang akan diambilnya. Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Goobu segera merespon apa yang diucapkan pria tersebut.
"Sebutkan namamu jika kau meminta tolong, tindakanmu bukankah itu tidak sopan?"
"Aku minta maaf! Namaku Tonu, merupakan pengawal dari kerajaan sebelah. Kemarin aku dan beberapa teman sedang melakukan perburuan dan mencari tanaman Herbal. Namun saat itu tiba-tiba muncul sesosok binatang dan menyerang kami. Aku berhasil selamat karena temanku, aku tidak bisa menyelamatkannya karena lemah. Andai saja aku kuat, andai saja aku punya kekuatan lebih aku pasti-"
Tonu mengucapkan semua itu dengan berurai air mata, semua emosi yang dimilikinya seakan menekankan kalau dia benar-benar menyesal karena telah membuat temannya jadi korban.
Lalu Yudi segera menepuk pundak Tonu untuk membuatnya tenang, setelah dia menghentikan ucapan yang berisi curahan hatinya karena membuat temannya dalam bahaya.
Yudi memberi sedikit senyum untuk menghibur. Dan segera berkata.
"Aku tidak bisa menjamin dia masih hidup atau tidak. Tapi jika kami menemukannya. Akan kubawa ke hadapanmu. Oh Herbal apa yang kamu cari?"
Tonu sangat senang mendengar jawaban Yudi itu, saat mendengar pertanyaan di akhir kalimat dia menjelaskan.
"Kami sedang mencari Ginseng Morbula dan juga Jahe Musculias. Kedua benda itu kabarnya ada di dalam Alas Pati, kami membutuhkan herbal itu. Kalau tidak putri kerajaan kami akan-"
Sebuah kotak persegi tembus pandang berwarna coklat, akhirnya muncul di depan Yudi dan terdapat tulisan di dalamnya.
Quest detail!
Tonu dan Toni ditugaskan oleh Raja kerajaan sebelah, untuk menemukan Herbal yang bernama Ginseng Morbula dan Jahe Musculias. Itu karena sang putri kerajaan mengalami gejala penyakit aneh dan hanya bisa disembuhkan, dengan menggunakan ramuan yang terbuat dari benda tersebut. Namun suatu masalah terjadi, mereka diserang sosok misterius dan Toni mengorbankan diri agar temannya selamat.
Kualifikasi
Orang yang diminta tolong Tonu
Kesulitan
F
Bonus Quest
Kau akan mendapatkan sesuatu dari Tonu
Terima!/Tidak!
Yudi menoleh ke arah Goobu saat selesai membaca Quest tersebut, sang budak hanya tersenyum sambil mengangkat bahu. Pertanda kalau dia akan mengikuti kemauan dari sang Tuan.
Tonu tangannya meremas-remas saat melihat orang yang diminta tolong, tampak lama untuk menjawabnya. Setelah Yudi memikirkannya matang-matang, dan Goobu juga setuju untuk menerima Quest ini sambil menjemput keluarganya.
Dengan mantap dia mengangguk dan berkata singkat
"Baiklah, aku akan membantu."
Sebuah notifikasi muncul dan itu bertuliskan.
Quest diterima!
Tonu segera menunduk ketika permintaan untuk menolong sahabatnya itu dikabulkan. Setelah bangkit dia memegang tangan Yudi sambil berkata.
"Aku janji setelah kau berhasil menolong temanku. Aku akan memberimu sebagian dari hasil yang kami terima."
"Ya baiklah, ayo berangkat Goobu!"
Sang Hobgoblin mengangguk, keduanya berbalik untuk masuk ke dalam Alas Pati.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 133 Episodes
Comments
silviaanugrah
hai thor, aku datang bawa 10like utk cerita mu.
semangat up dan smg ceritanya sukses ya.
aku tunggu feedback nya di cerita ku. 😍😊
2021-01-20
3