"Apa yang kau dapat hari ini?"
Aku sedikit melekukan sudut bibir saat kalimat itu terlontar dari Ibu Sophie, lalu dengan bangga aku mengeluarkan semua Item drop yang didapatkan.
"Inilah yang kudapatkan hari ini, ibu!"
Ibu Sophie begitu terkejut saat melihat apa yang aku dapatkan, matanya masih belum berkedip melihat item drop di atas meja. Tatapannya terus mengarah ke batu sihir.
Aku segera mengambil batu sihir itu dan wajah dari ibu sophie tampak malu, sepertinya dia sadar kalau aku telah mengetahui dia terus menatapnya.
"Aku minta maaf jika berlebihan menatapnya, jadi apa saja yang mau kau jual?"
"Sebenarnya tidak masalah kau menatapnya, karena aku juga berniat memberikannya padamu."
"Eh!"
Dia terkejut saat aku mengatakan seperti itu. Memang niatku begitu sih, aku tahu mungkin benda ini berharga. Tapi, akan lebih baik jika yang memilikinya lebih paham akan sihir.
"Apa maksud ucapanmu?"
Dia bertanya lagi, ya ampun berapa kali aku harus mengatakan padanya. Baiklah kalau begitu, lebih baik aku menyerahkannya dengan benar.
"Ibu! Aku memberikan batu ini sebagai hadiah, itu karena apa yang telah kau berikan jauh lebih berharga. Lagi pula, batu ini sepertinya tidak cocok untukku."
Batu sihir itu berwarna ungu, jika tidak salah elemen yang mewakili warna ungu adalah petir. Sedangkan aku adalah pengguna elemen api, jadi itulah mengapa elemen itu tidak cocok untuk diriku.
"Batu sihir amat berharga, aku tidak bisa menerima hadiah seperti ini. Terlebih batu ini, memiliki efek khusus untuk meningkatkan status."
Sebuah batu dengan efek khusus, aku belum pernah mendengarnya. Yang ku tahu batu-batu itu hanya memiliki elemen yang sesuai dengan sihir dunia ini.
"Apa batu sihir juga memiliki sesuatu selain peningkatan sihir di dalamnya. Yang aku tahu, batu sihir hanya untuk meningkatkan kekuatan dari sihir milik penggunanya."
Ibu Sophie menggeleng saat aku mengatakan apa yang ku tahu, kemudian dia mengambil batu sihir itu. Sejenak menatapnya, lalu kembali meletakkan di atas meja.
"Batu ini memiliki efek meningkatkan perasaan orang disekitarnya. Dengan kata lain, batu ini bisa membantu untuk melakukan pendekatan dengan orang yang baru kau kenal."
Jadi ada efek seperti itu juga, walau aku mengetahuinya. Keinginan untuk menyerahkan batu itu padanya tetap akan kulakukan.
"Bukankah itu sangat bagus untukmu, dengan begitu setiap pengunjung yang datang bisa lebih akrab denganmu. Kemampuan batu itu sangat bagus, untuk mereka yang selalu bertemu dengan orang baru."
Setelah mendengar apa yang aku ucapkan dia tampak tersentuh, lalu mengambilnya dengan rasa haru. Aku turuk senang jika dia menerimanya.
"Terima kasih Yudi!"
"Sama-sama dan bagaimana dengan barang-barang lainnya. Berapa kau akan membayarnya, Ibu?"
Dia menyimpan batu sihir tersebut dan mulai menghitung harga, untuk beberapa item drop yang lainnya. Setelah menghitung dengan teliti dia menatapku.
"Semuanya 65 Perak ditambah 24 Tembaga. Itulah harga yang bisa kuberikan. Bagaimana?"
Aku mengangguk saat mendengar harga tersebut, lalu dia menyerahkan jumlah uang yang telah disebutkan. Ketika melihat uang tersebut, aku begitu senang, karena akhirnya aku memiliki persediaan untuk beberapa minggu.
Lantas aku menyerahkan 5 silver, untuk melunasi hutang dari buku yang pernah kubeli tadi pagi.
"Ini adalah hutang untuk buku yang kubeli tadi pagi."
"Tidak usah, kau kan sudah memberiku batu sihir. Jadi tidak perlu membayar buku tersebut."
"Ibu sophie, itu adalah hadiah sedangkan aku tadi pagi membeli. Tolong terimalah, bagaimanapun buku tersebut telah membantuku. Jadi, biarkan aku membayar buku itu dengan layak."
Wajah miliknya menjadi cemas, takut jika dia telah membebaniku. Aku tidak ingin hal ini membuat ke depannya buruk, jadi harus dipertegas.
"Aku tidak merasa terbebani, kumohon terimalah!"
Saat aku memohon untuk kesekian kalinya dia mengembuskan napas, lalu mengambil 5 silver yang telah kuberikan.
"Lain kali kalau butuh sesuatu katakan saja, aku akan senang membantumu."
Kalimat itulah yang ingin aku dengar, sekarang aku begitu senang karena memiliki rumah baru. Walaupun belum resmi sih, setidaknya ke depan aku bisa mengandalkan Ibu sophie.
"Terima kasih atas sambutan hangatnya. Oh iya, bisakah aku memesan baju rantai sederhana?"
"Oh aku mengerti, sebagai Penyihir memang kita rentan terhadap serangan. Jika menggunakan baju rantai, setidaknya akan mengurangi luka yang diterima."
Bahkan tanpa dijelaskan olehku, dia sudah mengerti apa yang aku inginkan dari memesan baju rantai tersebut. Ibu sophie memang bisa diandalkan.
"Kebetulan aku memiliki kenalan dengan Blacksmith, akan aku lihat apakah dia memiliki satu yang cocok untukmu."
"Woah aku sangat senang mendengarnya, lalu selanjutnya apakah kau memiliki solusi untuk diriku ke depannya?"
Ibu sophie kemudian memperhatikan diriku, menilai dari ujung kepala sampai kaki. Setelah dirasa cukup dia mengangguk, kemudian berbalik untuk mencari sesuatu.
Setelah menemukan apa yang dicari, dia membalikan badan, ditangannya kini terdapat sebuah kotak. Aku tidak tahu, apa yang ada didalam kotak tersebut.
"Ini adalah apa yang kau butuhkan, satu set lengkap perlengkapan penyihir. Aku juga menambahkan buku sihir baru untukmu, namanya Fireball dan Fireburn. Aku yakin levelmu sudah naik, karena berburu kemarin bukan."
Barang yang ditawarkan tidak buruk terdiri dari sepasang sarung tangan, sepasang sepatu, sebuah lionting merah, juga dua buah buku sihir yang disebutkannya.
"Berapa harganya?"
"Karena kau telah memberi orang tua ini sesuatu yang bagus, aku akan memberikan harga 20 silver."
Tidak buruk, buku sihir itu harusnya memiliki harga yang lebih tinggi dari sebelumya. Karena aku sudah mendapat kepercayaan darinya, kurasa diskon seperti ini bagus juga.
"Baiklah, aku terima tawaranmu!"
Aku menyerahkan 20 silver padanya, kemudian mengenakan apa yang baru dibeli. Bahan yang digunakan sangat nyaman, aku rasa sekarang aku bisa dengan bangga menyebut diri seorang Penyihir.
"Syukurlah pas, kurasa tinggal satu masalah lagi yang harus diselesaikan."
Masalah, apa dia juga memiliki solusi yang lain. Apa mungkin baju yang diberikan ini, untuk meyakinkan orang-orang kalau aku seorang mage.
"Lalu, masalah apa yang harus aku selesaikan?"
Ibu sophie tersenyum ketika aku bertanya seperti itu, aku tidak tahu apa ada yang lucu dalam pertanyaan barusan.
"Seorang Penyihir harus memiliki rekan untuk membuat celah, lagi pula saat membaca mantra kau berada dalam keadaan rentan terkena serangan. Karena itu rekan diperlukan, untuk menahan serangan kepadamu dan juga memberi celah."
Aku gak kepikiran sejauh itu, apa yang diucapkan olehnya benar aku butuh seorang rekan. Alasan aku selamat hari ini karena lawanku memang relatif lemah.
Tapi kalau seandainya, tiba-tiba muncul monster yang lebih kuat dariku. Maka bisa dipastikan aku akan mati, bagaimanapun aku tidak ingin itu terjadi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Tan Koto
perkiraan saya, satu buku fireball itu 15 perak, buku fireburn juga 15 perak, jumlah 30 didiskon jadi 20
2022-10-02
1
DNK • SLOTH SINN
bagus thor ceritanya
ijin baca thor
2021-11-18
1
smile(◕ᴗ◕✿)
Mampir kembali ke karya saya
2021-09-09
3