"Apa ada sesuatu yang aku lewatkan ya?"
Sesaat setelah sadar dari emosi, aku seperti melupakan hal penting. Lalu sebuah perbincangan dua orang kudengar.
"Hei, apa kau sudah memutuskan untuk mengatur kelasmu?"
"Iya, aku sudah memutuskan akan memilih Class Archer karena aku takut digaris depan."
"Bagus, kalau begitu. Biar aku yang ada di garis depannya Oke."
"Archer dan Mercenaries, kurasa itu bukan ide buruk."
Kedua orang itu tertawa bersama sambil merangkul pundak masing-masing, aku rasa mereka sudah mengalami petualangan cukup lama.
"Akhirnya, aku menemukan apa yang aku lewatkan."
Setelah melewati berbagai macam orang dan menikmati gedung-gedung besar yang berdiri kokoh di kerajaan ini. Langkahku berhenti tepat di depan sebuah Kuil.
Aku menengadah untuk melihat setinggi apa bangunan ini, Architects yang membangun Kuil ini kurasa niat sekali. Bahkan setelah menengadah cukup lama, aku tidak bosan akan keindahan bangunan ini.
"Akan sangat baik jika aku punya kontribusi di Kuil ini, tapi rasanya tidak mungkin."
Setelah bergumam, aku langsung menuju ke dalam Kuil. Alasanku kemari adalah untuk mengganti kelasku. Hal ini kudapatkan, setelah bertanya dengan beberapa orang yang ku jumpai.
Para Bishop dan Priest sibuk mengobati mereka yang terluka, beberapa ada yang minta pertolongan untuk disembuhkan akibat luka selama petualangan mereka.
Sementara senior diantara mereka, menyambut tamu-tamu penting dari bangsawan dan aku hanya dibiarkan lewat seperti angin.
Lalu aku sampai di tujuan, itu adalah sebuah jam pasir zaman naga. Kabar yang kudapatkan, jam itu sudah ada sejak dulu, dan aku baru mengetahuinya sekarang.
"Ibu dan ayah tidak pernah cerita soal ini sebelumnya."
"Apa kau mencoba untuk mengganti statusmu, Petualang muda?"
Sebuah pertanyaan yang datang tiba-tiba itu membuat aku terkejut, lalu segera menoleh ke sumber suara. Saat aku melihatnya itu adalah seorang Priestess muda dengan pakaian khas mereka.
"Iya, aku ingin mengganti classku. Apa kau bisa membantu, Nona Pendeta?"
Dia mengangguk saat aku bertanya seperti itu dan segera mengarahkan tangannya, ada sinar putih yang muncul dari tangannya dan sebuah notifikasi muncul di depan wajahnya.
Itu adalah status tentang dirinya
Nama : Augie
Level :11
Class : Apprentice Priestess
Afiliasi : Gereja suci
HP : 420
MP :570
Agi:25
Int:56
Dex:32
Spd:12
Sihir:
Fast Heal
Fast cure
'Jadi namanya Augie, ya.'
"Kau tinggal mengarahkan tanganmu ke arah jam ini maka status dirimu akan terlihat cobalah!"
Aku mengangguk dan segera melakukan apa yang dia perintahkan, seperti sebelumnya sebuah cahaya putih keluar dari telapak tanganku dan mengarah ke jam pasir zaman naga.
Lalu status diriku terlihat jelas
Nama : Yudi
Level : 4
Class : Penduduk [Change]
Afiliasi : tidak ada
HP : 239
MP : 150
Agi: 23
Int: 34
Dex: 19
Spd: 20
Sihir:
Fireshot
Ya ampun betapa lemahnya diriku, tapi aku tidak boleh menyerah masih banyak waktu untuk menjadi lebih kuat. Sepertinya Sihir itu sudah tertanam, saat aku sudah memahaminya.
Aku langsung menekan tombol Change, pada bagian Kelas dan tersedia beberapa kelas dasar untukku. Karena sudah menentukan tujuan akan menjadi apa, segera aku menekan kotak dengan kata [Mage] di dalamnya.
Setelah menekannya tubuhku bercahaya, dan aku merasa ada gejolak dalam diriku. Lalu class milikku pun berubah menjadi seorang mage.
"Sepertinya kau sudah melakukan pergantian Class nya, selamat karena telah berhasil melakukannya dengan baik."
Aku tersenyum saat menerima pujian tersebut, alasan aku mengetahuinya berkat buku yang diberikan oleh Ibu sophie. Di dalam buku itu tidak hanya berisi mantra fireshot, tapi juga tutorial dasar untuk menggunakan jam pasir zaman naga.
'Aku berhutang lagi padamu, ibu sophie.'
"Terima kasih juga padamu karena telah membantu, kalau begitu aku permisi dulu."
"Iya, Berhati-hatilah!"
Aku mengangguk, saat mengucapkan perpisahan dan rasa terima kasih padanya. Kini aku sudah siap untuk melakukan perburuan.
-Hutan-
"Hey yah!"
Tongkatku memukul monster balon dan membuat monster itu melanting jauh, kemudian aku menyiapkan mantra saat dia mulai mendekat.
"Hai sumber kekuatan utama, sebagai seorang Mage aku memerintahkan. Uraikan hukum alam dan bakarlah objek yang menjadi targetku! Fireshot!"
Monster balon yang mencoba menyerang itu kini terbakar api yang keluar dari tongkatku, untuk monster seperti mereka sihir ini memang sesuai.
"Fiuh, ini perburuanku yang menakjubkan."
Berkat sihir tersebut, tidak hanya balon yang ku kalahkan ada juga Rabbit, Wild Boar, dan Slime. Kini aku sedang mengatur napas, menggunakan sihir menguras banyak sekali MP.
MP sama dengan tenaga, jadi bila aku banyak menggunakan sihir yang cenderung menggunakan MP. Sama saja aku menguras tenaga itu sendiri.
Tapi tidak apa, selagi itu tidak membuatku banyak bergerak. Class Mage memang cocok, meskipun kekurangan yang besar terletak pada jumlah HP yang sedikit dan Dex yang kecil.
Tapi class ini menawarkan sesuatu yang lain yaitu sihir, ada banyak tipe sihir di dunia ini. Membutuhkan banyak waktu dan latihan, untuk mempelajari itu semua.
Tapi aku tidak mau terlalu banyak Eleman sihir yang dikuasai, cukup elemen api saja yang perlu ditingkatkan sampai maksimal. Lagipula, hanya elemen itu saja yang sesuai untukku.
"Aku berburu dari setengah hari sampai sore dan hasil yang kudapat cukup memuaskan."
20 Kulit balon, 12 Kulit kelinci, 6 Taring Wild Boar, dan 1 batu sihir. Item ini dijatuhkan oleh para monster, setelah kita mengalahkan mereka.
"Menurut buku panduan ibu Sophie itu disebut Item Drop, sebaiknya aku menjual kepadanya saja deh."
Hari sudah mulai sore dan aku melangkah menuju toko ibu sophie, itu adalah tempat yang akan sering aku kunjungi mulai dari sekarang.
Setelah melewati semak dan jalan setapak, akhirnya aku kembali ke kerajaan itu. Aku masih ragu untuk mendaftar sebagai pasukan kerajaan, untuk menghadapi gelombang kehancuran.
Meskipun tidak ada syarat khusus untuk bisa diterima, tapi tetap saja aku tidak tertarik. Memang mereka akan memberikan uang bulanan sebesar 500 keping perak setiap bulannya.
"Bekerja dengan beberapa kode etik, bagiku itu seperti dipenjara secara tidak langsung."
Itu adalah pilihan, beberapa ada yang nyaman dengan itu dan beberapa ada yang tidak. Aku tentu saja berada pada posisi yang kedua.
Saat terus memikirkan itu akhirnya sampai juga ditempat ibu sophie, tanganku segera membuka pintu dan ibu sophie menerimaku dengan senyum.
"Selamat datang kembali, Yudi!"
Aku begitu tersentuh akan sapaan yang dia ucapkan, itu mengingatkanku tentang ibuku. Dia selalu menyambutku saat pulang ke rumah. Entah bagaimana, perasaan itu kembali hadir.
"Aku pulang!"
Itulah jawaban yang kuberikan, sama seperti saat aku pulang ke rumah. Dengan keyakinan kuat, aku menetapkan kalau tempat ini adalah rumah kedua.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 134 Episodes
Comments
Ladyrose 🍯
jadi kangen main toram 😳
2023-12-18
2
E N V Y { IRI HATI }
tate no yuusha
2022-10-29
1
DNK • SLOTH SINN
next
2021-11-18
1